Permasalahan klinis terhadap pasien AI terutama mencakup estetik yang tidak baik, gigi
sensitif, kehilangan dimensi vertikal oklusal, kesulitan mengunyah, keausan gigi dan open bite.8,9
Rencana perawatan terhadap AI sangat berkaitan dengan banyak faktor, termasuk usia
pasien, status sosial ekonomi, jenis dan tingkat keparahan penyakit dan kondisi intraoral.
Perawatan dimulai dari masa kanak-kanak dan berlanjut sepanjang masa remaja. Pendekatan
secara interdisiplin diperlukan dalam evaluasi, diagnosis, dan perawatan pada AI, termasuk
kombinasi periodontal, ortodontik, prostodontik, pembedahan, dan metode restoratif.9-11
Belakangan ini, kebanyakan kasus AI diperbarui dengan teknik restorasi adhesif, gigi
tiruan penuh, gigi tiruan sebagian cekat, mahkota keramik penuh, mahkota PFM dan restorasi
inlay/onlay. Gigi tiruan penuh telah disarankan untuk digunakan pada anak-anak karena alat
tersebut mudah mengalami perubahan sehingga dapat mengakomodasi proses pertumbuhan
mereka.11-15 Gigi tiruan overlay dapat digunakan sebagai protesa sementara atau permanen pada
beberapa pasien dan dapat dijadikan pilihan yang reversible dan relatif murah.16
Penampilan Klinis
Penampilan Radiografi
Turunan
Hipoplastik
(Tipe I)
Hipomaturasi
(Tipe II)
Hipokalsifikasi
(Tipe III)
Hipomaturasi/hipo
plasia/taurodontim
(Tipe IV)
Kontras enamel
baik dengan dentin.
Radiodensiti pada
enamel sama dengan
dentin
Kontras enamel
terlihat normal
hingga tipis
dibandingkan
dentin, ruang
pulpa lebar.
AD, AR X
terkait D
AD, AR X
terkait D
AD, AR
AD
LAPORAN KASUS
Seorang gadis berusia 17 tahun dirujuk ke Bagian Prosthodonsi Sekolah Kedokteran Gigi
Shiraz (Ilmu Kedokteran Universitas Shiraz, Iran) untuk perawatan terhadap penampilannya
yang kurang baik dan kelainan fungsional. Karakteristik gigi pasien tersebut sesuai dengan AI
tipe hipoplastik-hipomatur.
Rekam medik menunjukkan tidak adanya permasalahan khusus pada pasien tersebut.
Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan rasio wajah yang normal dan kesimetrisan wajah dengan
profil cembung. TMJ dan otot-otot mastikasi normal. Pembukaan mulut secara maksimal berada
pada kisaran normal, dan tidak terdapat penyimpangan atau defleksi pada saat membuka atau
menutup mulut. Nodul limpha dalam keadaan normal. Ketika tersenyum, garis bibir tertinggi
berada sekitar 6 mm dari jaringan servikal gingiva (gummy smile). Pemeriksaan intraoral
memperlihatkan atrisi yang parah pada semua gigi, retensi berlebih pada gigi primer, lapisan
enamel yang tipis dan warna kuning kecoklatan pada gigi. Kesehatan rongga mulut baik dan
tidak terdapat kalkulus pada gigi dan anterior open bite. Warna dan penampakan gingiva normal.
OVD tidak menurun (Gambar 1). Pemeriksaan radiografi menunjukkan impaksi gigi permanen
yang berlebih (13, 14,15, 17, 18, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 42, 43, 44, 45, 47, 48),
dan retensi berlebih pada gigi desidui (53, 55, 73, 75, 83, 85). Enamel tidak dapat terdeteksi
meskipun pada gigi impaksi dan terdapat batu-batu pulpa pada ruang pulpa gigi (Gambar 2).
Radiografi cephalometri menunjukkan protrusi bimaksilari.
Setelah pemasangan gips dengan facebow pada CR, rencana perawatan yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
1. Ekstrusi orthodontik pada gigi setelah dilakukan pembedahan dan persiapan restorasi
tetap: Mini-implant digunakan sebagai anchorage karena struktur gigi yang tidak kuat
untuk seluruh band dan braket. Setelah mempertimbangkan persiapan yang ideal ini,
suatu masalah yang istimewa kemudian terjadi : Sering terjadi debounding (pelepasan)
pada beberapa braket, bahkan dengan metode bonding dentin terbaik.
Setelah sekitar 1 tahun, tidak terjadi erupsi yang cukup besar. Selanjutnya, bentuk kerucut
pada mahkota gigi dan impaksi yang terjadi membuat kasus ini tidak memungkinkan
untuk menggunakan band daripada bracket. Terapi saluran akar menggunakan pasak dan
inti pada gigi impaksi tidaklah memungkinkan karena dalamnya impaksi, bebatuan pada
pulpa, dan kurangnya prediktabilitas (Gambar 3).
2. Gigi tiruan penuh lepasan akrilik: Percobaan pada gigi yang telah disusun menunjukkan
bahwa persiapan ini sesuai untuk digunakan pada rahang bawah, tetapi pada bibir bagian
atas tidak memungkinkan untuk penggunaan basis akrilik dan gigi artifisial karena
adanya protrusi yang parah pada bibir bagian atas dan gangguan pada gummy smile.
3. Pemasangan gigi tiruan lepasan overlay: Gigi tiruan lepasan overlay tersebut tampaknya
merupakan suatu persiapan yang cocok untuk perawatan rahang atas karena tidak adanya
flange labial untuk membantu mempertahankan kontur bibir dan aspek estetik yang dapat
semakin diperkuat dengan labial veneer porcelain dan retensi dapat semakin diperbaiki
dengan gesekan antara gigi dan ujung dinding-dinding overlay.
Gigi dengan prognosis yang buruk kemudian dilakukan pencabutan. Dua gigi yang masih
tersisa pada rahang bawah lalu dilakukan perawatan endodontik dan dipersiapkan untuk
pemasangan gigi tiruan penuh (pengurangan mahkota). Pada bagian rahang atas, gingivektomi
konservatif dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas kekuatan pada gigi yang terlihat. Satu
bulan kemudian, dengan tujuan untuk menghilangkan undercut dan memberikan ruangan yang
adekuat untuk batasan kerja, maka preparasi aksial dan oklusal secara konservatif pada bagian
gigi atas lalu dilakukan. Lalu untuk cetakan akhir, pada kedua rahang dituangkan dan
dipasangkan alat pencatat facebow dan CR pada artikulator semiadjustable. Gigi pada rahang
bawah diatur sesuai dengan sudut bibir dan retromolar pads sebagai panduan.
AI merupakan masalah serius yang dapat mengakibatkan pengurangan kualitas hidup dan
beberapa masalah fisiologik dan psikologik. Dari sudut pandang ini, pasien tersebut
membutuhkan perawatan jalan yang luas dan multidisiplin. Selama ini, kegagalan erupsi gigi
permanen seperti ini merupakan hal yang sering terjadi pada pasien tersebut dibandingkan
dengan pasien normal lainnya,17 metode prostetik untuk penggantian gigi impaksi merupakan
bagian yang diperlukan untuk rencana perawatan pasien tersebut yang seharusnya direvisi
berdasarkan setiap kondisi pada kasus khusus.
Gambar 5. Susunan gigi tiruan posterior pada gigi tiruan sebagian overlay
Gigi tiruan sebagian lepasan overlay (ORPD) merupakan suatu bagian dari gigi tiruan
penuh yang mempunyai bagian dari komponennya untuk menutup permukaan oklusal pada gigi
abutment untuk memperbaikinya menjadi oklusi fungsional.18 Berdasarkan literatur, terdapat 3
indikator utama untuk ORPD, yaitu :
1. Sebagai protesa sementara untuk mengevaluasi keakuratan dari OVD pada gigi-geligi
desidui yang sangat usang.
2. Sebagai protesa sementara dan permanen pada pasien penyakit keturunan dan maloklusi
parah yang menghasilkan bentuk celah palatal, maloklusi skeletal, atau open bite.
3. Sebagai protesa sementara atau permanen untuk pasien dengan keterbatasan medis atau
keuangan untuk FPDs.16, 18-23
Terdapat berbagai macam keuntungan yang diperoleh dari pencetakan menggunakan
logam ORPDs; bahan tersebut sederhana, tidak terlalu menyebabkan trauma, dan tidak
terlalu mahal dibandingkan penggunaan prostetik cekat. Beberapa laporan kasus
mendukung keberhasilan penggunaan bahan tersebut terhadap pasien yang memiliki
kelainan dan kebiasaan yang aneh.18-22 Pada beberapa parameter, beberapa hasil
menunjukkan adanya persamaan untuk dilakukan perluasan pada restorasi tetap dengan
resiko pada estetik dan resiko fraktur pada bahan.23
Ketika terdapat keterbatasan penelitian pada penggunaan ORPDs yang panjang
ini, yang terlihat pada saat pemakaian, fraktur atau debonding pada bahan material adalah
penyebab utama kegagalan; oleh sebab itu resiko yang berpotensial ini, seperti estetik dan
keterbatasan fungsional, harus didiskusikan dengan pasien. Dalam kasus ini, pasien
bersedia untuk menggunakan gigi tiruan sebagian overlay dan gigi tiruan penuh dengan
baik setelah kunjungan berulang secara rutin.
KESIMPULAN
Laporan kasus ini menunjukkan bahwa Co-Cr ORPD dapat menjadi pilihan perawatan
sementara atau bahkan perawatan permanen yang baik bagi pasien AI dengan biaya yang
terbatas, kebutuhan estetik yang rendah atau pengobatan yang terbatas. Berdasarkan berbagai
macam resiko potensial terhadap fraktur bahan, pemakaian atau debonding, kunjungan berulang
secara rutin, dan biaya kunjungan, merupakan hal-hal penting yang merupakan keberhasilan
dalam jangka panjang ORPDs.
Gambar 7. Gambaran intraoral setelah tindak lanjut selama 1 tahun (pasien sedikit membuka
mulutnya)