I. LATAR BELAKANG
Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu
kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik, dan sumber-sumber cedera lainnya), radiasi, bahan-bahan kimia yang
berbahaya, gas-gas anestesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi-
potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan bagi karyawan di
rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan rumah
sakit.Dari hasil pengkajian resiko didapatkan data bahwa bahaya kebakaran
menempati resiko tertinggi. Sesuai dengan Motto RSU Haji Sahudin ”bermutu,
aman, mandiri dan cepat” yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan bagi
pasien,pengunjung dan karyawan, Upaya keselamatan dan kenyamanan tersebut
diantaranya adalah memberikan jaminan kepada semua pihak yang berada di rumah
sakit terbebas dari resiko kebakarandengan cara mengidentifikasi daerah-daerah yang
beresiko tinggi terjadi kebakaran, menyiapkan sarana prasarana terkait dengan
kebakaran, memberikan pelatihan semua pihak di rumah sakit untuk siap
menghadapi kebakaran, sehingga kebakaran besar dan berakibat fatal dapat
dihindarkan.
Landasan hukum terkait dengan Program pengamanan kebakaran, di Rumah Sakit
Umum Haji Sahudin, adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang RI Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
3. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Kepmen PU Nomor 10 tahun 2000 tentang Ketentuan Pengamanan Bahaya
kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan
6. Kepmen PU Nomor 11 tahun 2000 tentang Ketentuan teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
7. Kepmenaker Nomor 186 tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Kempat Kerja
8. Kepmenkes Nomor 432 tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah sakit
9. Kepmenkes Nomor 1105 tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Medis Korban
Masal akibat Bencana
10. Permen PU Nomor 24 tahun 2008 tentang Pedoman Pemeliharaan
11. Permenkes Nomor 2306 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi
Elektrikal RS
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terciptanya lingkungan kerja rumah sakit yang aman dan terjamin keselamatan bagi
pekerja, pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit Umum
Haji Sahudin dari ancaman kebakaran.
B. Tujuan Khusus
1. Menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi keselamatan semua orang
yang berada di RSU HAJI SAHUDIN
2. Mendukung Motto RSU HAJI SAHUDIN
3. Memastikan keselamatan seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap
atau kedaruratan lainnya.
4. Menyiapkan rumah sakit dalam penanggulangan bencana.
5. Mengembangkan dan meningkatkan Program pengamanan kebakaran, kewaspadaan
bencana dan evakuasi sesuai perkembangan dan kecenderungan yang ada.
6. Meningkatka mutu dan citra rumah sakit
V. SASARAN
A. Komponen Pelayanan
1. Terwujudnya Identifikasi bencana yang mungkin terjadi sebanyak 1 kegiatan
Identifikasi bahaya dapat berupa inspeksi yang dilakukan di satker berikut upaya
penegendalian bahaya. Petugas Kesling-K3 dan IPSRS bersama satker terkait
melakukan identifikasi bahaya kedaruratan dengan melakukan facility tour dan
dilakukan dokumentasi untuk pelaporan. Hasil pelaporan menjadi dasar pembuatan
Hazard Vulnerability Analysis (HVA). HVA merupakan cara menganalisis bahaya
yang paling mungkin memiliki dampak pada fasilitas dan masyarakat dalam hal ini
di Rumah Sakit. Dokumen HVA ditinjau perkembangannya setidaknya setiap tahun.
Dari hasil penilaian maka didapatkan prioritas sebagai berikut :
Kesimpulan dari keempat events di atas yang mengancam kerusakan pada fasilitas
RSU HAJI SAHUDIN terbesar adalah Technological Events yaitu kebakaran. Untuk
perbandingan probability dengan severity, maka severity yang berdampak besar
terhadap fasilitas RSU HAJI SAHUDIN (terlampir dalam bentuk grafik).
2. Terwujudnya pencegahan kebakaran dengan program facility tour sebanyak 12
kegiatan.
3. Terwujudnya patroli sebanyak 364 Kegiatan
4. Terwujudnya Pemantauan dan pemeliharaan sarana dan prasarana keamanan
kebakaran:
a. Pendataan sarana-prasarana pengamanan kebakaran tersebut terkait dengan perijinan/
inspeksi dari fihak luar dan masa berlaku/guna alat tersebut sebanyak 1 kegiatan
c. Pemeliharaan rutin tentang kebersihan, penempatan dan fungsi dari sarana tersebut
sebanyak 12 kegiatan
Petugas IPSRS melakukan pemeriksaan APAR menggunakan Form pemeriksaan
APAR. Pemeriksaan safety kit menggunakan form pemeriksaan kelengkapan safety
kit setiap bulan.
Petugas keamanan yang berada di Posko memeriksa telepon darurat, yaitu dengan
mencoba menghubungi ekstensi 126 dan 123 dengan telepon lain untuk mengetahui
bell telepon dan suara yang masuk setiap hari
Pemeliharaan kebersihan dan keamanan penempatan menjadi tanggung jawab unit
kerja masing-masing.
B. Komponen Organisasi Manajemen dan Peningkatan SDM
1. Komponen Organisasi
a. Terwujudnya Rapat internal sebanyak 12 kegiatan dan eksternal sebanyak 4 kegiatan
b. Terwujudnya pembuatan rencana kerja dan Laporan sebanyak 1 kegiatan.
2. Komponen SDM
a. Tewujudnya Pembentukan Petugas Lapangan bencana (Tim code red) Petugas di
bagi menjadi :
1) Petugas penyelamat pasien (kuning)
2) Petugas Penyelamat dokumen (putih)
3) Penyelamat aset (biru)
4) Petugas Pemadam (merah)
b. Terwujudnya Sosialisasi/simulasi tentang pengamanan kebakaran, kewaspadaan
bencana dan evakuasi sebanyak 1 kegiatan
c. Terwujudnya orientasi- reorientasi pengamanan kebakaran, kewaspadaan bencana
dan evakuasi sebanyak 1 kegiatan
d. Terwujudnya Pelatihan penanganan kebakaran & evakuasi unit khusus sebanyak 1
kegiatan
C. Komponen Sarana Prasarana
1. Terwujudnya kelengkapan jalur evakuasi aman dengan pembuatan rambu-rambu
kedaruratan, titik kumpul sebanyak 1 kegiatan
a. Pengadaan rambu-rambu kedaruratan antara lain
no Nama rambu Rincian
1 Jalur evakuasi Arah bawah kiri
Arah bawah kanan
Arah kanan
Arah kiri
2 Titik kumpul Titik kumpul
3 tangga
4 Exit Exit/pintu keluar
Exit kanan
Exit kiri
5 Bahaya tegangan listrik Bahaya tegangan listrik
stiker
6 Pelindung tabung gas
7 Penunjuk APAR Stiker
b. Pemasangan rambu tersebut di tempat yang mudah di lihat dan informative.
2. Terwujudnya pengadaan safety kits sebanyak 1 kegiatan
No Nama barang Jml/unit
1 Masker debu/gas filter 1
2 Helm merah 1
3 Helm putih 1
4 Helm kuning 1
5 Helm biru 1
6 Senter besar 1
7 Sepatu boot 1
8 Tandu lipat 1
Syukur Abadi
Nip: 19830330 201409 1 002