Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr.

SALIM ALKATIRI NAMROLE


Nomor : 445…../SK-DIR/RSUD/…../2023

TENTANG

KEBIJAKAN PROGRAM GIZI TERKAIT

PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING

RSUD Dr. Salim Alkatiri Namrole

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Salim Alkatiri

MENIMBANG : a. Bahwa penurunan stunting terintegrasi bisa berjalan


baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi serta revisi kerja di semua tingkat
organisasi dan instansi;
b. Bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan
tatalaksana pasien berisiko stunting secara
komprehensif dan berkesinambungan sesuai dengan
huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Salim Alkatiri tentang
Kebijakan Program Gizi Terkait Penurunan Prevalensi
Stunting dan Wasting RSUD Dr. Salim Alkatiri.stunting
dan wasting secara terintegrasi melalui sinkronisasi
program unggulan dan program inovatif

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


kesehatan
2. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang
Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif
dan berkualitas
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2017 Tentang
Kebijakan Strategi Pangan dan Gizi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 188).
4. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2019
Tentang Penanggulangan Masalah Bagi Anak Akibat
Penyakit
6. PERPRES No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-
2024
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. SALIM ALKATIRI


KABUPATEN BURU SELATAN TENTANG PROGRAM GIZI
TERKAIT PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN
WASTING DI RSUD dr. SALIM ALKATIRI NAMROLE
KESATU : Program Gizi Terkait Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting RSUD Dr. Salim Alkatiri sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Program Gizi Terkait Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan status gizi masyarakat
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh RSUD Dr. Salim Alkatiri
KETIGA : Ketentuan Program Gizi Terkait Penurunan Prevalensi
Stunting dan Wasting mencakup intervensi spesifik dan
intervensi sensitif yang dilaksanakan secara konvergen,
holistik, integratif dan berkualitas melalui kerjasama multi
sektor di wilayah kerja RSUD dr. Salim Alkatiri.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan diadakan
perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di Namrole
Pada Tanggal ………….
Plt Direktur RSUD
dr. Salim Alkatiri Namrole

…………………………………….
………………….
…………………………………….

Lampiran I : Keputusan Direktur RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole tentang


Kebijakan Program Gizi Terkait Penurunan Prevalensi
Stunting dan Wasting RSUD dr. Salim Alkatiri
Nomor : Nomor : 445…../SK-DIR/RSUD/…../2023
Tanggal : …………………………..

PROGRAM GIZI TERKAIT PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN


WASTING RSUD Dr. Salim Alkatiri

1. Program Gizi Penurunan Stunting dan Wasting bertujuan untuk


meningkatkan status gizi masyarakat dan kualitas sumber daya
manusia di wilayah kerja RSUD dr. Salim Alkatiri Namrole
2. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Salim Alkatiri Namrole melaksanakan
pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan kasus wasting
dengan menyiapkan:
a) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk
memastikan kasus, penyebab, dan tata laksana lanjut oleh
dokter spesialis anak.
b) Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan
komplikasi medis
c) Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan
manajemen serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah
sakit dengan kelas dibawahnya dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) di wilayahnya dalam tata laksana stunting dan
gizi buruk
3. Program gizi penurunan prevalensi stunting dan wasting di rumah
sakit terdiri dari:
a) Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien
dan keluarga tentang masalah stunting dan wasting
b) Intervensi spesifik di rumah sakit
c) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting
d) Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta
merupakan jejaring rujukan
4. Ruang lingkup percepatan penurunan stunting yakni pelaksanaan
intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif
5. Kegiatan penurunan prevalensi stunting dan wasting meliputi:
a) Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah
sakit tentang Stunting dan Wasting
b) Penyuluhan tentang stunting dan wasting di ruang rawat inap
dan poli anak.
c) intervensi spesifik di rumah sakit :
1) Meningkatkan pengetahuan orang tua dalam pemberian
makanan kepada anak
2) Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
3) Pemberian Vitamin A.
4) Edukasi Isi Piringku Tinggi Protein Hewani sebagai
pencegahan Stunting dan Wasting di Ruang Rawat Inap

d) Penguatan sistem surveilans gizi:


1) Tata laksana tim asuhan gizi meliputi: Tata laksana gizi
stunting, tata laksana gizi kurang, tata laksana gizi buruk
sesuai SPO dan PPK
2) Pencatatan dan pelaporan kasus masalah gizi melalui
aplikasi ePPGBM (Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat)
6. Organisasi pelaksana program terdiri dari tenaga kesehatan yang
kompeten dari unsur:
a) Staf Medis
b) Staf Keperawatan
c) Staf Instalasi Farmasi
d) Staf Instalasi Gizi
e) Tim Humas Rumah Sakit
Organisasi program penurunan prevalensi stunting dan wasting
dipimpin oleh staf medis atau dokter spesialis anak.

Ditetapkan di Namrole
Pada Tanggal ………….
Plt Direktur RSUD
dr. Salim Alkatiri Namrole

…………………………………….
………………….
…………………………………….

Anda mungkin juga menyukai