Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Adanya gigi-geligi yang terkikis, berkurangnya tulang pendukung, disfungsi temporomandibular


joint (TMJ) merupakan tantangan dalam perawatan ortodontik pada orang dewasa. Deep
overbite merupakan salah satu dari komponen maloklusi yang paling umum dan juga merupakan
tantangan besar bahkan bagi seorang spesialis ortodontik yang kompeten. Intrusi sebaiknya
menjadi perawatan pilihan pada pasien dewasa, yang mempunyai kehilangan tulang yang
signifikan di sekitar gigi-geligi anterior. Pada laporan kasus ini, kami mendokumentasi suatu
pendekatan interdisipliner untuk perawatan deep bite pada pasien dewasa. Perawatan pada pasien
muda dilaporkan untuk mengilustrasikan pentingnya rangkaian perawatan dari suatu disiplin ke
disiplin lainnya, komunikasi antara tim, dan keuntungan dari kerjasama pada pendekatan
interdispliner. Ortodontik, endodontik, prostodontik dikombinasikan untuk meraih tujuan
perawatan; hubungan klas I Bilateral, koreksi pada anterior deep bite, senyum yang memenuhi
persyaratan estetik dengan menampilkan 4 gigi depan, dan sebuah profil wajah yang selaras.

Adanya gigi-geligi yang terkikis atau atrisi, berkurangnya tulang pendukung, disfungsi
temporomandibular joint (TMJ) merupakan tantangan dalam perawatan ortodontik pada orang
dewasa. Para ortodontis sering mempergunakan perawatan yang kurang ideal untuk mencapai
hasil yang dapat diterima. Rencana perawatan yang komprehensif dengan memanfaatkan
keahlian dari tim spesialis penting dilakukan untuk hasil yang maksimal.
Deep overbite merupakan salah satu dari komponen maloklusi yang paling umum dan
juga merupakan tantangan besar bahkan bagi seorang spesialis ortodontik yang kompeten.
Moyers dan Riolo melaporkan bahwa deep bite, sebagai masalah klinis, tidak didefinisikan
dalam hal millimeter, tetapi pada berubahan mendatang dari estetik dan fungsi. Jika dibiarkan
tidak dirawat, deep bite dapat mengakibatkan atrisi pada gigi-gigi insisif rahang bawah dan
ulserasi pada jaringan gingiva. Atrisi pada gigi anterior rahang bawah dapat menjadi lebih parah
bahkan dapat melibatkan jaringan pulpa, hyperplasia gingiva dan hilangnya tulang.
Nanda mengklasifikasikan koreksi pada deep bite dengan empat jenis pergerakan gigi;
ekstrusi gigi posterior, melebarnya gigi anterior pada kasus gigi insisif yang tipping ke arah
lingual, intrusi pada gigi insisif dan metode pembedahan. Diantara jenis pergerakan gigi lain,
Dermaut dan De Pauw menekankan pentingnya intrusi gigi-gigi insisif pada orang dewasa yang
bertujuan untuk terbukanya gigitan. Meningkatnya tinggi fasial anterior bawah dengan ekstrusi
gigi-gigi molar tidak selalu menghasilkan situasi yang stabil pada pasien dewasa dan juga sulit
untuk dilakukan karena hal itu berlawanan dengan otot yang kuat dan proses pengunyahan. Lagi
pula, hal itu kurang stabil dalam individu yang tidak tumbuh selama gigi posterior yang ekstrusi
dapat menngenai freeway space, membiarkan prognosis pada teknik penyamarataan menjadi
membingungkan.
Intrusi sebaiknya menjadi perawatan pilihan pada pasien dewasa, yang mempunyai
kehilangan tulang yang signifikan di sekitar gigi-geligi anterior. Studi klinis oleh Burzin dan
Nanda menunjukkan bahwa relapse dari gigi-geligi yang intrusi (rata-rata 2,3mm) hampir tidak
berarti sampai dengan dua tahun sesudah perawatan.
Pada laporan kasus ini, kami mendokumentasi suatu pendekatan interdisipliner untuk
perawatan deep bite pada pasien dewasa. Perawatan pada pasien muda dilaporkan untuk
mengilustrasikan pentingnya rangkaian perawatan dari suatu disiplin ke disiplin lainnya,
2

komunikasi antara tim, dan keuntungan dari kerjasama pada pendekatan interdispliner. Sasaran
perawatan ini adalah untuk mendapatkan bentuk lengkung yang sesuai denagn over bite yang
ideal, senyum yang memenuhi persyaratan estetik dengan menampilkan gigi depan dan profil
wajah yang selaras.

LAPORAN KASUS
Evaluasi Pre Treatment
Pasien laki-laki berusia 28 tahun dengan keluhan fraktur mahkota anterior bawah dan
sangat bersemangat untuk memiliki solusi permanen. Pemeriksaan extraoral kelas 1 anterior
deep bite, dengan tinggi wajah anterior yang relative rendah, sulkus mentolabial yang dalam,
bibir atas yang menonjol, bibir bawah yang menjorok kea rah luar dan jarak interlabial tinggi.
Jarak incision-stomion, yang menunjukkan tampilan lebar mahkota gigi insisif ketika bibir
berada dalam posisi yang santai, adalah 6mm (3-4 mm estetis baik).
Pemeriksaan intraoral menampilkan hubungan molar kelas I deep overbite anterior,
berkurangnya overjet dan crowding di lengkung rahang atas. Fraktur mahkota gigi 31, 32 dan 41.
Tidak ada sentris relation-centric ( cr-co ) diskrepansi pada penutupan. Karakteristik dental dan
skeletal menunjukkan oklusal plane datar dan retroclined gigi insisif rahang atas. TMJ masih
normal. Garis tengah rahang atas dan rahang bawah bertepatan dengan garis tengah wajah.

RENCANA PERAWATAN
Tujuan perawatan berdasarkan hasil dari cephalometric dan studi analisis model adalah
untuk membuat hubungan kelas 1 kaninus, menciptakan overjet dan overbite yang ideal dan
memperbaiki inklinasi lingual gigi insisif, meningkatkan interdigitasi oklusal dan meningkatkan
keseimbangan fasial dan juga untuk memberikan ruangan yang dibutuhkan untuk mahkota
prostetik insisif rahang bawah.

PERKEMBANGAN PERAWATAN
Perawatan tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu endodontic , ortodontik dan tahap
prostetik .

FASE ENDODONTIK
Mahkota yang fraktur tersebut dikeluarkan dari 31 32 dan 41. Setelah oral profilaksis,
perawatan saluran akar dilakukan pada gigi 31. Post- dan core-restoration dilakukan pada gigi
31. Pelestarian dari struktur gigi adalah sebuah faktor penting dalam restorasi yang berhasil dari
gigi yang dirawat secara endodontik. Ketika mahkota yang ditumpat memiliki 360 dari struktur
gigi koronal, empat dinding dari koronal dentin yang tersisa dan diperluas sejauh mungkin di
luar margin inti, maka akan terjadi efek yang baik. Ada beberapa keuntungan dari efek ini:
mencegah rusaknya akar, mengurangi efek wedging dari sebuah dowel runcing dan menolak
tekanan fungsional dan tekanan lateral yang diberikan selama post-insertion.
Biasanya, diperlukannya tambahan retensi saluran akar dapat diperkirakan dengan
membandingkan ketinggian (tinggi rata-rata) koronal dentin yang masih tersisa dan gigi yang
dipreparasi dengan baik.
Berdasarkan pengalaman, perluasan yang dibutuhkan dari sebuah posting ke dalam
saluran akar secara apikal ke margin gingival harus sama dengan perbedaan rata-rata tinggi dari
koronal dentin yang masih tersisa setelah preparasi dan tinggi dari preparasi yang ideal. Untuk
menghindari tekanan yang tidak menguntungkan dalam akar selama gigi berfungsi, pengisian
saluran akar semestinya tidak berakhir pada level puncak alveolar. Ujung apikalnya harus dari
korona ke puncak tulang alveolar atau melebar setidaknya 2 mm dibawah puncak alveolar. Postcore-restoration dilakukan untuk gigi insisif rahang bawah.

FASE ORTODONTIK
Self-ligation brackets dipasang pada seluruh gigi. Mahkota akrilik sementara dipasang
pada gigi 32 dan 41. Brackets dipasang pada mahkota gigi 32, 41. Potensi keuntungan yang
4

paling menarik terkait dengan ligating brackets itu sendiri adalah pengurangan waktu perawatan
secara keseluruhan dan kurang terkaitnya ketidaknyamanan subjektif. Kemajuan yang diakui
lainnya mencakup sisi manipulasi yang lebih efisien dan promosi kesehatan periodontal yang
dikarenakan kurangnya bio hostability.
Rangkaian kawat biasanya dari awal 0016-in nitinol, kemudian 0.018 kawat baja
stainless, lalu 0.016 x 0.022 Niti dan 0,018x0.022. Kawat stainless steel (semua dari 3m Unitek,
monrovia, Kalif) juga diikutsertakan. Perawatan dimulai dengan meratakan dan intrusi gigigeligi anterior bawah. Deep bite dikoreksi dengan membalikan curve of spee yang ditonjolkan
(gambar 4). Alat dilepas setelah delapan bulan terapi ortodontik aktif.

PENYELESAIAN PROSTHETIK
Preparasi gigi dilakukan pada gigi 31, 32, dan 41. Pada bagian servikal, garis akhir
sepanjang 1 mm pada free margin gingiva. Groove horizontal sepanjang 0,5mm ditempatkan
pada permukaan lingual untuk membantu dalam menerima segel positif dari restorasi akhir.
Sebuah polivinil siloksan diambil dan dikirim ke laboratorium bersama dengan foto-foto,
model dan galangan gigit. Setelah pengiriman restorasi akhir dari laboratorium, kerangka resin
dan mahkota all-ceramic dievaluasi dengan stone die untuk margin fit yang tepat dan path of
seating.
Untuk mempersiapkan restorasi untuk bonding, permukaan jaringan restorasi dirawat
dengan silane ceramic primer selama 60 detik dan dikeringkan. Lapisan tipis resin perekat dicat
lalu dikeringkan dengan udara. Preparasi gigi dilakukan dengan acid-etched dengan 37%
ortofosfat gel asam selama 20 detik dibilas dan dikeringkan. Beberapa lapis bonding agent yang
diterapkan pada setiap preparasi dan akses pelarut diuapkan dengan udara ringan. Kerangka resin
bridge dipererat dengan dual cure resin adhesive. Kelebihan semen dibuang dan kemudian di
light cure. Semua mahkota keramik permanen disemen pada gigi, untuk mencapai estetika yang
tepat dan untuk menstabilkan gigitan.

HASIL PERAWATAN
Setelah perawatan, hubungan kelas I caninus dengan mid line yang bertepatan, diperoleh
posisi gigi yang tepat dan keselarasan yang layak. Overjet, overbite dan keseimbangan wajah
yang ideal juga dicapai. Foto wajah pasca perawatan menunjukkan perbaikan besar pada estetika
wajah. Ortodontis sering bertindak sebagai co-ordinator ketika perawatan membutuhkan
interdisipliner. Dalam kasus ini, orthodontik, endodontik, prosthetics dikombinasikan untuk
mencapai tujuan pengobatan: Sebuah kelas I hubungan bilateral, koreksi anterior deep bite , dan
menampilkan senyum estetik empat gigi seri dan profil harmonis.

KESIMPULAN

Karena pengetahuan pasien tentang estetika dan fungsi semakin meningkat, dokter gigi
ditantang untuk memberikan layanan yang akan mencakup kesejahteraan pasien secara
keseluruhan. Menciptakan senyum estetik dengan fonetis yang tepat, keseimbangan dan fungsi
dapat melibatkan beberapa prosedur dan disiplin. Diagnosis yang tepat dari masalah adalah kunci
untuk perawatan yang berhasil. Sebuah tim sukses melibatkan diskusi yang konstan, komunikasi,
dan pendidikan dalam rangka mencapai visi bersama. Memahami pasien dengan diskusi tentang
keinginan mereka, keprihatinan dan nilai-nilai juga memungkinkan tim untuk membangun
rencana perawatan yang disesuaikan.

Anda mungkin juga menyukai