INSTALASI GIZI
SURAT KEPUTUSAN
NOMOR : 01.B/KEP/III.6.AU/H/2019
Assalamu’alaikum Wr . Wb.
Kami sambut dengan bahagia dan puji syukur kepada Allah SWT,atas rahmat
dan karuniaNya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan
Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar dan selanjutnya dapat
dipergunakan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan sehari – hari
di pelayanan unit gizi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Evaluasi dan revisi untuk penyempurnaan mohon untuk dapat selalu dilakukan
agar Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
sesuai dengan perkembangan administrasi dan manajemen rumah sakit terkini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada tim penyusun yang telah bekerja keras
sehingga berhasil menyusun Buku Pedoman Pelayanan Instalasi Gizi RS PKU
Muhammadiyah Karanganyar. Kami berharap Buku Pedoman Pelayanan Instalasi
Gizi RRS PKU Muhammadiyah Karanganyar dapat menjadi acuan di dalam
memberi pelayanan gizi serta bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kekuatan,petunjuk pada setiap tugas kita.
Amin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) merupakan bagian internal dari
kesehatan paripurna di rumah sakit. Pelayanan Gizi Rumah Sakit antara lain
meliputi : penyelenggaraan makanan, Asuhan Gizi Pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan, serta Penelitian dan Pengembangan Gizi. Di RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar kegiatan PGRS di bawah koordinasi Direktur Bidang Pelayanan
Medis.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam
penyelenggaraan kerja di Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar.
C.Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan pelayanan gizi di RS PKU Muhammadiyah
Karanganyar terdiri dari :
1. Penyelenggaraan makanan
2. Pelayanan Gizi Rawat Inap
3. Asuhan Gizi Rawat Jalan
4. Penelitian dan Pengembangan Gizi
D.Batasan Operasional
Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasan buku
ini, perlu dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan kerangka pelayanan gizi
rumah sakit.Batasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah baik
bersumber dari buku pedoman lama maupun dari sumber –sumber lain yang
dipandang sesuai dengan kerangka konsep pelayanan yang terurai dalam Pedoman
pelayanan gizi .
C. Landasan Hukum
1. UU nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
3. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Edisi Revisi tahun 2005 Departemen
Kesehatan RI
4. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit tahun 2007
Direktorat Pelayanan Medis Departemen Kesehatan RI
5. Buku Pedoman Gizi RS Kementrian Kesehatan RI 2013
6. Permenkes RI 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga.
7. Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 204 tentang keamanan Mutu dan Gizi
Pangan.
8. UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
9. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.
10. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan kwalitas air minum.
11. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 161/Menkes/PER/I/2010 tentang
Registrasi tenaga Kesehatan.
12. Permenkes RI Nomor 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan
Praktik Tenaga Gizi
13. Keputusan mentri Kesehatan RI Nomor 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang
Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.
4. Pelaksana
Pelaksana yang dimaksut adalah petugas gizi yang bertugas langsung
melakukan pekerjaannya seperti :pelaksana pengolahan,pelaksana
distribusi,pelaksana minuman,pelaksana urusan gudang/logistic,pelaksana
atministrasi.
a. Juru Masak/Pelaksana Pengolahan
Juru masak adalah tenaga pengolahan bahan makanan yang bertugas
mulai dari persiapan bahan makanan sampai selesainya proses
pengolahan hingga penyerahan ke bag distribusi
makanan.Persyaratan pendidikan SMK tata boga atau SMU +kursus
memasak .
b. Urusan Gudang /Logistik
Tenaga urusan gudang bertugas pada unit penyimpanan bahan
makanan untuk menjamin ketersediaan dan kesiapan bahan makanan
sesuai dengan pesanan harian serta kondisi fisik bahan makanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.Persyaratan
pendidikan D3Gizi,D1Gizi atau SMU + kursus atministrasi/komuter.
d. Distribusi
Tenaga pramusaji yaitu tenaga pelaksana kegiatan penyajian makanan
ke ruang –ruang pasien rawat inap ,mulai dari penataan di dapur
sentral sampai ke pasien dan bertanggung jawab atas
kebersihan,ketersediaan alat –alat makan yang digunakan untuk
pasien. Prasarat pendidikan SMU/SMK boga.
e. Minuman’
Tenaga pelaksana yang bertugas pembuatan minuman sampai
pennyajian minuman ,serta bertugas sebagai tenaga pelaksana
penyiapan konsumsi untuk kegiatan rapat /pertemuan.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Total tenaga yang ada di Instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah Karanganyar
ada 21 orang yang terdistribusi sebagai berikut :
Jenis Tenaga Yang Jam Kerja Keterangan
Ada
Kasi Gizi 1 07.00 – 14.00 Penanggung jawab
Ahli Gizi pelaksanaan
pelayanan gizi di
rumah sakit
Ahli Gizi 1 07.00- 14.00 Pengawas penerimaan
dan penyaluran
makanan.
Ahli Gizi 1 07.00 – 14.00 Pelaksana konsultasi
2. Orientasi Tugas
Orientasi tugas diberikan kepada pegawai baru dan juga pegawai
lama yang berdasarkan keputusan Direktur dilakukan
BAB III
STANDAR FASILITAS
A.DENAH RUANGAN
Denah ruangan Instalasi Gizi ( terlampir ) .
Ruang penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi terdiri atas :
1. Ruang pengolahan.
2. Ruang penyajian.
3. Ruang atminustrasi.
4. Ruang penyimpanan bahan makanan kering.
5. Ruang penyimpanan alat makan.
6. Ruang ganti
7. Ruang pencucian alat makan
8. Ruang penerimaan bahan makanan.
9. Ruang peracian.
10. Ruang pencucian alat masak.
11. Ruang penyimpanan gas.
12. Dapur cair/susu.
13. Ruang transit troli dustribusi .
14. Ruang penyimpanan galom air minum.
B.STANDAR FASILITAS
1. Ruang Rawat Jalan
a. Bangunan
Bangunan minimal 3 x 4 m 2
b.Sarana
Peralatan konsultasi dan penyuluhan gizi meliputi : Meja ,kursi,bangku ruang
tunggu,telepon,jam dinding,konputer,lemari ,food model/contoh makanan, formulir
atau dokumen pencatatan dan pelaporan,leaflet diet,alat ukur TB ,BB dewasa,alat
ukur panjang badan bayi/anak,timbangan bayi (beam balance scale ),alat ukur
Penerimaan
Fasilitas Pegawai
Persiapan
Pembuangan Pemasakan
sampah
sementara
Pembagian
Pembuangan Pencucian
sampah akhir
(diluar dapur)
Tatalaksana kegiatan pelayanan gizi di Instalasi Gizi terdiri dari 4 cakupan pelayanan
dengan mekanisme kerja sebagai berikut :
A. Tata Laksana Produksi Dan Distribusi Makanan
1. Penetapan Peraturan Pemberian Makanan di Rumah Sakit ( PPMRS)
a. Penetapan peraturan pemberian makan Rumah Sakit ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit sebagai salag satu acuan dalam memberikan
pelayanan gizi pada pasien dan karyawan.
b. Bagian produksi menyediakan makanan , minuman sesuai dengan diet
pasien rawat inap mulai kelas (Vip,I,II,III) sesuai standar porsi dan
standar resep yang berlaku.
c. Bagian distribusi memberikan makanan diet pasien yang dipesan ke
ruang perawatan pasien berdasarkan kelas perawatan
(Vip,I,II,III),jenis diet dan bentuk makanan yang yang diberikan untuk
pasien .
d. Penyusunan penentuan pemberian makan Rumah Sakit berdasarkan :
kebijakan rumah sakit sesuai dengan konsep syariah islam, macam
konsumen yang dilayani, Angka kecukupan gizi yang mutakhir dan
kebutuhan gizi diet khusus,Standar makan sehari makanan biasa dan
diet khusus,penentuan menu dan pola makan,penetapan kelas
perawatan,Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang berlaku.
2. Menyusun Standar Makan Rumah Sakit Sesuai Dengan Penuntun atau
Pedoman Diet Yang Berlaku.
a. Standar makan adalah susunan macam /contoh bahan makanan serta
jumlahnyan (berat kotor) yang digunakan sebagai standar dalam
system penyelenggaraan makan , desesuaikan dengan dana yang
tersedia dan kecukupan gizi.
b. Tujuannya adalah tercapainya kecukupan gizi yang selaras dengan
dana yang tersedia.Besar kecilnya dana yang tersedia akan
Pasien
Masuk
Tidak Tujuan
Berisiko Tercapai
Skrinning Diet normal STOP Pasien
Gizi (Standar) Pulang
Berisiko Malnutrisi/sudah Malnutrisi Tujuan
Tercapai
Tujuan
tidak tercapai
A. Pengertian
Manajemen pelayanan logistik dan pergudangan Instalasi gizi merupakan
penyelenggaraan pengurusan bahan makanan dan barang untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan gizi rumah sakit secara teratur dalam kurun waktu tertentu
secara cermat dan tepat dengan biaya seefisien mungkin .
B. Tujuan
1. Tujuan opersional yaitu tersedianya barang atau material dalam jumlah yang
tepat dan kualitas yang baik pada waktu yang dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan yaitu agar tujuan operasional tersebut di atas tercapai.
3. Tujuan keuntungan yaitu agar persediaan tidak tergantung oleh gangguan
yang menyebabkan hilang atau kurang ,rusak,pemborosan penggunaan tanpa
hak sehingga dapat mempengaruhi pembukuan atau system akutansi.
- .
a.Ruang Pengolahan.
- Tersedianya fasilitas kamar toilet khusus bagi petugas, loker
untuk tempat
Menyimpan pakaian kerja dan ruang /kamar ganti.
- Ruang pengolahan harus bersih tersedia tempat sampah
sementara yang diberi kantong plastik yang dibuang dengan plastiknya ke
tempat pengumpulan sampah di luat.
A. Prosedur Kerja
Kontaminasi makanan atau kontaninasi ulang dapat disebabkan oleh perilaku
si penjamah makanan selama bekerja. Hal ini disebabkan karena petugas
tidak bekerja sesuai dengan prosedur kerja yang ada.
B. Upaya Pengendalian
Upaya penendalian factor yang mempengaruhi pertumbuhan kuman pada
makanan dan minuman dapat dilakukan dengan pemantauan titik titik rawan
pada jalur penanganan makanan dan minuman yang diperkirakan
memudahkan tinbulnya bakteri dan fungi. Titik –titik rawan dalam proses
penanganan makanan dan minuman adalah :
1. Proses pembersihan makanan.
Pada proses ini hendaknya tidak ada makanan dan minuman yang
membusuk setelah proses pembersihan bahan.
2. Proses persiapan bahan makanan.
Pada proses ini hendaknya :
- Tersedia air bersih yang cukup.
- Tempat persiapan harus selalu dalam keadaan bersih.
Pengertian
Keselamatan kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus
diterapkan dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat
kesalahan kerja petugas ataupun kelalaian /kesengajaan.
Tujuan
Menurut Undang –Undang Keselamatan Kerja tahun 1970 syarat –syarat
keselamatan kerja meliputi seliruh aspek pekerjaan yang berbahaya dengan
tujuan ::
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah ,mengurangi dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah ,mengurangi bahaya ledakan.
d. Memberi pertolongan pada kecelakaan
A. Pengertian
Biaya makan adalah biaya yang dipakai untuk menghasilkan makanan yang
diperlukan. Biaya ini merupakan variabel langsung karena merupakan hubungan
langsung terhadap pelayanan makanan yang diselenggarakan.
B. Tujuan
Tujuan dari perhitungan biaya makan adalah untuk :
1. Penyusunan anggaran belanja makanan.
2. Pengawasan dan pengendalian biaya agar tercapai efisiensi biaya makan.
3. Menilai persentasi kerja pengadaan makanan.
A. Pengertian
1. Pengawasan
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengusahakan
agar pekerjaan /kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana
,instruksi,pedoman standar,peraturan dan hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Pengawasan bertujuan agar pelaksanaankegiatan sesuai dengan rencana
dan kebijakan yang telah ditetapkan,dapat mencapai sasaran yang
dikehendaki.
2. Pengendalian
Pengendalian merupakan bentuk untuk melakukan perbaikan pelaksanaan
yang terjadi sesuai dengan arah yang ditetapkan.
3. Evaluasi / Penilaian.
Evaluasi merupakan salah satu implementasi fungsi manajemen. Evaluasi
bertujuan untuk menilai pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana dan
kebijaksanaan yang disusun sehingga dapat mencapai sasaran yang
dikehendaki. Melalui penilaian, pengelola, dapat memperbaiki rencana
yang telah berjalan ataupun membuat program rencana yang baru. Pada
kegiatan evaluasi tekanan penilaian dilakukan terhadap masukan ,proses,
keluaran,dampak untuk menilai relevansi kecukupan, kesesuaian dan
kegunaan. Dalam hal ini diutamakan hasil yang dicapai.
Bentuk –bentuk pencatatan dan pelaporan yang ada di Instalasi Gizi :
a) Formulir pemesanan bahan makanan.
b) Buku penerimaan bahan makanan.
c) Kartu stok bahan makanan.
Pelayanan gizi rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
lain di rumah sakit dan merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kwalitas
pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap dan rawat jalan .