Anda di halaman 1dari 11

Study Of Root

Canal Accesibility
In Human Primary
Molars
Presented by : Ika Dewi R
Perceptor : drg. Sandy, Sp.KGA
Journal Analysis
 Title :
Study Of Root Canal Accesibility In Human Primary
Molars

 Author :
Naser A. Aminabadi; Ramin M. Z. Farahani;
Esrafil B. Gajan.

Journal of Oral Science, Vol. 50, No.1, 69-74, 2008


Introduction
 Gigi decidui memiliki anatomi yang berbeda dengan gigi
permanen dalam hal ukuran serta morfologi eksternal dan internal.
Gigi decidui cenderung memiliki lapisan jaringan yang lebih tipis
sehingga insidensi karies pada decidui lebih cepat mencapai pulpa.
 Perawatan pulpektomi dilakukan ketika pulpa gigi decidui sudah
non vital atau adanya lesi yang bersifat ireversibel. Morfologi gigi
decidui cenderung bervariasi dan biasanya tidak dapat dideteksi
dengan mudah seperti halnya pada gigi permanen, misalnya kondisi
furkasi dan horizontal anastomosis.
 Kegagalan perawatan endodontik pada gigi decidui biasanya
disebabkan akses saluran akar yang tidak adekuat atau kegagalan
pada saat pembersihan, pembentukan saluran akar dan pengisian
sehingga meninggalkan jaringan pulpa yang terinfeksi dan tidak
terawat.
AIM
 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi saluran
akar serta aksesibiitas pada tindakan pulpektomi pada gigi
molar decidui.
PROBLEM
 Total sampel sebanyak 160 gigi molar decidui pada 85 orang pasien
berusia 4-6 tahun dengan kondisi gigi karies serta vital sehingga
cocok dilakukan perawatan partial pulpektomi dengan kriteria
eksklusi sebagai berikut:
1. Patologi eksternal maupun internal, resorpsi akar atau terjadi
penebalan ligamen periodontal
2. Patosis periapikal
3. Perkusi +
4. Adanya fistula
5. Supurasi saluran akar
6. Batu pulpa
INTERVENTION
 Dilakukan rontgen periapikal untuk mengetahui kondisi jaringan gigi
 Lokal anestesi blok untuk gigi bawah dan infiltrasi bagian
palatal/bukal untuk gigi atas dengan Xylocaine 2%, Epinephrine
1/100000
 Open akses dan ekstirpasi kemudian saluran akar diirigasi dengan
larutan NaCl 0,9%
 Pengukuran PK dan insersi Kfile sesuai PK, lalu pembersihan
saluran akar diikuti irigasi
 Saluran akar dikeringkan dengan paper point, kemudian obturasi
 Canal accessibility index (CAI) dihitung menggunakan rumus:
CAI= (∑n x Fs) / nt
 Molar 1 decidui RB
hasil CAI :
 akar mesiobukal yang paling mudah diakses
 akar mesioligual yang paling sulit diakses
 Molar 2 decidui RB
hasil CAI :
 akar mesiobukal yang paling mudah diakses
 akar mesioligual yang paling sulit diakses
 Molar 1 decidui RA
 akar palatal yang paling mudah diakses
 akar distobucal yang paling sulit diakses
 Molar 2 decidui RA
 akar palatal yang paling mudah diakses
 akar distal yang paling sulit diakses
COMPARISSON
OUTCOME
Hasil menunjukkan morfologi gigi molar satu pada
umumnya lebih sulit dijangkau dibandingkan dengan gigi molar
dua. Berbagai metode digunakan untuk mengetahui anatomi saluran
akar antara lain, observasi langsung dengan mikroskop,
makroskopik sections dan pengisian saluran akar dengan material
inert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar mesiolingual
menjadi indikator kesulitan molar bawah decidui. Hal ini
dikarenakan akar mesiolingual memiliki diameter terkecil.
Hasil CAI untuk gigi molar dua bawah menunjukkan hasil
yang sama pada hampir semua saluran akar. Kesimpulan penelitian
ini adalah aksesibiitas saluran akar baik pada gigi molar satu dan
molar dua decidui tidak berpengaruh pada perawatan endodontik.
CRITICAL APPRAISAL
 Penelitian ini menjelaskan hasil analisa secara statistik
sehingga hasil akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
 Sampel yang diambil sesuai kriteria penelitian sehingga
dapat mewakili dan representatif
 Penelitian ini jelas dari awal tujuan sampai hasil akhir
berkesinambungan
 Hasil akhir penelitian dapat digeneralisasikan dan
dimanfaatkan oleh praktisi kedokteran gigi

Anda mungkin juga menyukai