Di susun oleh:
Revaldo Richie
NIM: 2602240631
Dosen Pengampu:
Dr. Besar, S.H., M.H.
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada tuhan yesus, atas berkat dan anugerah-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah pendidikan keanekaragaman dan
konflik sosial.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Keanekaragaman dan Konflik sosial, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Keanekaragaman dan Konflik sosial. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.
Penulis berharap makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk atau isi makalah ini agar kedepannya
dapat lebih baik lagi.
Revaldo Richie
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika, maka
meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Keragaman yang ada di
Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Keberagaman budaya tersebut
memperlihatkan bahwa semua warganya mampu hidup berdampingan satu sama lain tanpa
memandang perbedaan. Keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa cukup efektif
sebagai alat untuk mewadahi perbedaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi,
mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga memengaruhi proses asimilasi
kebudayaan yangada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada
di Indonesia. Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan merupakan kekayaan
dalam khasanah budaya Nasional. Masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah
dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dahulu. Keragaman budaya adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di
Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan
kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan
tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi.
Perjalanan Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak pernah sepi dari berbagai konflik,
khususnya konflik horizontal yang melibatkan berbagai faktor baik etnis, suku, agama dan
yang lainnya. Masyarakat pada umumnya berinteraksi untuk menjalin hubungan sosial yang
harmonis, tetapi banyak yang salah dalam memaknai keragaman, sehingga berujung pada
konflik sosial.
Konflik yang terjadi di Indonesia sangat beragam, utamanya konflik sosial, baik secara
horizontal maupun vertikal. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan antara individu
maupun kelompok dalam masyarakat untuk memperebutkan dan mempertentangkan berbagai
hal yang dianggap benar atau bernilai. Konflik bisa dialami siapa saja dalam kelompok atau
lapisan sosial masyarakat baik keluarga, dan masyarakat lokal, regional, nasional, maupun
global. Faktor-faktor penyebab konflik meliputi: Pertama, eksklusivitas dari pemimpin agama
dan penganutnya. Kedua, sikap tertutup dan saling curiga antar agama. Ketiga, keterikatan
yang berlebih-lebihan terhadap simbol agama. Keempat, tujuan agama berubah menjadi alat,
realitas menjadi sekadar kebijaksanaan. Kelima, kondisi sosial, ekonomi dan politik. Faktor
lain karena adanya kelompok-kelompok kepentingan, lembaga-lembaga organisasi, dan
kelas-kelas sosial dalam masyarakat yang tidak selalu memiliki kepentingan yang sama dan
serasi.
Potensi konflik bukan saja terjadi pada masyarakat yang heterogen, tetapi juga
masyarakat yang homogen. Konflik yang terjadi pada masyarakat homogen umumnya dipicu
oleh perbedaan individu dan kelompok, kepentingan pribadi maupun kelompoknya dengan
motif sosial tertentu. Faktor tersebut dominan sekali dengan adanya konflik dalam
masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di pedesaan, khususnya di Jawa, keadaan
masyarakatnya relatif homogen. Baik dari segi strata sosial, ekonomi, pendidikan, maupun
agama. Karakteristik masyarakat seperti itu semestinya menghindarkan masyarakat desa dari
konflik. Namun kenyataannya di dalam sebuah desa yang masyarakatnya relatif homogen
juga terjadi konflik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
Selain itu, ada juga yang ingin berdagang dan mendapat untung. Namun ternyata,
para pedagang dan pendatang ini juga membawa budayanya ke Indonesia, termasuk
agama. Agama Hindu dan Budha dibawa oleh para pedagang dari India yang sudah lama
berdagang di india. Sedangkan Islam dibawa oleh para pedagang dari Gujarat dan Persia
sejak abad ke-13. Agama Kristen dan Katolik dibawa oleh imigran Eropa dan
Konfusianisme dibawa oleh para pedagang Cina. Agama-agama ini menyebar ke
masyarakat hingga diadopsi. Akibatnya, keragaman tercipta di Indonesia.
2.2 Budaya
Budaya Indonesia tidak pernah satu hal, tetapi banyak hal yang berbeda
direpresentasikan sebagai satu. Sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000
pulau dan berpenduduk sekitar 255 juta jiwa, Indonesia memiliki budaya yang beragam,
dengan masing-masing daerah memiliki keunikan dengan ciri dan aturannya masing-
masing. Menawarkan tempat-tempat dengan karakteristik berbeda ke mana pun Anda
memandang, seperti bahasa, orang, komunitas, makanan, kerajinan tangan, norma, nilai,
dan banyak lagi. Sangat menarik bagaimana Indonesia begitu beragam dalam budaya
tetapi tetap hidup dalam harmoni sebagai satu kesatuan. Hal ini sesuai dengan semboyan
Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika,” yang berarti “Bhinneka Tunggal Ika”.
Keragaman ini menjadi inspirasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang
berarti meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Walaupun terdapat berbagai macam
suku, budaya, agama, dan golongan, namun Indonesia tetap bersatu sebagai satu
kesatuan. Semboyan tersebut menegaskan bahwa keberagaman yang ada di negara kita
merupakan sebuah kekayaan dan keindahan yang unik, yang tidak dimiliki oleh negara
lain.
1. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
2. Dalam biang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
Masalah Yang Timbul Akibat Keberagaman Budaya
Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman budaya.
1. Adanya perbedaan antar individu atau kelompok yang memiliki kepentingan berbeda dan
saling bertentangan.
2. Terdapat perbedaan dalam kebudayaan di tengah masyarakat yang signifikan dan saling
bertentangan satu sama lain.
3. Adanya nilai-nilai atau kepentingan yang berbeda dan bahkan saling bertentangan di tengah
masyarakat.
1. Kerusuhan 1998
Terjadi pada bulan Mei 1998 di kawasan ibu kota dan sekitarnya yang memicu penolakan
masyarakat terhadap etnis Tionghoa. Akibatnya, sekitar 1.217 orang meninggal dunia, 85
orang diperkosa dan 70.000 orang memutuskan mengungsi dari ibu kota.
2. Konflik Aceh
Konflik yang terjadi di kota yang terkenal sebagai "Serambi Mekkah" ini disebabkan oleh
perbedaan terkait hukum islam dan ketidakpuasan terhadap distribusi sumber daya. Hingga
muncul kelompok yang diberi nama Gerakan Aceh pada tahun 1977, 1989 dan 1998. Sempat
terjadi percekcokan antara masyarakat dan pihak militer demi mempertahankan ideologi
setempat.
3.1 Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada dasarnya berasal dari
jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena
dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.
Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa
melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang
bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari
keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi
keberagaman yang ada kita harus bisa becermin pada inti kebudayaan kita yang beragam
itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideologi pancasila.
Konflik adalah hal yang lumrah terjadi di dalam masyarakat, konflik adalah salah
satu bentuk suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat
yang saling berinteraksi karena dalam interaksi seringkali masyarakat dihadapkan pada
situasi konflik. Pertentangan kepentingan yang terjadi di dalam masyarakat adalah
konflik, konflik kepentingan dapat terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada konflik yang mudah berakhir,
dan ada pula konflik yang berlangsung lama konflik yang penulis teliti ini adalah konflik
yang berlangsung lama.
3.2 Saran
Rakyat-rakyat Indonesia harus tahu cara lepaskan masalah jika mengungkitnya
tidak mungkin memperbaiki situasi. Dalam situasi yang tegang harus bisa ekspresikan
pendapat diri sendiri dengan cara yang terhormat jika itu akan membuat merasa lebih
baik. Cuman dengan cara-cara ini baru bisa menghindari konflik dalam masyarakat.
YouTube. (2020, June 24). Pengertian, Penyebab Dan Jenis konflik sosial || sosiologi XI
SMA. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=hVGcKn1LNZo