MODUL PROSTODONSIA
DISUSUN OLEH :
NIM : J530165029
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat memutuskan untuk mengganti salah satu gigi posterior yang hilang pada
area saddle yang terbatas oleh gigi tiruan cekat (PDF), sejumlah desain protesis tersedia. Ini
termasuk traditional full veneer gigi tiruan cekat, inlay-retained gigi tiruan cekat dan gigi
tiruan cekat yang disupport oleh implant. Kerugian dari gigi tiruan cekat full veneer adalah
pengurangan bagian dari struktur gigi sehat lebih banyak yang digunakan sebagai gigi
abutment. Sejauh ini, preparasi mahkota dianggap sebagai faktor resiko pada vitalitas pulpa
atau dapat membahayakan pulpa untuk jangka waktu yang lama. Pada kasus mahkota dengan
all-ceramic juga diperkirakan memerlukan preparasi antara 63% dan 73% dengan
pengurangan pada bagian koronal struktur gigi. Meskipun gigi tiruan cekat yang didukung
implant memberikan kepuasan yang lebih dan baik dari segi biological, pasien mungkin akan
merasakan keberatan untuk memilih perawatan ini. Hal ini dikarenakan perawatan implant
memerlukan biaya yang mahal dan memerlukan tindakan bedah.
Meningkatnya kesadaran kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat modern
menjadikan gigi tiruan cekat menjadi populer sebagai pengganti gigi posterior yang hilang.
Hal ini dikarenakan sifat restorasi yang relatif konservatif. Di sisi lain, inlay-retained fixed
dental prothesis (IRFDP) dapat dengan mudah terikat dengan gigi abutment dengan preparasi
minimal. Ketika perawatan implant tidak diinginkan atau merupakan kontraindikasi pada
pasien dengan kehilangan gigi pada area saddle yang terbatas, ruang gigi yang tersedia pada
perawatan IRFDP akan menjadi pilihan perawatan yang lebih baik dibandingkan dengan full
veneer FDP, asalkan struktur gigi abutment tersedia dan memadai. Desain IRFDP mencakup
pontik dengan mesial dan distal inlay wings sebagai retainer. Retainer mengambil bentuk
restorasi inlay yang menempati kedalaman dan lebar kavitas kelas II yang dipreparasi
berdekatan dengan gigi abutent. IRFDP dapat dibentuk dari metal-ceramic, all ceramic,
zirconia atau bahan fiber reinforced composite.
BAB II
LAPORAN KASUS
Gambar 2. Tampilan lingual pada modified metal ceramic IRFDP dan hubungannya dengan
pendukung struktur gigi
BAB III
DISKUSI
Laporan klinis tentang hasil perawatan IRFDP merupakan pilihan perawatan yang
efektif untuk menggantikan gigi posterior yang hilang hingga bertahan sampai 7 tahun. Pada
kasus ini, metal ceramic dengan desain modifikasi digunakan untuk restorasi kehilangan gigi
premolar kedua kiri rahang bawah yang diibatasi oleh gigi yang utuh. Desain ini
diindikasikan untuk menggantikan gigi single posterior yang dibatasi area saddles contohnya
pada penggantian gigi premolar kedua, molar pertama atau molar kedua dengan gigi molar
ketiga yang sehat. Namun demikian, gigi dengan mobilitas derajat II, jarak edentulous yang
lebar, gigi abutment dengan restorasi yang cukup banyak dianggap sebagai kontraindikasi.
Kerangka metal dari IRFDP dibuat untuk memiliki kekuatan yang cukup untuk
menahan baban kunyah pada oklusal di daerah gigi posterior. Untuk mencapai tujuan tersebut
ketebalan metal wings seharusnya kurang lebih 0,5 mm. Selanjutnya perhatian ditujukan pada
desain konektor dengan merancang konektor yang cukup tebal dan kaku. Ketebalan komposit
resin layer pada metal wings kurang lebih 1,5 mm, ini penting untuk mencapai tingkat
polimerisasi resin komposit yang memadai dan mendapatkan kekakuan yang cukup untuk
kekuatan fungsional yang ditransmisikan dari protesis ke kerangka wings metal. Selanjutnya,
penempatan lapisan resin komposit pada metal wings dapat meningkatkan resistensi
berpindahnya retainer protesis ke kavitas yang dipreparasi. Elemen retensi modified metal
ceramic IRFDP adalah mechanical friction antara kerangka metal dan dinding gigi pada
kavitas yang dipreparasi, resin semen digunakan pada langkah pertama sementasi protesis,
dan adhesi antara resin komposit yang ditempatkan di atas metal wings dan jaringan gigi pada
kavitas yang dipreparasi, dengan demikian kerugian dari tradiotional metal-ceramic IRFDP
seperti perubahan warna gigi translusen, partial debonding retainer, visibilitas metal-retainer
dapat diatasi. Estetik lebih baik dibandingkan traditional metal ceramic IRFDP dengan
aplikasi resin komposit pada metal wings dapat menutupi warna metal. Namun, warna
keabu-abuan pada gigi abutment dapat terjadi pada beberapa kasus. Luting modified IRFDP
oleh resin semen dan penempatan resin komposit di atas retainer dapat mengurangi tingkat
debonding dan meningkatkan resistensi perpindahan. Sedangkan kerugiannya yaitu
penggunaan bertahap resin komposit diatas metal wings IRFDP sehingga memerlukan
kunjungan berkala untuk memastikan integritas struktur bridge.
Lapisan ditempatkan di atas sayap IRFDP. Ini mungkin membutuhkan
Kunjungan tindak lanjut berkala ke klinik gigi untuk memastikan
integritas struktur jembatan.
Gambar 3 : a) Gambaran klinis kehilangan gigi premolar kedua mandibula pada pasien pria 24 tahun. b)
gambaran klinis oklusal gigi abutment yang dipreparasi untuk menerima metal ceramic IRFDP: (kiri) desain
modified dan (kanan) traditional design. c) Uji coba IRFDP sebelum sementasi: (kiri) modified design dan
(kanan) traditional design. d) Gambaran klinis oklusal setelah sementasi : kiri) desain modified dan (kanan)
traditional design.
Semua data dianalisis untuk kategori successful, repaired atau failed berdasarkan
klasifikasi USPHA. Kategori analisis meliputi sensitivitas postoperative, de-bonding,
karies sekunder, fraktur retainer atau fraktur resistensi. Sistem skor yaitu excellent (a),
acceptable (b), reparable (c) dan irreparable (d).
Secara keseluruhan pasien merasa puas dengan IFDP. Hasil eveluasi klinis di
follow up dengan hasil yang sangat baik. Berdasarkan kriteria Walton, pasien dengan
kriteria “succesful” pada bulan ke 6,12 dan 24 dan 8,4% pasien kategori “in function”
pada bulan ke 3 dan 36 follow up. Hasil berdasarkan kriteria modified USPHS
menunjukkan tidak ada masalah pada parameter evaluasi klinis kecuali pada 2 pasien.
1 orang pasien mengalami sensitivitas pasca perawatan pada follow up yang pertama
kali yang kemudian keluhan hilang pada kunjungan selanjutnya. Pada follow up bulan
ke 36, de-bonding of retainer premolar pertama terjadi pada pasien usia 40 tahun.
Gambar 1. Pre-operative menunjukkan gigi anterior atas FPD dibuat dari porcelaine fused to metal
dari gigi 11 sampai 23. Pasien merasa tidak senang dengan ukuran gigi dan adanya garis kehitaman
pada margin gingiva.
Seorang wanita 38 tahun datang dengan keluhan gigi depan atas maju ke depan dan
berubah warna. Pasien ingin giginya lebih estetik dan tidak maju lagi. Pasien diberikan
beberapa opsi perawatan antara lain ortodontik karena gigi pasien juga renggang padaa
gigi atas anteriornya atau perawatan endodontik diikuti dengan restorasi metal-free. Pasien
akhirnya memilih restorasi metal free.
Oklusi dianalisis terlebih dahulu secara klinis dan dicetak model pada articulator. Wax
up diselesaikan dan dimodifikasi dengan memasukkan ke mulut pasien. Setelah perawatan
endodontik selesei dengan gigi 11 dan 21 glassix fibre post dengan composite core
dilakukan pada bagian palatal untuk memperkuat mahkota, pengurangan area labial agak
banyak agar estetis dapat tercipta. Gigi abutment dipreparasi menggunakan modified
shoulder diamond bur. Retraction dilakukan dengan menempatkan small unimpregnated
retraction cord diikuti dengan second cord yang diresapi dengan larutan hemostatik.
Maxillary arch impression dibuat dengan kombinasi heavy and light viscocity polyvinyl
siloxane. Impression dari arah berlawanan juga dibuat dengan irreversibel hydrocolloid.
Interoklusal record maksimal dan a face bow transfer diperoleh. Pemilihan warna dengan
menggunakan shade guide Vitapan 3D Master. Pasien diberikan provisional restorasi
berbahan menggunakan bis-acryl dan disementasi menggunakan non-eugenol temporary
cement. Procera crown dikembalikan ke laboratorium dan dilakukan penyesuaian kontak.
Pertemuan selanjutnya mahkota sementara dihilangkan, dan gigi dibersihkan dan crown
dicobakan dan dilihat akses marginal fit dan kontaknya. Pasien dilihatkan hasilnya dan
telah menyetujuinya. Procera crown disemenkan dengan reinforced glass ionomer luting
cement.
Gambar 1. Proclined insisivus central labial
A. KESIMPULAN
1. Gigi tiruan cekat adalah alternatif pilihan perawatan konservatif pada pasien dengan
kehilangan gigi posterior maupun anterior
2. Pembuatan gigi tiruan sebaiknya juga mempertimbangkan profil pasien seperti pada
kasus gigi insisivus yang agak ke labial sehingga dapat sekalian mengoreksi profil dari
pasien
B. SARAN
1. Pemilihan bahan gigi tiruan sebaiknya perlu pertimbangan yang matang seperti gigi
yang hilang, struktur gigi yang akan dikurangi dan kondisi ekonomi dari pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Anjum, V., Aseem, S., 2012, From Non-Esthetic to Esthetic Rehabilitation : A Case Report,
Asian Journal of Oral Health & Allied Sciences, 2(2) : 104-106.
Moaleem, M.M., 2014, Clinical Evaluation of Porcelain Fused to Metal Inlay-Retained
Bridges, IOSR, 9 (13) : 129-133
Sadaf, D.E., Ahmad, Z., 2011, Porcelain Fused to Metal (PFM) Crowns and Caries in
Adjacent Teeth, Journal of the College of Physicians and Surgeons Pakistan, 21 (3) :
134-137.
Samran, A., Nassani, M.Z., Aswad, M., Abdulkarman, A., 2015, A Modified Design for
Posterior Inlay Retained Fixed Dental Prothesis, HINDAWI, 2015, 1-5.
Sharma, Bhanot, Bansal, Kapoor, 2010, Aesthetic Management of Proclined Maxillary
Central Incosors with All Ceramic Crown : A Case Report, Journal of Clonical and
Diagnostic Research, (4) : 3643-3647.
.