Anda di halaman 1dari 32

TUTORIAL KLINIK

FOCUS CASE: GTC

Presented by: Ika Dewi R


NIM: 31101200294
Perceptor: drg. Teguh, Sp. Pros
• Nama : Tn. D
• Umur : 60 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Pensiun
• Alamat : Semarang
KELUHAN UTAMA

• Pasien datang dengan keluhan giginya


yang hilang.
ANAMNESA

• Pasien datang dengan keluhan gigi atas bagian


belakang hilang. Delapan tahun yang lalu
pernah dipasang gigi tiruan sebagian lepasan
di dokter gigi namun setelah pemakaian 1
bulan, gigi tiruan tersebut hilang. Pasien kurang
nyaman jika giginya yang hilang dibuat makan.
Pasien tidak ada riwayat sistemik yang
menyertai. Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan
cekat agar giginya tidak kelihatan ompong.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF

• Pemeriksaan intraoral
gigi 15  missing teeth
gigi 37  karies superficial klas I
gigi 36  karies superficial klas I
gigi 32  karies superficial klas V
gigi 34  karies superficial klas V
gigi 47  karies superficial klas I
gigi 46  karies superficial klas I
gigi 42  karies superficial klas V
• Kedalaman vestibulum: dalam
• Konsistensi jaringan lunak: keras
• Torus mandibula: tidak ada
• Torus palatum: tidak ada
• Keadaan gigi penyangga: masih baik
• Gigi abutment: gigi 14 dan 16
• Pemeriksaan ekstraoral
tidak ditemukan adanya kelaian
Odontogram
GAMBARAN KLINIS
GAMBARAN RO
• Hipotesis: Missing teeth pada gigi 15
Don’t know

• Indikasi dan kontraindikasi GTC


• Macam-macam GTC
• Komponen GTC
• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan GTC
• Tahapan GTC
• Kegagalan dari pemakaian GTC
Indikasi dan Kontraindikasi

• Indikasi
• 1. Menggantikan satu atau beberapa gigi
yang hilang
• 2. Daerah tidak bergigi masih dibatasi oleh
gigi asli pada kedua sisinya
• 3. Gigi yang dijadikan sebagai penyangga
harus sehat dan jaringan periodontal baik
• 4. Pasien berumur 20-55 tahun
• Kontraindikasi
• 1. Pasien tidak kooperatif
• 2. OH pasien buruk
• 3. Pasien dengan karies tinggi serta
penyakit periodontal
• 4. Gigi penyangga mengalami rotasi atau
migrasi
Macam-macam gtc

1.Fixed-Fixed Bridge
Konektor kaku pada kedua ujung pontik
2.Fixed Movable Bridge
Salah satu pontik dihubungkan pd retainer dgn konektor non
rigid, sedangkan yang satunya dihubungkan dengan konektor
rigid. Movable berfungsi untuk meredam tekanan (stress
breaker).
3.Spring Bridge
pada kasus di mana gigi anterior terdapat diastema (kasus yang
mengutamakan estetis)
4.Cantilever Bridge
Salah satu sisi pontik dihubungkan oleh konektor rigid,
sedangkan sisi yg lainnya melayang.
5. Compound Bridge
Kombinasi dari 2 tipe bridge.
6. Complex Bridge
Jembatan bilateral meliputi dua sisi rahang yang
menggantikan sejumlah gigi dengan kegiatan fungsi yang
berbeda.
7. Marryland Bridge
Gigi tiruan ini digunakan untuk menggantikan gigi hilang
dimana gigi tersebut terdapat pada bagian depan. Gigi
yang akan diganti terbuat dari porselen dan terdapat sayap
metal yang dapat direkatkan pada bagian belakang gigi
agar tidak kelihatan dari depan
Komponen GTC

• Pontik
Berdasarkan bahan:
• Pontik logam
• Pontik porselen
• Pontik akrilik
• Pontik kombinasi PFM
• Pontik kombinasi logam dan akrilik
Berdasarkan hubungan dengan jaringan
lunak:
• Pontik hygiene/sanitary
Pada pontik ini, dasar pontik tidak berkontak
sama sekali dengan linggir alveolus
sehingga terdapat ruangan/jarak antara
dasar pontik dengan linggir alveolus.

• Pontik ridge lap


Bagian labial/bukal dari dasar pontik
berkontak dengan linggir alveolus
• Pontik conical root
Bagian ujung pontik menyentuh puncak
alveolaris. Diindikasikan untuk gigi yang
tajam

• Pontik saddle
Pontik saddle terlihat seperti gigi asli.
Karena bagian pontik seluruhnya berkontak
dengan alveolar ridge. Diindiaksikan untuk
gigi anterior RB
• Pontik ovate
Pontik ini dipasangkan pada pasien
langsung setelah dicabut (immediate).
• Pontik modified ridge lap
Diindikasikan untuk gigi anterior yang
dimana dia daerah apperance zone
• Konektor
Konektor adalah bagian yang mencekatkan
pontik ke retainer. Konektor dapat berupa
sambungan yang disolder, struktur cor
(alumina derajat tinggi, jika terbuat dari
porselen seluruhnya), sebuah stress
dovetail, atau stress breaker, sebuah
retainer presisi atau lengan spring yang
panjang.
• Abutment
• Retainer
Retainer adalah bagian dari GTC yang
dilekatkan pada gigi abutmen.
• Ekstracoronal : retainer yang meliputi bagian luar
mahkota gigi, dapat berupa full veneer crown
retainer, partial veneer crown retainer
• Intracoronal retainer : retainer yang meliputi bagian
dalam mahkota gigi penyangga ; contoh : onlay,
inlay MO/DO/MOD
• Dowel retainer : retainer yang meliputi saluran akar
gigi, dengan sedikit atau tanpa jaringan mahkota
gigi dengan syarat tidak sebagai retainer yang
berdiri sendiri ; contoh : mahkota pasak inti
Hal-hal yang harus diperhatikan

• Oklusi gigi  jika gigi yang hilang dalam satu regio


(satu atau banyak), bila tidak dibuat GTC gigi yang
ada diantara gigi hilang akan bergerak ke daerah yg
kosong.
• Oral Hygiene
• Jaringan periodontal  hukum ante
• Jumlah dan lokasi gigi yang hilang
• Frekuensi karies
Tahapan pembuatan GTC

Kunjungan I
• Pencetakan rahang atas dan bawah  model studi
Kunjungan II
• Lakukan preparasi
• Pengurangan permukaan oklusal
Tujuan : bagian oklusal dikurangi 2 mm untuk menyediakan
translusensi yang adekuat dimana pada gigi posterior hanya 1,5
mm karena faktor estetik tidak terlalu diperhatikan.
• Depth orientation grooves (D.O.G) 2 mm dibuat pada ujung
incisal dengan flat end tappered bur sejajar
• Bagian diantara D.OG dikurangi dengan ketebalan yang
sama
• Cek oklusi
• Dikurangi dalam 2 bidang, bidang oklusal
dan bidang gingival. Keuntungan
pengurangan 2 bidang :
Mengikuti permukaan anatomi (mempertahankan
retensi dan resistensi)
Menghindari terkenanya pulpa
• Bidang oklusal :
• 3 D.O.G dibuat sedalam 1,5 mm sejajar dengan
inklinasi pada bagian ini, kemudian bagian
diantara D.O.G di hilangkan dengan flat end
tappered bur
• Bidang gingival :
• 3 D.O.G dibuat sedalam 1,5 mm sejajar dengan axis gigi
(tengah, mesial, distal)
• Kemudian bagian antara D.O.G dikurangi mengikuti contour
gigi dengan menggunakan flat end tappered bur untuk
membuat shhoulder finish line.
• Pengurangan Proximal
• Sama dengan preparasi pada full metal
 menghaluskan sudut- sudut tajam
 finishing line pada PFM
• Shoulder / radial shoulder : gingivo-facial dan proximal
• Chamfer / knife edge : palatal/lingual
Kunjungan III
• Pencetakan dengan double impression RA-RB  model
kerja
Kunjungan IV
• Retraksi gingival, try in coping, pembuatan malam, bridge,
sementasi bridge sementara
Kunjungan V
• Try in GTC, pro kontrol 1 minggu
Kunjungan VI
• Anestesi, retraski gingiva, retraksi gingiva, sementasi
GTC, cek oklusi, pro kontrol 1 minggu
Kegagalan dari pemakaian gtc

• Karies gigi pendukung, umumnya disebabkan karena


pinggiran restorasi. Sebab lain, yaitu terjadi kerusakan pada
bahan mahkota retainer yang lepas, serta mahkota
sementara yang merusak atau mendorong gingival terlalu
lama.
• Periodontitis jaringan pendukung
• Konektor patah.
• Penderita mengeluh akan adanya perasaan yang tidak
enak
• Terjadi perubahan pada pulpa, dapat disebabkan oleh cara
preparasi, preparasi yang tidak dilindungi dengan mahkota
sementara
• Treatment planning :
– Pembuatan GTC PFM
• Abutment gigi 14 dan 16
• Preparasi gigi abutment
• Pembuatan provisoris bridge akrilik
• Processing lab pembuatan couping
• Try in couping
• Processing lab pembuatan bridge PFM
• Try in GTC
• sementasi
Teknik pembuatan mahkota
provisoris
• Metode direct
1. Self curing akrilik

2. Mahkota sementara buatan pabrik


Cari bentuk yang sesuai dg gigi yg akan diberi pontik
Olesi gigi dg vaselin
Mahkota provisoris diisi self cure
Ambil kelebihan akrilik hilangkan ekses2
Poleshing provisoris
Cek oklusi

• Metode indirect

Anda mungkin juga menyukai