Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEANEKARAGAMAN DAN KONFLIK SOSIAL

“DIVERSITAS DAN KONFLIK SOSIAL”

Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Kewarganegaraan

Di susun oleh:
Revaldo Richie
NIM: 2602240631

Dosen Pengampu:
Dr. Besar, S.H., M.H.

JURUSAN BUSINESS ENGINEERING


BINUS ASO SCHOOL OF ENGINEERING
TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada tuhan yesus, atas berkat dan anugerah-nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah pendidikan keanekaragaman dan
konflik sosial.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Keanekaragaman dan Konflik sosial, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan
dengan Keanekaragaman dan Konflik sosial. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaannya.

Penulis berharap makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk atau isi makalah ini agar kedepannya
dapat lebih baik lagi.

Tangerang, 30 June 2023

Revaldo Richie
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman budaya, ras, suku
bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyang Bhineka Tunggal Ika, maka
meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu. Keragaman yang ada di
Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Keberagaman budaya tersebut
memperlihatkan bahwa semua warganya mampu hidup berdampingan satu sama lain tanpa
memandang perbedaan. Keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa cukup efektif
sebagai alat untuk mewadahi perbedaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di pulau-
pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi,
mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga memengaruhi proses asimilasi
kebudayaan yangada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada
di Indonesia. Kebhinekaan budaya yang dapat hidup berdampingan merupakan kekayaan
dalam khasanah budaya Nasional. Masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah
dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dahulu. Keragaman budaya adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di
Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan
kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan
tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi.

Perjalanan Indonesia sebagai bangsa dan negara tidak pernah sepi dari berbagai konflik,
khususnya konflik horizontal yang melibatkan berbagai faktor baik etnis, suku, agama dan
yang lainnya. Masyarakat pada umumnya berinteraksi untuk menjalin hubungan sosial yang
harmonis, tetapi banyak yang salah dalam memaknai keragaman, sehingga berujung pada
konflik sosial.

Konflik yang terjadi di Indonesia sangat beragam, utamanya konflik sosial, baik secara
horizontal maupun vertikal. Konflik sosial sendiri merupakan pertentangan antara individu
maupun kelompok dalam masyarakat untuk memperebutkan dan mempertentangkan berbagai
hal yang dianggap benar atau bernilai. Konflik bisa dialami siapa saja dalam kelompok atau
lapisan sosial masyarakat baik keluarga, dan masyarakat lokal, regional, nasional, maupun
global. Faktor-faktor penyebab konflik meliputi: Pertama, eksklusivitas dari pemimpin agama
dan penganutnya. Kedua, sikap tertutup dan saling curiga antar agama. Ketiga, keterikatan
yang berlebih-lebihan terhadap simbol agama. Keempat, tujuan agama berubah menjadi alat,
realitas menjadi sekadar kebijaksanaan. Kelima, kondisi sosial, ekonomi dan politik. Faktor
lain karena adanya kelompok-kelompok kepentingan, lembaga-lembaga organisasi, dan
kelas-kelas sosial dalam masyarakat yang tidak selalu memiliki kepentingan yang sama dan
serasi.

Potensi konflik bukan saja terjadi pada masyarakat yang heterogen, tetapi juga
masyarakat yang homogen. Konflik yang terjadi pada masyarakat homogen umumnya dipicu
oleh perbedaan individu dan kelompok, kepentingan pribadi maupun kelompoknya dengan
motif sosial tertentu. Faktor tersebut dominan sekali dengan adanya konflik dalam
masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan. Di pedesaan, khususnya di Jawa, keadaan
masyarakatnya relatif homogen. Baik dari segi strata sosial, ekonomi, pendidikan, maupun
agama. Karakteristik masyarakat seperti itu semestinya menghindarkan masyarakat desa dari
konflik. Namun kenyataannya di dalam sebuah desa yang masyarakatnya relatif homogen
juga terjadi konflik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana masyarakat mempertahankan budaya?


2. Seperti apa keberagaman budaya di Indonesia?
3. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi keberagaman Kebudayaan Indonesia?
4. konflik sosial bisa atau tidak dihindari?
5. Apakah orang homogen juga terlibat dalam konflik?
6. Kenapa konflik sosial bisa terjadi?
1.3 Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan yang ingin dicapai
adalah:

1. Untuk mendeskripsikan masyarakat mengenal Kebhineka budaya.


2. Untuk mengetahui yang dimaksud kebudayaan Indonesia.
3. Untuk mengetahui seperti apa keberagaman budaya di Indonesia.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keberagaman Kebudayaan
Indonesia.
5. Untuk mengetahui bahwa konflik sosial bisa atau tidak dihindari.
6. Untuk mengetahui mengapa konflik sosial bisa terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Budaya Agama Di Indonesia


Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki banyak keragaman agama.
Keberagaman agama dapat dilihat dari pengakuan enam agama yang dianut oleh bangsa
Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu.

Keberagaman agama di Indonesia tercipta karena sejarahnya yang panjang. Jauh


sebelum era kemerdekaan, negeri merah putih ini dikenal dengan sumber daya alamnya
yang melimpah, terutama rempah-rempah. pedagang dari bangsa lain, mulai dari Cina,
India, dan Gujarat, hingga Eropa ingin datang ke india. Awalnya mereka mencari sumber
rempah-rempah untuk dijadikan bahan produksi, meski kemudian terjadi penjajahan
karena ingin menguasai kekayaan alam Indonesia.

Selain itu, ada juga yang ingin berdagang dan mendapat untung. Namun ternyata,
para pedagang dan pendatang ini juga membawa budayanya ke Indonesia, termasuk
agama. Agama Hindu dan Budha dibawa oleh para pedagang dari India yang sudah lama
berdagang di india. Sedangkan Islam dibawa oleh para pedagang dari Gujarat dan Persia
sejak abad ke-13. Agama Kristen dan Katolik dibawa oleh imigran Eropa dan
Konfusianisme dibawa oleh para pedagang Cina. Agama-agama ini menyebar ke
masyarakat hingga diadopsi. Akibatnya, keragaman tercipta di Indonesia.

Negara menjamin tegaknya agama di dalam negeri melalui Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 yang berbunyi 'Negara
menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya'.

2.2 Budaya
Budaya Indonesia tidak pernah satu hal, tetapi banyak hal yang berbeda
direpresentasikan sebagai satu. Sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000
pulau dan berpenduduk sekitar 255 juta jiwa, Indonesia memiliki budaya yang beragam,
dengan masing-masing daerah memiliki keunikan dengan ciri dan aturannya masing-
masing. Menawarkan tempat-tempat dengan karakteristik berbeda ke mana pun Anda
memandang, seperti bahasa, orang, komunitas, makanan, kerajinan tangan, norma, nilai,
dan banyak lagi. Sangat menarik bagaimana Indonesia begitu beragam dalam budaya
tetapi tetap hidup dalam harmoni sebagai satu kesatuan. Hal ini sesuai dengan semboyan
Indonesia, “Bhinneka Tunggal Ika,” yang berarti “Bhinneka Tunggal Ika”.

Definisi kebudayaan menurut para ahli, sebagai berikut:


1. Melville J. Herkovits Memandang bahwa kebudayaan suatu yang superorganic
karena kebudayaan yang turun-menurun dari generasi ke generasi yang tetap hidup
terus walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih
berganti disebabkan kematian dan kelahiran.

2. Koentjaraningrat Kebudayaan merupakan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya


manusia dalam rangka memenuhi kehidupan manusia dengan cara belajar.

3. E. B Taylor Mengidentifikasikan bahwa kebudayaan sebagai komplikasi dalam


keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan,
hukum, adat istiadat serta kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai
anggota masyarakat.
2.3 Keberagaman Budaya Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang melimpah. Wilayah yang
meliputi banyak pulau dari Sabang hingga Merauke menciptakan keragaman budaya
yang berasal dari berbagai suku bangsa. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada
tahun 2010, terdapat lebih dari 300 kelompok etnis atau 1.340 kelompok suku bangsa
yang ada di Indonesia.

Keragaman ini menjadi inspirasi dari semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang
berarti meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Walaupun terdapat berbagai macam
suku, budaya, agama, dan golongan, namun Indonesia tetap bersatu sebagai satu
kesatuan. Semboyan tersebut menegaskan bahwa keberagaman yang ada di negara kita
merupakan sebuah kekayaan dan keindahan yang unik, yang tidak dimiliki oleh negara
lain.

Dengan keanekaragaman kebudayaan Indonesia dapat dikatakan mempunyai


keungulan di bandingkan dengan Negara lainnya. Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial
budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi
antar kebudayaan yang di rangkai sejak dahulu. Interaksi antar kebudayaan di jalin tidak
hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda,namun juga meiliputi antar
peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal portugis di banten pada abad
pertengahan missal nya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan dunia
internasional pada saat itu.

2.4 Manfaat Keberagaman Budaya Indonesia


Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh
negara Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi
bangsa kita. Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :

1. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.

2. Dalam biang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
Masalah Yang Timbul Akibat Keberagaman Budaya
Secara sosiologis, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki
keanekaragaman budaya.

Menurut Naskun, adanya keanekaragaman budaya tersebut membuat


masyarakat multikultural memiliki karakteristik umum:

1. Adanya sub-sub kebudayaan yang bersifat saling terpisah.

2. Kurang berkembangnya sistem nilai bersama atau konsensus.

3. Berkembangnya sistem nilai masing-masing kelompok sosial yang dianut secara


relatif rigid dan murni.

2.5 Konflik Rasial


Konflik yang diakibatkan dari perbedaan-perbedaan dalam diri mereka terhadap
individu dan ras lainnya. Pertentangan rasional bukan saja disebabkan oleh perbedaan
ciri-ciri fisik saja, tetapi kadang-kadang juga diperuncing oleh perbedaan dan benturan
dalam hal sosial, ekonomi, politik, atau karena jumlah ras tertentu lebih banyak dari ras
lainnya.

2.6 Konflik Antar Suku Bangsa


Bahasa yang digunakan menjadi perbedaan antar suku bangsa, ada juga
perbedaan adat istiadat dalam pergaulan sehari-hari, kesenian yang dikembangkan,
sistem kekerabatan yang dianut, dan penguasaan teknologi. Konflik ini terjadi terlebih
jika keduanya mengalami kemunduran dalam beberapahal, misalnya dalam hal ekonomi
yang diikuti oleh kecurigaan-kecurigaan terhadap suku tertentu atas penguasaan sumber-
sumber ekonomi politik.

2.7 Konflik Antar Agama


Keanekaragaman agama yang dianut sering kali mendatangkan perbedaan-
perbedaan, baik dalam cara berpakaian, bergaul, peribadatan, adat pernikahan, hukum
waris, kesenian, dan atribut-atribut keagamaan lainnya. Jika para pemeluknya tidak
menghayati secara mendalam dan benar inti dari ajaran-ajaran yang terkandung dalam
agama-agama mereka, akan sangat potensial untuk terjadinya konflik, bahkan sampai
pada tingkat konflik politik. Konflik seperti ini juga sangat dipengaruhi oleh
keseimbangan jumlah penganut agama tertentu dalam suatu masyarakat.

2.8 Pengertian Konflik Sosial


konflik sosial itu sendiri merupakan sebuah proses sosial di mana individu atau
kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
dengan disertai ancaman dan kekerasan. Dengan kata lain, konflik sosial adalah bentuk
ketegangan dan pertentangan antara individu atau kelompok yang memiliki kepentingan
atau nilai berbeda.

2.9 Faktor Penyebab Konflik Sosial


Konflik sosial bisa saja terjadi dalam bentuk individu ataupun kelompok. Ini semua
tergantung dari penyebab konflik itu terjadi. Dikutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan
Sosial oleh Tim Ganesha Operation, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya konflik sosial:

1. Adanya perbedaan antar individu atau kelompok yang memiliki kepentingan berbeda dan
saling bertentangan.
2. Terdapat perbedaan dalam kebudayaan di tengah masyarakat yang signifikan dan saling
bertentangan satu sama lain.
3. Adanya nilai-nilai atau kepentingan yang berbeda dan bahkan saling bertentangan di tengah
masyarakat.

2.10 Contoh Konflik Sosial Di Indonesia


Di Indonesia sendiri sudah sangat sering terjadi konflik sosial, mulai dari skala kecil
hingga yang memakan banyak korban jiwa. Berikut adalah beberapa contoh konflik sosial yang
pernah terjadi di Indonesia.

1. Kerusuhan 1998
Terjadi pada bulan Mei 1998 di kawasan ibu kota dan sekitarnya yang memicu penolakan
masyarakat terhadap etnis Tionghoa. Akibatnya, sekitar 1.217 orang meninggal dunia, 85
orang diperkosa dan 70.000 orang memutuskan mengungsi dari ibu kota.
2. Konflik Aceh
Konflik yang terjadi di kota yang terkenal sebagai "Serambi Mekkah" ini disebabkan oleh
perbedaan terkait hukum islam dan ketidakpuasan terhadap distribusi sumber daya. Hingga
muncul kelompok yang diberi nama Gerakan Aceh pada tahun 1977, 1989 dan 1998. Sempat
terjadi percekcokan antara masyarakat dan pihak militer demi mempertahankan ideologi
setempat.

3. Konflik FPI vs GMBI di Jawa Barat


Konflik yang terjadi pada 2017 lalu antara Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat dengan
Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) ini bermula dari pemanggilan Habib Rizieq
terkait dugaan penghinaan Pancasila dan pencemaran nama baik. Untungnya tidak ada
korban jiwa dalam konflik ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yang merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional sendiri memiliki banyak bentuk karena pada dasarnya berasal dari
jenis dan corak yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena
dengan hal itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri.

Untuk memelihara dan menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa
melakukan banyak hal seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang
bernafaskan kebudayaan nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari
keterpurukan karena persaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi
keberagaman yang ada kita harus bisa becermin pada inti kebudayaan kita yang beragam
itu karena pada dasarnya segalanya bertolak pada ideologi pancasila.

Konflik adalah hal yang lumrah terjadi di dalam masyarakat, konflik adalah salah
satu bentuk suatu gejala sosial yang sering muncul dalam kehidupan bermasyarakat
yang saling berinteraksi karena dalam interaksi seringkali masyarakat dihadapkan pada
situasi konflik. Pertentangan kepentingan yang terjadi di dalam masyarakat adalah
konflik, konflik kepentingan dapat terjadi antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada konflik yang mudah berakhir,
dan ada pula konflik yang berlangsung lama konflik yang penulis teliti ini adalah konflik
yang berlangsung lama.

3.2 Saran
Rakyat-rakyat Indonesia harus tahu cara lepaskan masalah jika mengungkitnya
tidak mungkin memperbaiki situasi. Dalam situasi yang tegang harus bisa ekspresikan
pendapat diri sendiri dengan cara yang terhormat jika itu akan membuat merasa lebih
baik. Cuman dengan cara-cara ini baru bisa menghindari konflik dalam masyarakat.

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mempertahankan keberagaman budaya


adalah memiliki sikap toleransi.
Toleransi merupakan perilaku manusia untuk menghormati dan menghargai perbedaan yang
ada. Karena itu, sikap ini sangat penting dimiliki oleh semua masyarakat Indonesia yang
beragam. Cara lain yang harus dilakukan adalah tidak menilai rendah budaya lain. Setiap
budaya tentu akan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bahkan antara
budaya satu dengan budaya lain tidak akan sama. Karena itu, penting untuk tidak saling
menilai rendah budaya lain. Cara ini akan menujukan bahwa kita menghargai budaya lain
yang ada di sekitar kita.
Daftar Pustaka

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah - Perpustakaan ums. (n.d.-a).


http://eprints.ums.ac.id/32868/2/BAB%20I.pdf

Amber Rosenberg, P. (2022, December 14). 3 ways to avoid conflict. wikiHow.


https://www.wikihow.com/Avoid-Conflict

Bab IV penutup 4.1. Kesimpulan - Eskripsi Universitas Andalas. (n.d.-b).


http://scholar.unand.ac.id/19007/3/3.%20BAB%20AKHIR.pdf

Bagaimana Cara Mempertahankan Keberagaman Budaya Bangsa? Ini Penjelasannya. Bobo.


(n.d.). https://bobo.grid.id/read/083712970/bagaimana-cara-mempertahankan-
keberagaman-budaya-bangsa-ini-penjelasannya?page=all

Gffgh, D. (2021, November 15). Makalah Diversitas Kelompok 7 3. Academia.edu.


https://www.academia.edu/61691172/MAKALAH_DIVERSITAS_KELOMPOK_7_3

Humaira, N. (n.d.). 10 Contoh Konflik Sosial di Indonesia, Ini Penyebabnya. detikedu.


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6720730/10-contoh-konflik-sosial-di-
indonesia-ini-penyebabnya

Makalah Keanekaragaman Bangsa Indonesia. (n.d.-c).


https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1944390027/012_41_KEANEKARAG
AMAN%20BANGSA%20INDONESIA%20(%20PER%201%20).pdf

Tobing, I. (2016, August 23). Makalah Keragaman Budaya indonesia.pdf. Academia.edu.


https://www.academia.edu/27965042/MAKALAH_KERAGAMAN_BUDAYA_INDO
NESIA_pdf

YouTube. (2020, June 24). Pengertian, Penyebab Dan Jenis konflik sosial || sosiologi XI
SMA. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=hVGcKn1LNZo

Anda mungkin juga menyukai