Anda di halaman 1dari 22

RANCANGAN AKTUALISASI

“OPTIMALISASI PAGT (PROSES ASUHAN GIZI


TERSTANDAR) PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT
DEGENERATIF DI RUANG RAWAT INAP
RS PRATAMA SANGKULIRANG”

Yessy Monica Sihaloho, S.Gz.


NIP.199301172019032012

NUTRISIONIS AHLI PERTAMA


RS PRATAMA SANGKULIRANG
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

LATSAR CPNS GOLONGAN III


PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

1
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR


CPNS GOLONGAN III
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

OPTIMALISASI PAGT (PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR) PADA


PASIEN DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF DI RUANG RAWAT INAP
RS PRATAMA SANGKULIRANG

YESSY MONICA SIHALOHO, S.Gz.


199301172019032012

Samarinda, 13 November 2019


Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Timur

Coach, Mentor,

Ady Akhmad Ghazali, ST., MM Muchamad Nur, SKM


NIP. 198208052011011001 NIP. 197710251997031002

Penguji,

Mutroni Heffy, SE., M.Si


NIP. 195411151986031006

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………….1


Lembar Persetujuan ……………………………………………………………2
Daftar Isi …………………………………………………………………………3
Profil Penulis …………………………………………………………………… 4
Profil Instansi …………………………………………………………………....5
Struktur Organisasi RS Pratama Sangkulirang ……………………………...6
Visi dan Misi Kalimantan Timur ………………………………………………..7
Latar Belakang …………………………………………………………………..8
Identifikasi Isu ……………………………………………………………………9
Analisis Isu ……………………………………………………………………...11
Penetapan Isu …………………………………………………………………..11
Rancangan Aktualisasi ………………………………………………………...12
Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………………………….........21
Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 22

3
PROFIL PENULIS

Yessy Monica Sihaloho, S.Gz.


Sangatta, 17 Januari 1993
Nutrisionis Ahli Pertama
RS Pratama Sangkulirang
Kabupaten Kutai Timur

S1 Gizi Universitas Gadjah Mada


Traveling & Culinary
Jln. Tadonro Benua Baru Ilir, Sangkulirang
@yessysihaloho
Yessy Monica Sihaloho
@yessyMsihaloho
yessysihaloho@gmail.com
082155503102

EXPERIENCE:
 Nutrisionis - RS Meloy Sangatta (2014-2017)
 Nutrisionis - RSUD Samboja (2018-2019)
 Nutrisionis Ahli Pertama - RS Pratama Sangkulirang (2019
Sekarang)

4
PROFIL INSTANSI

RS PRATAMA SANGKULIRANG

Rumah Sakit Pratama Sangkulirang didirikan pada tanggal 20 Mei 2015.


Pada tanggal 24 November 2016, RS Pratama Sangkulirang telah berubah
status menjadi RSUD tipe D berdasarkan Peraturan Bupati No. 30 Tahun
2006 tentang Unit Pelaksana Teknis (UPT) RSUD Sangkulirang pada Dinas
Kesehatan di Kabupaten Kutai Timur.

Motto:
We Stay, We Care

Nilai-nilai yang dikembangkan di RS Pratama Sangkulirang:

Profesional, Respek, Akuntabel, Berbudaya, Unggul

Visi:
Menjadi rumah sakit yang profesional, bermutu, inovatif, dan terjangkau.

Misi:
1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang inovatif, efektif, dan efisien.
2. Memberikan pelayanan yang ramah, santun, dan berempati.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan,
dan kredibel.

5
STRUKTUR ORGANISASI RS PRATAMA SANGKULIRANG

DIREKTUR

KOMITE KOMITE SPI


MEDIS KEPERAWAT

KASI MEDIS DAN KASI PENUNJANG KASUBBAG TATA


KEPERAWATAN MEDIS DAN NON MEDIS USAHA

 RAWAT INAP  FARMASI


 RAWAT JALAN  LABORATORIUM  ADMINISTRASI
 KEBIDANAN  RADIOLOGI  KEUANGAN
 INSTALASI BEDAH  REKAM MEDIK  PERENCANAAN
SENTRAL  SANITASI
 IPRS
 GIZI
6
VISI DAN MISI KABUPATEN KUTAI TIMUR

Visi:
Terwujudnya kemandirian Kutai Timur melalui pembangunan
agrobisnis dan agroindustri.

Misi:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan


komoditas dan produk unggulan desa pada sektor
agrobisnis dan agroindustri.

3. Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur dasar yang


berkualitas secara merata.

4. Meningkatkan pengelolaan tata ruang untuk mewujudkan


kualitas lingkungan yang lebih baik, lebih sehat dan nyaman
bagi kehidupan manusia.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional,


kredibel, dan berorientasi pada peningkatan pelayanan
publik.

7
LATAR BELAKANG

Pelayanan Gizi merupakan salah satu pelayanan penunjang di rumah


sakit yang memiliki peranan penting dalam penyembuhan dan pemulihan
pasien selain pelayanan medik dan keperawatan. Pelayanan Gizi diberikan
dan disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status
gizi, dan status metabolisme tubuh. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 78 tahun 2013 tentang Pelayanan Gizi Rumah Sakit
(PGRS), ruang lingkup Pelayanan Gizi di rumah sakit terdiri dari:
1. Pelayanan Gizi Rawat Inap
2. Pelayanan Gizi Rawat Jalan
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi.
Jadi, Pelayanan Gizi di rumah sakit tidak hanya terpaku pada
penyediaan makanan bagi pasien tetapi juga pemberian asuhan gizi yang
tepat bagi pasien-pasien yang mengalami permasalahan gizi. Itu sebabnya,
pelayanan gizi di rumah sakit harus optimal dan berorientasi pada kebutuhan
dan kepuasan klien atau pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
Beberapa hal yang menjadi prioritas dalam pelayanan gizi di rumah
sakit namun seringkali juga mengalami kendala dalam impelementasinya
yaitu terkait asuhan gizi pasien, hygiene dan sanitasi makanan dan
lingkungan, serta manajemen penyelenggaraan makanan itu sendiri.
Instalasi Gizi RS Pratama Sangkulirang terus mengupayakan perbaikan
pada hal-hal yang masih kurang atau belum optimal demi terwujudnya
pelayanan yang berkualitas paripurna.

8
IDENTIFIKASI ISU

IDENTIFIKASI ISU 1
Kurang Optimalnya Sanitasi Makanan dan Lingkungan di Instalasi Gizi
RS Pratama Sangkulirang.

Sanitasi adalah usaha kesehatan lingkungan dengan lebih banyak


memperhatikan masalah kebersihan untuk mencapai kesehatan. Di Instalasi
Gizi RS, sanitasi makanan berkaitan dengan tersedianya makanan yang
berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen yang dalam hal ini
adalah pasien di rumah sakit. Kegiatan yang dilaksanakan menekankan
terwujudnya kebersihan dan keamanan makanan dalam alur perjalanan
makanan sebelum dikonsumsi oleh pasien. Sedangkan sanitasi lingkungan
di Instalasi Gizi menekankan pada kebersihan area penyelenggaraan
makanan agar bebas dari tikus, serangga, dan hewan lain dan memastikan
suhu ruangan yang baik agar tidak mudah ditumbuhi jamur karena
kelembapannya. Kebersihan makanan dan lingkungan akan mencegah
terjadinya penularan penyakit melalui makanan dan lingkungan tersebut
sehingga kegiatan sanitasi makanan dan lingkungan perlu lebih
dioptimalkan lagi. (Manajemen ASN)

IDENTIFIKASI ISU 2
Belum Optimalnya PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) Pada Pasien
Dengan Penyakit Degeneratif Di Ruang Rawat Inap RS Pratama
Sangkulirang.

Menurut American Dietetic Assosiation (2006), PAGT atau dalam Bahasa


Inggris disebut NCP (Nutrition Care Process) adalah suatu metode
pemecahan masalah yang sistematis dimana nutrisionis profesional
menggunakan cara berpikir kritis dalam membuat keputusan untuk
menangani berbagai masalah gizi sehingga dapat memberikan asuhan gizi
yang aman, efektif, dan berkualitas tinggi. PAGT merupakan suatu siklus
yang terdiri dari asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, serta monitoring
dan evaluasi gizi. Pasien dengan penyakit degeneratif seperti DM Tipe II,
CHF (Chronic Heart Failure), dan CKD (Chronic Kidney Disease) merupakan

9
pasien yang sangat beresiko mengalami masalah yang berkaitan dengan
gizi sehingga perlu dilakukannya PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar)
untuk dapat memecahkan masalah gizi yang dialami oleh pasien melalui
pemberian diet yang tepat serta edukasi yang optimal. Sebelum PAGT
dilakukan, nutrisionis biasanya melakukan skrining gizi terlebih dahulu untuk
mengetahui seberapa parah tingkat resiko malnutrisi yang dialami pasien
bekerja sama dengan perawat. Seluruh rangkaian asuhan gizi ini dapat
membantu proses penyembuhan pasien serta membantu mempercepat
lama perawatan pasien di rumah sakit. Namun, pelaksanaannya belum
optimal dikarenakan prosesnya yang panjang dan kurangnya pemahaman
nutrisionis dalam memberikan asuhan gizi kepada pasien dengan penyakit
degeneratif sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengoptimalkan agar
PAGT bisa terlaksana dengan baik pada pasien degeneratif yang dirawat di
RS Pratama Sangkulirang. (Manajemen ASN, Pelayanan Publik)

IDENTIFIKASI ISU 3
Belum Optimalnya Penyimpanan dan Pelabelan Bahan Makanan di RS
Pratama Sangkulirang.

Penyimpanan dan pelabelan bahan makanan merupakan bagian dari


kegiatan penyelenggaraan makanan di rumah sakit. Penyimpanan dan
pelabelan yang benar akan membantu memisahkan bahan makanan yang
sudah mendekati batas kadaluarsa dan yang masih jauh dari batas
kadaluarsa sehingga petugas gizi bisa segera melakukan tindakan terhadap
bahan makanan yang sudah tidak bisa digunakan lagi. Selain itu, kegiatan
ini bertujuan mencegah kerusakan bahan makanan yang mengakibatkan
tingginya cost yang harus ditanggung oleh Instalasi Gizi. Pada
pelaksanaannya seringkali penyimpanan dan pelabelan bahan makanan
tidak dilakukan sebagaimana mestinya karena minimnya tempat
penyimpanan, banyaknya barang yang datang dalam sekali pemesanan,
dan label yang masih harus dibuat secara manual. Untuk mengatasi
masalah ini maka dibutuhkan upaya untuk lebih mengoptimalkan
penyimpanan dan pelabelan bahan makanan yang ada di Instalasi Gizi
rumah sakit. (Manajemen ASN).

10
ANALISIS ISU
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
U (Urgency)
Berkaitan dengan seberapa mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah/isu.
S (Seriousness)
Berkaitan dengan seberapa serius masalah tersebut terhadap komunitas
atau organisasi. Bila tidak diselesaikan akan menimbulkan masalah baru.
G (Growth)
Berkaitan dengan kecepatan pertumbuhan masalah. Masalah akan
bertambah besar apabila tidak segera diselesaikan.
Metode USG ini menggunakan skala 1-5 dengan penjelasan sebagai
berikut:
Skala Nilai
1 Tidak berpengaruh
2 Kurang berpengaruh
3 Cukup berpengaruh
4 Berpengaruh
5 Sangat berpengaruh

PENETAPAN ISU

No. ISU U S G Total Rank


1. Kurang Optimalnya Sanitasi Makanan dan Lingkungan di 4 5 4 13 II
Instalasi Gizi RS Pratama Sangkulirang.
2. Belum optimalnya PAGT (Proses Asuhan Gizi 5 5 5 15 I
Terstandar) pada pasien dengan penyakit degeneratif di
ruang rawat inap RS Pratama Sangkulirang.
3. Belum Optimalnya Penyimpanan dan Pelabelan Bahan 3 3 4 10 III
Makanan di RS Pratama Sangkulirang.

Dari hasil analisis, penulis mengangkat isu tentang:


Belum Optimalnya PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) Pada Pasien dengan
Penyakit Degeneratif Di Ruang Rawat Inap RS Pratama Sangkulirang.

11
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Rumah Sakit Pratama Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur


Identifikasi Isu :
1. Kurang Optimalnya Sanitasi Makanan dan Lingkungan di Instalasi Gizi RS Pratama Sangkulirang.
2. Belum Optimalnya PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) Pada Pasien dengan Penyakit Degeneratif Di Ruang Rawat
Inap RS Pratama Sangkulirang.
3. Belum Optimalnya Penyimpanan dan Pelabelan Bahan Makanan di RS Pratama Sangkulirang.

Isu yang diangkat : Belum Optimalnya PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) Pada Pasien dengan Penyakit
Degeneratif Di Ruang Rawat Inap RS Pratama Sangkulirang.

Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar) Pada Pasien dengan Penyakit
Degeneratif Di Ruang Rawat Inap Rs Pratama Sangkulirang.

12
Rancangan Kegiatan 1
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
& Misi Kepala Daerah Organisasi
Pembuatan SOP Mencari referensi melalui SOP (Standar 1. (Anti korupsi), Kerja keras Misi Nomor 1: Profesional,
(Standar internet, buku, dan sharing Operasional Mengerjakan SOP dalam 1 hari. Meningkatkan kualitas Berbudaya,
Operasional dengan sesama ahli gizi. Prosedur) 2. (Etika Publik), sumber daya manusia Unggul
Prosedur) PAGT a. Sopan yang beriman dan
b. Ramah bertaqwa kepada
Bertanya/sharing dengan sesama Tuhan Yang Maha Esa.
teman ahli gizi dengan sopan dan
ramah melalui Whatsapp & telepon. Misi Nomor 5:
Membuat SOP PAGT yang 1. (Akuntabilitas), Kejelasan Mewujudkan tata kelola
terdiri dari: Membuat SOP dengan jelas sesuai pemerintahan yang
a. SOP Asesmen Gizi format standar pembuatan SOP. profesional, kredibel,
b. SOP Diagnosis Gizi 2. (Komitmen Mutu), dan berorientasi pada
c. SOP Intervensi Gizi a. Profesional peningkatan pelayanan
d. SOP Monitoring dan b. Cermat publik.
Evaluasi Gizi c. Teliti
e. SOP Konseling Gizi Membuat SOP sesuai materi yang
f. SOP Visitasi ke Pasien telah didapatkan dan meneliti agar
g. SOP Penulisan di CPPT tidak terjadi kesalahan pengetikan.

13
Rancangan Kegiatan 2
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
& Misi Kepala Daerah Organisasi
Pembuatan Membeli metlin dan pita LILA Tersedianya media 1. (Anti korupsi), Mandiri Misi Nomor 1: Profesional,
Media dan dan peralatan Membeli metlin dan LILA Meningkatkan kualitas Unggul
Pengadaan penunjang menggunakan uang pribadi. sumber daya manusia
Alat Penunjang 2. (Nasionalisme), Cinta Tanah Air yang beriman dan
PAGT. Membeli metlin dan buatan bertaqwa kepada Tuhan
Indonesia. Yang Maha Esa.
Mencari referensi untuk (Nasionalisme), Cinta Tanah Air
pembuatan leaflet gizi. Mencari referensi dari jurnal kesehatan Misi Nomor 5:
Indonesia. Mewujudkan tata kelola
Membuat leaflet gizi. 1. (Anti korupsi), Kerja keras pemerintahan yang
Membuat leaflet gizi dan selesai profesional, kredibel,
dalam 2 hari. dan berorientasi pada
2. (Etika Publik), Tidak Plagiat peningkatan pelayanan
Tidak plagiat dengan contoh leaflet publik.
orang lain.
3. (Komitmen Mutu)
a. Efektif
b. Efisien

14
Mengerjakan leaflet sendiri sehingga
bisa hemat waktu dan biaya.
Mencetak leaflet gizi di ruang 1. (Etika Publik), Meminta izin
admin rumah sakit. Meminta izin kepada kepala admin
untuk mencetak leaflet.
2. (Anti korupsi), Jujur
Mencetak leaflet dalam jumlah
secukupnya sesuai perkiraan jumlah
pasien.
Mencari dan mendownload video (Etika Publik), Sopan
edukasi gizi. Menyertakan sumber/pembuat video
yang didownload..
Membuat form permintaan (Komitmen Mutu)
konseling gizi. a. Cermat
b. Teliti
Membuat form dengan jelas, rapi, tidak
typo, dan mudah dipahami orang yang
membacanya.
Mencetak form permintaan (Etika Publik), Meminta Izin
konseling gizi di ruang admin Meminta izin kepada kepala admin
rumah sakit. untuk mencetak form

15
Rancangan Kegiatan 3
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Pelatihan Visi & Misi Kepala Organisasi
Daerah
Pembuatan Menetapkan menu. Daftar Menu (Nasionalisme), Cinta Tanah Air Misi Nomor 1: Berbudaya,
Daftar Menu Menggunakan menu asli Indonesia. Meningkatkan Respek
Menetapkan porsi untuk setiap bahan (Komitmen Mutu), Teliti kualitas sumber daya
makanan. Menghitung porsi dengan sebaik manusia yang
mungkin sesuai dengan standar beriman dan
kebutuhan gizi pasien. bertaqwa kepada
Mengetik, mencetak, dan menjilid master (Anti Korupsi), Mandiri Tuhan Yang Maha
menu. Membuat master menu dengan Esa.
biaya pribadi.
Berkoordinasi dengan petugas masak (Etika Publik), Santun
tentang menu yang telah dibuat. Menjelaskan dengan kata-kata yang
santun dan mengucapkan terima
kasih.

16
Rancangan Kegiatan 4
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
& Misi Kepala Daerah Organisasi
Sosialisasi Menghubungi dokter, kepala Terlaksananya 1. (Etika Publik) Misi Nomor 1: Akuntabel,
dengan tenaga perawat, kepala bidan, dan sosialisasi a. Mengucapkan salam Meningkatkan kualitas Berbudaya
medis dan petugas gizi untuk mengikuti b. Sopan sumber daya manusia
petugas gizi. sosialisasi. c. Santun yang beriman dan
d. Berpakaian rapi bertaqwa kepada Tuhan
e. Beratribut lengkap Yang Maha Esa.
Mengucapkan salam saat masuk ke
ruangan, bersikap sopan dan santun, Misi Nomor 5:
serta berpakaian rapi dan beratribut Mewujudkan tata kelola
lengkap saat bertemu dengan tenaga pemerintahan yang
medis lainnya. profesional, kredibel,
Membuat materi presentasi 1. (Komitmen Mutu) dan berorientasi pada
tentang PAGT. a. Teliti peningkatan pelayanan
Membuat materi dengan teliti publik.
sehingga tidak ada typo.
b. Kreatif
Membuat mini quiz sebagai pre test
saat sosialisasi.

17
Mempersiapkan tempat 1. (Akuntabilitas), Bertanggung jawab
sosialisasi, laptop, LCD, absensi, Bertanggung jawab mempersiapkan
dan lembar notulensi. segala keperluan penunjang untuk
sosialisasi; memastikan semua yang
dibutuhkan sudah lengkap.
Mempersiapkan konsumsi untuk 1. (Anti korupsi)
sosialisasi. a. Sederhana
b. Mandiri
Membeli konsumsi berupa kue/jajanan
pasar dan air mineral dengan
menggunakan uang sendiri.
Sosialisasi tentang PAGT. 1. (Anti korupsi), Disiplin
Disiplin dalam penggunaan waktu
selama sosialisasi (ontime).
2. Nasionalisme
a. Cinta Tanah Air
b. Berdoa (Penerapan sila ke-1)
Menggunakan Bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi dan pemaparan
materi serta mengajak berdoa
sebelum memulai sosialisasi.

18
3. (Etika Publik)
a. Berpakaian rapi
b. Beatribut lengkap
c. Sopan
d. Ramah
Menggunakan pakaian dinas lengkap
dengan atribut, ramah menyapa
peserta sosialisasi dan sopan dalam
bertingkah laku selama sosialisasi.

Rancangan Kegiatan 5
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Materi Pelatihan Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
& Misi Kepala Daerah Organisasi
Penerapan PAGT Visitasi ke ruangan pasien Dilakukannya 1. (Etika Publik), Sopan Misi Nomor 5: Profesional,
pada Pasien bersama dokter dan perawat. PAGT terhadap Sopan saat bertemu/berhadapan Mewujudkan tata kelola Berbudaya,
dengan Penyakit semua pasien dengan pasien dan tenaga medis lain. pemerintahan yang Respek
Degeneratif dengan penyakit 2. (Nasionalisme), Cinta Tanah Air profesional, kredibel,
degeneratif. Menggunakan Bahasa Indonesia saat dan berorientasi pada
mengunjungi pasien. peningkatan pelayanan
publik.

19
Menulis hasil PAGT di rekam (Akuntabilitas), Akuntabel
medis. Menulis hasil PAGT ke lembar rekam
medis.
Menulis hasil PAGT di buku arsip (Akuntabilitas), Akuntabel
gizi. Menulis hasil PAGT di buku arsip gizi.
Melakukan pengawasan terhadap 1. (Etika Publik), Sopan dan santun
kepatuhan ahli gizi dalam Bersikap sopan dan santun saat
menerapkan PAGT menggunakan bertanya ke pasien tentang pelayanan
form check-list. ahli gizi kepada pasien tersebut.
2. (Anti korupsi), Jujur
Menulis di form check-list sesuai dengan
data yang ada di rekam medis.

20
JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

No. Kegiatan November Desember


Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
1. Pembuatan SOP (Standar
Operasional Prosedur)
2. Pembuatan Media dan
Pengadaan Peralatan Penunjang
3. Pembuatan Daftar Menu Pasien
4. Sosialisasi dengan Tenaga Medis
dan Petugas Gizi
5. Penerapan PAGT Pada Pasien
dengan Penyakit Degeneratif
6. Pembuatan Laporan Aktualisasi

21
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan No. 78 Tahun


2017 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Lembaran Negara RI
Tahun 2017, No. 78. Jakarta: Sekretariat Negara.

22

Anda mungkin juga menyukai