Anda di halaman 1dari 3

PRE TEST

PELATIHAN CODE RED


RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG
2016

PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA
HURUF A,B,C,D dan E

1.Dalam upaya penanggulangan kebakaran di dalam gedung perkantoran,pemerintah telah menetapkan


beberapa peraturan perundang-undangan,diantaranya adalah:
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 26 tahun 2008.
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja no.KEP.186/MEN/1999.
c. KEPMENKES no.1087/MENKES/SK/2010.
d. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997.
e. Jawaban a,b,c dan e ,benar semua.
2.Sesuai dengan peraturan peundang-undangan yang berlaku,dalam upaya penanggulangan & pencegahan
kebakaran,Rumah Sakit mempunyai beberapa kewajiban,diantaranya sebagai berikut,kecuali
a. Membangun dan membuat system bangunan dengan standar proteksi penanggulangan bencana.
b. Menambah tenaga kerja ahli dalam bidang kebakaran.
c. Menyediakan speker darurat.
d. Menyediakan “Control Room” di dalam gedung rumah sakit.
e. Membentuk Tim Komando penanggulangan bencana Rumah Sakit.
3.Code Red adalah salah satu bentuk implementasi dari upaya penanggulangan bencana didalam Rumah
Sakit,berikut ini adalah kegiatan yang harus dilakukan di dalam aktivitas code red di Rumah Sakit,kecuali
a. Melakukan evakuasi dokumen
b. Memberi informasi tentang adanya ancaman kebakaran.
c. Melakukan evakuasi pasien
d. Memberi informasi ke Media terkait bencana kebakaran.
e. Melaporkan kejadian kebakaran kepada komando HDP (Hospital Disaster Plan )
4.Terbentuknya Tim Code Red didalam Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan fungsi dan peran dalam
rangka penanggulangan bencana internal Rumah Sakit,peran dan fungsi tersebut dapat dilihat dari tujuan
Code Red itu sendiri,yang diantaranya adalah;
a. Merencanakan system penanggulangan bencana kebakaran di Rumah Sakit.
b. Membuat kebijakan dan aturan tentang penanganan bencana kebakaran di dalam Rumah Sakit.
c. Mengamankan dan menyelamatkan seluruh penghuni rumah sakit dalam kondisi darurat kebakaran.
d. Melakukan pengawasan dan perawatan semua sarana dan prasarana pemadam kebakaran dalam Rumah
Sakit.
e. Memberikan pelatihan tentang cara penanganan bencana kebakaran dalam Ruamah Sakit.
5. Jika pada saat anda melakukan tugas jaga di ruangan, tiba-tiba anda melihat adanya asap/api digudang
penyimpanan alat yang berpotensi menjadi sebuah bencana kebakaran,langkah pertama yang harus anda
lakukan adalah;
a. Melaporkan kejadian kepada kepala ruangan atau penanggung jawab Ruangan.
b. Memberitahukan kepada petugas jaga Ruangan yang lain.
c. Meneriakan “code red” dan membunyikan Fire Alarm.
d. Melaporkan kepada Ketua Tim HDP (Hospital Disaster Plan ) jika ada ancaman kebakaran.
e. Melakukan evakuasi pasien ketempat aman.
6. Dalam ruang perawatan pasien /bangsal pasien terjadi kebakaran di kamar istirahat petugas,sebagai petugas
jaga code red dalam upaya penaganan dan pencegahan kebakaran lebih lanjut selain kepada petugas
keamanan,anda juga harus segera melaporkan kejadian tersebut kepada;
a. Pimpinan Rumah Sakit /Direktur
b. Kepala Ruang/Kepala instalasi
c. Petugas jaga IPSRS
d. Pimpinan Komando HDP (Hospital Disaster Plan )
e. Dinas Pemadam Kebakaran terdekat
7. Pada saat terjadi ancaman kebakaran sebagai petugas jaga Code Red anda harus meginformasikan kejadian
tersebut dengan menelpon “line code red” 188, dibawah ini adalah hal-hal yang harus di sampaikan saat
memberikan informasi,kecuali
a. Unit Kerja/Tempat terjadi kebakaran.
b. Kode Darurat yang terjadi.
c. Nama pelapor/Petugas pemberi informasi
d. Kronologi dan penyebab terjadinya kebakaran.
e. Kondisi terakir/terkini.

8. Pada saat ditemui ancaman kebakaran baik api atau asap dalam ruang jaga anda,sebagai petugas jaga Code
Red anda segera melakukan penangan kebakaran termasuk langkah pemadaman api tersebut,jika api tidak
bisa dipadamkan atau api membesar yang harus segera dilakukan oleh Komandan Kebakaran adalah;
a. Melaporkan kejadian kepada Ketua Tim HDP ( Hospital Disaster Plan )
b. Melaporkan/ menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat,
c. Melaporkan/menghubungi Kantor Polisi terdekat.
d. Memerintahkan untuk dilakukan proses evakuasi sesuai prosedur.
e. Jawaban a,b,c,dan d benar semua.
9. Dalam rangka proses evakuasi pada saat terjadi bencana kebakaran,petugas evakuasi harus memperhatikan
prosedur saat evakuasi,diantaranya adalah sebagai berikut,kecuali
a. Evakuasi dilakukan melalui pintu darurat yang sudah ditentukan sebagai jalur evakuasi.
b. Pelaksanaan evakuasi dipimpin atau dikoordinir oleh petugas evakuasi.
c. Evakuasi dilakukan melalui jalur terdekat dan tercepat menuju titik kumpul/area aman.
d. Melakukan pendataan sebelum dan sesudah dilakukan evakuasi.
e. Prioritaskan pada pasien yang mandiri untuk dievakuasi pertama kali.
10. Terbentuknya Tim Code Red di Rumah Sakit adalah salah satu bentuk tindakan repressive penanggulangan
bencana kebakaran di internal Rumah Sakit ,di dalam standar Code Red telah ditetapkan beberapa tindakan
repressive yang harus dilakukan saat kondisi kebakaran berlanjut,yang menjadi prioritas utama tindakan
repressive tersebut adalah;
a. Tindakan pemberian informasi.
b. Tindakan pemadaman kebakaran.
c. Pertolongan/penyelamatan jiwa ( Tindakan evakuasi )
d. Penyelamatan atau pengamanan barang-barang berharga.
e. Pelaporan kepada pihak-pihak terkait (DAMKAR,Direktur,Komando HDP)
11. Di dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran di Rumah Sakit akan melibatkan berbagai unit/petugas
sesuai fungsi dan tanggung jawabnya,diantaranya adalah unit keamanan/satpam,dibawah ini adalah tugas
unit kemanan/satpam terkait penanggulangan kebakaran,kecuali;
a. Memadamkan api dilokasi kebakaran dengan alat pemadam api yang ada ( APAR)
b. Melaporkan kejadian kebakaran kepada Ketua Komando HDP ( Hospital Disaster Plan )
c. Menyiapkan alat pemadam api dan membawa ke lokasi kebakaran.
d. Melakukan pendataan dan pencatatan terkait kronologi dan penyebab kebakaran.
e. Melakukan pengawasan di lokasi kebakaran.
12. Usaha penanggulangan bencana kebakaran internal Rumah Sakit menjadi tanggung jawab dan kewajiban
bagi seluruh karyawan/pegawai di dalam Rumah Sakit,di bawah ini adalah hal-hal yang wajib diketahui
oleh seluruh karyawan/pegawai terkait usaha penanggulangan kebakaran di Rumah Sakit,kecuali
a. Rute jalur evakuasi dan pintu-pintu darurat.
b. Sistem dan cara penanggulangan kebakaran di internal Rumah Sakit.
c. Area/tempat yang mempunyai resiko terjadi kebakaran.
d. Nomer telephon penting terkait aktivasi kebakaran.
e. Tempat menaruh/letak alat pemadam api ringan ( APAR ) dan cara menggunakanya.
13.Penaggulangan kebakaran di dalam Rumah Sakit dilakukan dengan berbagai macam tindakan,salah satu
diantaranya adalah tindakan preventive,di bawah ini termasuk tindakan preventive penanggulangan
kebakaran adalah Penegakan peraturan dan ketentuan-ketentuan terkait kebakaran.
a. Pemeriksaan terhadap factor-faktor penyebab kebakaran
b. Penyelamatan jiwa
c. Penegakan peraturan dan ketentuan-ketentuan terkait kebakaran.
d. Pemeriksaan terhadap factor-faktor penyebab kebakaran.
e. Tindakan pemberian informasi
14.Rumah Sakit melakukan tindakan preventive dalam usaha penanggulangan bencana kebakaran, diantaranya
dengan melakukan pengadaan dan pengawasan sarana /alat pemadam kebakaran,sesuai dengan ketentuan
yang berlaku tindakan pengawasan terhadap sarana/alat pemadam kebakaran harus dilakukan teratur dan
berkesinambungan dengan jangka waktu maksimal ;
a. Tiga bulan
b. Satu bulan
c. Enam bulan
d. Satu tahun
e. Sembilan bulan
15.Proses pemadaman api saat terjadi kebakaran harus dilakukan dengan metode pemadaman yang benar dan
tepat,berikut termasuk metode pemadaman api yang benar,kecuali
a. Smothering
b. Starvation
c. Pengurain
d. Cartridge System
e. Blasting Effect System
16.Di dalam usaha pemadaman api saat terjadi kebakaran petugas melakukan tindakan dengan cara
menutupi/menyelimuti api dengan kain basah,tindakan yang dilakukan petugas tesebut termasuk di dalam
metode pemadaman;
a. Blasting Effect System
b. Penguraian
c. Starvation
d. Smothering
e. Cartridge System
17.Di dalam ruangan tempat anda jaga tiba-tiba muncul asap dan api di dekat lampu penerangan di balik
eternit,setelah di lakukan pengecekan ternyata sumber api berasal dari konsleting listrik,dalam kondisi
tersebut sebagai petugas dan komandan jaga kebakaran anda harus melakukan metode pemadaman dengan
cepat dan tepat,metode pemadaman yang paling tepat untuk kejadian tersebut dengan cara;
a. Blasting Effect System
b. Smothering
c. Pendinginan
d. Isolasi
e. Cartridge System
18.Pemadaman kebakaran dalam gedung dilakukan dengan menggunakan berbagai macam alat
pemadaman,dibawah ini yang termasuk alat pemadam pasif adalah;
a. Hydrant
b. Sprinkle
c. Smoke detector
d. Fire alarm
e. Mobil pemadam kebakaran
19.Metode pemadaman kebakaran dilakukan dengan berbagai jenis alat,salah satu diantaranya adalah Alat
Pemadam Api Ringan ( APAR ),berikut adalah prosedur yang benar saat menggunakan APAR,kecuali
a. Pegang nozzle
b. Sapukan dimualai dari api yang terkecil
c. Ambil jarak sedekat mungkin dengan api
d. Mengarahkan nozzle ke sumber api
e. Menekan Katup/handle dengan mengarahkan keatas
20.Keberhasilan pemadaman api dengan menggunakan APAR dipengaruhi oleh beberapa faktor,salah satu
diantaranya adalah kemampuan dan kesiapan petugas,berkaitan dengan hal tersebut berikut ini adalah
urutan tata cara penggunaan APAR yang benar
a. Ambil APAR dari tempatnya,Bebaskan selang dari jepitan,Pegang nozzle dengan tangan kiri,Arahkan
nozzle ke sumber api,Tekan katup/handle,Sapukan ke dasar api.
b. Ambil APAR dari tempatnya,Bebaskan selang dari jepitan,Cabut pen pengaman,Pegang nozzle dan
arahkan ke sumber api,Tekan katup/handle,Sapukan ke dasar api.
c. Ambil APAR dari tempatnya,Cabut pen pengaman,Tekan katup/handle,Sapukan ke dasar api.
d. Ambil APAR dari tempatnya,Tekan katup/handle,Arahkan nozzle ke sumber api,sapukan ke dasar api.
e. Ambil APAR dari tempatnya,Tekan katup/handle,Bebaskan selang dan nozzle,Arahkan nozzle ke
sumber api,Sapukan ke dasar api.

Anda mungkin juga menyukai