Anda di halaman 1dari 35

PROGRAM KERJA

TIM STUNTING DAN WASTING RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA

DISUSUN OLEH :
TIM STUNTING DAN WASTING RSUD BAJAWA

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Kuasa karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan “Program Kerja Tim Stunting dan Wasting RSUD Bajawa
dengan baik.
Program kerja ini disusun dalam rangka memberikan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan wasting bagi
semua jajaran di RSUD Bajawa tahun 2022. Melalui program kerja ini
diharapkan semua tenaga profesional pemberi asuhan serta tenaga
terkait lainnya dapat memahami berbagai hal yang berkaitan dengan
pelayanan malnutrisi di RSUD Bajawa dan mampu mengambil peran
sesuai keahliannya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan
program kerja ini. Program kerja ini semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Permohonan maaf perlu kami sampaikan apabila
dalam penyusunannya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan.

i
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.......................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

BAB II TUJUAN UMUM DAN KHUSUS............................................4

BAB III KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN......................5

BAB VI SASARAN KEGIATAN........................................................17

BAB VIII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………..18

BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN..20

BAB X PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN,............................21

DAN EVALUASI KEGIATAN.............................................................21

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga
memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya
perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa masalah stunting perlu
ditangani segera.
Pemerintah pusat juga telah menyusun Strategi Nasional Percepatan
Pencegahan Stunting periode 2018-2024 (Stranas Stunting). Tujuan umum
Stranas Stunting adalah mempercepat pencegahan stunting dalam kerangka
kebijakan dan institusi yang ada. Tujuan tersebut akan dicapai melalui lima
tujuan khusus sebagai berikut:
A. Memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan
masyarakat di semua tingkatan;
B. Meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku
masyarakat untuk mencegah stunting;
C. Memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi
program dan kegiatan pusat, daerah dan desa;
D. Meningkatkan akses terhadap makanan bergizi dan mendorong
ketahanan pangan;
E. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk
memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan
akuntabilitas, dan percepatan pembelajaran.

1
Strategi Nasional menggunakan pendekatan lima pilar pencegahan
stunting, yaitu: 1) Komitmen dan visi kepemimpinan; 2) Kampanye nasional dan
komunikasi perubahan perilaku; 3) Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi
program pusat, daerah, dan desa; 4) Gizi dan ketahanan pangan; dan 5)
Pemantauan dan evaluasi, menetapkan kementerian/lembaga penanggung
jawab upaya percepatan pencegahan stunting, menetapkan wilayah prioritas
dan strategi percepatan pencegahan stunting, dan menyiapkan strategi
kampanye nasional stunting.

Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi dilaksanakan


dengan menggunakan pendekatan Holistik, Intergratif, Tematik, dan Spatial
(HITS). Upaya penurunan stunting akan lebih efektif apabila intervensi gizi
spesifik dan sensitif dilakukan secara terintegrasi atau terpadu. Komitmen
untuk percepatan perbaikan gizi diwujudkan dengan ditetapkannya Peraturan
Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan
Gizi yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan, terutama kesehatan ibu, anak
dan pengendalian penyakit dengan pendekatan berbagai program dan kegiatan
yang dilakukan lintas sektor. Implementasi perbaikan gizi juga dituangkan ke
dalam Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2015-2019. pemerintah
telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Upaya
percepatan perbaikan gizi merupakan bagian dari TPB tujuan dua yaitu
mengakhiri kelaparan, memcapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik
dan mendukung pertanian berkelanjutan. Stunting telah ditetapkan sebagai
prioritas nasional dalam dokumen perencanaan dan TPB.

Sasaran pokok dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019 tersebut di atas


selanjutnya telah diterjemahkan ke dalam perencanaan dan penganggaran
tahunan (Rencana Kerja Pemerintah/RKP) dimana percepatan perbaikan gizi
masyarakat telah menjadi agenda prioritas. Sedangkan pada RKP 2019, program
prioritas peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat difokuskan
pada lima kegiatan prioritas mencakup: (a) peningkatan kesehatan ibu, anak,
keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi; (b) percepatan penurunan
2
stunting ; (c) penguatan gerakan masyarkat hidup sehat dan pengenalian
penyakit; (d) peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan (e)
peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan.

3
BAB II

LATAR BELAKANG

Indonesia adalah penyumbang balita stunting nomer 5 di dunia setelah


India, Nigeria, Pakistan, dan Cina sehingga diperkirakan 36% balita stunting di
Indonesia akan mengalami sindrom stunting jangka pendek di kemudian hari,
terdiri dari hambatan perkembangan, depresi fungsi imunitas dan kognitif
serta gangguan metabolisme lemak yang jangka panjang akan berakhir dengan
obesitas, gangguan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi,
dan osteoporosis. Suplementasi nutrisi pada bayi setelah usia puncak
adipositas (nilai BMI tertinggi pada grafik BMZ) akan berisiko early adiposity
rebound, dimana 52,7% akan berisiko obseitas dengan semua komorbidnya.
Oleh karena itu malnutrisi pada usia 2 tahun pertama kehidupan bersifat
menetap meskipun telah dikoreksi. Hal ini mendukung pencegahan malnutrisi
pada 1000 hari pertama kehidupan sebagai program utama dalam
menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
RSUD Bajawa adalah RS milik pemerintah yang diberi amanah menjalankan
pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas kepada masyarakat.
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi
gizi spesifik dan gizi sensitif yang dilaksanakan secara holistik, integratif dan
berkualitas antar bidang rumah sakit dan stakeholder terkait. Rumah sakit
sebagai bagian dari organisasi perangkat daerah berkolaborasi dengan lintas
sektor turut berpartisipasi menyukseskan progam di tingkat internal rumah
sakit maupun eksternal. Untuk mencapai hal tersebut, RS perlu menyusun
program kerja tahun 2022 agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan
optimal.

4
BAB III

TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

A. Tujuan Umum

Menjadi acuan untuk menurunkan prevalensi stunting dan wasting di


lingkungan RSUD Bajawa
B. Tujuan Khusus

1. Mendukung program nasional terkait penurunan angka stunting dan


wasting

2. Menetapkan kebijakan stunting dan wasting

3. Menyusun panduan pelayanan penurunan stunting dan wasting

4. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait stunting dan


wasting

5. Melakukan eliminasi stunting dan wasting dengan :

a. Promosi kesehatan internal dan eksternal

b. Proses deteksi stunting dan wasting di unit rawat jalan dan unit
rawat inap

6. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tentang stunting


dan wasting

7. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait

5
BAB IV

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Sumber Daya Manusia
(SDM) - Mengusulkan petugas khusus
a) Kebutuhan SDM (perawat/bidan/nutrisionis) yang bisa menjadi
konselor ASI.

b) Orientasi - Melakukan orientasi pada petugas baru yang


bekerja di lingkup kegiatan tumbuh kembang
anak, dengan materi orientasi meliputi:
- Cara pengukuran BB, TB/PB, LK, LLA yang
sesuai standar.
- Cara pengeplotan hasil ukuran pada kurva
pertumbuhan.
- Cara menghitung usia anak, termasuk usia
koreksi.
- Cara melakukan deteksi dini gangguan
c) Pendidikan dan perkembangan.
pelatihan - Kebijakan, pedoman, panduan, dan SPO terkait
kegiatan penurunan stunting dan wasting.
- Pelatihan konseling ASI.
- Pelatihan manajemen laktasi
- Pelatihan pembuatan MPASI yang sesuai
rekomendasi IDAI.
- Pelatihan perawatan BBLR.
- Pelatihan asuhan nutrisi pediatrik.
- Pelatihan pemberian nutrisi padapasien
dengan kebutuhan khusus.
- Pelatihan asuhan nutrisi pada pasien dengan

6
sakit kritis.
d) Evaluasi kinerja - Pelatihan dasar deteksi dini gangguan
perkembangan anak.
- Pelatihan vaksinasi dasar.
- Anggota tim adalah bagian dari unit yang
berkaitan dengan sasaran kegiatan penurunan
stunting dan wasting sehingga evaluasi
kinerjanya merupakan bagian dari penilaian
kinerja atasan yang ada di unit tersebut.
- Mengusulkan keaktifan anggota tim dalam
kegiatan penurunan stunting dan wasting
sebagai bagian dari pertimbangan menilai
kinerja.
2. Fasilitas
a) Pemeliharaan - Membuat data inventaris sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan kegiatan penurunan
stunting dan wasting.
- Berkoordinasi dengan pengadaan makan minum
pasien terkait kebutuhan nutrisi dalam rangka
kegiatan penurunan stunting dan wasting.
- Berkoordinasi dengan pengadaan obat dan susu
PKMK.

b) Kalibrasi - Membuat rekapitulasi data tentang alat, tanggal


kalibrasi.
- Berkoordinasi dengan IPS terkait jadwal
kalibrasi.

c) Penggantian/
- Membuat rekapitulasi data alat-alat yang telah
penambahan
rusak untuk diganti.
- Mengusulkan penambahan alokasi dana untuk
makan pasien anak pada rawat inap dan susu
PKMK pasien rawat inap.

7
- Mengusulkan alat infantometer baik untuk
rawat inap maupun rawat jalan.
- Mengusulkan timbangan BB bayi dengan
spesifikasi khusus agar akurat.
- Mengusulkan pojok pumping ASI untuk
karyawan.
3. Pengembangan - Mengusulkan dibentuknya poli tumbuh
pelayanan kembang di lingkungan RSUD Bajawa.
- Mengusulkan adanya terapi okupasi, terapi
wicara sebagai penunjang dalam manajemen
tumbuh kembang anak.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteks dini gangguan pendengaran pada
BBLR/bayi berisiko tinggi.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteksi dini gangguan penglihatan pada
BBLR/bayi berisiko tinggi.
- Mengusulkan penambahan pelayanan
deteksi dini kelainan jantung bawaan.
- Mengusulkan adanya bilik vaksinasi dasar di
RSUD Bajawa
- Kolaborasi dengan Dinkes terkait perluasan
pelayanan spesialistik dalam penurunan
stunting dan wasting.
4. Mutu - Menyusun regulasi penurunan stunting dan
wasting di lingkungan RS.
- Menyusun kamus indikator mutu kegiatan
penurunan
stunting dan wasting di lingkungan RS.
- Membuat instrumen pengumpul data
- Melakukan pengukuran indikator mutu.
5. Keselamatan pasien - Berkoordinasi dengan komite mutu dalam
menyusun regulasi keselamatan pasien di
lingkup kerja penurunan stunting dan wasting

8
di RS.
- Memastikan petugas melakukan identifikasi
pasien anak saat pelaksanaan kegiatan.
- Melakukan sharing ilmu tentang KIE pasien
dengan
stunting dan wasting.
- Melaporkan IKP yang ditemukan saat
pelaksanaan kegiatan.
6. Keselamatan kerja - Berkoordinasi dengan IPS.
- Mengendalikan pajanan kerja yang berbahaya.
- Vaksinasi dan pemeriksaan berkala.
7. PPI - Menyusun alur pelaporan tentang kejadian
tertusuk jarum (vaksinasi).
- Menyusun SOP tindakan pemasangan NGT
untuk kebutuhan enteral yang sesuai standar
PPI.

9
BAB V

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

N Uraian Maksud dan Input Proses Output Outcome Penangg


o kegiata Tujuan ung
n jawab
1. Kebut 1. Mengoptim 1. Hasil 1. Merekapitulasi Tamba Pelaya Ketua tim
uhan alkan rekapitulas petugas yang han nan
SDM pelayanan i petugas. bekerja di lingkup petugas optim
pasien 2. Rekapitulasi kegiatan. . al.
dalam layanan 2. Menghitung
rangka sesuai kebutuhan SDM.
penurunan kebutuhan 3. Membuat usulan.
stunting pasien. 4. Mengajukan usulan
dan 3. Perhitunga pada kepegawaian.
wasting. n
2. Mengembang kebutuhan
kan SDM.
pelayanan
dalam
menunjang

10
kegiatan.
3. Memenuhi
pelayanan
sesuai
kebutuhan
pasien.
4. Membuat
rencana
kebutuhan
SDM
2. Orie 1. Pembekala 1. Petugas baru 1. Menyusun materi 1. Undangan. Pelay Ketua
ntasi n bagi 2. Petugas dan soal pre-post 2. Materi. nan tim dan
petu petugas pemberi test untuk 3. Absensi. lancar petugas
gas yang baru orientasi orientasi. 4. Notulensi. pemberi
bekerja di 3. Materi 2. Mendata petugas orientasi
lingkup orientasi baru dan
kegiatan. 4. ATK menjadwal
2. Mengoptimal 5. Multimedia orientasi.
kan peran 3. Melakukan orientasi.
petugas 4. Melakukan
dalam evaluasi
kegiatan. orientasi.
3. Meminimalka
n error
selama
11
pelaksanaan
kegiatan.
4. Memastikan
kondisi kerja
yang aman.
3. Pendidi 1.Memenuhi 1. Petugas di 1. Menentukan 1. Bukti Pelaya Ketua
kan dan kebutuha lingkup kebutuhan sertifik nan tim
pelatiha n pasien kegiatan. pelatihan. at. optim dan
n atau 2. Materi 2. Membuat usulan. 2. Materi al. bagian
memenuhi pelatihan. 3. Mencari pelatih diklat
persya informasi an.
ratan pendidikan dan 3. Laporan

pendi
dikan

12
berkelanjutan. 3. Informasi pelatihan. kegiatan
2. pendidika 4. Koordinasi pendidika
Meningkatka n dan dengan n dan
n kualitas pelatihan. bidang diklat. pelatihan.
pelayanan. 4. Dana
pelatihan.
4. Evalu 1. Memastikan 1. Rinci 1. Menyusun 1. Instru Penilaian Ketua tim
asi mutu an instrumen men kinerja
kinerj pelayanan kegiat penilaian penilai yang
a penurunan an kinerja. an. optimal.
stunting dan 2. ATK 2. Koordinasi 2. Data Pelayanan
wasting yang 3. Data SIMRS dengan kinerja kegiatan
dilakukan kepala unit dari yang
petugas lingkup SIMRS. bermutu
dilakukan kegiatan. 3. Rekomen dan
konsisten. 3. Koordinasi dasi konsisten.
2. Sebagai dengan IT untuk
dasar terkait data pengusul
pemberian kinerja di an
rekomendas SIMRS. pelatihan
i tentang dan
penunjukka pendidika
n, delineasi
13
kewenanga n.
n dan
penugasan
kembali
5. Pemelihar 1. Mengurangi 1. Sarana 1. Membuat 1. Data Pelayan Sekretari
aan risiko dan dan data inventaris inventa an s dan
fasilitas meningkatka prasara sarana dan ris. optimal anggota
n kualitas na. prasarana 2. Status . tim.
fasilitas 2. Rekapitul berkaitan kelayak
kesehatan. asi data kegiatan. an
2. Memastikan fasilitas. 2. Koordinasi fasilita
jumlahnya 3. ATK. dengan IFRS. s.
sesuai 4. SIMRS. 3. Koordinasi 3. Terse
kebutuhan. dengan instalasi dia
3. Mengurangi gizi. stok.
risiko 4. Melakukan
keselamatan pengecekan rutin
kerja, kontinuitas stok.
keselamatan
pasien.
6. Kalibrasi 1. Menjamin 1. Peralatan 1. Membuat Alat Pelayan Sekretari
peralatan medis rekapitulasi terkalibr an s dan
layak lingkup alat dan tanggal asi. optimal anggota
pakai. kegiatan. kalibrasi. . tim.
2. Mengelola 2. Rekapitul
14
peralatan asi data 2. Koordinasi dengan
sesuai fasilitas. IPS.
standar. 3. IPS
7. Pengganti 1. Memastikan 1. Sarana 1. Menginventaris Terpenuhi Pelayan Ketua
an/ jumlahnya dan alat yang tidak nya alat an
penamba sesuai prasara layak pakai. dan optimal dan
han na. bahan . anggota
tim.

15
kebutuhan. 2. Rekapitul 2. Melakukan kajian penunj
2. Mengelola asi data klaim dan biaya ang
peralatan fasilitas. RS. kegiata
sesuai 3. ATK. 3. Membuat usulan. n.
standar. 4. SIMRS. 4. Koordinasi
dengan
pejabat
pengadaan.
8. Pengemba 1. Meningkatka 1. Literasi 1. Melakuka Terlaksana - Peningka Ketua
ngan n cakupan pelayanan. n nya tan dan
pelayanan kegiatan. 2. Data kajian/dis pengemba cakupan anggota
2. Meningkatk survei/ kusi. ngan kegiatan tim.
an benchmarki 2. Menyusun konsep. pelayanan. - Peningka
kepuasan ng 3. Membuat regulasi. tan
pasien. 4. Menyusun kepuasa
kebutuhan. n pasien.
5. Koordinasi
dengan bidang
pengembangan.
9. Pengukura 1. Memba 1. Standar 1. Menyusun 1. Kamus - Peningka Ketua
n ntu akredita kamus indikator indika tan dan
indikator melaku si mutu kegiatan tor pelayana anggota
mutu kan tentang penurunan mutu n.
16
perbaik stunting stunting dan kegiat - Peningka tim.
an dan wasting di an. tan
pelayan wasting. lingkungan RS. 2. Instrumen kepuasa
an. 2. Pedoma 2. Membuat . n
2. Menjadi dasar n/ instrumen 3. Data pasien.
pertimbangan Panduan pengumpul data. hasil
untuk tentang 3. Melakukan penguku
penyusunan stunting pengukuran ran.
program dan indikator mutu. 4. Rekomen
kegiatan wasting. 4. Koordinasi dasi
selanjutnya. dengan tindak
komite mutu. lanjut.
10 Pembua 1. Acuan 1. Literasi 1. Melakukan rapat 1. Undang Pelayan Ketua
. tan pelaksanaan tentang tim. an, an dan
regulasi kegiatan. stunting 2. Menyusun materi, efektif anggota
kegiata 2. Dasar dan kebijakan, absensi dan tim.
n. hukum wasting. pedoman, , efisien.
kegiatan. 2. Regulasi panduan, dan notulen
pemerint SOP. rapat.
ah 3. Koordinasi 2. Hasil
tentang dengan asesor dokum
stunting internal. en
dan 4. Koordinasi kebijak
wasting. dengan pokja an,
akreditasi RS. pedom
17
3. ATK. an,
4. Anggota pandua
tim. n,
SOP.
11 Keselama 1. Mencegah 1. Pedom 1. Melakukan 1. Laporan - Peningka Ketua
. tan terjadinya an sosialisasi SKP IKP. tan dan
pasien insiden. PMKP. pada anggota 2. RCA dan pelayana anggota
2. Meningkatk 2. Panduan tim. rekomenda n. tim.
an mutu pelaporan 2. Melakukan si tindak - Peningka
pelayanan. IKP. sosialisasi lanjut. tan
pelaporan IKP. kepuasa
n

18
3. Mendorong 3. Form IKP. 3. Membuat laporan pasien.
melakukan 4. Anggota IKP.
perbaikan tim. 4. Membuat RCA
yang dan
menunjang rekomendasi
keselamatan tindak lanjut.
pasien. 5. Koordinasi
dengan
komite mutu.
12. Keselama 1. Menjaga 1. Alur 1. Koordinasi dengan 1. Daftar Kerja Ketua
tan kerja kesehatan keselam IPS. risiko berjalan dan
fisik, mental, atan 2. Koordinasi alat-alat aman. anggota
kepuasan, kerja. dengan kegiatan. tim.
produktivitas, 2. Sertifikat K3RS. 2. Daftar

dan pelatihan 3. Melakukan petugas


keselamatan pengenda manajemen yang
dalam lian risiko terhadap belum
bekerja. pajanan alat-alat pelatihan
2. Mengetahui kerja kegiatan. K3RS.
alur jika berbahay 4. Mengusulkan 3. Sertifi

terjadi a. petugas yang kat


keselamatan 3. Anggota belum pelatih
kerja. tim. mengikuti an
19
pelatihan K3RS. petuga
5. Melakukan s.
supervisi 4. Hasil

pengelolaan supervisi.
limbah B3 di
lingkup
kegiatan.
13. Pengenda 1. Mengidentifi 1. Pedoman 1. Mengecek 1. Rekapitu Kerja Ketua
lian kasi dan PPI. status lasi berjalan dan
infeksi menurunka 2. SOP vaksinasi status aman. anggota
n risiko alur petugas. vaksin tim.
infeksi tertus 2. Mengecek petugas.
selama uk sertifikat 2. Daftar

masa jarum. pelatihan PPI pelatihan


kegiatan. 3. Status petugas dan PPI
2. Mengetahui vaksin masa petugas
alur asi berlakunya. dan masa
manajemen petuga 3. Mengusulkan berlakun
jika terjadi s. vaksinasi bagi ya.
insiden 4. Anggota petugas yang 3. Hasil

tertusuk tim. belum vaksin. superv


jarum. 4. Melakukan isi.
3. Melakukan supervisi.
vaksinasi 5. Koordinasi dengan
PPI.
20
petugas.
14. Sosialisa 1. Memperluas 1. Materi 1. Koordinasi 1. Undanga Pengetah Ketua
si informasi sosialisasi. dengan tim n, uan dan
kegiatan tentang 2. Anggota PKRS. materi, tentang anggota
penurun penurunan tim. 2. Koordinasi absensi, penurun tim.
an stunting dan 3. Multimedia dengan dan an
stunting wasting. . Dinkes. notulens stunting
dan 2. Menyamak 3. Membuat i acara. dan
wasting. an jadwal 2. KAK wasting
persepsi sosialisasi. sosialis meningk
dalam 4. Membuat asi. at.
penangana kerangka 3.Jadwal
n. acuan sosialisasi.
3. Mengajak serta kegiatan.
stakeholder 5. Mengusulkan pada
dan manajemen
masyarakat

21
BAB VI

SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatan penurunan stunting dan wasting antara lain sebagai


berikut ini:

- Anggota tim.

- Karyawan RS.

- Masyarakat awam.

- Pasien dan keluarga pasien.

22
BAB VII

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N JENIS BULAN
O KEGIA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
TAN 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kebutu
han
SDM
2 Orienta
si
petuga
s
3 Pendid
i kan
dan
pelatih
a
n
4 Evalua
si

23
kinerja
5 Pemelih
araan
fasilita
s
6 Kalibra
si
7 Pengg
a
ntian/
pe
namba
h
an
8 Penge
m
banga
n
pelaya
n
an

24
9 Pengu
k uran
indika
to
r mutu
1 Pemb
0 ua tan
regula
si
kegiat
an
1 Kesela
1 mata
n
pasie
n
1 Kesela
2 mata
n
kerja
1 Pegend
3 alian
infek

25
si
1 Sosial
4 is asi
kegiat
a
n

26
BAB VIII

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

No. Rincian kegiatan Evaluasi Pembuat Topik laporan Penanggung jawab


pelaksanaan laporan
kegiatan
1. Kebutuhan SDM Tiap bulan Sekretaris tim Laporan kondisi SDM di Ketua dan sekretaris
lingkup kegiatan penurunan tim
stunting dan wasting.
2. Orientasi petugas Tiap bulan Anggota tim Laporan kegiatan orientasi Anggota tim
petugas.
3. Pendidikan dan Tiap tahun Sekretaris tim Laporan pelaksanaan Ketua tim
pelatihan kegiatan pelatihan dan
pendidikan.
4. Evaluasi kinerja Tiap bulan Ketua tim Laporan kinerja tim. Ketua tim
5. Pemeliharaan fasilitas Tiap bulan Anggota tim Laporan kondisi fasilitas di Anggota tim
6. Kalibrasi Tiap bulan Anggota tim lingkup kegiatan penurunan Anggota tim
7. Penggantian/ Tiap bulan Anggota tim stunting dan wasting. Anggota tim
penambahan
8. Pengembangan Tiap semester Ketua tim Laporan kegiatan Ketua dan anggota tim
pelayanan pengembangan layanan.
9. Pengukuran indikator Tiap bulan Sekretaris tim Laporan kegiatan pengukuran Ketua dan sekretaris
27
mutu indikator mutu. tim
10. Pembuatan regulasi Tiap tahun Ketua tim Laporan pelaksanaan program Ketua dan anggota tim
kegiatan penurunan stunting dan wasting.
11. Keselamatan pasien Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
12. Keselamatan kerja Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
13. Pegendalian infeksi Tiap bulan Anggota tim Laporan insiden. Anggota tim
14. Sosialisasi kegiatan Tiap bulan Anggota tim Laporan pelaksanaan Ketua dan anggota tim
kegiatan sosialisasi.

28
BAB X
PENCATATAN, PELAPORAN KEGIATAN,
DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pencatatan Kegiatan

Kegiatan pencatatan kegiatan penurunan stunting dan wasting


menggunakan beberapa instrumen (terlampir) yang berada di klinik
anak dan ruang anak.
B. Pelaporan Kegiatan

Laporan kegiatan dibuat sesuai dengan pembagian tugas pada bab


sebelumnya. Target pengumpulan dan penyerahan laporan sesuai
dengan tabel di bawah ini.
No Jenis Laporan Target Ditujukan
. pengumpul pada
an laporan
1. Laporan kondisi SDM di Tanggal 5 bulan Manajemen
lingkup kegiatan penurunan berikutnya.
stunting dan wasting.
2. Laporan kegiatan orientasi Tanggal 5 bulan Manajemen
petugas. berikutnya.
3. Laporan pelaksanaan Tanggal 5 tahun Manajemen
kegiatan pelatihan dan berikutnya.
pendidikan.
4. Laporan kinerja tim. Tanggal 5 bulan Kepala unit
berikutnya. terkait
5. Laporan kondisi fasilitas di Tanggal 5 bulan IPS
lingkup kegiatan penurunan berikutnya.
stunting dan
wasting.
6. Laporan kegiatan Tanggal 5 tahun Direktur
pengembangan layanan. berikutnya.
7. Laporan kegiatan pengukuran Tanggal 5 bulan Komite mutu
indikator mutu. berikutnya.

29
8. Laporan pelaksanaan Tanggal 5 tahun Direktur
program penurunan stunting berikutnya.
dan wasting.
9. Laporan insiden. 2x24 jam Sub komite
kejadian insiden. keselamatan
pasien
10. Laporan pelaksanaan 3 hari setelah Manajemen
kegiatan pelaksanaan
sosialisasi. kegiatan.

30
C. Evaluasi Kegiatan

Program penurunan stunting dan wasting secara keseluruhan


akan dievaluasi dalam waktu 1 tahun. Evaluasi dilakukan oleh
ketua dan semua anggota tim dengan jalan melakukan analisis dan
integrasi semua laporan masing-masing kegiatan. Hasil evaluasi
akan dilaporkan pada Direktur tiap tahun.

Bajawa, 29 September 2022


Direktur RSUD Bajawa Ketua Tim Stunting dan Wasting RSUD Bajawa

dr. Paulina H.Pelletimu, M.Kes, Sp.Rad dr. Fransiska Gabrielis Wona Remi, M. Sc, Sp.A
NIP. 197709182009042002 NIP. 198209282009042007

31

Anda mungkin juga menyukai