Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA

PERCEPATAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN


PREVALENSI WASTING
DI RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.03 PADANGSIDIMPUAN

Disusun oleh :
Tim Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dan Prevalensi Wasting
Rumah Sakit Tk. IV 01.07.03 Padangsidimpuan

Tahun 2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku PROGRAM KERJA PERCEPATAN
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN WASTING ini berhasil disusun.
Perlu disadari bahwa masih kurangnya kesadaran akan pentingnya mempersiapkan
dan mencukupi gizi sejak usia dini di masyakarat. Sehingga, masih didapatkan tingginya
angka prevalensi gizi buruk dalam hal ini kasus stunting dan wasting. Untuk itu, perlu
disusun suatu Program Kerja Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting di
Rumah Sakit Tk. IV 01.07.03 Padangsidimpuan sebagai acuan program pada masa yang
akan datang.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Karumkit Tk. IV 01.07.03
Padangsidimpuan yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam pembuatan
program kerja ini, para anggota Tim Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dan
Wasting, para tenaga medis dan paramedis di lingkungan Rumah Sakit Tk. IV 01.07.03
Padangsidimpuan yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan program ini,
serta seluruh staf yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan hingga pada proses monitoring dan evaluasi program kerja ini.

Padangsidimpuan, Juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... 1


Kata Pengantar .......................................................................................... 2
Daftar Isi ...................................................................................................... 3
A. PENDAHULUAN .............................................................................. 4
B. DASAR HUKUM .............................................................................. 5
C. TUJUAN .......................................................................................... 5
D. PROGRAM KERJA .............................................................................. 6
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ........................................... 6
F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN ........ 7
G. PENUTUP ........................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

3
A. PENDAHULUAN
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu
dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang
atau tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi
anak seumurannya.
Global Nutrition Report Tahun 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di
Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya,
Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda
gizi, baik berlebihan maupun kekurangan gizi. Di kawasan Asia Tenggara, prevalensi
stunting di Indonesia merupakan tertinggi kedua setelah Kamboja.
Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di
samping beresiko menghambat perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada
tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting dan masalah gizi
lain diperkirakan menurunkan produk domestik bruto (PDB) sekitar 3% per tahun.
Program penurunan stunting ini merupakan program yang wajib
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindaklanjuti di seluruh
jajaran fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga fasilitas kesehatan tingkat lanjut
(rumah sakit).
Pada Rapat Tingkat Menteri lanjutan tanggal 9 Agustus 2017, Wakil Presiden
memutuskan Lima Pilar Pencegahan Stunting, yaitu: 1) Komitmen dan visi
pemimpinan tertinggi negara; 2) Kampanye nasional berfokus pada pemahaman
perubahan perilaku, komitmen politik, dan akuntabilitas; Konvergensi, koordinasi,
dan konsolidasi program nasional, daerah, dan masyarakat; 4) Mendorong kebijakan
nutritional food security; dan 5) Pemantauan dan evaluasi. Di samping itu, juga
ditetapkan Kementerian/Lembaga penanggung jawab upaya percepatan
pencegahan stunting, wilayah prioritas dan strategi percepatan pencegahan stunting,
serta menyiapkan strategi kampanye nasional stunting.
Pada Rapat Terbatas tanggal 5 April 2018 tentang pencegahan stunting,
Presiden memberikan arahan kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan serta para Pimpinan Kementerian dan
Lembaga untuk menangani permasalahan stunting secara terintegrasi.
Oleh karena itu perlu disusun program kerja percepatan penurunan
prevalensi stunting dan wasting, yang menjadi acuan dalam penyusunan program-
program penatalaksanaan stunting dan wasting di unit-unit terkait Rumah Sakit Tk.
IV 01.07.03 Padangsidimpuan.

4
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan meliputi di antaranya
arah dan tujuan perbaikan gizi masyarakat. Tujuan tersebut adalah
meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, melalui: a) Perbaikan
pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; b) Perbaikan
perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; c) Peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan d)
Peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
2. Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan yang menyebutkan
bahwa status gizi masyarakat merupakan salah satu pertimbangan dalam
pembangunan pangan dan mewajibkan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah menyusun Rencana Aksi Pangan dan Gizi (RAPG) setiap lima tahun.
3. Peraturan Presiden (Perpres) No. 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG). Gernas PPG dikoordinasikan oleh
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) yang
kemudian berubah menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sebagai Ketua Gugus Tugas.
Perpres ini merupakan wujud keterlibatan Indonesia dalam gerakan global
Scaling Up Nutrition (SUN) 2011.
4. Sebagai bagian dari Gernas PPG, pemerintah menerbitkan Kerangka
Kebijakan dan Panduan Perencanaan dan Penganggaran Gernas 1.000
HPK. Pada tataran kebijakan, pemerintah memberikan perhatian besar
terhadap pencegahan stunting. Indikator dan target pencegahan stunting
telah dimasukkan sebagai sasaran pembangunan nasional dan tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019.
5. Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya percepatan perbaikan gizi
merupakan bagian dari TPB tujuan dua yaitu mengakhiri kelaparan,
mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung
pertanian berkelanjutan.

C. TUJUAN
Tujuan umum Program Kerja ini adalah mempercepat penurunan prevalensi
stunting dan wasting dalam kerangka kebijakan dan institusi yang ada. Tujuan
tersebut akan dicapai melalui lima tujuan khusus sebagai berikut :

5
1) Memastikan pencegahan dan penanganan kasus stunting serta wasting menjadi
prioritas rumah sakit baik di poli rawat jalan maupun rawat inap;
2) Meningkatkan kesadaran dan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku
untuk mencegah stunting;
3) Memperkuat konvergensi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan
kegiatan antara rumah sakit dan jejaringnya;
4) Meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan
pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas, dan pembelajaran.

D. PROGRAM KERJA
Program kerja Tim Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting
meliputi :
1. Penguatan jejaring Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di wilayah kerja
Rumah Sakit Tk. IV 01.07.03 Padangsidimpuan, di antaranya melalui :
- Pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rumah Sakit Tk. IV
01.07.03 Padangsidimpuan dengan FKTP
- Pemberian pelatihan penanganan kasus stunting dan wasting
kepada Tim Stunting dan Wasting FKTP
2. Kegiatan promotif dan preventif Stunting dan Wasting, di antaranya melalui :
- Pembuatan leaflet serta banner mengenai edukasi pencegahan
serta pengetahuan stunting dan wasting
- Penyuluhan oleh Tim Medis di ruang tunggu poliklinik Rumah Sakit
3. Mengikutsertakan anggota Tim Stunting dan Wasting dalam pelatihan terkait
Stunting dan Wasting di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional
4. Membuat pencatatan dan pelaporan kasus stunting dan wasting secara
manual dan elektronik menggunakan program e-PPGBM
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahun 2022 Tahun 2023
NO URAIAN KEGIATAN Ju Se De Mar Ap Mei
Jul Agus Okt Nov Jan Feb
n p s r
1 Membuat suatu perjanjian
kerjasama dengan jejaring FKTP
dalam promotif, preventif, kuratif
serta rujukan kasus stunting dan
wasting
2 Melaksanakan pembinaan
terhadap jejaring FKTP (tentang
kriteria dan indikasi pasien yang
dirujuk, stabilisasi pasien sebelum
dirujuk, kelengkapan rujukan serta
penyampaian prosedur rujukan,
kegiatan promotif dan preventif)
3 Melaksanakan evaluasi
pembinaan terhadap jejaring
FKTP minimal 3 bulan setelah

6
dilakukan pembinaan
4 Mengirim anggota tim untuk
mengikuti pelatihan stunting
wasting di tingkat
kabupaten/kota/provinsi/nasional
5 Melaksanakan penyuluhan rutin
mengenai pencegahan kasus
stunting dan wasting di ruang
tunggu Rumah Sakit
6 Membuat leaflet dan banner
mengenai stunting dan wasting
7 Membuat laporan manual dan
elektronik (ePPGBM) mengenai
kasus stunting dan wasting yang
ditangani di Rumah Sakit

F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan secara rutin sesuai
dengan jadwal pelaksanaan setiap kegiatan. Laporan mengenai penemuan kasus
stunting dan wasting dilakukan secara manual dan elektronik (e-PPGBM) kemudian
dilaporkan kepada Karumkit Tk. IV 01.07.03 Padangsidimpuan dan Dinas Kesehatan
Kota Pdangsidimpuan.

G. PENUTUP
Program kerja ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Percepatan
Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Tk. IV 01.07.03
Padangsidimpuan. Diharapkan dengan adanya program kerja ini, kegiatan
Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting dan Wasting dapat berjalan terarah,
terjadwal dan efektif.

Mengetahui dan Menyetujui


Kepala Rumah Sakit Tk-IV 01.07.03

dr. Eka Prasetya P.Situmorang, Sp.B


Mayor Ckm NRP 11070043090380

Anda mungkin juga menyukai