Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA

INDONESIA
Jurusan Teknik Elektro
Semester III
2015
BAHASA INDONESIA PADA MASA
PRAKEMERDEKAAN
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
Pada saat itu Bahasa Melayu berfungsi sebagai:
• Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan
hidup dan sastra.
• Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
• Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun
pedagang yang berasal dari luar indonesia.
• Bahasa resmi kerajaan
FAKTOR-FAKTOR BAHASA MELAYU DIANGKAT MENJADI
BAHASA INDONESIA

 Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa


perhubungan dan bahasa perdagangan.
 Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
 Suku jawa, suku sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
 Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas
BAHASA INDONESIA PADA MASA
PASCAKEMERDEKAAN
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928
Bahasa Indonesia dikokohkan kedudukannya sebagai Bahasa nasional pada
waktu itu, atas dasar ikrar para pemuda yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda
Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada
tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di
sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Di dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa
Indonesia,(pasal 36)
Kini Bahasa Indonesia dipakai berbagai lapisan masyarakat
PERISTIWA-PERISTIWA YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

SARIKAT BALAI SUMPAH


BUDI UTOMO
ISLAM PUSTAKA PEMUDA
• 1908 • 1912 • 1917 • 1928
PERKEMBANGAN EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN

Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia terdiri dari:

Ejaan van Ophuijsen

Ejaan Soewandi

Ejaan Yang Disempurnakan


EJAAN VAN OPHUIJSEN
Ciri-cirinya:
• Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan karenanya
harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti mulaï dengan ramai.
Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaïa.
• Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
• Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
• Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.
EJAAN SOEWANDI
Ciri-cirinya:
• Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
• Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak,
rakjat, dsb.
• Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2,
ke-barat2-an.
• Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata
yang mendampinginya.
EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
Ciri-cirinya:
• ‘tj’ menjadi ‘c’ : tjutji → cuci
• ‘dj’ menjadi ‘j’ : djarak → jarak
• ‘oe’ menjadi ‘u’ : oemoem → umum
• ‘j’ menjadi ‘y’ : sajang → saying
• ‘nj’ menjadi ‘ny’ : njamuk → nyamuk
• ‘sj’ menjadi ‘sy’ : sjarat → syarat
• ‘ch’ menjadi ‘kh’ : achir → akhir
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA MASA
REFORMASI
 Munculnya bahasa media masa (Bahasa pers)

 Bertambahnya jumlah kata-kata singkatan (akronim)

 Banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing adalam surat


kabar
 Bahasa Indonesia mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah Bahasa
Inggris
 Media iklan maupun artis banyak yang mencampuradukan Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia
Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan
antardaerah dan antarbudaya)

KEDUDUKAN Bahasa nasional

DAN FUNGSI
BAHASA Bahasa resmi

INDONESIA Sebagai Bahasa pengantar di lembaga-


lembaga

Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai