Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU AT MEDIKA

Nomor : 2146/SKEP/RSUATM/PLP/VIII/2022

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN WASTING
RSU AT MEDIKA

DIREKTUR RSU AT MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak balita (bayi
dibawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk anak seusianya;
b. Bahwa kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah anak lahir, akan tetapi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b, perlu ditetapkan tim koordinasi percepatan penurunan stunting dan wasting
di RSU AT MEDIKA

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;

4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan


Stunting;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2002 tentang Pemberian ASI Eksklusif;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 tentang Spesifikasi
Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI);
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 899/Menkes/SK/X/2009 tentang
Spesifikasi Teknis Makanan Tambahan Anak Balita 2-5 Tahun, Anak Usia
Sekolah Dasar dan Ibu Hamil;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2013 tentang
Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan
Kesehatan Seksual;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2019

tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak Akibat Penyakit;


MEMUTUSKAN

Keputusan direktur RSU AT MEDIKA tentang pembentukan tim koordinasi


Menetapkan :
percepatan penurunan stunting dan wasting.

PERTAMA : Membentuk Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting atas nama
tersebut dalam daftar lampiran keputusan ini sebagai Tim Koordinasi
Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting di RSU AT MEDIKA.

KEDUA : Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting RSU AT MEDIKA
pada Diktum pertama mempunyai tugas sebagai berikut :
A. DIREKTUR

1. Membentuk Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting


dengan Surat Keputusan;
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
percepatan penurunan stunting dan wasting;
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan;
4. Menentukan kebijakan percepatan penurunan stunting dan wasting;

5. Mengadakan evaluasi kebijakan percepatan penurunan stunting dan


wasting;
6. Mengesahkan Standar Operasional (SPO) untuk alur rujukan kasus
stunting dan wasting.
B. TIM KOORDINASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN
WASTING
1. Ketua Tim

a. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang maupun kepala


instalasi yang terkait dalam membina kualitas pelayanan Tim Stunting
dan Wasting;
b. Mengendalikan dan mengevaluasi kualitas pelayanan Tim Stunting
dan Wasting;
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan Tim Stunting dan
Wasting;
d. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi;
e. Bertanggung jawab terhadap Direktur.

2. Sekretaris

a. Menyusun laporan sesuai dengan format yang berlaku;

b. Mempersiapkan rapat, Membuat undangan rapat dan membuat


notulen;
c. Mengelola administrasi surat-surat Tim Stunting dan Wasting;

d. Mencatat data-data yang berhubungan dengan Tim Stunting dan


Wasting;
e. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh penanggung jawab
dan penanggung jawab sosialisasi dari suksesnya
program Tim Stunting dan Wasting;
f. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan
Tim Stunting dan Wasting.
3. Staf Medis

a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta menegakkan


diagnosis berdasarkan klinis antropometri dan laboratorium;
b. Menentukan pilihan tindakan, pemeriksaan laboratorium dan
perawatan;
c. Menentukan terapi obat dan preskripsi diet berkolaborasi dengan
tenaga gizi (ahli gizi);
d. Melakukan konseling penyakit;

e. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan medis


dan status gizi pasien;
f. Bertanggung jawab pada asuhan medis dan kepada penderita secara
keseluruhan.
4. Staf Keperawatan

a. Melakukan pengukuran antropometri;

b. Melakukan tindakan keperawatan atas instruksi dokter;

c. Membantu pemantauan dan evaluasi pemberian makan kepada


penderita;
d. Bertanggung jawab pada asuhan keperawatan, antara lain pemeriksaan
tanda vital seperti suhu, frekuensi napas, denyut nadi.
5. Staf Instalasi Farmasi

a. Menyediakan obat berdasarkan resep dokter;

b. Menyediakan ReSoMal (Rehidration Solution for Malnutrition),


terdiri dari oralit, gula pasir dan mineral mix;
c. Mengawasi interaksi obat dan makanan;

d. Membantu memantau dan mengevaluasi pemberian obat kepada


pasien;
e. Menyiapkan Pangan Khusus untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK).
6. Staf Instalasi Gizi

a. Melakukan pengkajian gizi;

b. Membuat diagnosis gizi;

c. Membuat intervensi gizi, contoh membuat formula WHO dan


menyusun menu makanan serta memberikan konseling gizi;
d. Memantau dan mengevaluasi intervensi yang diberikan termasuk
pemberian makan kepada pasien;
e. Bertanggung jawab pada asuhan gizi pasien.

7. Tim Tumbuh Kembang

a. Memantau tumbuh kembang anak;

b. Melakukan pemeriksaan dan membuat diagnosis masalah


tumbuh kembang;
c. Melakukan penanganan yang sesuai dengan hasil pemeriksaan.
8. Tim Humas Rumah Sakit
a. Memfasilitasi kegiatan penguatan jejaring dengan rumah sakit kelas
dibawahnya dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di kota
Palopo.
b. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dengan organisasi perangkat
daerah (OPD) dalam menurunkan dan menangani kasus stunting dan
wasting di kota oalopo.
KETIGA : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di PALOPO
Tanggal: 11 AGUSTUS 2022
Direktur RSU AT MEDIKA

dr.ANTON YAHYA.M.Kes
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RSU AT MEDIKA
NOMOR : 2146/SKEP/RSUATM/PLP/VIII/2022
TANGGAL : 11 AGUSTUS 2022

PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN WASTING


RSU AT MEDIKA
Pengarah : Direktur RSU AT MEDIKA
Ketua : dr. Kartini badaruddin.Sp.A
Sekretaris : dr.Serly.S.Ked
Staf medis :
1. dr.Kartini Badaruddin.Sp.A
2. dr.Haswan.Sp.OG
3. dr. Sri Muchtariawati.Sp.GK
Staf keperawatan :
1. Linda.Amk
2. Mujirahayu lestari.Amd.Kep
3. Wiwi.Amd.Kep
4. Ns.desy natalia.S.Kep
Staf instalasi farmasi :
1. Syamsiar.A.Md.Farm
2. Apt.Ulfah Puspita Dewi.S.Farm
Staf instalasi Gizi :
1. Nurhaswi.S.GZ
Tim Tumbuh Kembang :
1. dr.Kartini badaruddin.Sp.A
2. dr.Rini Angraeni.S.Ked
Tim Humas Rumah Sakit:
1. Rahmat Tahir

Ditetapkan di PALOPO
Tanggal: 11 AGUSTUS 2022
Direktur SRU AT MEDIKA

dr.ANTON YAHYA.M.Kes

Anda mungkin juga menyukai