a) Team penanggulangan kebakaran melaksanakan sosialisasi / edukasi secara
berlanjut kepada seluruh pegawai, petugas pihak lainnya, keluarga pasien dalam rangka memelihara meningkatkan budaya aman di RSUD dr Loekmono hadi kudus. b) Penyusunan dan pemasangan brosur, poster, bener, stiker tanda – tanda bahaya yang beresiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. c) Memperingatkan /edukasi kepada siapapun yang merokok dilingkungan area RSUD dr Loekmono hadi, dan pemasangan stiker, plakat di seluruh tempat- tempat strategis tentang larangan merokok. d) Petugas yang ditunjuk melaksanakan sosialisasi tentang kode-kode darurat, jalur evakuasi, titik kumpul aman yang telah ditentukan kepada seluruh pegawai, petugas lainnya yang berada di RSUD dr Loekmono hadi setiap 3 bulan sekali pada saat setelah apel pagi bersamaan dengan peragaan penggunaan APAR. e) Kode-kode darurat di RSUD dr Loekmono hadi sebagai berikut : Merah ( Code Red ) kode Kebakaran (panggil 1125) f) Pengaturan jadwalpetugas Red Code pada setiap hari di masing- masingruangan/instalasi yang bertugas pada shif tersebut yang telah di tentukan , dengan Kode helm : 1) Helm merah kordinator api. 2) Helm biru kordinator pasien. 3) Helm putih kordinator dokumen. 4) Helm kuning kordinator alat medis.
A. Pelaksanaan Pemadaman kebakaran.
1. Informasi adanya kebakaran dan pemadaman awal. a) Laporan tempat kejadian dari Pegawai , petugas, pasien/keluarga pasien, pengunjung tentang adanya deteksi asap, alrm/api segera menghubungi posko Satpam 1125 dengan memakai kode darurat “Kode merah” contoh sebagai berikut : selamat . . . . . (pagi,siang,malam) saya Badrun dari C1 Km a Kode merah . . . . diulang X 3. Petugas Posko Satpam setelah menerima laporan segera memerintahkan 2 orang dengan membawa APAR yang telah disiapkan menuju Tkp serta menghubungi petugas tehnik untuk mengambil langkah/tindakan awal sesuai prosedur dan apabila kejadian belum bisa diatasi bagian Informasi segera menghubungi Ketua Tim Penanggulangan Kebakaran untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut. b) Petugas yang mengambil langkah tindakan awal menggunakan sarana APAR yang tersedia di lokasi tersebut untuk memadamkan titik api dengan memperhatikan kondisi tegangan listrik, dan apabila disekitar pasien utamakan untuk mengamankan/ keselamatan jiwa manusia, serta menyampaikan kepada pasien, keluarga pasien agar tidak panik agar mematuhi petunjuk/pengarahan dari petugas. 2. Pencarian Sumber api. a) Petugas Satpam/ tehnik segera mencari titik asap/api tentang adanya deteksi alarm di ruang tersebut untuk gedung yang telah dilengkapi system asap/alarm dan sprinkler b) Petugas tehnik segera pemadaman listrik secara lokal di panel tempat kejadian dan apabila di titik api semakin berkembang untuk segera pemadaman panel gedung atau pemadaman total atas petunjuk ketua Tim Penanggulangan kebakaran. 3. Pemadaman api. a) Pemadaman / menjinakkan api segera dilakukan dengan menggunakan sarana APAR di lokasi tersebut atau yang berada disekitarnya diupayakan dengan bertindak cepat, tepat dan memperhatikan keselamatan jiwa di lokasi tersebut. b) Melaksanakan rangkaian pemadaman sesuai prosedur,apabila tidak bisa diatasi petugas tehnik lainnya menyiapkan Mesin hydrant dan perlengkapannya di pilar hydrant gedung tersebut berupaya mengatasi sambil menunnggu Tim bantuan pemadam kebakaran dari pihak terkait. c) Pengamanan lokasi kejadian oleh anggota satpam melarang kepada orang yg tidak berkepentingan untuk masuk atau mendekat ketempat kejadian. d) setelah rangkaian pemadaman penanggulangan kebakaran petugas menginventarisir alat peralatan yang digunakan dan melaporkan kepada ketua Tim penanggulangan kebakaran.