Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASILITAS DAN KESELAMATAN

BAB I

PENDAHULUAN

Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang


pekerjaan di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting.
Sebut misalnya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa,
dan lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya
pada aspek manajemen risiko ini.

Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan


mempunyai dampak pada pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko adalah
budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang
sambil mengelola efek yang tidak diharapkan atau kegiatan terkoordinasi untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko.

Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan


kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident
model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian
kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya
manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun
‘accident’.
BAB II

LATAR BELAKANG

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang


digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerinah
daerah, dan/atau masyarakat. Salah satu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan adalah rumah sakit. Rumah sakit
merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan
social ekkonomi masyarakat harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keberadaan


fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi. Di samping ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan yang cukup, kualitas lingkungan juga merupakan hal yang
penting dalam pencapaian derajat kesehatan. Rumah Sakit sebagai fasilitas
kesehatan harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan baik bagi pasien,
pengunjung dan karyawan. Di sisi lain Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan
lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan ( UU
No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1 ).

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang
turut dinilai dalam Akreditasi Rumah Sakit mempunyai kontribusi yang cukup
mentukan status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
BAB III

TUJUAN

A. Tujuan Umum dan Khusus

1. Tujuan Umum

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien serta petugas dalam
lingkungan RSKGM Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

a) Menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien.


b) Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
c) Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana.
d) Menjamin seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
e) Menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainnya peralatan medis.
f) Melindungi penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya, terkontaminasi
atau kegagalan sistem pengadaan air bersih dan listrik.
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan Pokok

a) Keselamatan dan Keamanan


b) Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
c) Penanggulangan Bencana
d) Proteksi Kebakaran
e) Peralatan Medis
f) Sistem Utilitas

2. Rincian Kegiatan

a) Keselamatan dan Keamanan


1) Melakukan identifikasi daerah beresiko keselamatan dan keamanan rumah
sakit.
2) Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV.
3) Pemberlakukan pemakaian tanda pengenak (badge) untuk pengunjung
pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap dan tamu.
4) Melakukan monitoring dan evaluasi renovasi serta pembangunan gedung di
rumah sakit.
5) Sosialisasi mengenai keselamatan dan keamanan RS.
b) Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1) Melakukan inventarisasi B3.
2) Melengkapi MSDS B3 serta didokumentasikan dan dibagikan kepada unit-
unit yang menggunakan bahan tersebut Penyediaan APD terhadap paparan
B3.
3) Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3.
4) Pemasangan label/ simbol di tempat penyimpanan dan limbah B3.
5) Sosialisasi mengenai penanganan dan paparan/ insiden B3 serta
limbahnya.
c) Penanggulangan Bencana
1) Mengidentifikasi risiko bencana internal dan eksternal.
2) Melaksanakan self assessment hospital safety index.
3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengenai penanggulangan
bencana.
4) Melaksanakan simulasi kesiapan menghadapi bencana.
d) Proteksi Kebakaran
1) Melakukan asesmen risiko kebakaran.
2) Melakukan pengisian ulang APAR.
3) Penyediaan sarana smoke detector, alarm kebakaran dan hydrant.
4) Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan dan uji coba peralatan
pemadam kebakaran.
5) Melakukan evaluasi kepatuhan larangan merokok.
6) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebakaran.
e) Peralatan medis
1) Melakukan inventarisasi peralatan medis.
2) Mengidentifikasi risiko peralatan medis.
3) Melakukan pemeriksaan peralatan medis.
4) Melakukan uji fungsi peralatan medis.
5) Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi.
f) Sistem Utilitas
1) Melakukan inventaris sistem utilitas beserta lokasinya.
2) Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem utilitas yang ada di
daftar inventaris.
3) Pemasangan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas.
4) Melakukan inspeksi sistem utilitas.
5) Melakukan uji fungsi sistem utilitas.
6) Melakukan uji coba pada sumber alternatif.
7) Melakukan identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan sistem utilitas
(listrik dan air).
8) Pengurasan ground tank air.
9) Pengurasan tanki air.
10) Melakukan pemeriksaan mutu pada air bersih, air minum dan air limbah.
BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Melaksanakan program kerja dan kegiatan yang telah ditentukan.


2. Koordinasi antara IPSRS dengan Tim K3RS.
3. Koordinasi antara Unit Kerja, IPSRS dan Tim K3RS.
4. Sosialisasi Program Manajemen Resiko.
BAB VI

SASARAN

1. Keselamatan dan Keamanan


a. Teridentifikasinya daerah beresiko keselamatan dan keamanan 100%.
b. Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung pasien
rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan tamu di RS
c. Monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan Gedung di Rumah Sakit
terlaksana 100%.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun
a. Inventaris B3 terlaksana 100%.
b. Melengkapi MSDS B3 serta didokumentasikan dan dibagikan kepada unit-unit
yang menggunakan bahan tersebut terlaksana 100%.
c. Pelaporan tumpahan dan paparan B3 dan limbahnya terlaksana 100%.
d. Pemasangan label/ simbol di tempat penyimpanan dan limbah B3 terlaksana
100%.
e. Sosialisasi mengenai penanganan dan paparan/ insiden B3 serta limbahnya
terlaksana 100%.
3. Penanggulangan Bencana
a. Teridentifikasinya risiko bencana internal dan eksternal 100%.
b. Self assessment hospital safety index terlaksana 100%.
c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengenai penanggulangan bencana
terlaksana 100%.
d. Melaksanakan simulasi kesiapan menghadapi bencana terlaksana 100%.
4. Proteksi Kebakaran
a. Asesmen risiko kebakaran terlaksana 100%.
b. Pengisian ulang APAR terlaksana 100%.
c. Pemeliharaan APAR secara berkala terlaksana 100%.
d. Penyediaan smoke detector, alarm kebakaran dan hydrant terlaksana 100%.
e. Pemeriksaan, pemeliharaan dan uji coba peralatan pemadam kebakaran
terlaksana 100%.
f. Evaluasi kepatuhan larangan merokok terlaksana 100%.
g. Pendidikan dan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
terlaksana 100%.
5. Peralatan medis
a. Inventarisasi peralatan medis terlaksana 100%.
b. Teridentifikasi risiko peralatan medis 100%
c. Pemeriksaan peralatan medis terlaksana 100%.
d. Uji fungsi peralatan medis terlaksana 100%.
e. Pemeliharaan preventif dan kalibrasi peralatan medis terlaksana 100%.
6. Sistem Utitilas
a. Inventaris sistem utilitas beserta lokasinya terlaksana 100%.
b. Pemeriksaan dan pemeliharaan sistem utilitas terlaksana 100%.
c. Pemasangan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas terlaksana 100%.
d. Inspeksi sistem utilitas terlaksana 100%.
e. Uji fungsi sistem utilitas terlaksana 100%.
f. Uji coba pada sumber alternative terlaksana 100%.
g. Teridentifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan sistem utilitas (listrik dan
air) 100%.
h. Pemeriksaan mutu pada air bersih, air minum dan air limbah terlaksana
100%.
BAB VII

JADWAL KEGIATAN

Tahun 2020
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Keselamatan dan Keamanan
Identifikasi daerah berisiko keselamatan dan keamanan
Pembaharuan CCTV
Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV
Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung
pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan tamu di RS
Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis :
pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar mandi, tempat
tidur dengan penahan pada tepinya dll ).
Melengkapi sumber listrik dengan penutup.
Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan Gedung
di Rumah Sakit.
Diklat mengenai keselamatan dan keamanan rumah sakit
2 Bahan Berbahaya dan Beracun
Inventarisasi B3.
Pemantauan mengenai penyimpanan, penggunaan dan pembuangan B3
beserta limbahnya.
Melengkapi MSDS B3 serta didokumentasikan dan dibagikan kepada unit-
unit yang menggunakan bahan tersebut.
Pelaporan dan investigasi tumpahan, paparan dan insiden B3.
Pemasangan label/ simbol di tempat penyimpanan B3 dan limbahnya.
Sosialisasi mengenai penanganan dan paparan/ insiden B3 serta
limbahnya.
Tahun 2020
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3 Penanggulangan bencana
Mengidentifikasi risiko bencana internal dan eksternal.
Melaksanakan self assessment hospital safety index.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan mengenai penanggulangan
bencana.
Melaksanakan simulasi kesiapan menghadapi bencana.
4 Proteksi Kebakaran
Melakukan asesmen risiko kebakaran
Pengisian ulang APAR.
Melakukan pemeliharaan APAR secara berkala.
Penyediaan hydrant.
Melaksanakan pemeriksaan peralatan pemadam kebakaran.
Melakukan pemeliharaan peralatan kebakaran.
Melakukan uji coba peralatan kebakaran.
Melakukan evaluasi kepatuhan larangan merokok.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
5 Peralatan medis
Melakukan inventarisasi peralatan medis.
Mengidentifikasi risiko peralatan medis.
Melakukan pemeriksaan peralatan medis.
Melakukan uji fungsi peralatan medis.
Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi.
Tahun 2020
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Sistem utilitas
Melakukan inventaris sistem utilitas beserta lokasinya.
Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sistem utilitas yang ada di
daftar inventaris.
Pemasangan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas.
Melakukan inspeksi sistem utilitas.
Melakukan uji fungsi sistem utilitas.
Melakukan uji coba pada sumber alternatif.
Melakukan identifikasi area berisiko bila terjadi kegagalan sistem utilitas
(listrik dan air).
Melakukan pemeriksaan mutu pada air bersih, air minum dan air limbah.
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi kegiatan MFK yang dilakukan


sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah di buat. Dalam evaluasi kegiatan ini
dilakukan secara berkala, setiap tiga bulan.
BAB IX

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan kegiatan program manajemen risiko fasilitas dan keselamatan


setiap bulannya dibuat laporan dan evaluasi, yang kemudian hasil laporan tersebut
diserahkan ke direktur rumah sakit.
BAB X

ANGGARAN

Anda mungkin juga menyukai