MODUL KERUMAHSAKITAN
SISTEM MANAJEMEN REKAM MEDIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Ir. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun Oleh :
Ari Novita Rianti (J530165029)
LAPORAN KERUMAHSAKITAN
MANAJEMEN INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Ir. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun oleh:
Ari Novita Rianti (J530165029)
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat,
berkah dan karunia – NYA sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas
penyusunan laporan yang berjudul “ANALISIS SISTEM MANAJEMEN
INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH IR. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO” ini tepat pada waktunya.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. drg. Ana Riolina, MPH selaku Penanggung Jawab Stase MANAJEMEN
KERUMAHSAKITAN Pendidikan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bertanggung jawab,
memberikan pengarahan, dan bimbingannya, serta mengemban amanahnya
dalam mendidik mahasiswa profesi.
2. drg. Noor Hafida W, Sp.KG selaku Kepala Profesi Pendidikan Dokter Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. drg. Gani Suharto, Sp.KG selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Ir.
Soekarno Sukoharjo yang telah mengizinkan dan memberikan tempat kami
untuk melakukan stase MANAJEMEN KERUMAHSAKITAN.
4. Ibu Wadir I, Wadir II, Staf dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Ir.
Soekarno Sukoharjo yang telah memberikan bantuan-bantuan selama
mengikuti stase MANAJEMEN KERUMAHSAKITAN.
5. Sejawat yang menjalani Pendidikan Profesi Dokter Gigi di Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan mengikuti stase KERUMAHSAKITAN yang
telah berjuang bersama melewati dan menyelesaikan stase ini serta
bekerjasama dengan baik.
Penulis
iii
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
.1 Latar Belakang.................................................................................................................. 1
.2 Tujuan............................................................................................................................... 3
.2.1 Tujuan Umum......................................................................................................... 3
.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................................ 3
.3 Manfaat............................................................................................................................. 3
.3.1 Manfaat Akademis.................................................................................................. 3
.3.2 Manfaat Praktis....................................................................................................... 3
BAB V PENUTUP................................................................................................................... 18
.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 18
.2 Saran............................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Masalah gizi di Rumah Sakit dinilai dari kondisi perorangan yang
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses
penyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi
(nutrition-related disease) pada semua kelompok rentan mulai dari ibu
hamil, bayi, anak, remaja, hingga lanjut usia (Lansia), memerlukan
pelayanan gizi secara khusus. Banyak faktor yang mempengaruhi masalah
gizi dirumah sakit diantaranya kebutuhan gizi pasien yang tidak akurat,
koordinasi yang kurang antar tim kesehatan serta kurangnya monitoring
terhadap pasien. Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan
pedoman sebagai acuan untuk memaksimalkan pelayanan sehingga proses
penyembuhan pasien cepat, memperpendek lama hari rawat dan menghemat
biaya perawatan sehingga kualitas pelayanan terhadap pasien dapat optimal
(PGSRS, 2013).
Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pasien yang
pada akhirnya mempengaruhi keputusan pasien dalam memilih pelayanan
rumah sakit. Hal ini berperan penting karena kepuasan pasien berkaitan erat
dengan kelangsungan hidup organisasi rumah sakit. Keberhasilan pelayanan
perlu ditunjang oleh organisasi dan manajemen yang memadai. Pelayanan
kesehatan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pasien akan memuaskan
berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan.
Untuk mencapai tujuan ini maka semua pelayanan kesehatan di rumah sakit
harus dikembangkan, termasuk pelayanan gizi di rumah sakit. Pelayanan
gizi merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan di rumah
sakit, juga mencakup ke empat aspek upaya pelayanan, pencegahan,
pengobatan, peningkatan, dan pemulihan (Khairun, 2011).
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis manajemen Instalasi Gizi sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo yang bermutu dan paripurna.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk menganalisis masalah-masalah yang dapat mpengaruhi sistem
pelayanan dan manajemen Instalasi Gizi di Rumah Sakit Umum
Daerah Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Akademis
Melatih mahasiswa dalam menganalisi masalah baik dari sistem
pelayanan dan manajemen instalasi gizi dengan menentukan prioritas
masalah dan metode pemecahan masalah
1.3.2 Manfaat Praktis
Memberikan informasi dan pembelajaran tentang sisten pelayanan dan
managemen di Instalasi gizi.
3
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Analisis situasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno
Sukoharjo
Instalasi gizi pada RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo sudah
ada sejak RSUD Ir. Soekarno masih berupa balai DKR (Dewan Kesehatan
Rakyat). Instalasi gizi yang sekarang ditempati merupakan bangunan baru
yang sudah dipindah dan diperbaiki.
Instalasi gizi awalnya berupa dapur sederhana dengan jumlah
tenaga 4 orang (1 orang kepala dapur merangkap keperawatan dan 3 orang
juru masak). Tahun 1989 instalasi gizi dengan jumlah tenaga 13 orang (1
orang kepala instalasi gizi, 1 orang ahli gizi, dan 11 orang sebagai juru
masak dan pramusaji). Tahun 2008 Rumah Sakit Umum Daerah Ir.
Soekarno Sukoharjo telah terakreditasi 16 pelayanan salah satunya instalasi
gizi dengan jumlah tenaga 22 orang.
Tahun 2009 jumlah tenaga di instalasi gizi sebanyak 28 orang.
Tahun 2010 tenaga 31 orang, tahun 2011 jumlah tenaga 29 orang, tahun
2013 jumlah tenaga 28 orang, tahun 2014 jumlah total 31 orang dan data
terakhir jumlah tenaga di instalasi gizi pada tahun 2017 sebanyak 34 orang
dengan merekrut 3 orang dari lulusan SMK boga.
Jumlah tenaga di instalasi gizi saat ini berjumlah 34 orang yang
terdiri dari 1 Kepala instalasi, 4 orang di sub instalasi pelayanan rawat inap,
1 orang sub instalasi pelayanan rawat jalan, 2 orang di sub instalasi
pengadaan makanan, 1 orang di sub litbang, 1 orang di sub instalasi
administrasi dan manajemen, 1 orang di sub instalasi logistik bahan
makanan, 1 koordinator, 9 juru masak, 12 pramusaji, dan 1 penata menu.
Analisa Kebutuhan Tenaga di Instalasi gizi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo masih kurang dari kebutuhan yang seharusnya (Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Gizi RSUD Sukoharjo). Berikut ini struktur
organisasi instalasi gizi:
4
DIREKTUR
Drg. Gani Suharto, Sp.KG
KABID PENUNJANG
RUSJIYANTO, SKM,M.Si
Sub
Sub Instalasi Sub Instalasi
Sub Instalasi Instalasi Pengadaan
Sub Instalasi
Diklat dan Yanzi Rawat
Yanzi Rawat Jalan Makanan
Administrasi
Litbang Manajemen
Inap Siti Uswatun
Titik M. Jaidin Sri Yatini,
Susilowati, Retno Yusup, Hasanah,
AMG
SKM Novitasari, Amd.Gz, SE AMG
S.Gz.
5
lainnya lainnya dan belum adanya dokter Spesialis Gizi Klinik di
RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo.
6. Kurangnya koordinasi dari perawat bangsal rawat inap dengan ahli
gizi sehingga masih banyak sisa makanan pasien, terkadang pasien
tidak memenuhi peraturan diet dan memilih makan makanan dari
luar rumah sakit.
7. Tidak dilaksanakannya survey kepuasan pasien secara periodik
terhadap pelayanan rawat inap maupun rawat jalan, hanya pernah
dilakukan 3 kali selama ini.
6
Berdasarkan hasil analisis masalah menggunakan fish bone dilakukan
rencana intervensi pada masing-masing penyebab masalah. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan intervensi yang sesuai dan dapat dilakukan pemecahan
masalah yang dihadapi. Diagram ini menunjukkan sebuah dampak atau
akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Sedangkan
tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya.
7
No Akar Masalah U S G Total Prioritas
1 Kurangnya tenaga ahli gizi 5 5 5 15 1
sehingga beban kerja overload di
semua lini
2 Kurangnya edukasi ke 5 5 3 13 2
masyarakat tentang pentingnya
peran terapi gizi
3 Kurangnya kerjasama dokter 3 3 2 8 4
spesialis dengan Poli Gizi
dengan dokter spesialis untuk
rujukan konseling gizi
4 Kurang koordinasi perawat 4 4 2 10 3
bangsal dengan ahli gizi
sehingga pasien tidak patuh diet
gizi
Tabel 1. Indikator USG
8
BAB III
TEORI PENDUKUNG
Kegiatan pelayanan instalasi gizi rumah sakit meliputi asuhan gizi rawat
jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan dan penelitian dan
pengembangan.
1. Asuhan Gizi Pasien Rawat Jalan
Pengertian asuhan gizi rawat jalan adalah kegiatan pelayanan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis,
intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien rawat jalan.
Asuhan gizi rawat jalan biasanya disebut kegiatan konseling gizi dan dietetic
atau penyuluhan gizi (PGSRS, 2013).
Tujuannya adalah memberikan pelayanan gizi kepada pasien dan klien
rawat jalan dengan membantu mencari solusi masalah gizi melalui nasihat gizi
mengenai jumlah asupan makanan, jenis diet yang tepat dan jadwal makan
yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Pelayanan gizi pasien rawat jalan
merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi:
a. Konseling Gizi
1) Pasien datang ke poliklinik gizi dengan membawa surat rujukan dokter
dari poliklinik lain atau dari luar rumah sakit.
2) Dietisien melakukan pencatatan data pasien dan asesmen gizi melalui
pengukuran TB dan BB.
3) Dietisien melanjutkan asesmen gizi berupa anamnesa riwayat makan,
riwayat personal, membaca hasil lab dan fisik klinis kemudian
menetapkan diagnosis gizi.
9
4) Dietisien memberikan intervensi berupa edukasi dan konseling kepada
klien dan menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, guna mengetahui
keberhasilan intervensi (monev).
5) Melakukan pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME
(Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi) dimasukkan
ke rekam medis dan disampaikan ke dokter melalui pasien.
b. Penyuluhan Gizi
1) Persiapan penyuluhan:
- Menentukan materi dan membuat outline materi yang akan disampaikan
- Merencanakan media yang akan digunakan
- Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
- Persiapan ruangan dan alat bantu media penyuluhan
2) Pelaksanaan penyuluhan:
– Peserta mengisi daftar hadir
– Dietisien menyampaikan materi penyuluhan
– Tanya jawab
10
a. Skrining gizi
Tahapan skrining diawali dengan skrining gizi oleh perawat ruangan
dan penetapan order diet awal oleh dokter. Skrining dilakukan 1x24 jam
setelah pasien masuk RS. Bila hasil skrining menunjukkan pasien resiko
malnutrisi maka dilakukan assesmen gizi dan dilanjutkan dengan langkah
asuhan gizi terstandar oleh Dietisien.
b. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Proses Asuhan Gizi Terstandar dilakukan pada pasien yang beresiko
kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan kondisi khusus dengan
penyakit tertentu, proses ini merupakan serangkaian kegiatan yang
berulang (siklus), sebagai berikut ini:
11
2) Diagnosis gizi
Pada tahap ini dicari pola dan hubungan antar data yang terkumpul
dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilah masalah gizi
yang spesifik dan menyatakan masalah gizi secara singkat dan jelas
menggunakan konsep PES (Problem Etiologi dan Signs/Sumptoms).
Terdiri dari domain asupan, domain klinis dan domain perilaku /
lingkungan.
3) Intervensi Gizi
4) Monitoring dan evaluasi gizi
3. Penyelenggaraan Makanan
Penyelenggaraan makanan Rumah Sakit merupakan rangkaian
kegiatan mulai dari perencaan menu, perencaan kebutuhan bahan
makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan makanan, distribusi
dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGSRS, 2013).
Tujuan dari penyelenggaraan makanan adalah menyediakan
makanan yang berkualitas sesuai kebutuhan gizi, biaya, aman dan dapat
diterima oleh konsumen guna mencapai status gizi yang optimal dengan
alur seperti berikut:
12
d. Perencanaan anggaran bahan makanan
e. Pengadaan bahan makanan
f. Pemesanan dan pembelian bahan makanan
g. Pembelian bahan makanan
h. Penerimaan bahan makanan
i. Penyimpanan dan penyaluran bahan makanan
j. Persiapan bahan makanan
k. Pemasakan bahan makanan
l. Distribusi makanan ke pasien
13
BAB IV
PEMECAHAN PENYEBAB MASALAH
14
Gizi sudah lengkap.
7. Sudah ada form
pengecekasn sisa
makanan pasien rawat
inap sehingga asupan
gizi pasien tetap
terpantau.
8. Distribusi makanan
pasien ranap sudah
bagus karena diberikan
langsung kepada pasien
dengan recall identitas
pasien dan mengurangi
resiko kesalahan
pemberian diet
makanan
OPPORTUNITY STRATEGI S-O STRATEGI W-O
1. Lokasi poliklinik gizi 1. Mengoptimalkan 1. Peningkatan kualitas
berada di depan, peran ahli gizi secara SDM ahli gizi yang
sehingga masyarakat optimal. ada, sehingga dengan
mudah mengakses 2. Mengoptimalkan keterbatasan SDM
untuk konsultasi gizi keberadaan poliklinik mampu memberikan
2. Koordinasi dan gizi dan pelayanan maksimal
komunikasi antara meningkatkan 2. Melakukan pembagian
ahli gizi dan dokter frekuensi sosialisasi tugas dengan adil
rawat jalan sudah gizi kepada antara ahli gizi agar
bagus dalam masyarakat. tidak terjadi tumpang
menentukan diet 3. Memaksimalkan tindih tugas
pasien paska bedah leaflet atau poster 3. Memaksimalkan peran
atau kondisi-kondisi dengan menempelkan ahli gizi dengan
tertentu. di papan sebaik mungkin
15
3. Beberapa dokter- pengumuman atau karena belum adanya
dokter spesialis sudah lokasi yang menarik dokter spesialis gizi
ada yang rutin perhatian pengunjung. klinik
merujuk untuk 4. Mengoptimalkan 4. Melakukan orientasi
konsultasi gizi koordinasi dan dan pelatihan bagi
(Dokter Spesialis kerjasama ahli gizi pegawai baru di
Anak, Dokter dengan dokter spesialis instalasi gizi
Spesialis Penyakit untuk rujukan
Dalam) konsultasi poliklinik
4. Sudah ada kebijakan gizi
subsidi silang untuk 5. Meningkatkan
pasien dengan diet koordinasi dan
khusus penyakit komunikasi antara
tertentu sehingga dokter, perawat bangsal
tidak membedakan dan ahli gizi dalam
kelas perawatannya penetuan diet pasien
5. Survey kepuasan rawat inap dan sisa
pasien terhadap makanan pasien
pelayanan gizi rawat 6. Meningkatkan
inap sudah mencapai kepuasan pasien
70% (kategori baik) terhadap pelayanan gizi
rawat jalan maupun
rawat inap
THREAT STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Etos kerja sumber 1. Peningkatan 1. Perlu adanya diklat
daya manusia (SDM) pengetahuan secara SDM sehingga etos
kurang sehingga terus menerus dengan kerja dan mutu SDM
pekerjaan yang riset, studi banding dan meningkat
seharusnya selesai di pengembangan instalasi 2. Melakukan
shift dia bekerja gizi rumah sakit. pendekatan tenaga
harus molor ke shift 2. Peningkatan kualitas gizi dengan
16
selanjutnya dan sarana dan prasarana masyarakat tentang
mengganggu serta penambahan pentingnya gizi
pekerjaan petugas fasilitas IPTEK kesehatan
shift selanjutnya. 3. Memaksimalkan 3. Membangun
2. Kesadaran pasien fasilitas informasi yang koordinasi antara ahli
dalam ada di rumahsakit gizi dan dokter
memperhatikan gizi sehingga pengunjung spesialis untuk
mereka kurang, dan masyarakat peduli rujukan konsultasi
sehingga Pelayanan dengan gizi mereka diet
Gizi rawat jalan 4. Peningkatan kualitas
(Poliklinik Gizi) SDM melalui
sudah lama buka pembelajaran
namun belum mandiri dan
maksimal pemberian motivasi
dimanfaatkan oleh
pasien.
17
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Pelayanan gizi rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan merupakan salah satu upaya dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap
maupun rawat jalan di rumah sakit.
b. Strategi alternatif yang dapat diterapkan untuk pengembangan Instalasi
Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
antara lain:
5.2 Saran
a Diperlukannya peran serta stake holder Rumah Sakit Umum Daerah Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo untuk koordinasi dengan dokter dan
perawat bangsal agar peran dan pelayanan poliklinik gizi lebih optimal.
b Diperlukannya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia secara terus
menerus dengan diklat SDM dan keilmuan sehingga etos kerja SDM
meningkat.
c Diperlukan sosialisasi fungsi dan pentingnya tenaga gizi terhadap
pengunjung agar masyarakat peduli dengan kebutuhan gizi mereka.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
21
B. FOTO PROSES PENYELENGGARAAN MAKANAN PASIEN
22
23
24
C. FOTO RUANG INSTALASI GIZI
25
D. LAMPIRAN LEAFLET KONSELING DI POLIKLINIK GIZI
26
27
28