Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Dosen Pengajar : Iin Inayah, SH, MH, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 1:


⦁Aina Tasya (2170201209)
⦁Dinada Ainur Oktaviani (2170201206)
⦁Dhea Ananda Febryanty (2170201208)
⦁Febi Nurfadila (2170201135)
⦁Muhamad Agung Setia Budi (2170201165)
⦁Wanda Wulan Sari (2170201224)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Jl. Mayjen Sutoyo No.2, RT.003/RW.001,Sukarasa, Kec. Tangerang, Kota Tangerang,


Banten 15111

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hak dan Kewajiban Warga Negara
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara Dalam
suatu Negara bagi para pembaca dan juga bagi Penyusun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iin Inayah,SH.,M.PdI selaku Dosen Mata
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Tangerang, 16 Oktober 2021

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH ................................................................................................................................ i
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ........................................................................ i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara ............................................................. 3
B. B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ........................................................... 5
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga
dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang. Hak merupakan
segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk dimiliki atau didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan
suatu keharusan bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak
dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi
suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

Dewasa ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, seperti tingginya
angka tuntutan akan hak tanpa diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban dan di sisi lain
kewajiban dilaksanakan akan tetapi hak tidak kunjung terpenuhi. Terutama dalam bidang
lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga negara. Lapangan
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27
ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “. Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa
pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai
salah satu tanda adanya perikemanusiaan . Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang
dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan
yang layak. Penghidupan yang layak dapat diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan, dan papan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu untuk
mengetahui hak dan kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus berjalan
secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian hak, kewajiban, dan warga negara?


2. Apa hak dan kewajiban sebagai warga negara?
3. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara?
4. Apa Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan hubungan dengan warga negara?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pengertian hak, kewajiban, dan warga negara.


2. Untuk memahami hak dan kewajiban sbagai warga negara.
3. Untuk memahami keterkaitan antara hak dan kewajiban sebagai warga negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban dan Warga Negara

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai
anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan . Hak pada umumnya didapat
dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara
yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak memperoleh pendidikan, hak untuk
melanjutkan keturunan, dan masih banyak lagi.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia ;

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.


2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan untuk dilaksanakan
oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat
dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi kemajuan
bangsa ke arah yang lebih baik.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia :

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda).

3
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara
tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil
adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara itu. Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
adalah sebuah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara
itu. Sedangkan menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang
membentuk itu sendiri.

Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara”.

Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah orang yang
berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang
berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.

Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.

4
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat
diklasifikasikian menjadi :
1. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang
diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor
imigrasi.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.

a. Kriterium kelahiran

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

1. Kriterium kelahiran menurut asas ke ibu bapaan atau disebut pula Ius Sanguinis.
Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara
berdasarkan asas kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.
2. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas
ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya berdasarkan negara tempat di
mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara
tersebut.

b. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan


seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai hak kewarganeraan negara lain

B. B. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Hak dan kewajiban memiliki hubungan yang cukup erat dan tidak dapat dipisahkan. Segala
akibat yang ditimbulkan dari adanya hak tentunya ada kewajiban, Untuk itu dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari, antara hak dan kewajiban dapat dijalankan dengan imbang, karena kalau
tidak dijalankan dengan imbang maka akan menimbulkan pertentangan.

Hak kita sebagai warga negara yaitu mendapatkan sesuatu yang sama dari negara tanpa
membeda-bedakanya dengan warga negara lainnya. Sedangkan kewajiban kita sebagai warga
negara Indonesia yaitu memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan demi

5
kemajuan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan rela berkorban demi tumpah darah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin kelangsungan
kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban manusia sebagai warga negara tercantum
dalam Undang-Undang dasar 1945 mulai dari pasal 27 sampai dengan pasal 34 sebagai berikut
:

a. Hak warga negara Indonesia


1. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
2. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dalam
kehidupannya (pasal 28A).
3. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak
atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (pasal 28B ayat 2).
5. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia (pasal 28C ayat 1).
6. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (pasal 28C ayat 2).
7. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28D ayat 1).
8. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja (pasal 28D ayat 2)
9. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
(pasal 28D ayat 3).
10. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya (pasal 28D ayat 4).
11. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (pasal 28E ayat 2).
12. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
(pasal 28E ayat 3).
13. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (Pasal 28F)

6
14. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi (Pasal 28G ayat 1).
15. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (Pasal
28G ayat 2).
16. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat 1).
17. Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28H
ayat 2).
18. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (Pasal 28H ayat 3).
19. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun (Pasal 28H ayat 4).
20. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu (Pasal 28I ayat 2).
21. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (pasal 28J ayat 1).
22. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).
23. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran (pasal 31 ayat 1).

b. Kewajiban warga negara Indonesia

1. Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan


dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (Pasal
27 ayat 1).

2. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Pasal 28J ayat 1).

3. Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (pasal
28J ayat 2).

4. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara
(pasal 30 ayat 1).

7
2.4. Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dan Hubungan dengan Warga Negara
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan
yang layak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sandang, pangan dan
papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban. Di sisi lain, masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut
dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya
ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan
kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan.
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban, pada umumnya
disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu bidang pekerjaan.
Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja untuk menjadi lebih
produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan yang layak, sedangkan
kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi pesimis yang menyebabkan
individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang lebih layak
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan,
pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun
swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan.
Hal tersebut dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan hak
dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan terhadap
ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok kerja.
Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam kehidupan
kewarganegaraan .

2.5. Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945

8
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan“. Bunyi ayat pasal tersebut secara teori telah dijelaskan dalam
UUD 1945, namun secara praktik belum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal
tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat
pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan yang kurang layak. Pengangguran
dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, terutama tingkat pendidikan dan kemampuan. Hal
tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat pengangguran. Tingginya angka
tingkat pengangguran menyebabkan terjadinya ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi
yang mengakibatkan semakin jauhnya tingkat kehidupan yang layak bagi warga negara.

Di sisi lain, tingkat kehidupan yang kurang layak dapat disebabkan oleh sifat malas dari warga
negara tersebut yang tidak ingin mencoba merubah tingkat kehidupannya ke arah yang lebih
baik dari sebelumnya. Pada umumnya, warga negara demikian terfokus untuk menunggu
uluran tangan dari individu lain maupun pemerintah, tanpa melakukan suatu usaha sebagai
kewajiban untuk memenuhi hak penghidupan yang layak.

2.6. Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat
menikmati atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari adanya pelalaian atau
pengingkaran terhadap kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh warga
negara sendiri.

Misalnya, kemiskinan yang masih menimpa sebagian masyarakat Indonesia,


penyebabnya dapat berasal dari pemerintah ketika program pembangunan tidak berjalan
sebagaimana mestinya, atau dapat juga disebabkan oleh perilaku warga negara sendiri yang
malas untuk bekerja atau tidak mempunyai keterampilan sehingga mereka hidup di garis
kemiskinan.

2.6.1. Faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


Warga Negara

a. Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri

9
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.

b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara


Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu
ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan
kewajiban warga negara.

c. Sikap tidak toleran


Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam perusahaan.
Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas melanggar hak warga
negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan mendorong timbulnya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum


Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis pelanggaran hak
dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran lainnya.
Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi munculnya
kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka tidak
menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat penegak
hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk pelanggaran hak warga
negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat mendorong timbulnya
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan. Kalian
tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan
dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab
timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

2.6.2. Contoh Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

10
Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar atau
tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara.

Contohnya; (a) tidak mendapatkan persamaan hukum, (b) dilarang mengeluarkan


pendapat, (c) tidak mendapatkan kesempatan memilih, (d) tidak mendapatkan pengajaran, (e)
tidak mendapatkan pendidikan, (f) ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku, (g)
tidak mendapatkan perlindungan hukum (h) tidak mendapatkan layanan hukum, (i) pembatasan
hak politik, (j) pembungkaman.

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban yang


ditentukan pemerintah.

Contohnya; (a) tidak membayar pajak, (b) melawan hukum, (c) tidak menjaga
ketertiban (d) melanggar aturan yang berlaku, (e) tidak ikut mempertahankan NKRI, (f)
berprilaku anarkis tidak menjaga kesatuan dan kesatuan, (g) menghianati negara, (h) tawuran
antar pelajar, (i) melanggar HAM.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sbagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan/ kewajiban bagi individu dalam
melakanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapatkan pengakuan akan
hak yang ssesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam melaksnakan harus
dengan seimbang.
27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa “tiap tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” . secara garis besar
dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hak
untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya perikemanusiaan.
Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak.
Penghidupan yang layak dapat diartikan sbagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasae, seperti sandang,pangan, dan papan

B. Saran

Untuk para pemuda indonesia penyusun mengharapkan agar dapat semakin


memliki rasa tanggung jawab serta sadar akan tanggung jawab serta sadar akan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara. Sehingga kelak dapat memajukan bangsa
dan negara tanpa ada penyelewengan maupun pemenuhan hak pribadi. Serta
masyarakat dapat semakin aktif ambil bagian dalam membangun kesadaran akan hak
dan kewajiban seluruh masyarakat sebagai warga negara indoneia yang bermartabat
luhur dan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-
warga-negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya

https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/14/141309969/contoh-hak-
dan-kewajiban-sebagai-warga-negara

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5696562/siswa-begini-keterkaitan-
hak-asasi-dengan-kewajiban-asasi-manusia

https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732

13

Anda mungkin juga menyukai