Anda di halaman 1dari 15

TATA LAKSANA STUNTING DAN WASTING

PADA BALITA

Jl. Raya Surabaya No. Revisi: Halaman:


– Malang Km.50 No. Dokumen:
1 1/2
Suwayuwo 025.010.06/102/SOP/GZ/RSS/X/2022
Sukorejo
Ditetapkan,
STANDAR Direktur
OPERASIONAL Tanggal terbit:

PROSEDUR Agustus 2022


(SOP)
( dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi )

Wasting dan stunting adalah keadaan gizi anak yang ditandai dengan 1 (satu)
atau lebih tanda berikut

- Sangat kurus
- Sangat pendek
PENGERTIAN
- BB/PB atau BB/TB <-3 SD
- TB/U atau PB/U <-3SD
Tata laksana wasting dan stunting adalah upaya untuk menemukan,
menangani secara dini dan tepat penderitanya.

Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dalam kegiatan tata laksana balita


TUJUAN
Wasting dan Stunting di Rumah Sakit
Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Sahabat
1. Melakukan anamnesis Riwayat Kesehatan balita meliputi Riwayat
kelahiran, imunisasi, menyusui dan makan ( termasuk nafsu makan),
penyakit dan riawayat keluarga
2. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan khusus ( pemeriksaan
fisik umum meliputi kesadaran, suhu tubuh, pernafasan, nadi)
PROSEDUR 3. Melakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi
4. Melakukan pemberian obat sesuai hasil pemeriksaan
5. Bila balita sebelumnya rawat inap, maka pemberian antibiotika
merupakan lanjutan dari pengobatan seblumnya dirawat.
6. Menghitung kebutuhan gizi balita ( jumlah zat gizi yang diperlukan
sebagai terapi gizi untuk memenuhi kebutuhan balita gizi buruk usia 6-
59 bulan, yaitu : Energi : 150-220 kkal/kgBB/hari, Protein : 4-
6g/kgBB/hari, Cairan : 150-200 ml/kgBB/hari.
7. Pemenuhan kebutuhan gizi
8. Mencatat hasil layanan dalam rekam medis dan formular rawat jalan
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan hal-hal berikut penting untuk
didokumentasikan, termasuk diantaranya :
 Jumlah kasus balita wasting atau stunting yang dirawat inap (
sembuh, masih dirawat, drop out, meninggal,pindah ke layanan
rawat jalan lain)
10. Pindah ke layanan rawat jalan lain.
 Penyakit penyerta atau penyulit
 Lama hari perawatan
 Rata-rata kenaikan berat badan per hari atau per minggu.

UNIT TERKAIT Poli Anak, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Ahli Gizi
RUJUKAN BALITA STUNTING DAN WASTING

Jl. Raya Surabaya No. Revisi: Halaman:


– Malang Km.50 No. Dokumen:
1 1/3
Suwayuwo 026.010.06/102/SOP/GZ/RSS/X/2022
Sukorejo
Ditetapkan,
STANDAR Direktur
OPERASIONAL Tanggal terbit:

PROSEDUR Agustus 2022


(SOP)
( dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi )

Deteksi dini dan rujukan kasus balita wasting dan stunting, atau yang berisiko
merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi masyarakat. Agar

PENGERTIAN terdeteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan kegiatan penemuan
dini aktif dan pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat khususnya
tenaga kesehatan.

Untuk mendeteksi kasus stunting dan wasting maupun kasus yang beresiko
TUJUAN secara dini agar dapat dicegah dan ditangani dengan cepat dan tepat sehingga
kondisi mereka tidak menjadi lebih buruk.
Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang
KEBIJAKAN
Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Sahabat
1. Antropometri
2. Alat ukur LiLa
Alat dan Bahan
3. Rekam Medis
4. ATK
1. Penemuan kasus balita wasting dan stunting dapat : penemuan kasus
pasif, yaitu balita wasting dan stunting ditemukan saat datang
berkunjung ke Posyandu atau ke fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya,

PROSEDUR penemuan kasus aktif yaitu penemuan kasus oleh masyarakat atau
petugas saat kunjungan rumah atau saat pelacakan kasus.
2. Balita yang dirujuk ke rumah sakit dilakukan validasi dan konfirmasi
status gizinya dengan pemeriksaan klinis dan antropometri
menggunakan indicator BB/TB atau TB/U
3. Berdasarkan hasil validasi dan konfirmasi status gizi balita, ditrentukan
jenis pelayanan yang diberikan ( balita wasting dan stunting tanpa
komplikasi medis diberikan pelayanan rawat jalan dan dilakukan
pendqataan untuk dilakukan pelaporan ke puskesmas setempat, balita
gizi wasting dan stunting dengan komplikasi medis diberikan layanan
rawat inap )
4. Bayi atau balita yang mengalami pemburukan keadaan dirujuk ke RS
rujukan.
UNIT TERKAIT Poli Anak, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Ahli Gizi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ASESMEN GIZI ANAK

No. Dokumen No.Revisi Halaman


Jl. Surabaya – Malang
016.010.06/102/SOP/ 01 1/2
KM. 50
GZ/RSS/X/2022
Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR
OPERASIONAL Tanggal terbit
PROSEDUR 10 Oktober 2022

Dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi


NIK 201600001
Serangkaian kegiatan proses identifikasi terhadap pasien
PENGERTIAN
anak yang berhubungan dengan resiko malnutrisi atau
kondisi khusus yang berhubungan dengan gizi.
Mengidentifikasi pasien anak yang beresiko malnutrisi, tidak
TUJUAN
beresiko malnutrisi atau kondisi khusus.
Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor
KEBIJAKAN
088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit Sahabat
1. Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat baik melalui
IGD, rawat jalan maupun rawat inap dalam waktu 1 x 24
jam setelah pasien masuk rumah sakit.
2. Melakukan identifikasi pasien.
3. Mengisi identitas pasien sesuai hasil identifikasi di dalam
formulir skrining gizi awal.
4. Memberikan pertanyaan dengan panduan formulir
skrining gizi, metoda skrining yang digunakan adalah
PROSEDUR Strong Kids
5. Memberikan tanda yang mudah dilhat dan dimengerti
oleh petugas lain pada skor penilaian sesuai jawaban
pasien, misalnya tanda silang (x) atau contreng (√).
6. Menghitung jumlah skor yang telah diperoleh.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ASESMEN GIZI ANAK

No. Dokumen No.Revisi Halaman


Jl. Surabaya – Malang
016.010.06/102/SOP/ 01 1/2
KM. 50
GZ/RSS/X/2022
7. Menginterpretasikan hasil skrining dengan kriteria :
a. Nilai 0 berarti beresiko rendah atau tidak beresiko,
ulangi skrining setelah tujuh hari perawatan.
b. Nilai ≥ 1 berarti beresiko sedang hingga berat ,
monitoring asupan selama tiga hari. Jika tidak ada
peningkatan. Dilakukan asesmen dan dietisien
berkolaborasi dengan dokter yang merawatnya /
DPJP.
8. Memberitahukan kepada DPJP hasil skrining gizi pasien
jika beresiko malnutrisi atau kondisi lain dan DPJP
mengkonsulkan pasien ke dietisien jika diperlukan.
9. Memberitahukan kepada pasien dan atau keluarganya
hasil skrining gizi dan menjelaskan tindak lanjut dari hasil
tersebut yaitu malnutrisi + kondisi khusus merupakan
prioritas asuhan gizi ke -1.
10. Menandatangani dan menuliskan nama dietisien dalam
formulir skrining gizi lanjut dan memasukkan ke dalam
file rekam medis pasien.
11. Menuliskan materi edukasi di lembar edukasi,
menuliskan nama terang dan paraf, meminta
pasien/keluarga menuliskan nama terang dan paraf
sebagai bukti telah melakukan edukasi kepada pasien.

INSTALASI TERKAIT 1. Instalasi Gizi


2. Instalasi rawat inap
3. Rekam Medik
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGISIAN FORMULIR PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR
Jl. Surabaya – Malang
No. Dokumen No. Revisi Halaman
KM. 50
017.010.06/102/SOP/GZ/ 01 1/1
RSS/X/2022
Ditetapkan,
Direktur,
STANDAR Tanggal terbit
OPERASIONAL 10 Oktober 2022
PROSEDUR

dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi


NIK 201600001
Serangkaian proses pencatatan kegiatan pelayanan gizi
yang dimulai dari proses assessment gizi, diagnosa gizi,
PENGERTIAN
intervensi gizi, serta monitoring dan evaluasi gizi kepada
pasien rawat inap.
Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi
TUJUAN
kesehatannya dalam upaya membantu proses penyembuhan
dan mencapai status gizi yang optimal.
Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor
KEBIJAKAN 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Gizi Rumah Sakit Sahabat
1. Membaca catatan rekam medik pasien.
2. Melakukan proses asuhan gizi terstandar bagi pasien
yang memerlukan diet khusus berdasarkan hasil skrining
pasien, yaitu :
a. Assessment gizi, meliputi antropometri (pengukuran
LILA dan TL), biokimia, fisik / klinis, serta anamnese
riwayat diet dan riwayat personal pasien.
PROSEDUR b. Diagnosa gizi, sesuai dengan domain intake / asupan,
domain klinis, dan domain behavior / perilaku.
c. Intervensi gizi, meliputi modifikasi diet, konsultasi gizi
dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
d. Monitoring dan Evaluasi gizi, meliputi monitor
perkembangan, mengukur hasil, dan evaluasi hasil.
3. Mengisi formulir asuhan gizi pasien rawat inap
4. Pemesanan diet ke instalasi gizi oleh Ahli Gizi
UNIT TERKAIT Instalasi Gizi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGKAJIAN GIZI PASIEN BERISIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Surabaya
018.010.06/102/SOP/GZ/RSS/X 01 1/2
– Malang KM.50 /2022
Ditetapkan

STANDAR Tanggal Direktur

OPERASIONAL Ditetapkan
PROSEDUR
10 Oktober 2022 Dr. Rieke Jeff Yus Jeffi Habibi
NIK 201600001
Pengkajian gizi pasien berisiko merupakan kegiatan mengumpulkan,
PENGERTIAN mengintegrasikan dan menganalisa data untuk identifikasi masalah gizi
pada pasien berisiko yang terkait dengan aspek asupan gizi dan
makanan, aspek klinik dan aspek perilaku - lingkungan serta
penyebabnya
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengumpulkan data
TUJUAN awal pasien, menegakkan diagnosis gizi pasien, menentukan langkah
untuk menganalisa kebutuhan gizi dan menetapkan intervensi gizi pasien.
Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor
KEBIJAKAN 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang Pedoman PelayananGizi
Rumah Sakit Sahabat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGKAJIAN GIZI PASIEN BERISIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Surabaya
018.010.06/102/SOP/GZ/RSS/X 01 1/2
– Malang KM.50 /2022

1. Sampaikan salam, perkenalkan diri, nama dan profesi.


2. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
3. Identifikasi pasien dengan melihat gelang identitas pasien.
PROSEDUR
4. Lakukan Skrining Gizi Lanjut /Pengkajian awal Gizi. yang meliputi
Antropometri, Biokimia, Fisik Klinik,Riwayat Gizi dan Riwayat
Personal
5. Tentukan Diet Khusus Pasien (Jika preskripsi diet awal belum
ditentukan oleh dokter).
6. Informasikan diet pasien kepetugas ruangan dan lakukan entry data
diet pasien baru ke Unit Gizi
7. Tentukan Masalah Gizi berdasarkan Pengkajian
8. Lakukan Rencana awal Gizi yang meliputi Masalah Gizi Diagnosa
Gizi, rencana Intervensi Diet dan Edukasi serta monitoring evaluasi.
9. Laksanakan kunjungan keliling dengan/ tanpa dokter dan diskusikan
diet pasien bersama dengan dokter dan perawat jika di perlukan.
10. Lakukan Monitoring dan Evaluasi setiap hari (selama pasien
dirawat) dengan menuliskan di Folder Rekam Medik Catatan
Perkembangan Gizi.
11. Berikan penjelasan dan petunjuk kepada pasien dan keluarga
tentang terapi diet yang diberikan selama perawatan dengan
menggunakan alat bantu penyuluhan jika diperlukan.
12. Berikan edukasi/penjelasan tentang batasan diet pasien kepada
keluarga pasien bila mereka menyediakan makanan dari luar rumah
sakit.
13. Lakukan penyusunan terapi diet yang baru jika ada perubahan diet
dan berikan penjelasan tentang diet tersebut kepada pasien

INSTALASI 1. Instalasi Gizi


TERKAIT 2. Instalasi rawat inap
3. Rekam Medik
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI GIZI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
Jl. Raya Surabaya
– Malang KM.50 021.010.06/102/SOP/ 01 1/2
GZ/RSS/X/2022
Ditetapkan
Tanggal Ditetapkan Direktur
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
10 Oktober 2022
Dr. Rieke Jeff Yus Jeffi Habibi
NIK 201600001
Serangkaian kegiatan gizi yang terorganisir/terstrukutur yang
PENGERTIAN
memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
TUJUAN Mengembalikan pada status gizi baik dengan mengintervensi berbagai
faktor penyebab.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor
088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang Pedoman Pelayanan Gizi
Rumah Sakit Sahabat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI GIZI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
Jl. Raya Surabaya
– Malang KM.50 021.010.06/102/SOP/ 01 1/2
GZ/RSS/X/2022
1. Lakukan komunikasi rencana pemberian makanan dan zat gizi dengan
pemberi asuhan yang lain (dokter dan perawat)
2. Pemberian makanan dan zat gizi sesuai kebutuhan meliputi jenis,
PROSEDUR
frekuensi, modifikasi diet
3. Lakukan manajemen nutrisi meliputi:
1. AsesmenGizi
a) Menentukan tujuan asesmen gizi
b) Menentukan langkah asesmen gizi
c) Menentukan data asesmen gizi
2. DiagnosaGizi
a) Menentukan tujuan diagnosa gizi
b) Menentukan cara Diagnosa Gizi
c) Menentukan Domain Diagnosa gizi
d) Menentukan Etiologi Diagnosa gizi
3. Intervensi Gizi
a) Menentukan tujuan intervensi gizi
b) Menentukan komponen intervensi gizi
c) Menentukan kategori intervensi gizi
d) Monitoring dan Evaluasi gizi

UNIT 1. Instalasi Gizi


TERKAIT 2. Instalasi rawat inap
3. Rekam Medik
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN EDUKASI GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Raya Surabaya- Malang
KM. 50 01
022.010.06/102/SO 1/1
P/GZ/RSS/X/2022

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR Direktur RS Sahabat
OPERASIONAL
PROSEDUR
10 Oktober 2022 Dr. Rieke Jeff Yus Jeffi Habibi
NIK 201600001
Pemberian edukasi gizi adalah pemberian materi-materi edukasi
gizi kepada pasien dan keluarga berkaitan dengan kondisi
PENGERTIAN
kesehatannya

Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan


TUJUAN
pasien dan keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi
kesehatan pasien

Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor


KEBIJAKAN 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022 tentang Pedoman Pelayanan Gizi
Rumah Sakit Sahabat

1. Pelajari masalah gizi pasien yang tertulis dalam rekam


medik atau formulir hasil skrining gizi atau formulir konsul
gizi sesuai permintaan dan hasil wawancara dengan pasien
2. Tentukan diagnosa gizi pasien
3. Tulis identitas pasien, diagnosa gizi, rencana intervensi gizi
dalam formulir asuhan gizi pasien rawat jalan atau rawat
inap
4. Hitung dan susun kebutuhan gizinya, terjemahkan dalam
pembagian makanan dan tuliskan dalam leaflet diet
PROSEDUR
5. Gunakan masker pada pasien yang dapat menularkan
infeksi lewat udara
6. Jelaskan dan diskusikan pelaksanaan diet dengan pasien
7. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan
8. Buat evaluasi hasil konsultasi dengan memberikan
pertanyaan kepada pasien
9. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsul
gizi yang dilakukan
10. Cuci tangan sesudah melakukan kegiatan konsultasi gizi

INSTALASI TERKAIT Instalasi Gizi,


Instalasi Rawat Inap
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MONITORING EVALUASI TERAPI GIZI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
024.010.06/102/SOP/
Jl. Raya Surabaya – GZ/RSS/X/2022 01 1/1
Malang KM.50
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Direktur
OPERASIONAL Ditetapkan
PROSEDUR
10 Oktober 2022 Dr. Rieke Jeff Yus Jeffi Habibi
NIK 201600001
Kegiatan mengamati perkembangan kondisi pasien untuk mengetahui
PENGERTIAN respon pasien/klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilanya.

Untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil
TUJUAN
yang diharapkan telah tercapai.

Keputusan Direktur RS Sahabat Nomor 088.03/101/S.Keb/RSS/X/2022


KEBIJAKAN tentang Pedoman PelayananGizi Rumah Sakit Sahabat
1. Cek pemahaman dan ketaatan diet pasien
2. Cek asupan makan pasien dengan melihat sisa makan pasien
3. Tentukan apakah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana diet
4. Tentukan apakah status gizi pasien tetap atau berubah
PROSEDUR 5. Identifikasi hasil lain baik yang positif maupun negatif
6. Kumpulkan informasi yang menunjukkan alasan tidak adanya
perkembangan dari kondisi pasien.
7. Bandingkan data monitoring dengan preskripsi diet atau tujuan
intervensi untuk mengkaji perkembangan dan menetukan tindak lanjut
8. Evaluasi dampak dari keseluruhan intervensi terhadap hasil kesehatan
pasien secara menyeluruh
INSTALASI TERKAIT 1. Instalasi Gizi
2. Instalasi rawat inap
3. Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai