Anda di halaman 1dari 17

Nama : Annisa Mutiara

NIM : 20008
Dosen pengampu : Letkol laut (K) Dr. Arif Rachman ,drg.,SH.,MH.,MM.,
MTr.Hanla.,Sp.Pros., CIQnR.,CIQaR

Materi 1:

Prostodontia adalah cabang kedokteran gigi yang berkaitan dengan pemulihan dan
pemeliharaan fungsi mulut ,kenyamanan,penampilan , dan kesehatan pasien .
Cabang-cabng ilmu prostodontia:
• Fixed prosthodontics
• Removable prosthodonticsRemovable
a) Complete Denture Prosthodontics
b) Partial Denture Prosthodontics
• Implant prosthodontics
• Maxillofacial prosthetics
Denture/ Gigi tiruan, sebuah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi dan struktur
terkait di dalam mulut. Sebagian, lengkap, tetap atau dapat dilepas.
Tipe-tipe protesa:
• Removable denture/Gigi tiruan lepasan, sebuah gigi tiruan yang mengembalikan
sebagian / semua gigi yang hilang.
• Fixed partial denture/ Gigi tiruan sebagian cekat, gigi tiruan yang direkatkan atau
ditahan dengan aman dan cekat pada gigi asli, akar, atau implan gigi. Pasien tidak bisa
mengeluarkan dari mulut.
Tipe-tipe protesa lepasan:
• Removable partial denture, setiap prostesis yang menggantikan gigi pada sebagian
lengkung rahang. Pasien dapat mengeluarkannya dari mulut.
• Complete denture Prostesis gigi lepasan yang menggantikan seluruh gigi dan struktur
terkait dari rahang atas dan rahang bawah.
PENYEBAB KEHILANGAN GIGI:
• Traumatic injuries
• Caries
• Periodontal diseases
• Cysts, malignancies and tumors
• Radiation therapy for tumors
• Grossly malaligned teeth (Crowded)
• Iatrogenic extraction
• Congenitally missing teeth
• Failure to erupt (impacted teeth)

AKIBAT KEHILANGAN GIGI:


• Resorpsi: Soket secara bertahap mengalami remodeling sampai membentuk ridge
edentulous yang membulat.
• Tilting
• Drifting
• Occlusal disharmony: menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, atau kerusakan pada sendi
temporomandibular.
Treatment Options:
• Preservation and prevention
• Post and core/crowns
• Complete denture
• Fixed partial denture
• Aclyric Removable Partial Dentures
• Cast Removable Partial Dentures
• Flexy Removable Partial Dentures (Valplast)
• Flexy Removable Partial Dentures (FRS/Lucitone)
• Implants
• Overdenture
• Implant Retained Denture
Tingkat Resorpsi:
1. Paling cepat dalam 1 tahun pertama setelah ekstraksi dan bisa tinggi RAR sekitar 4,5
mm/tahun.
2. Setelah penyembuhan RAR terjadi tingkat penurunan pertahun sekitar 0,1-0,2 mm
pada mandibula
3. Tingkat pengurangan tinggi RAR pertahun sekitar 4X lebih besar di mandibula
daripada di rahang atas

Materi 2:
COMPLETE DENTURE
Sebuah gigi protesa yang menggantikan seluruh gigi dan struktur terkait dari rahang atas dan
rahang bawah.
Dapat diklasifikasikan:
• Removable complete dentures
• Fixed complete dentures
FUNGSI COMPLETE DENTURE:
• Estetika
• Mastikasi
• Phonetics
BAGIAN-BAGIAN KOMPONEN DARI COMPLETE DENTURE:
Permukaan Complete Denture:
• Permukaan cetakan ,bagian permukaan gigi tiruan yang memiliki kontur ditentukan oleh
hasil cetakan. Permukaan ini kontak langsung dengan jaringan (basal seat dan struktur
pembatas) Ketika gigi tiruan berada dalam Rongga Mulut dan harus bebas dari defek
ataupun tonjolan sebagai undercut untuk menghindari perlukaan di jaringan lunak
• Permukaan poles, bagian dari permukaan gigi tiruan yang meluas ke arah oklusal dari
perbatasan gigi tiruan dan termasuk permukaan palatal. Merupakan bagian dari basis gigi
tiruan yang biasanya dipoles, dan meliputi permukaan labial, bukal dan palatal/lingual
gigi. Permukaan ini harus dipoles dengan baik dan halus untuk menghindari
pengumpulan dari sisa makanan.
• Permukaan oklusal, bagian permukaan gigi tiruan yang kontak dengan permukaan gigi
tiruan atau gigi geligi asli lawannya. Permukaan ini merupakan permukaan oklusal
dari gigi palsu tersebut yang menyerupai gigi asli dan terdiri dari cusp dan lereng untuk
membantu pengunyahan.
BAGIAN-BAGIAN COMPLETE DENTURE:
• Denture Base
• Denture Flange
• Denture Border
• Denture Teeth
DENTURE BASE
Bagian dari gigi tiruan yang nempel pada mukosa rongga mulut dan dimana gigi tiruan melekat
pada denture base.
Terdiri dari:
• Acrylic resin denture bases.
• Metal denture base
ACRYLIC RESIN DENTURE BASES
Keuntungan:
Akrilik memiliki warna merah muda tembus pandang, yang sangat mirip dengan gingiva,
memberikan estetika yang bagus. Gigi palsu ini dapat dengan mudah di rebase/reline bisa
diberikan berbagai pigmentasi warna yang dapat digunakan untuk karakterisasi. Bahan cukup
kuat dan tahan kekuatan oklusal normal.
Kekurangan:
Basis gigi tiruan dapat mempengaruhi bicara dari pasien. bahan akrilik tidak bisa
menghantarkan panas. Jadi pasien tidak dapat merasakan suhu makanan dan minuman, lebih
sulit untuk dirawat.
METAL DENTURE BASES
Menggunakan bahan dasar logam seperti emas, gold alloys, chromium-cobalt, atau nickel-
chromium alloys.
Keuntungan:
Gigi palsu mandibula lebih berat. Sehingga retensi dan stabilitas ditingkatkan. Peningkatan
konduktivitas termal menghasilkan interpretasi sensorik. Kuat bahkan dibagian yang tipis
yang sangat nyaman bagi pasien, lebih mudah dirawat.
METAL DENTURE BASES
Kekurangan:
• Lebih mahal.
• Memerlukan lebih banyak waktu untuk pembuatan.
• Membutuhkan bahan cor tahan api.
• Sulit untuk dibuat.
• Tidak dapat di rebase/reline.
DENTURE FLANGE (SAYAP)
Bagian dari gigi tiruan yang menonjol keluar arah vertikal yang mengisi bagian depan dari
rongga mulut untuk rahang atas dan bagian lingual untuk rahang bawah dari sulkus
alveololingual. Ada dua permukaan terdiri dari:
• Permukaan dudukan basal di bagian internal
• Permukaan labial atau lingual di bagian eksternal.
Fungsi flange (sayap) memberikan periferal seal dan stabilitas horizontal gigi tiruan.
DENTURE BORDER
• Margin basis gigi tiruan di antara permukaan yang dipoles dan permukaan cetakan.
• Diperuntukkan peripheral seal. NS
• Batas gigi tiruan harus tidak memiliki tepi yang tajam dan tonjolan untuk menghindari
cedera jaringan lunak.
• Batas gigi tiruan yang berlebihan dapat menyebabkan hiperplastik yaitu perubahan
jaringan seperti epulis fissuratum.
• Lengan denture border tidak boleh terlalu ke bawah, karena peripheral seal akan
mungkin hilang.
DENTURE TEETH
Ada berbagai jenis gigi palsu yang diklasifikasikan berdasarkan bahannya adalah sebagai
berikut:
• Gigi akrilik.
• Gigi porselen.
• Inter-penetrating polymer network resin (IPN Resin).
• Oklusal emas.
• Resin akrilik dengan stop amalgam.
Berdasarkan morfologi gigi:
• Gigi anatomi.
• Gigi semi-anatomi.
• Gigi non-anatomi. Atau gigi 0o/Cuspless. Gigi gigitan silang.
• Gigi sisipan logam.
REMOVABLE PARTIAL DENTURE(RPD)
Penggantian gigi yang hilang sebagian dan jaringan pendukung dengan prostesis yang
dirancang untuk dilepas oleh pemakai
Dapat diklasifikasikan:
• Extra coronal: menggunakan ekternal attachment.
• Intra coronal:menggunakan komponen internal retentif.
INDIKASI:
• Length of Edentulous Span
• Usia
• Gigi abutment
• Periodontal support of remaining teeth
• Cross-arch stabilization
• Excessive Bone Loss
• Estetik
• Immediate Teeth Replacement after Extraction
• Emotional Problems
• Patient Desires
Kondisi klinis yang dianjurkan untuk pemakaian REMOVABLE
PARTIAL DENTURE (RPD) Sebagai Berikut:
• Bila lebih dari dua atau empat gigi posterior gigi anterior hilang,
• Jika kaninus dan dua gigi yang berdekatan adalah hilang. (misalnya gigi seri tengah, gigi
seri lateral, kaninus), (insisivus lateral, kaninus, premolar) dll.
• Bila tidak ada gigi penyangga distal.
• Adanya beberapa ruang edentulous.
• Jika gigi yang berdekatan dengan ruang edentulous dengan ujung bebas yang
• Tidak dapat digunakan sebagai penyangga untuk protesa cekat.
• Jika terdapat gigi dengan periodontal kurang bagus.
• Gigi dengan mahkota klinis pendek yang tidak cocok untuk gigi tiruan sebagian
cekat).
• Jumlah abutment tidak mencukupi.
• Kehilangan jaringan yang banyak pada ruang edentulous
• Pasien tua.
Kondisi klinis yang dihindari nntuk pemakaian
REMOVABLE PARTIAL DENTURE (RPD) Sebagai Berikut:
• Pasien dengan lidah besar yang cenderung mendorong gigi palsu itu.
• Pasien keterbelakangan mental yang tidak dapat merawat protesa lepasan.
• Kebersihan mulut yang rendah

Materi 3:

MACAM-MACAM GIGI TIRUAN (II)

REMOVABLE PARTIAL DENTURE (RPD)


Conventional Extracoronal Clasp Retained RPD:
• Unilateral RPD.
• I-bar RPD
• RPI System RPD
• Guide Plane RPD
• Swing Lock RPD
• Removable Partial Overdenture
• Implant Supported RPD
• RPD with Attachments
• RPD with Maxillofacial Prosthesis
• Fixed Partial Denture (FPD)
DEFINISI:
Gigi tiruan Sebagian yang disemen ke gigi atau akar asli yang memberikan dukungan utama
kepada protesanya.
Sebuah restorasi atau pengganti yang dilekatkan dengan penyemenan dengan gigi asli, akar, atau
implan. Gigi palsu ini sering disebut sebagai jembatan.
Fixed Partial Denture (FPD) :
• Crown
• Labial Veneers
• Inlay
• Onlay
• Abutment
• Pontic
• Connectors
MACAM-MACAM FPD:
• ACLYRIC FPD
• METAL FPD
• FUSED PORCELAIN TO METAL FPD (FPM)
• ZIRCONIA FPD
• YTTRIUM ZIRCONIA FPD
KEGUNAAN FPD:
• PROVISORIS
• FPD PERMANENT
INDIKASI FPD:
• Edentulous dengan bentang pendek
• Adanya gigi sehat memberikan dukungan yang cukup di daerah dekat edentulous.
• Pada kasus dengan resorpsi ridge yang dengan pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan
yang tidak bisa stabil atau retentif.
• Keinginan pasien
• Untuk pasien cacat mental dan fisik
KONTRAINDIKASI FPD:
• Kehilangan tulang dalam jumlah besar seperti pada trauma.
• Pasien usia muda dengan gigi memiliki kamar pulpa yang besar.
• Adanya abutment yang mengalami gangguan periodontal.
• Edentuolous dengan rentang panjang.
• Ruang edentulous bilateral, yang membutuhkan stabilisasi lintas lengkung.
• Gigi cacat bawaan, yang tidak memiliki struktur gigi yang memadai Jaringan pendukung.
• Pasien yang sensitif secara mental
• Pasien dengan gangguan medis (misalnya leukemia,hipertensi).
• Pasien yang sangat tua.
Maxillofacial Prosthetics (MFP)
DEFINISI:
Seni dan ilmu fungsional, atau rekonstruksi kosmetik dengan cara: Menggantikan jaringan yang
hilang/rusak pada daerah-daerah di rahang atas, rahang bawah, dan wajah, karena intervensi
bedah, trauma, patologi, atau kelainan perkembangan atau kongenital.
1. Intraoral
Rahang atas:
Congenital
➢ Cleft lip
➢ Cleft palate
Acquired
➢ Total maxillectomy
Complete dentures
Partial dentures
Obturators
Speech aids
Implants
➢ For partial maxillectomy
Complete dentures
Partial dentures
Rahang bawah
Congenital
➢ Cleft lip
➢ Early feeding devices
➢ Surgical
➢ Orthodontic
➢ Prosthodontic
➢ Fixed partial dentures
➢ Complete dentures
➢ Implants
Acquired
➢ Complete dentures
➢ Partial dentures
➢ Flange prosthesis
➢ Mandibular exercisers
➢ Implants
2. Extraoral
• Auricular prosthesis
• Ocular prosthesis
• Orbital prosthesis
• Nasal prosthesis
• Composite prosthesis
• Lip and cheek prosthesis
3. Treatment supplements
Radiotherapy supplements
➢ Stents
➢ Splints
➢ Shields
➢ Carriers
➢ Positioners
➢ Radiation appliances
Surgical supplements
➢ Prosthetic dressings
➢ Surgical splints
➢ Surgical obturators
Chemotherapeutic supplements

Materi 4:
RENCANA PERAWATAN GIGI TIRUAN 1

Evaluasi pasien adalah langkah pertama yang harus dilakukan dalam merawat pasien untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa jenis perawatan yang diperlukan untuk pasien.
• Cara berjalan
• Usia
• Jenis kelamin
• Kepribadian
• Indeks kosmetik
• Mental dan perilaku
INDEKS KOSMETIK:
• Kelas 1. indeks kosmetik yang tinggi
• Kelas 2. indeks kosmetik yang sedang
• Kelas 3. imdeks kosmetil yang rendah
MENTAL DAN PERILAKU:
Menurut House (1950) ada 4 type psikologi pasien:
• Kelas 1: Philosophical
• Kelas 2: Exacting
• Kelas 3: Hysterical
• Kelas 4: Indefferent
Klasifikasi yang lain:
• Cooperative
• Apprehensive (khawatir)
• Anxious (gelisah)
• Frightened (takut)
• Obsessive or exacting (obsesif atau menuntut)
• Chronic complainers (mengeluh berlebihan)
• Self-conscious (sadar diri)
• Uncooperative
RIWAYAT MEDIS:
• Penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh (diabetes).
• Penyakit pada sendi (osteoarthritis).
• Penyakit kardiovaskuler
• Penyakit kulit ( Phempigus)
• Penyakit syaraf
• Penyakit mulut keganasan
• menophouse
BENTUK WAJAH:
• Kelas 1: Normal atau profil yang lurus
• Kelas 2: Retrognathic
• Kelas 3: Prognathic
• Normal lower facial height
• Decreased lower facial height
• Increased lower facial height
• Square atau kotak
• Square Tapering facial form
• Oval facial form
TINGKAT KETEBALAN MUKOSA:
• Kelas 1: Kepadatan seragam normal dari mukosa Jaringan (tebal sekitar 1 mm).
• Kelas 2: Jaringan lunak memiliki membran sangat tipis dan sangat rentan terhadap iritasi
di bawah tekanan. Jaringan lunak memiliki selaput lendir yang adalah dua kali ketebalan
normal.
• Kelas 3:Jaringan lunak memiliki terlalu tebal membran investasi diisi dengan berlebihan
tisu. membutuhkan perawatan jaringan.
RESIDUAL ALVEOLAR RIDGE:
• Kelas 1: Large (ideal retensi dan stabilisasi)
• Kelas 2: Medium (baik retensi dan stabilisasi)
• Kelas 3: Small (sulit retensi dan stabilisasi)
LENGKUNG ALVEOLAR RIDGE:
• Kelas 1: Square
• Kelas 2: Tapering
• Kelas 3: Oval
BENTUK-BENTUK ALVEOLAR RIDGE RAHANG ATAS:
• Kelas 1: Square
• Kelas 2: Tappering or V Shaped
• Kelas 3: Flat
BENTUK-BENTUK ALVEOLAR RIDGE RAHANG BAWAH:
• Kelas 1: Inverted U Shaped ( ketinggian dinding ridge merata dari sedang hingga tinggi
dengan puncak ridge lebar)
• Kelas 2: Inverted U shaped ( Ketinggian ridge yang pendek dan alveolar crest yang flat)
• Kelas 3: Tidak menguntungkan (unfavorable)
Materi 5:
RENCANA PERAWATAN GIGI TIRUAN 2

KLASIFIKASI EDENTULOUS (KEHILANGAN GIGI)


• Klasifikasi Kennedy & Applegate
• Klasifikasi Cummer
• Klasifikasi Bailyn
• Klasifikasi Neurhor
• Klasifikasi Mauk
• Klasifikasi Wild
• Klasifikasi Godfrey
• Klasifikasi Friedman
• Klasifikasi Beckett & Wilson
• Klasifikasi Craddock
• Klasifikasi Skinner
• Klasifikasi Austin & Lidge
• Klasifikasi Watt
• Klasifikasi Swenson
• Klasifikasi Avant
• Klasifikasi Costa
• Klasifikasi Osborne & Lamine
EVALUASI KLINIS GIGI YANG MASIH ADA:
• Kesehatan jaringan Periodontal
• Oklusi gigi yang masih ada
• Kondisi gigi yang masih ada paska konservasi dan endodontik.
• Hasil radiografi.
EXTRACORONAL DIRECT RETAINERS (CLASPS) PADA RPD:
• Retentive terminal
• Retentive clasp arm
• Reciprocal arm
• Occulsal rest
• Shoulder
• Body
• Minor Connector
PRINSIP-PRINSIP DESAIN CLASP
Prinsip dasar desain Clasp adalah mengikat dan menyatu dengan sudut lebih dari 1 80 ° dan
minimal 3 titik kontak dari clasp. Prinsip lain dari desain meliputi:
• Oklusal rest dirancang untuk mencegah pergeseran gigi tiruan ke arah jaringan lunak
secara horisontal.
• Setiap bagian retentif harus berlawanan oleh komponen resiprokal.
• Retensi harus seimbang (yaitu jika clasp retentif bukal ada pada satu sisi bidang, hal yang
sama harus ada disisi yang berlawanan dan sebaliknya).
• Arah melepas gigi tiruan seharusnya tidak sama dengan arah pasang.
• Jumlah retensi harus digunakan minimal.
FUNGSI-FUNGSI CLASP:
• Retention
• Stability
• Support
• Reciprocation
• Encirclement
• Passivity
KRITERIA DAN PEMILIHAN TIPE RETAINER PADA FPD:
• Kesejajaran gigi abutment dan retensinya.
• Penampilan (appearance).
• Biaya
• Mempertahankan struktur gigi
KLASIFIKASI PONTIC:
Kontak Muccosa
• Dengan kontak mukosa:
➢ Saddle Pontic
➢ Ridge lap pontic
➢ Modifikasi ridge lap pontic
➢ Ovale pontic
• Tanpa kontak mukosa:
➢ Bullet pontic
➢ Hygiene atau sanitary pontic
Tipe bahan yang digunakan
• Metal and porcelain veneered pontic
• Metal and resin veneered pontic
• All metal pontic
• All ceramic pontic
Metode Pembuatan
• Custom made pontic
• Prefabricated pontic
• Prefabricated custom modified pontic
Materi 6:
Prinsip-prinsip dasar prostodontia

BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSTHODONSIA


Bahan yang digunakan dalam prosthodonsia terdiri dari beberapa tahap yang digunakan seperti
tahap berikut ini:
• Tahap preprostetik, tahap ini dilakukan sebelum dilaksanakan tindakan dalam
penanganan prosthodonsia. Bahan yang digunakan adalah bahan persiapan dilakukan
perawatan dengan menggunakan bahan cetak alginat untuk mencetak cetakan diagnostik
atau cetakan master. Dan dilakukan pengecoran menggunakan gips putih atau gips biru
disamping itu cetakan diagnostic juga sebagai model kerja I. model kerja I sebagai
pembuatan sendok cetak perorangan atau pembuatan gigi tiruan sementara (provisoris)
yang terbuat dari bahan aklirik. Sendok cetak perorangan harus berpori agar bahan cetak
dapat mengalir keluar Ketika ditekan saat pencetakan. Sendok cetak perorangan harus di
atas vestibulum setelah dilakukan denture outline pada model kerja I setinggi 2-3mm.
• Tahap pelaksanaan, tahap ini dilakukan saat dilaksanakan tindakan dalam penanganan
prosthodonsia. Bahan yang digunakan adalah bahan persiapan dilakukan perawatan
dengan menggunakan bahan cetak double impression dengan menggunakan hard body
dan light body, green stick, menngunakan sendok cetak perorangan dari aklirik untuk
mencetak cetakan kerja. Dan dilakukan pengecoran menggunakan gips merah. Malam
merah digunakan untuk melakukan pengukuran catatan gigit atau penambahan galangan
gigit bila diperlukan peninggian untuk koreksi tinggi gigit. Disamping itu cetakan
diagnostic juga sebagai model kerja II.
• Tahap postprostetik, tahap ini dilakukan setelah dilaksanakan tindakan dalam penanganan
prosthodonsia. Bahan yang digunakan adalah bahan stelah dilakukan perawatan dengan
menggunakan semen Zinc phosphate cement atau eugenol+Zinc Oxide untuk melekatkan
provisoris ke gigi abutment yang sebelumnya diberi vasellin. Setelah gigi tiruan lepasan
jadi maka bahan yang digunakan adalah articulating paper untuk mengkoreksi oklusal
adjustment. Dan gigi tiruan cekat dengan menggunakan bahan cementasi glassinomer
tipe I atau Fuji I.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN:
Alat-alat yang digunakan dalam prosthodonsi terdiri dari beberapa tahap yang digunakan seperti
tahap berikut ini:
Tahap preprostetik:
• Hand instrument lengkap
• Sendok cetak aluminium atau plastic
• Diamond bur dan high speed handpiece
• Frasser, stone bur, carburundum disc, dan low speed handpiece
• Bowl dan spatula alginate
• Alat poles
Tahap pelaksanaan:
• Hand instrument
• Sendok cetak perorangan
• Diamond bur dan high speed handpiece
• Frasser, stone bur, carburundum disc, dan low speed handpiece
• Agate spatula
• Brander
• Pisau malam, pisau model dan pisau gips
Tahap postprostetik:
• Hand instrument
• Diamond bur dan high speed handpiece
• Frasser, stone bur, carburundum disc, dan low speed handpiece
• Cement spatula

RELINING DAN REBASING


RELINING:
Relining merupakan prosedur yang digunakan untuk melapisi kembali sisi jaringan gigi tiruan
dengan bahan resin baru, sehingga menghasilkan adaptasi yang akurat pada fitting surface gigi
tiruan. Relining diindikasikan ketika gigi tiruan kehilangan retensi atau stabilitas karena
perubahan pada jaringan pendukung.
Indikasi penyebab terjadinya masalah pada gigi tiruan sebagian lepasan sebagai berikut:
• Adaptasi basis gigi tiruan dengan residual ridge tidak baik akibat adanya resorbsi
residual ridge.
• Immediate denture yang telah dipakai 3–6 bulan setelah insersi.
• Bila pembuatan gigi tiruan merupakan beban bagi pasien.
• Bila pembuatan gigi tiruan baru memerlukan beberapa kali kunjungan, metal stress dan
physical
• Stress (pasien tua / pasien dengan penyakit kronis)
Kontra Indikasi:
• Estetik gigi tiruan buruk.
• Hubungan intermaxillary sudah tidak selaras.
• Susunan oklusal tidak benar.
• Resorbsi sangat banyak hubungan horizontal dan oklusal yang tidak benar.
• Oklusi sentries dan relasi sentries tidak sesuai
Tujuan relining adalah:
• Menentukan ulang relasi yang tepat pada protesa terhadap basis jaringan.
• Memperbaiki relasi oklusal dan maxilomandibula yang hilang.
• Memperbaiki retensi dan stabilisasi.
• Untuk memperbaiki perubahan yang terjadi pada kontur/ bentuk jaringan pendukung
setelah gigi tiruan sebagian lepasan (GTLS) digunakan.
• Untuk memperbaiki basis yang patah yang tidak dapat diperbaiki lagi.
• Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang mengalami porus
akibat curing yang salah.
• Untuk memperbaiki basis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) yang sudah mengalami
perubahan warna atau rusak.
• Untuk memperbaiki protesa yang sudah tidak pas lagi atau longgar.
• Untuk memperbaiki perubahan tulang alveolar yang sangat besar setelah pencabutan gigi
asli.
• Untuk memperbaiki hubungan oklusi maupun artikulasi yang tidak seimbang.
• Untuk alasan estetik.
• Untuk membuat protesa yang lebih efektif.
• Agar kontak gigi tiruan dengan permukaan jaringan menjadi lebih cekat.
• Agar mencapai penyesuaian terhadap terjadinya resorbsi yang terjadi di dalam mulut
tanpa mengganggu hubungan oklusi yang ada.

REBASING
Rebasing adalah proses penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan basis gigi tiruan yang
baru, dengan tetap menggunakan anasir gigi tiruan yang lama dan tanpa merubah posisi gigi
serta oklusi gigi tiruan. Syarat lain untuk rebasing adalah gigi tiruan tersebut masih memenuhi
syarat estetik, fungsi mengunyah, dan fonetik. Gigi tiruan mungkin perlu di rebasing karena
perubahan dari jaringan penyangganya di dalam mulut, selama pemakaian gigi tiruan lengkap
lepas dalam jangka waktu yang lama, dan untuk mengembalikan retensi dan fungsinya.
Rebasing dilakukan karena :
• Landasan gigi tiruan mengalami:
• Porusitas dalam yang terlalu bayak
• Perubahan warna karena pemakaian yang terlalu lama
• Bau yang kurang begitu disenangi pada gigi tiruan yang sudah lama dipakai
• Staining/ pewarnaan yang terlalu tebal
• Resorbsi tulang alveolar, yang mengakibatkan gigi tiruan tidak tepat lagi
Indikasi Rebasing :
• Under extended basis gigi tiruan
• Untuk membuat post-dam
• Terjadi resorpsi tulang alveolar yang lokal ataupun menyeluruh
• Gigi tiruan sudah longgar
• Desain rangka protesa masih terletak baik pada gigi pengunyah
• Elemen tiruan tidak aus berlebihan, patah, atau rusak
• Bila basis gigi tiruan sudah terlihat buruk, karena pemakaian untuk jangka waktu lama
• Relining berkali-kali
Kontraindikasi Rebasing :
• Pasien ingin ganti gigi tiruan
• Gigi tiruan menyebabkan gangguan
• Masih bisa di lakukan relining
• Kerusakan yang menyebabkan oklusi tidak stabil lagi
• Terbentuk osseus undercut tidak relative
• Resorbsi tulang alveolar yang berlebih

REPARASI
REPARASI GIGI TIRUAN:
Proses perbaikan gigi tiruan yang masih dapat digunakan karena gigi tiruantersebut
menjadi rusak atau kurang dapat memenuhi fungsinya. Perawatan inisering diperlukan pasien
pada pada kasus darurat karena gigi tiruanya patah padawaktu yang tidak tepat
Indikasi:
• Gigi tiruan masih dapat dikembalikan ke dalam mulut dengan baik
• Basis akrilik gigi tiruan retak/patah
• Clasp GTS patah/penambahan clasp GTSL
• Penambahan anasir gigi baru karena ada pencabutan gigi
Penyebab fraktur pada gigi tiruan:
• Gigi Tiruan sedang digunakan atau berfungsi akibat resorpsi tlg alveolar,frenulum
labial terlalu tinggi
• Gigi Tiruan terjatuh pada permukaan yg keras (mis.lantai) atau penekanan yg
berlebihan saat pembersihan Gigi tiruan
MACAM REPARASI GIGI TIRUAN:
• Reparasi sederhana: Tidak memerlukan pencetakan dalam mulutBahan yg dipakai adalah
resin akrilik self-cured
• Reparasi kompleks: Memerlukan pencetakan di dalam mulut (mis. utk pembuatan clasp
baru,penambahan anasir gigi baru

Materi 7:
TEKNIK PENCETAKAN GIGI TIRUAN

Tujuan pencetakan:
• Retensi.
• Stabilitas.
• Support.
• Estetik.
• Preservation of remaining structures.

RETENSI
Retensi adalah kemampuan gigi tiruan untuk tetap berada pada residual alveolar ridge (RAR)
Faktor-faktor yang mempengaruhi retensi terdiri dari:
• Faktor Anatomi
• Faktor Psikologis
• Faktor Fisik
• Faktor Mekanik
• Faktor muskuloskeletal

STABILITAS
adalah kemampuan gigi tiruan untuk bertahan pada kekuatan gaya horisontal. Yang
berpengaruh adalah:
• Vertical height of the residual ridge.
• Quality of soft tissue covering the ridge.
• Quality of the impression.
• Occlusal rims.
• Arrangement of teeth.
• Contour of the polished surfaces.

SUPPORT
Upaya gigi tiruan untuk menahan terhadap daya vertikal, daya oklusal dan daya lainnya saat
pengunyahan di denture-bearing area

Estetik
Ketebalan denture flange adalah faktor yang penting untuk estetik. Pencetakan dyang dihasilkan
harus sempurna pada lebar dan tinggi di sulkus untuk dapat menghasilkan denture flange yang
baik.

Klasifikasi Cetakan
Menurut Teknik mencetak:
• Mucostatic atau Passive Impression
• Mucocompressive Impression
• Selective Pressure Impression
• Open-mouth Impression
• Closed-mouth Impression
• Dynamic Impression
• Diagnostic Impression
• Primary Impressions
• Secondary Impressions
Menurut bahan cetak:
• Reversible Hydrocolloid Impression
• Irreversible Hydrocolloid Impression
• Modelling Plastic Impression
• Plaster Impression
• Silicone Impression
• Thiokol Rubber Impression
Pencetakan primary impression
• Pemilihan sendok cetak; sendok cetak untuk primary impression dinamakan stock tray
• Gunakan stock tray yang bebas sekitar 2-3 mm dengan ridge, dan jika menggunakan
coumpound impression dengan jarak 5-6 dari ridge
Materi 8:
PELAKSANAAN DAN TEKNIK PENCETAKAN GIGI TIRUAN CEKAT
PENATALAKSANAAN MENGONTROL CAIRAN DAN JARINGAN LUNAK

Teknik pencetakan untuk GTC/FPD yang harus akurat sebagai kelanjutan dalam membuat
GTC/FPD.
Tujuan utama penatalksanaan mengontrol cairan adalah :
• Isolasi
• Retraksi
• Accessibility
Metode mengontrol cairan diklasifikasikan :
Mekanis
• Rubber dam
• Alat suction
• Vakum dengan volume tinggi
• Saliva ejector
• Svedopter
Kimiawi
Biasanya digunakan bahan kimia:
• Anti-sialogogues
• Local Anaesthetics
Anti-sialogogues Ini adalah kelompok obat yang dapat digunakan secara efektif untuk
mengontrol aliran saliva. Anti-sialogogues adalah antikolinergik gastrointestinal yang
menghambat kerja sel-sel mioepitel di kelenjar ludah yang menghasilkan mulut kering.
Metode lainnya

Pencetakan menggunakan stock tray


Keuntungan:
• Sendok cetak sudah tersedia (tidak perlu membuat).
• Sendok cetak logam kaku dan tidak terdistorsi.

Kekurangan:
• Perlu mensterilkan sendok cetak.
• Diperlukan lebih banyak bahan cetak.

Teknik
Ada dua metode untuk membuat putty wash impression yaitu teknik double mix putty wash
dan teknik single mix putty wash.

Anda mungkin juga menyukai