Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN

RSUD dr. SALIM ALKATIRI


BURU SELATAN

1. Keselamatan dan keamanan


2. Bahan berbahaya dan beracun (B3)
3. Pencegahan dan penanggulangan bencana (disaster program )
4. Penanggulanagan kebakaran
5. Peralatan medis
6. Sistem utilitas ( sistem pendukung )

1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN

A. Resiko keamanan dan keselamatan,Rincian kegiatannya yaitu:

1. Mapping resiko ( identifikasi area yang beresiko )


2. Monitoring area yang beresiko.
3. Pemasangan badge name/tanda pengenal untuk semua staf, pengunjung.
4. Pengawasan keamanan dan keselamatan selama masa renovasi atau
pembangunan.

B. Fasilitas fisik, rincian kegiatannya yaitu :


Pemeriksaan fasilitas fisik secara komprehensif, Respon terhadap hasil
pemeriksaan, Susunan anggaran untuk mengganti sistem, perbaikan fasilitas yang
rusak, dll, serta Monitoring pelaksanaan respon.

C. Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan

2. BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

Untuk mencegah dan mengurangi dampak kecelakaan dan kesehatan kerja akibat
terkontaminasi bahan berbahaya dan beracun dan mencegah terjadinya penyakit
akibat kerja serta pencemaran lingkungan.
Didalam bahan berbahaya dan beracun (B3 ) memiliki kegiatan pokok dan rincian
kegiatan.Kegiatan pokoknya yaitu Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun ( B3 ).
Rincian kegiatan meliputi:
a. Inventarisasi B3 di RSUD Namrole
b. Membuat aturan cara pengadaan B3
c. Membuat aturan bagaimana aturan B3
d. Membuat aturan penggunaan B3 sesuai dengan aturan pemakaian
e. Mensosialisasikan penanganan bila terjadi tumpahan atau paparan B3
f. Pelaporan dan investigasi kejadian tumpahan atau paparan B3
g. Menyusun rencana pelatihan penanganan B3
3. PENANGGULANGAN BENCANA (DISASTER PROGRAM)

Salah satu permasalahan kesehatan yang perlu mendapat perhatian :


penanggulangan medik penderita gawat darurat yang disebabkan oleh bencana
alam maupun bencana karena ulah manusia. Penanggulangan penderita gawat
darurat dalam keadaan rutin yang dilaksanakan dengan baik merupakan modal
dasar yang merupakan syarat atau prakondisi untuk dapat mengatasi korban
bencana dengan cara yang tepat, cepat, dan cermat.
Kegiatan yaitu disaster plan, simulasi disaster dan debriefing dengan rincian
kegiatan:
a. Mengadakan pelatihan simulasi evakuasi jika terjadi bencana
b. Menyusun prosedur tetap pencegahan dan penanggulangan bencana

4. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Rumah sakit merupakan fasilitas umum yang berisiko akan terjadinya bahaya
kebakaran, Program Penanggulangan Kebakaran agar dapat mencegah dan
meminimalisir dampak bahaya kebakaran yang terjadi di RSUD Namrole. Kegiatan
pokok dan rincian kegiatan:
a. Identifikasi area yang beresiko kebakaran
b. Penyimpanan dan penanganan bahan yang mudah terbakar
c. Pemasangan sistem deteksi/peringatan dini bahaya kebakaran
d. Sistem pemadaman api/penghentian api
e. Sistem evakuasi aman
f. Diklat penanganan kebakaran
g. Monitoring sistem deteksi dini, sistem pemadam api dan sistem evakuasi yang
aman secara terus menerus
h. Asesmen resiko kebakaran pada renovasi dan pembangunan
i. Monev unit independent agar mematuhi MFK.

Kebakaran kecil dan sedang :


Apabila terjadi Kebakaran di RS, Petugas yang pertama kali menemukan kebakaran
segera memadamkan api menggunakan APAR dengan CARA :
a. Cabut pin pengaman
b. Arahkan kepada sumber api
c. Remas dan tekan pemicu untuk menyemprot
d. Ratakan ke seluruh sumber api

Jika melihat percikan api, matikan saklar dan hubungi bagian IPSRS.
Jika melihat api segera menghubungi Pos Satpam dengan menyebutkan Code Red
dan lokasi, misal : Code Red ...Code Red...Code Red di ruang CSSD dengan
pengulangan 2 kali.

Petugas keamanan di pos segera menghubungi petugas keamanan di IGD melalui HT


dengan mengaktifkan Code Red melalui pengeras suara seperti langkah nomor 2.

Disetiap ruangan dipastikan memiliki tim Code Red dan menggunakan Helm sesuai
dengan tugasnya :
a. Helm Merah : Sebagai Pemadam Api
b. Helm Putih : Evakuasi Dokumen
c. Helm Biru : Evakuasi Pasien
d. Helm Kuning : Evakuasi Alat Kesehatan

Maka tim pemadam (Helm Merah) disetiap lantai datang membawa APAR dan
memakai Helm Merah.

Bila api membesar, maka tim petugas keamanan akan teriak evakuasi.
Peralatan Medis
Peralatan medis menjadi sangat penting bagi tenaga medis untuk membantu
menegakkan diagnosa, diperlukan suatu program sertifikasi/kalibrasi sarana,
prasarana dan peralatan rumah sakit mencakup perencanaan servis, dan
pemeliharaan bangunan dan pemeliharaan perlengkapan serta peralatan medis.
Kegiatan pokok :Sertifikasi/kalibrasi peralatan medis,Rincian kegiatan
Identifikasi peralatan medis yang ada di rumah sakit yang sudah dikalibrasi dan
belum dikalibrasi
Melakukan pemeliharaan peralatan medis

5. SISTEM UTILITAS ( SISTEM PENDUKUNG)


Rumah sakit harus melakukan upaya :

1. Penyediaan air, listrik dan sistem kunci lainnya Menghindari resiko terjadinya
gangguan listrik, ketersediaan air dan gangguan sistem dan pendukung lainnya.

Kegiatan pokok :
Pemeliharaan listrik, air dan sistem kunci lainya untuk menghindari gangguan
dalam penggunaannya. Rincian kegiatan:
1. Penyediaan air minum dan listrik
2. Identifikasi area yang beresiko bila air atau listrik terganggu
3. Uji coba air dan listrik pengganti setahun sekali
4. Pemeriksaan, pemeliharaan sistem kunci

Anda mungkin juga menyukai