Oleh :
Fahmawati Hamida
(1341170002)
Sony Jati Prasetya
(13411700 )
Wahyu Aulia Nurwicaksana
(1341170064)
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman atau yang sering disebut dengan multikulturalisme adalah istilah
yang digunakan untuk menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia,
ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap adanya
keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam kehidupan
masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh jumlah suku-suku bangsa di
Indonesia yang sangat banyak, dimana setiap suku bangsa tersebut mempunyai ciri atau
karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya. Menurut sensus BPS (Badan
Pusat Statistik) tahun 2010, jumlah suku bangsa di Indonesia lebih dari 300 suku bangsa atau
kelompok etnik, atau lebih tepatnya mencapai 1.340 suku bangsa atau kelompok etnik. Hal ini
dapat diartikan jika masing-masing suku bangsa tersebut memiliki tradisi sosial budaya
masing-masing, berarti di Indonesia ada dan berkembang bermacam-macam budaya yang
memiliki ciri khas masing-masing. Contoh dalam bidang bahasa, dimana setiap daerah
mempunyai bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa daerah orang Jayapura akan berbeda
dengan bahasa orang Dayak. Menurut peta bahasa yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa
Depdiknas tahun 2010, ada lebih dari 746 bahasa daerah di seluruh wilayah Nusantara bahkan
bila dilihat dari segi dialek, maka jumlahnya akan jauh lebih banyak lagi, misalnya di Papua
saja ada sekitar 185 dialek bahasa lokal.
Suatu semboyan yang sejak dahulu dikenal dan melekat dengan jati diri bangsa
Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut terukir kokoh dalam
cengkraman Burung Garuda yang merupakan lambang bangsa Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam aspek suku bangsa,
budaya, ras dan agama.
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang ada pada diri bangsa Indonesia
merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Kebhinnekaan merupakan kekuatan dan
kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan itu sangat
terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan dan persatuan dalam
rangka menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar negeri, seperti dewasa ini kita sedang menghadapi dan
berupaya memecahkan serta mengakhiri krisis multi dimensional dan krisis ekonomi yang
1
sudah berlangsung cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi dari
seluruh bangsa Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tersebut.
Kebhinnekaan berupa sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan namun
sekaligus juga sering kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yang
heterogen jauh lebih sulit dibandingkan dengan mengatur masyarakat homogen. Masyarakat
yang heterogen tentu mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan yang jauh lebih bervariasi
dibandingkan dengan masyarakat homogen.
Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan adanya
kebhinnekaan tersebut mudah membuat orang menjadi berbeda pendapat yang pada akhirnya
dapat lepas kendali, memiliki rasa kedaerahan atau kesukuan yang sewaktu-waktu bisa
menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Dari tinjauan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka pemakalah
merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa saja keunggulan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia sebagai dampak
keanekaragaman yang dimilikinya?
2. Bagaimana upaya dan jalan keluar untuk menghadapi tantangan sebagai dampak
multikulturalisme Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk menambah pengetahuan masyarakat Indonesia tentang keunggulan dari
keanekaragaman bangsa Indonesia serta tantangan yang muncul sebagai akibat dari
keanekaragaman tersebut
2. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjunjung tinggi semboyan
Bhineka Tunggal Ika dan menghargai keanekaragaman suku, budaya, ras dan
agama yang ada dalam bangsa Indonesia.
3. Untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Workshop
Wawasan Kebangsaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keunggulan Bangsa Indonesia dengan Keanekaragamannya
Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah.
Kebudayaan daerah ini bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Pertemuan-pertemuan
dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di
Indonesia sehingga menambah ragam dan jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia juga turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia yang pada akhirnya memcerminkan kebudayaan
agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat
keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja
keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam
konteks peradaban, tradisional hingga ke modern, dan kewilayahan.
Keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan suatu keunggulan jika
dibandingkan dengan negara lainnya, karena potret kebudayaannya lengkap dan bervariasi.
Dan yang tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi antar kebudayaan dijalin tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang
berbeda, namun juga meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Berlabuhnya kapal-kapal
Portugis di Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada
lingkup pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan
pesisir Jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar
peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada dasarnya telah
membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi dengan perbedaan. Di sisi
yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan mengembangkan budaya lokal di
tengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Secara ringkas, keunggulan keunggulan dari keaneragaman bangsa Indonesia, antara
lain:
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
3
Westernisasi
Sekulerisasi
pendapat
dengan
cara-cara
yang
melanggar
hukum
dan
menyebabkan kerusuhan. Contoh : Kerusuhan Mei 1998 yang disertai aksi anarkis
oleh mahasiswa dan dihalau dengan tembakan oleh aparat..
Kenakalan remaja, kenakalan remaja ini yang disebabkan karena pertengkaran
dengan orang tua akan membuat pelarian anak kepada hal-hal negatif, bahkan
melanggar hukum contohnya minuman keras, narkoba, dan lain-lain.
Kriminalitas, merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial akibat dari adanya
tekanan lingkungan sekitarnya. Kurangnya skill dan ketrampilan merupakan
faktor utama semakin tingginya angka kriminalitas di kota-kota. Contoh :
urbanisasi dari desa ke kota tanpa mempersiapkan ketrampillan akan menambah
pengangguran akhirnya akan memilih melakukan tindakan kriminal.
Gejolak daerah, merupakan suatu bentuk reaksi masyarakat yang semakin kritis
menuntut hak-haknya kepada pemerintah. Rasa ketertindasan oleh kebijakan
pemerintah yang kurang berpihak pada masyarakat menyebabkan masyarakat
melakukan pemberontakan. Adanya gangguan stabilitas disetiap daerah sekarang
ini apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan perpecahan bangsa Indonesia.
Contoh : konflik yang terjadi di Mesuji merupakan suatu bentuk upaya pembelaan
masyarakat terhadap hak-haknya akibat dari monopoli atas tanah dan pengelolaan
sumber daya agraria.
Terorisme,
merupakan
serangan-serangan
terkoordinasi
yang
bertujuan
untuk dibuat. Perlu disusun reaktualisasi akan bentuk pendidikan pancasila dengan beberapa
pembatasan. Reaktualisasi pendidikan pancasila ini akan berhasil dengan melalui tiga jalur
pendekatan pengembangan yaitu pendekatan pengembangan pendidikan pembelajaran
(psyco-paedagogic
development),
pengembangan
sosial
budaya
(socio-cultural
Secara Preventif
Menjaga keharmonisan yang dapat digali dari kearifan budaya yang dimiliki tiap
budaya.
Mengembangkan nasionalisme.
Memperkuat semangat in group namun juga tidak antipati terhadap out group.
Contoh proses reintegrasi dalam kehidupan bangsa Indonesia adalah proses reintegrasi
Aceh pasca pemberontakan untuk memisahkan diri dari Indonesia. Pemerintah
membentuk badan resmi BRA (Badan Reintegrasi Aceh) yang bertugas mengurusi
masalah reintegrasi dalam proses perdamaian di Aceh. Dalam BRA terdapat susunan
kepengurusan yang terdari dari wakil pemerintahan, perwakilan GAM, masyarakat sipil,
dan cendikiawan yang diharapkan mampu membangun kembali integrasi antara Aceh
dengan Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya, karena Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi
bangsa Indonesia yang amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsabangsa lain yang dapat dapat menambah devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan
lainnya.
Keanekaragaman suku, budaya, ras dan agama yang yang ada pada diri bangsa
Indonesia merupakan keunggulan sekaligus tantangan. Tantangan-tantangan yang muncul
akibat keanekaraman bangsa Indonesia tersebut antara lain terjadinya konflik, integrasi
karena keterpaksaan dan disintegrasi.
Untuk menghadapi tantangan sebagai dampak keanekaragaman yang dimiliki
bangsa Indonesia, dapat dilakukan dengan upaya reintegrasi dan menanamkan nilai-nilai
pancasila yang merupakan ideologi yang menjadi dasar hidup kenegaraan.
3.2 Saran
Perbedaan merupakan keniscayaan yang mesti dan harus diterima oleh semua orang
dalam kehidupannya. Fakta menunjukkan bahwa manusia memang makhluk unik dan khas.
Keunikan dan kekhasan ini dalam konteks bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat akan
menimbulkan keragaman tatanan sosial dan kebudayaan. Keragaman ini yang ditunjukkan oleh
Indonesia antara lain terdiri atas beragam etnis, agama, dan bahasa. Keragaman ini perlu dikelola
secara serius dan sungguh-sungguh dalam suatu bentuk tatanan nilai yang dapatdibagi bersama.
Oleh karena itu, keanekaragaman yang ada dalam masyarakat Indonesia sungguh
merupakan tantangan yang menuntut upaya sungguh-sungguh dalam bentuk transformasi
kesadaran multikultural. Suatu kesadaran yang diarahkan kepada identitas nasional, integrasi
nasional, dan kesadaran menempatkan agama untuk kesatuan bangsa. Dengan demikian,
kesatuan Indonesia dapat ditegakkan sejalan dengan semangat kebersamaan yang terkandung
dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme
http://miftaresti.blogspot.com/2012/11/keragaman-sosial-budaya-masyarakat.html
http://serdadubudayaku.blogspot.com/2013/09/manfaat-keberagaman-budaya.html
http://wayansumendra.wordpress.com/2013/08/25/keragaman-budaya-budaya-2/
http://www.cakrawayu.org/artikel/8-guru-sukarma/65-multikulturalisme-dan-kesatuanindonesia.html
12