Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA TIM PENURUNAN STRUNTING DAN WASTING

RSU ABDUL RADJAK PURWAKARTA

I. PENDAHULUAN
Stunting atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima
tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang dan stimulasi psikososial
yang tidak memadai (terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu dari janin
hingga anak berusia dua tahun). Anak tergolong stunting apabila panjang/tinggi*
badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang/tinggi anak seumurnya
(Kementerian Kesehatan, 2018). Sedangkan wasting atau kurang gizi ialah kurangnya
berat badan menurut panjang/tinggi badan anak (BB/TB), disebabkan karena
kekurangan makan/terkena penyakit infeksi yang terjadi dalam waktu yang singkat
(permasalahan gizi akut). Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada
1.000 HPK, disamping berisiko menghambat pertumbuhan fisik (gagal tumbuh) dan
rentan terhadap penyakit (gangguan metabolik : DM. Hipertensi, obesitas), juga
menghambat perkembangan kognitif (gangguan kognitif motorik) yang akan
berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.
Stunting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3% Produk
Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir
menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan ini menunjukkan bahwa
masalah stunting perlu ditangani segera. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018
menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. Masalah gizi lain
terkait dengan stunting yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah
anemia pada ibu hamil (48,9%), Berat Bayi Lahir Rendah atau BBLR (6,2%), balita kurus
atau wasting (10,2%) dan anemia pada balita.
Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi
gizi spesifik dan gizi sensitif. Sejalan dengan inisiatif Percepatan Penurunan Stunting,
pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gernas PPG)
yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 42 tahun 2013 tentang Gernas PPG
dalam kerangka 1.000 HPK. Selain itu, indikator dan target penurunan stunting telah
dimasukkan sebagai sasaran pembangunan nasional dan tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Aksi
Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2017-2019.
Mengingat peranan RSU ABDUL RADJAK PURWAKARTA sebagai salah satu institusi
pelayanan Kesehatan rujukan di wilayah Purwakarta dan Sebagai bentuk komitmen
tinggi RSU Abdul radjak purwakarta, RSU Abdul Radjak purwakarta membentuk Tim
penurunan stunting pada tanggal 28 Juli 2022 dengan tugas utama adalah memberikan
pelayanan terbaik bagi pasien stunting dan wasting yang dirujuk ke RSU Abdul Radjak
Purwakarta serta berperan aktif dalam pencegahan dan penurunan angka kejadian
stunting dan wasting melalui kegiatan edukasi di masyarakat.

II. LATAR BELAKANG


Sebagai bagian dari Tim pelayanan yang diberikan di rumah sakit, maka Tim
penurunan Stunting dan Wasting harus berupaya memberikan meningkatkan pelayanan
kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu layanan kesehatan. Mengingat
pentingnya peranan Tim Penanggulangan Stunting dan wasting, mengharuskan
pengelolaannya dilakukan secara serius untuk dapat menjalankan Visi Rsu Abdul
Radjak Purwakart, “menjadi rumah sakit terbaik”.
Dalam mewujudkan pelayanan yang aman, bermutu, berfokus kepada keselamatan
Pasien dan Untuk mendukung terintegrasinya pelaksanaan intervensi penurunan
stunting dan wasting di RSU Abdul Radjak Purwakarta, maka perlu adanya program
kerja bagi tim Penurunan stunting dan wasting yang dapat menjadi panduan dalam
pelaksanaan kegiatannya.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Peningkatan mutu layanan dalam rangka pencegahan dan penurunan angka
stunting dan Wasting
B. Tujuan Khusus
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah stunting dan wasting
2. Terselenggaranya intervensi spesifik di Rumah Sakit
3. Terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi
4. Terselenggaranya Pelayanan sebagai RS Rujukan bagi kasus stunting dan
wasting
5. Terselenggaranya Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen
serta merupakan jejaring rujukan
6. Terselenggaranya Program pemantauan dan evaluasi.
IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN
Penurunan prevalensi stunting dan prevalensi wasting meliputi:
1. Kegiatan sosialisasi tenaga kesehatan rumah sakit tentang Program Penurunan
Stunting dan Wasting.
2. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik, meliputi:
a. Program 1000 HPK.
b. Suplementasi Tablet Besi Folat pada ibu hamil.
c. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada ibu hamil.
d. Promosi dan konseling IMD dan ASI Eksklusif.
e. Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).
f. Pemantauan Pertumbuhan (Pelayanan Tumbuh Kembang bayi dan balita).
g. Pemberian Imunisasi.
h. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang.
i. Pemberian Vitamin A.
j. Pemberian taburia pada Baduta (0-23 bulan).
k. Pemberian obat cacing pada ibu hamil.
3. Penguatan sistem surveilans gizi
a. Tata laksana tim asuhan gizi meliputi Tata laksana Gizi Stunting, Tata Laksana
Gizi Kurang, Tata Laksana Gizi Buruk (Pedoman Pencegahan dan Tata Laksana
Gizi Buruk pada Balita).
b. Pencatatan dan Pelaporan kasus masalah gizi melalui aplikasi ePPGBM (Aplikasi
Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat).
c. Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian, pencatatan dan
pelaporan gizi buruk dan stunting dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).
4. Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan kasus stunting dan
kasus wasting dengan menyiapkan sebagai:
a. Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus stunting untuk memastikan kasus,
penyebab dan tata laksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
b. Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
c. Rumah sakit dapat melaksanakan pendampingan klinis dan manajemen serta
penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit dengan kelas di bawahnya dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di wilayahnya dalam tata laksana
stunting dan gizi buruk
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan di Tim Penurunan Stunting dan Wasting adalah sebagai
berikut:
1. Melaksanakan Rapat Koordinasi dalam setap kegiatan baik kegiatan bersifat
internal maupun kegiatan ekternal yang berhubungan dengan peningkatan jejaring
di masyarakat atau di tingkat FKTP.
2. Melakukan kajian, monitoring dan evaluasi setiap kegiatan sesuai indikator mutu
yang ditetapkan

VI. SASARAN
1. Pelayanan Ibu hamil khususnya Trimester ke III
2. Pelayanan Neonatus hingga 1000 HPK
3. Pelayanan Gizi bagi Anak dan Ibu Hamil

VII. SKEDUL/JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM PMKP UNIT KERJA


NO KEGIATAN 8 9 10 11 12 Keterangan
1 Edukasi bagi x
seluruh staf
2 Rapat koordinasi x x
dan evaluasi setiap
program
3 Monitoring layanan x x x x x
intervensi spesifik
untuk pasien
dengan stunting
dan wasting,
termasuk yang
berpotensi.
4 Edukasi dan x x
peningkatan
jejaring dengan
FKTP atau
Masyarakat di
sekitar RS yang
merupakan daerah
binaan
5 Evaluasi monitoring x
kegiatan
6 Evaluasi x
Pelaksanaan
Pedoman Kerja
secara berkala
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara berkala, setiap bulan. Data
dikumpulkan melalui sensus harian oleh masing-masing penanggung jawab
pengumpul data di unit kerja sesuai layanan yang diberikan dan dilakukan analisa
dan Rencana Tindak lanjut oleh Tim yang selanjutnya dilaporkan Kepada Direktur
Utama Rumah Sakit.
Sarana yang dipakai dalam monev adalah:
A. Laporan langsung ke tim atau kepala ruangan unit kerja pemberi layanan
B. Rapat bulanan Bidang pelayanan dan penunjang Medik

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Dilakukan melalui pelaporan setiap bulan dari penangung jawab pelaksana
kegiatan untuk di analisa dan pembuatan rencana tindak lanjut oleh tim mutu RS
PMI Bogor dan dilanjutkan kepada Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
B. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Ketua Tim Penurunan Stunting dan wasting
untuk selanjutnya dilakukan pembuatan Rencana Tindak Lanjut.

Ditetapkan : di purwakarta
Pada Tanggal : 05 Agustus 2022

Mengetahui
Tim penanggulangan Stunting dan Wasting RSU Abdul Radjak purwakarta
Ketua Direktur Utama

dr.Rizki handayani sp.A dr.M Andri Muttaqin

Anda mungkin juga menyukai