Anda di halaman 1dari 19

Keanekaragaman Budaya

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Ips Lanjut


Yang Dibina Oleh Danang Prastyo, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

1.Nurul Aliyatul Latifah (218000050)


2.Alik Nadhiroh (218000121)
3.Rahma Wahyu Tri Handayani (218000156)
4.Ellisya Nur Fauziyyah Ramadhani (218000169)

PGSD 2021 KELAS B

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022
Daftar Isi

Daftar Isi........................................................................................................................................... i
BAB I............................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................................2
A. Kebudayaan...........................................................................................................................2
B. Keberagaman Kehidupan Beragama, Bermasyarakat Dan Bernegara................................. 9
BAB III...........................................................................................................................................16
Kesimpulan.................................................................................................................................16
Daftar Pustaka................................................................................................................................ 17

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bhineka Tunggal Ika
Berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.
Itulah semboyan yang dipegang kuat oleh bangsa Indonesia. Semboyan itu menggambarkan
bahwa meskipun bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, suku bangsa, ras, bahasa, dan
agama, tetapi bangsa ini tetap memegang erat prinsip persatuan dan kesatuan.
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia.
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa,
masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa
dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuanpertemuan dengan kebudayaan luar
juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah
ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan
meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan
Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa
Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat
heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa
namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern,
dan kewilayahan.
B. Rumusan Masalah
1. bagaimana kebudayaan Indonesia?
2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keberagaman Kebudayaan Indonesia ?
3. Seperti apa keberagaman kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara bernegara
di Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan
a. Definisi
Sebelum kita memahami keberagaman kebudayaan Indonesia, terlebih dahulu patut
kiranya kita memahami arti kebudayaan itu sendiri, kata kebudayaan dalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan di artikan sebagai
hal hal yang bersankutan dengan budi dan akal. Kata kebudayaan dalam bahasa inggris
diterjemhkan dengan istilah culture. Dalam bahasa Belanda di sebut cultuur. Kedua
bahasa ini di ambil dari bahasa latin colore yg berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan, dan mengembangkan tanah. Dengan demikian culture atau cultuur
diartikan sebagai segala kegiatan manusiauntuk mengolah dan mengubah alam. ada pula
yang berpendapat bahwa kata budaya dari budi daya yang berarti daya dari budi, yaitu
berupa cipta, karsa, dan rasa.
Definisi kebudayaan menurut beberapa para ahli, sebagai berikut:
1. Melville J. Herkovits
Memandang bahwa kebudayaan suatu yang superorganic karena kebudayaan yang
turun-temurun dari generasi ke generasi yang tetap hidup terus walaupun orang-orang
yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan
kelahiran.
2. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi
Merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka memenuhi kehidupan manusia dengan cara belajar

b. Sifat-sifat dari kebudayaan


Sifat-sifat dari kebudayaan, adalah sebagai berikut :
1. Adaftif
Kebudayaan bersifat adaptif, artinya kebudayaan selalu mampu menyesuaikan diri,
sifat adaptif ini akan melengkapi manusia pendukungnya dengan menyesuaikan diri
pada hal-hal seperti kebutuhan fisiolologis badan mereka sendiri, lingkungan fisik-
geografis dan lingkungan sosial.
2. Integratif

2
Kebudayaan bersifat Integratif artinya kebudayaan memadukan semua unsur dan
sifatsifatnya menjadi satu, bukan sekumpulan kebiasaan yang terkumpul secara acak-
acakan saja. Karena itulah kebiasaan yang dimiliki dalam suatu kebudayaan tidak
dapat dengan mudah dimasukan kedalam kebudayaan lain.
3. Dinamis
Kebudayaan bersifat dinamis artinya kebudayaan itu selalu berubah dan terus
bergerak mengikuti dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat. Dinamika
kehidupan sosial budaya terjadi sebagai akibat dari interaksi manusia dengan
lingkungan sekitar, penafsiran-penafsiran atau interpretasi yang berubah tentang
norma-norma, dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku.

c. Keberagaman Budaya Indonesia


Keragaman budaya adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia . keragaman budaya
Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat di pungkiri keberadaanya. Dalam konteks
pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang
merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada di
daerah tersebut.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya
dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar
kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya
meliputi antar kelompok sukubangsa yang berbeda, namun juga meliputi antar peradaban
yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di Banten pada abad pertengahan
misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada
saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang
penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-
singgungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa
Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga
mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar
peradaban itu.
Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal terbesar di pulau – pulau
di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan,
hingga perkotaan.
Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan budayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia. Kemudian juga
berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung

3
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama
tertentu. Bisa di katakana bahwa Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja
keanekaragamanbudaya kelompok sukubangsa namun juga keanekaragaman budaya
dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai keungulan
di bandingkan dengan Negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara social budaya dan politik
masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan
yang di rangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak hanya meliputi antar
kelompok sukubangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar peradaban yang ada di
dunia. Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad pertengahan missal nya telah
membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu.
Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting
dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di Indonesia. Singungan-
singungan peradaban ini pada dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia
dalam berinteraksi dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu
menelisik dan mengembangkan budaya local di tengah-tengah singgunagn antar
peradaban itu.

d. Faktor-Faktor Penyebab Keberagaman Budaya Indonesia


Ada 3 (tiga) faktor utama yang mendorong terbentuknya keberagaman budaya Indonesia
sebagai berikut:
1. Latar Belakang Historis
Dalam perjalanan sejarah menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunani (wilayah Cina Bagian Selatan). Sebelum tiba di Nusantara mereka
berhenti di berbagai tempat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan
mungkin hingga beberapa generasi. Selama bermukim di tempat-tempat tersebut,
mereka melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Mereka mengembangkan
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan-keterampilan khusus sebelum melakukan
perjalanan. Dengan perbedaan pengalaman dan pengetahuan telah menyebabkan
timbulnya perbedaan suku bangsa dengan budaya yang beranekaragam di Indonesia.
2. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan-perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa dan
keberagaman budaya Indonesia. Hal itu berkaitan dengan : Pola kegiatan ekonomi,
Perwujudan kebudayaan yang ada contohnya: nelayan, pertanian, kehutanan, dan
perdagangan. Sehingga mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas
dan cocok dengan lingkungan geografis mereka tanpa mengganggu kebudayaan yang
lainnya.
3. Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar

4
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh
wilayah Indonesia. Pengaruh asing pertama yaitu ketika orang-orang India, Cina, dan
Arab di susul oleh bangsa Eropa. Bangsa tersebut datang membawa kebudayaan yang
beranekaragam. Daerah-daerah yang relatif terbuka, khususnya daerah pesisir paling
cepat megalami perubahan. karena:
 Dengan semakin banyaknya sarana dan prasaranatransportasi,
 Hubungan antar kelompok semakin intensif dan
 Semakin sering mereka melakukan pembauran
Sementara daerah-daerah yang terletak jauh dari pantai umumnya tidak banyak
terpengaruh budaya luar, sehingga kebudayaannya berkembang dengan corak khas.
Contoh: jakarta salah satu contoh kota pelabuhan, memiliki corak kebudayaan yang
cukup beragam yaitu dengan adanya Budaya Betawi memiliki sedikit budaya Cina,
Arab, dan India Hal ini diakibatkan oleh beragamnya orang yang datang/singgah di
kota ini sehingga terjadinya pembauran kebudayaan.
e. Manfaat Keberagaman Budaya
Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh negara
Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :
1. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
2. Dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.

f. Beberapa Contoh Keberagaman Budaya Lokal Indonesia


Berikut ini pembahasan mengenai beberapa contoh budaya lokal di Indonesia:
1. Kebudayaan Lokal Masyarakat Sunda
Secara administratif, suku bangsa Sunda sebagian besar mendiami propinsi Jawa
Barat. Sistem kekerabatan suku bangsa Sunda mengenal sistem Parental, yaitu
mengikuti garis keturunan kedua orang tua, ayah, dan ibu. Bahasa percakapan yang
dipakai adalah bahasa Sunda. Bahasa ini mengenal tingkatan dari bahasa yang paling
halus sampai kasar. Bahasa Sunda berkembang di daerah Priangan, seperti di Ciamis,
Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Bandung, Sukabumi, dan Cianjur. Bahasa sunda
yang tidak halus berkembang di daerah Banten, Karawang, Bogor, dan Cirebon.
Bahasa Sunda yang dipakai oleh masyarakat Badui do Banten Selatan disebut bahasa
Sunda Buhun (Kuno).
Masyarakat Sunda memiliki beragam kesenian tradisional. Alat musik tradisional
masyarakat Sunda adalah angklung. Alat musik Sunda juga memiliki pertunjukan
seperti reog, calung, wayang golek,gendang pencak, dan sejumlah tarian-tarian

5
seperti tari jaipong dan tari topeng. Kesenian tradisional tersebut umumnya
dipertunjukkan pada upacara selamatan pernikahan, sunatan, meruwat rumah, dan
syukuran.
2. Kebudayaan Lokal Masyarakat Tengger
Suku tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mendiami
wilayah sekitar Pegunungan Bromo, Jawa Timur. Masyarakat mempunyai ciri khas
yang dapat dilihat dari dialek bahasa, upacara adat yang berdasarkan sistem
kepercayaannya, serta perilaku yang sesuai dengan adat istiadat yang berlaku. Dalam
kehidupan orang Tengger mempunyai kebiasaan mengangkat orang luar menjadi
warga baru atau sesepuh masyarakat Tengger. Proses pengangkatan ini dilakukan
melalui upacara wisuda yang dipimpin oleh ketua adat atau kepala dukun.
Sebagian masyarakat Tengger beragama Hindu Mahayana. Setiap tahun, mereka
mengadakan upacara Kasodo, yaitu upacara dalam rangka pengiriman kurban kepada
leluhur yang ada di Kawah Gunung Bromo. Puncak upacara Kasodo berlangsung
tepat pada tengah malam, yaitu berupa pemilihan dukun-dukun baru. Setelah itu,
dilakukan pelemparan Ongkek (persembahan penduduk) ke kawah Bromo. Acara ini
mengakhiri keseluruhan upacara Kasodo yang berlangsung hingga subuh menjelang
matahari terbit.
3. Kebudayaan Lokal Masyarakat Batak
Suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang melindungi Pulau Sumatera.
Suku bangsa ini dikenal masyarakat sebagai perantau karena banyak yang mengadu
nasib ke berbagai daerah terutama di kota-kota besar. Meskipun tersebar di berbagai
daerah, suku bangsa Batak dikenal sangat menjunjung tinggi kebudayaan sekalipun
tidak tinggal di kampung halamannya.
Suku bangsa Batak memiliki beragam kesenian tradisional. Dalam seni ukir dapat
dilihat pada motif-motif pakaian adat serta tiang-tiang rumah adat yan memiliki srti
simbolis tertentu. Selain itu, terdapat berbagai lagu-lagu daerah dan tari-tarian. Tarian
tradisional yang cukup terkenal adalah tarian Mandula dan tari Sekar Sirih. Tari
Mandula adalah tarian rakyat Simalungun saat menyambut panen, sedangkan tari
Sekar Sirih adalah tarian menyambut tamu.
4. Kebudayaan Lokal Masyarakat Bugis
Suku bangsa Bugis adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Sulawesi Selatan.
Sejak dahulu suku Bugis dikenal sebagai suku bangsa Pelaut, sehingga mereka juga
tinggal di daerah-daerah luar Sulawesi Selatan. Di beberapa daerah, seperti di Flores
dan Kalimantan, suku bangsa Bugis membentuk perkampunga sendiri. Pada naskah-
naskah kuno bangsa Bugis, huruf yang dipakai adalah aksara Lontara. Setelah
masuknya pengaruh Islam pada abad ke-17, naskah-naskah kebanyakan ditulis dalam
aksara bahasa Arab, yang disebut aksara Serang.
Kesenian msyarakat Bugis dapat dilihat dari bentuk arsitektur rumah dan ukirukiran
pada tiang atau gerbang rumah. Selain itu, dapat dilihat pada bentuk-bentuk kerajinan

6
rumah tangga seperti tenunan sarung yang sudah cukup dikenal luas di Indonesia
serta seni tarik suara dan tarian.
5. Kebudayaan Lokal Masyarakat Dayak
Suku bangsa Dayak dianggap sebagai suku bangsa asli Pulau Kalimantan.
Masyarakat Dayak mengenal sistem ambilineal, yaitu mengikuti garis keturunan laki-
laki dan perempuan. Sebagian besar anak laki-laki atau perempuan yang sudah
menikah akan tetap tinggal bersama orang tuanya. Inilah yang membentuk keluarga
luas (ultralokal). Masyarakat Dayak tidak melarang anak perempuannya menikah
dengan laki-laki suku bangsa lain asalkan mereka mau tinggal bersama keluarga
istrinya.
Masyaraka Dayak memiliki beragam kesenian, baik seni musik, tarian, seni ukir,
ataupun tenun. Alat musik tradisional yang biasa dipakai umumnya terbuat dari
bambu atau kayu yang dimainkan dengan cara dipikul berirama mengikuti tarian dan
lagunya. Tarian-tarian masyarakat Dayak antara lain tari Tambun, Balean Dades, dan
Bungai. Tarian tersebut pada umumnya dibawakan ketika upacaraupacara adat. Seni
ukir dapat dilihat pada tiang-tiang rumah yang diukir dengan tangan dan memiliki
simbol-simbol tertentu. Selain itu, seni ukir masyarakt Dayak berupa patung-patung
yang terbuat dari kayu. Sedangkan kain tenun yang terkenal terbuat dari bahan kapas
dan kulit kayu.
6. Kebudayaan Lokal Masyarakat Lio
Masyarakat Lio adalah kelompok penduduk yang menempati Pulau Flores, NTT.
Kelompok yang sangat penting adalah kelompok yang disebut “SUKU”. Kelompok
ini dikatakan mewujudkan struktur piramidal, yang dipuncaknya duduk kepala suku
yang secara turun-temurun dijabat oleh anak laki-laki sulung. Selain berstatus sebagai
“orang tua”, ia juga sebagai “ahli waris”.
Masyarakat Lio mengembangkan berbagai kesenian tradisional. Dalam seni pahat dan
arsitektur dapat dilihat pada bentuk rumah adat yang disebut Sao Ria. Selain itu,
mereka juga membuat patung yang disebut Anadeo yang dikeramatkan sebagai
penunggu ruah adat. Mereka juga menghasilkan hasil kain tenun tradisionaldengan
motif yang khas pada kain sarung, selimut, dan selendang.
7. Kebudayaan Lokal Masyarakat Asmat
Daerah kebudayaan masyarakat Asmat meliputi daerah pegunungan Papua Selatan.
Suku bangsa Asmat umumnya dikelompokkan atas Asmat Hilir dan Asmat Hulu.
Suku bangsa Asmat Hilir hidup di dataran rendah di sepanjang pantai yang masih
diselimuti hutan dan rawa. Suku bangsa AsmatHulu hidup di daerah dataran tinggi
yang berbukit-bukit dengan padang rumput yang cukup jelas.
Keluarga-keluarga suku bangsa Asmat umumnya tinggal di rumah-rumah panggung
yang disebut tsyem. Sebuah kelompok kekerabatan Asmat terdiri atas 10-15 tysem
yang mengelilingi sebuah rumah adat yang di sebut yew. Yew berfungsi sebagai
rumah keramat dan tempat upacara keagamaan.

7
Masyarakat Asmat juga mengenal pemimpin adat yang disebut aipem. Pemimpin adat
biasanya orang-orang yang pandai, bijaksana, dan kuat. Orang yang pandai dalam
berburu. Orang yang pandai dalam membuat patung (wow-iptis) akan menjadi
pemimpin para pembuat patung.
Kesenian masyarakat Asmat identik dengan kepercayaan dan upacara-upacara
keagamaan terutama seni ukir patung, topeng, dan perisai.
8. Kebudayaan Masyarakat Minangkabau
asal kebudayaan minangkabau seluas propinsi Sumatera Barat. Tersebar juga di
beberapa tempat di Sumatera dan juga di Malaya. Garis keturunan masyarakat
Minangkabau diperhitungkan menurut garis matrilineal (Suatu adat masyarakat yang
mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu) kesatuan keluarga yang terkecil adalah
Paruik.
Lawan dari matrilineal adalah patrilineal yaitu suatu adat masyarakat yang menyatakan
alur keturunan berasal dari pihak ayah. Penganut adat patrilineal di Indonesia sebagai
contohnya adalah suku Batak, suku Rejang, dan suku Gayo.
9. Kebudayaan Masyarakat Aceh
Yang termasuk ke dalam budaya aceh yaitu daerah yang tergabung ke dalam bagian
utara pulau Sumatera, juga meliputi wilayah Simeuleu, We, Breuh, dan pulau-pulau
lain yang ada di sekitarnya. Desa bagi orang Aceh disebut Gampong. Setiap gampong
terdiri atas 100-500 rumah.
10. Kebudayaan Masyarakat Jawa
Stratifikasi sosial dalam masyakat Jawa mendapat pengaruh dari Kraton. Dimana kaum
bangsawan dan keturunannya serta pegawai pemerintahan dan kaum terpelajar (priyayi)
menempati posisi lapisan sosial atas, sementara petani di desa dan masyarakat
kebanyakan yang digolongkan dalam Wong Cilik. Pada lapisan tingkat kepala desa
(petinggi) dibantu oleh beberapa bawahannya, yaitu
 Carik : bertindak sebagai sekretaris desa
 Kamitua : bertindak sebagai kepala dukuh/kampung
 Kebayan : berperan sebagai humas internal desa yang menyampaikan segala
hal terkait kebijakan kepala desa untuk menyampaikan kepada masyarakatnya.
 Kaum/Modin : mengurusi soal perkawinan, masalah keagamaan, dan kematian
11. Kebudayaan Masyarakat Bali
Ada dua (2) bentuk masyarakat bali, yaitu masyarakat Bali Aga dan Bali Majapahit.
Masyarakat Bali Aga, masyarakat yang kurang mendapat pengaruh dari kebudayaan
Jawa-Hindu dari Majapahit dan umumnya mendiami daerah-daerah pegunungan.
Sedangkan Masyarakat Bali Majapahit, pada umumnya tinggal di daerah-daerah
dataran dan menjadi mayoritas Bali.
12. Kebudayaan Masyarakat Bugis-Makassar

8
Kebudayaan ini mendiami bagian terbesar wilayah selatan Pulau Sulawesi. Dalam
berkomunikasi, orang Bugis menggunakan bahasa Ugi dan orang Makasar
menggunakan bahasa Mangasara.

B. Keberagaman Kehidupan Beragama, Bermasyarakat Dan Bernegara


a. Keberagaman Bernegara
Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Sila pertama Pancasila berbunyi
“KeTuhanan Yang Maha Esa”. Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522
penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu,
dan 0,4% Buddha. Berikut Adalah Enam (6) agama utama di Indonesia :
1. Islam
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, dengan
85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat
dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di jawa dan Sumatera. Pada abad ke-12,
sebagian besar pedagang orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan
Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit dan
Sriwijaya, mengalami kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke
Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke
Bali, sebagian Jawa dan Sumatera.
2. Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC),
pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses
berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini
berkembang dengan sangat pesat pada abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan
para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat
Papua. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama
dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak
mendapatkan hak- haknya yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja
Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota. Di Indonesia, terdapat tiga provinsi
yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua, Ambon,dan Sulawesi
Utara dengan 90%,91%,94% dari jumlah penduduk.
3. Hindu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad 1 M, bersamaan waktunya
dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan
Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit. Kerajaan ini hidup hingga abad
ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini, dikenal sebagai
periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.
4. Budha

9
Buddha tiba di Indonesia pada abad 6 M. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan
erat dengan sejarah Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode
yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama
Buddha telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad
pertama melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia. Sejumlah warisan dapat
ditemukan di Indonesia, 6 mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau
prasasti dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.
5. Katolik
Awal mula: abad ke-14 sampai abad ke-18 Kristen Katolik tiba di Indonesia saat
kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang
rempah-rempah. Agama Katolik mulai berkembang di Jawa Tengah ketika Frans van
Lith menetap di Muntilan pada 1896 dan menyebarkan iman Katolik kepada rakyat
setempat.
6. Khonghucu
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang
Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di
kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik
beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik
melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik,
atau jalan hidup atau pergerakan sosial.

b. Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia


Masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan. Perbedaan dalam
masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada lambang negara
Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu. Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi pada
hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Semboyan ini menggambarkan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman suku bangsa,
budaya, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, ras maupun antargolongan.

Keberagaman Suku Bangsa


Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan keragaman budaya, suku
bangsa, ras, etnis, agama, maupun bahasa daerah. Meski kaya akan keragaman, namun
mereka tetap satu Indonesia. Ini sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang
artinya meskipun berbeda-beda tetap satu jua.
Merujuk pada sensus penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2010, Indonesia
memiliki sekitar 1.340 suku bangsa. Suku Jawa yang berasal dari Pulau Jawa bagian
tengah hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan populasi sebanyak 85,2 juta
jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia. Suku bangsa terbesar

10
kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah
mencapai 36,7 juta juwa atau 15,5 persen. Suku Batak menyusul sebagai terbesar ketiga
dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang berasal dari Pulau Sumatra
bagian tengah utara. Terbesar ke empat adalah Suku asal Sulawesi selain Suku Makassar,
Bugis, Minahasa dan Gorontalo. Jumlah terbesar keempat ini sendiri merupakan
gabungan dari 208 jenis suku bangsa Sulawesi, Untuk terbesar kelima adalah Suku
Madura. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis suku
bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk.

Keberagaman suku bangsa yang dimiliki Indonesia menjadi kekayaan bangsa. Ada
beberapa faktor munculnya keberagaman, yakni :
1) Kondisi negara kepulauan
Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki ribuan pulau. Kondisi geografis
indonesia yang terdiri dari ribu pulau menimbulkan banyaknya suku, budaya, ras dan
golongan. Keadaan itu mnghambat hubungan antar masyarakat dari pula yang
berbeda, sehingga masyarakat di suatu pulau akan mengembangkan budaya mereka
masing-masing yang sesuai denga tingkat kemajuan dan lingkungannya.
2) Letak strategis wilayah indonesia
Indonesia berada di wilayah yang cukup strategis yaitu di antara dua benua dan dua
samudra. Indoesia juga berada di tengah jalur perdagangan internasional. Jalur
perdagangan internasional itu tidak hanya membawa komoditas dagang ke indonesia
tetapi juga kebudayaan asing. Kedatangan budaya asing tersebut berpengaruh kepada
budaya asli indonesia, yang kemudian terjadi akulturasi kebudayaan. Selain itu
menetapnya para pedatang yang membawa budaya asing mengakibatkan adanya
perbedaan ras, agama, dan juga kepercayaan.
3) Kondisi iklim dan alam yang berbeda
Kondisi iklim dan alam antar wilayah di Indonesia berbeda. Perbedaan musim hujan
dan kemarau antar daerah, perbedaan kondisi alam seperti pantai, pegunungan
mengakibatkan perbedaan pada masyarakat.
4) Keadaan transportasi dan komunikasi
Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga memengaruhi perbedaan
masyarakat Indonesia. Masyarakat merasakan perbedaan dalam melakukan interaksi
sosial dengan masyarakat di lain daerah. Karena memiliki wilayah yang sangat luas
dan terdiri dari beragam pulau dan benua alam. Tak semua wilayah di Indonesia
memiliki akses komunikasi dan transportasi yang sama rata. Perbedaan akses ini
menjadi penyebab adanya keberagaman di Indonesia. Ini bisa berupa perbedaan
masyarakat dalam melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lain.
5) Pengaruh kebudayaan asing
Keberagaman bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang miliki ciri yang
berbeda. Biasanya lewat komunikasi atau mereka datang ke Indonesia. Sehingga

11
terjadi akulturasi atau pencampuran unsur kebudayaan asing denga kebudayaan
Indonesia.
6) Keberagaman Agama
Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh
UUD 1945. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang relijius. Semua agama meyakini akan
keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi sistem keyakinan dan ibadah antara
satu agama dengan agama yang lain berbeda.
7) Keberagaman Ras
Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras
dan Etnis, menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna
kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk
dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya. Secara umum, ras manusia dapat
dikelompokkan menjadi lima macam yaitu :
1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku dan bermata sipit.
3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru dan rambut pirang.
4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
5. Khoisan (Afrika Selatan).
Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi :
1. Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan dan Sulawesi.
2. Ras Melanesoid di Papua, Maluu dan Nusa Tenggara Timur.
3. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang tersebar di
seluruh Indonesia.
4. Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi
menimbulkan konflik. Konflik tidak hanya merugikan kelompok-kelompok
masyarakat tapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan. Maka setiap warga negara
Indonesia diminta menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan
sehingga terwujud perdamaian.
c. Keberagaman bernegara
Bangsa indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman dan keberagaman
adalah bagian dari identitas bangsa indonesia. bangsa indonesia memiliki lebih dari 1.300
suku bangsa yang memiliki kekhasan kehidupan sosial budaya maing-masing. Karena
keberagaman ini indonesia seringkali disebut sebagai negara yang majemuk.
keberagaman yang ada di indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa.

12
Keberagaman yang ada sudah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai
bhineka tunggal ika.
Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Dampak positif memberikan manfaat
bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara. Munculnya perasaan
kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak
persatuan, dapat mengancam keutuhan NKRI. Akan tetapi keberagaman suku bangsa,
budaya, ras, agama, dan gender menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke
Indonesia. Kita tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga keindahan dalam
Keberagaman masyarakat Indonesia.
Keberagaman di indonesia antara lain:
1. Keberagaman Wilayah dan Lingkungan (Geografis)
Luas wilayah Indonesia yang besar dibarengi dengan banyaknya keberagaman
geografis. Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk
kepulauan. Di antara ribuan pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua
per tiga wilayah Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga disebut negara bahari.
Wilayah Indonesia juga terbagi menjadi 34 provinsi dan setiap provinsi terbagi
menjadi beberapa kabupaten dan kota. Setiap wilayah memiliki ciri tersendiri yang
berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan, baik flora maupun fauna. Kondisi
letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman
warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek
kehidupannya.
2. Keberagaman Suku Bangsa dan Budaya
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman suku bangsa dan
budaya paling tinggi di dunia. Ada ribuan suku di Indonesia yang memiliki bahasa
sekaligus adat istiadat dan budaya berlainan.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lain yakni
bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal.
Identitas atau ciri khas suku bangsa atau kelompok etnik dapat dilihat dari beberapa
aspek yaitu:
 Tipe fisik seperti bentuk fisik, warna kulit, rambut dan sebagainya.
 Bahasa seperti bahasa Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya.
 Adat istiadat seperti pakaian, rumah, upacara perkawinan dan sebagainya.
 Keseninan seperti tari, alat musik, seni rupa dan sebagainya.
 Sistem kekerabatan seperti patrilineal atau matrilineal.
 Batas fisik lingkungan misalnya Badui Dalam dan Badui Luar.
Suku bangsa atau kelompok etnik adalah kesatuan hidup manusia yang mempunyai
sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya kontuinitas

13
dan rasa identitas yang mempersatukan semua anggotanya, serta memiliki sistem
kepemimpinan tersendiri.
Hasil sensus Badan Pusat Statistik (2010) yang dilakukan di tahun 2010 menunjukkan
di Indonesia terdapat 1.340 suku bangsa. Antarsuku bangsa di Indonesia memiliki
berbagai perbedaan dan itulah yang membentuk keanekaragaman di Indonesia.
3. Keberagaman Agama
Keberagamaan di Indonesia juga ditandai dengan beragamnya agama dan keyakinan
yang dianut oleh masyarakat di tanah air. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD
Negara RI Tahun 1945. Pasal 28E ayat (1) UUD 1945 berbunyi: "Setiap orang bebas
memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali." Agama yang diakui
secara sah di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia dan
pedagang tapi sudah menyatu dalam kehidupan bangsa Indonesia. Selain itu,
pemerintah RI juga telah mengakui eksistensi aliran kepercayaan penghayat yang
juga beragam. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Selain itu, kenyataan ini
membuktikan pentingnya toleransi umat beragama di Indonesia.
4. Keberagaman Ras
Masyarakat Indonesia pun memiliki keberagaman ras. Keberagaman ras berarti
keberagaman penduduk yang didasarkan pada warna kulit dan ciri-ciri lain bersifat
fisik. Keberagaman ras masyarakat di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan
menjadi : Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Kalimantan dan Sulawesi. Ras Melanesoid di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara
Timur. Ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang dan Korea yang
tersebar di seluruh Indonesia. Ras Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah,
Australia, Eropa dan Amerika.
5. Keberagaman Golongan
Golongan adalah kelompok masyarakat dengan ciri-ciri dan aktivitas tertentu. Faktor-
faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi keberagaman golongan di Indonesia
ialah sebagai berikut:
a) Berdasar administrasi kependudukan digunakan pembagian 3 golongan yaitu:
 Golongan suku bangsa asli yang berasal dari daerah di Indonesia;
 Golongan keturunan asing yang berasal dari daerah asal di luar Indonesia; dan
golongan masyarakat terasing.
 kelompok asli dari daerah di Indonesia, tetapi dengan budaya sederhana dan
biasanya masih tinggal di daerah terisolasi.
b) Berdasar usia penduduk, dikenal golongan usia anak-anak, usia produktif, dan
usia tua (tidak produktif).

14
c) Berdasar ekonomi, dikenal golongan ekonomi lemah (miskin), ekonomi
menengah, dan ekonomi atas (kaya). Ada juga yang menggunakan istilah
prasejahtera, sejahtera 1, dan sejahtera 2.
d) Berdasar pendidikan, dikenal golongan penduduk berpendidikan PAUD, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan perguruan tinggi.
e) Berdasar politik, dikenal golongan berdasarkan partai atau afiliasi politik.
f) Berdasarkan mata pencaharian atau profesi dikenal golongan nelayan, petani,
pedagang, wiraswasta, PNS, TNI, Polri, politisi, guru, dokter, dan sebagainya.
g) Berdasarkan afiliasi keorganisasian, golongan masyarakat di Indonesia bisa
dilihat dari ikatan atau keanggotaan dengan berbagai organisasi sosial.
6. Keberagaman Jenis Kelamin dan Gender
Gender merupakan sifat dan perilaku yang melekat pada kaum laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksikan secara sosial dan kultural. Gender adalah suatu
konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas,
dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam
masyarakat. Gender lebih menitikberatkan pada peran sosial. Contohnya dahulu
wanita harus mengurus rumah tangga dan tidak boleh bekerja, tetapi sekarang
anggapan itu sudah berubah. Sekarang banyak wanita yang menjadi tulang punggung
keluarga dan aktif serta berprestasi di berbagai bidang. Keberagaman gender
menimbulkan peran yang beragam. Peran gender dapat dibedakan menjadi peran
reproduktif, produktif dan kemasyarakatan. Sedangkan jenis kelamin merupakan
kodrat Tuhan. Keberagaman jenis Kelamin adalah perbedaan antara perempuan dan
laki-laki secara biologis sejak seseorang lahir.

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bangsa indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman dan keberagaman adalah
bagian dari identitas bangsa indonesia. bangsa indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku
bangsa yang memiliki kekhasan kehidupan sosial budaya maing-masing. Karena
keberagaman ini indonesia seringkali disebut sebagai negara yang majemuk. keberagaman
yang ada di indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa. Keberagaman yang ada sudah
menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai bhineka tunggal ika.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional
sendiri memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal dari jenis dan corak yang
beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal itulah bangsa
kita memiliki karakteristik tersendiri. Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan
bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-
seminar yang bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari
keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman
yang ada kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena pada
dasarnya segalanyabertolak pada ideology pancasila. Untuk menghadapi dampak negatif
keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan paham yang dapat
menikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling pengertian. Gagasan yang menarik
untuk diangkat dalam konteks ini adalah multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.

16
Daftar Pustaka

MAKALAH_KERAGAMAN_BUDAYA_INDONESIA_pdf.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
https://tirto.id/ga7u

17

Anda mungkin juga menyukai