Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN

PENANGANAN STUNTING
Kelompok 1
1. Adi Perdana SPB 1.3
2. Meidhi S. Pelatihan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
3. Edie Surya C.
Program P3MD – PID
4. Didik F.
5. Andy M. 2018
Apakah yang dimaksud dengan Stunting ???

Stunting Adalah Kondisi Gagal Tumbuh Pada Anak Balita (Bayi Di Bawah Lima Tahun)
REPUBLIK
Pendahuluan
INDONESIA

1 Percepatan penurunan kemiskinan dan ketimpangan


Penurunan kemiskinan menuju satu Penurunan ketimpangan Peningkatan Indeks Pembangunan
a digit b antarkelompok pendapatan c Manusia (IPM)
Sumber: BPS, September 2014-2017 Sumber: BPS, September 2012-2017

29 12
10.96 11.13 10,70 0.42 0.413 0.414
28.5 11
28.51 10.12 0.41 0.406 75
0.402 71.98
9,5 – 10,0 10 0.4 0.394 71.5
28 27.73 27.76 0.4 0.391 70.18 70.79
9 0.39 68.90 69.55
27.5 0.38
0.39 0.39 70
8
7,0-8,0 0.38
0.37
27
26.58 7 0.36 65
0.36
26.5 6 0.35
0.34 60
26 5
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Orang Miskin (Juta Jiwa) Tingkat Kemiskinan Realisasi Target Realisasi Target

2 Peningkatan akses pelayanan dasar penduduk

Partisipasi sekolah penduduk


9,9 juta* anak tidak 11,7 juta* RT belum miskin selalu lebih rendah pada 9,8 juta* RT belum memiliki
memiliki akte kelahiran bisa mengakses sanitasi layak akses air bersih.
setiap jenjang pendidikan.
*=penduduk 40% terbawah
4
REPUBLIK
Kerangka Pikir
INDONESIA

PROGRAM DAN MANFAAT DAN


MASALAH
KEGIATAN DAMPAK

Status gizi masyarakat Peningkatan Produksi


Masih tingginya (37,2% stunting) dan Nilai Tambah
Angka Gizi Buruk
dan Stunting Jumlah penganggur
Pelaksana
2,39 juta orang di
perdesaan Perluasan kesempatan
Masih tingginya 1. Kementerian/ Lembaga kerja sementara
Angka Pengangguran Jumlah setengah
2. Pemerintah Daerah
3. Pemerintah Desa PADAT
penganggur 6 juta
orang di perdesaan KARYA Penciptaan Upah/
Masih tingginya
Angka Kemiskinan TUNAI Tambahan Pendapatan
Jumlah pekerja tak
dibayar 10,58 juta (CASH
Masih tingginya pekerja di perdesaan Program dan Kegiatan FOR
Tingkat Kesenjangan
1. Pelayanan Dasar Perluasan Mutu dan Akses
Pendapatan Penduduk miskin di WORK) Pelayanan Dasar
desa 27,7 juta orang. 2. Pembangunan Prasarana dan
10,2 juta orang tinggal Sarana
Tingginya jumlah 3. Pengembangan Ekonomi
Desa Tertinggal di sekitar dan dalam
Produktif
kawasan hutan Penurunan Angka
4. Pemberdayaan Masyarakat Stunting
Terjadinya migrasi
dan urbanisasi yang Laju urbanisasi 41 %
tinggi Peningkatan aksesibilitas
desa (terbukanya desa
terisolir)

5
Terkait dengan intervensi gizi sensitif yang telah dilakukan oleh
pemerintah melalui K/L terkait beberapa diantaranya adalah kegiatan
sebagai berikut :
REPUBLIK
Kegiatan Lintas K/L untuk Pengurangan Stunting
INDONESIA

PAUD-HI dengan intervensi kesehatan & gizi;


Suplementasi gizi; Promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi; Pendidikan kesehatan reproduksi
Pendidikan gizi; Promosi & kampanye gizi
seimbang; Kecacingan; Tata Laksana Gizi; JKN

Ketahanan pangan; Pemanfaatan


Air bersih dan sanitasi pekarangan rumah tangga (KRPL)

Pembinaan iodisasi garam; Pengawasan Bantuan Pangan Non-Tunai; PKH


fortifikasi garam

Keamanan pangan; Monitoring Pendidikan kesehatan reproduksi remaja;


makanan terfortifikasi Bina Keluarga Balita (BKB)

Kursus calon pengantin; Pendidikan


kesehatan & gizi untuk madrasah & NIK; Akta kelahiran; Fasilitasi program
pondok pesantren; Mendorong peran & kegiatan gizi dalam APBD
ulama dalam gizi & kesehatan

Dana Insentif Dana Desa


Daerah

7
REPUBLIK
Jenis Intervensi Penurunan Stunting yang Harus Ada di Desa
INDONESIA

Tablet Tambah Darah untuk


Remaja Putri, Calon Suplementasi Vitamin A STBM
Pengantin, dan Ibu Hamil

Suplementasi
Pemberian Makanan PAMSIMAS
Tambahan untuk Ibu Hamil multivitamin dan
Kurang Energi Kronis (KEK) mineral (taburia)

Pemberian Makanan SANIMAS


Kelambu dan Obat Malaria Tambahan untuk Balita
(Endemis) kurus

Pemberian obat cacing Kawasan Rumah


Promosi menyusui (ASI Pangan Lestari
eksklusif)

Kegiatan Posyandu
Promosi Makanan
Pendamping-ASI
Program Keluarga
Harapan
Pendidikan Anak
Bina Keluarga
Usia Dini
Balita
8
REPUBLIK
Sinkronisasi Program/Kegiatan K/L di 10 Kab/Kota Lokasi Prioritas
INDONESIA

No Kementerian/Lembaga Jenis Kegiatan Tahun 2018 Sifat Kegiatan


Pembangunan Embung Desa, Sarana Olah Raga Desa, Sarana dan
1. Kementerian Desa PDTT PKTD
Prasarana Dasar Desa
2. Kementerian Kesehatan Pemberian Makanan Tambahan Non PKTD
PAMSIMAS, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi
3. Kementerian PUPERA (P3-TGAI), Pemeliharaan Rutin dan Bantuan Stimulan Perumahan PKTD
Swadaya (BSPS)
4. Kementerian Pertanian Sarana prasarana pertanian berbasis komoditas PKTD
5. Kementerian Kelautan & Perikanan Minapadi, kampung nelayan, Pugar, Bioflok PKTD
Jaringan kereta api, pembangunan drainase di bandara dan
6. Kementerian Perhubungan PKT
pelabuhan
7. Kementerian Pariwisata Gerakan Sadar Wisata Non PKTD
8. Kementerian Ketenaga kerjaan Penyerapan tenaker di desa kantong TKI dan daerah kemiskinan
Badan Nasional Pengelola
9. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana perbatasan PKTD
Perbatasan

Keterangan: Data per 26 Januari 2018.


Masih dimungkinkan untuk Kementerian/Lembaga lainnya untuk melaksanakan padat karya tunai di Desa.
PKTD = Padat Karya Tunai di Desa
PKT = Padat Karya Tunai

9
KERANGKA INTERVENSI STUNTINGDI INDONESIA :

Kerangka Intervensi Stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terbagi menjadi dua,
yaitu Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif
A. INTERVENSI GIZI SPESIFIK :

1. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Hamil.


Intervensi ini meliputi kegiatan memberikan makanan
tambahan (PMT) pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi
kekurangan zat besi dan asam folat, mengatasi kekurangan
iodium, menanggulangi kecacingan pada ibu hamil serta
melindungi ibu hamil dari Malaria.
2. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu
Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan. Intervensi ini
dilakukan melalui beberapa kegiatan yang mendorong
inisiasi menyusui dini/IMD terutama melalui pemberian ASI
jolong/colostrum serta mendorong pemberian ASI Eksklusif.
3. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui
dan Anak Usia 7-23 bulan. Intervensi ini meliputi
kegiatan untuk mendorong penerusan pemberian ASI
hingga anak/bayi berusia 23 bulan. Kemudian, setelah bayi
berusia diatas 6 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI,
menyediakan obat cacing, menyediakan suplementasi
zink, melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan,
memberikan perlindungan terhadap malaria, memberikan
imunisasi lengkap, serta melakukan pencegahan dan
pengobatan diare.
B. INTERVENSI GIZI SENSITIF :

Kerangka ini idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan dan
berkontribusi pada 70% Intervensi Stunting. Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat
secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan/HPK.
12 kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting melalui Intervensi Gizi Spesifik
sebagai berikut :
1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih.
2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
3. Melakukan fortifikasi bahan pangan.
4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua.
8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal.
9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat.
10.Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja.
11.Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
12.Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
Berikut identifikasi beberapa program spesifik yang dilakukan pemerintah melalui
Puskesmas dan Posyandu :

1. Program terkait Intervensi dengan sasaran Ibu Hamil, yang


dilakukan melalui beberapa program/kegiatan berikut :

Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk


mengatasi kekurangan energi dan protein kronis
Program untuk melindungi ibu hamil
dari Malaria.

Program untuk mengatasi kekurangan iodium


Pemberian obat cacing untuk menanggulangi
kecacingan pada ibu hamil

Program untuk mengatasi kekurangan zat


besi dan asam folat
Berikut identifikasi beberapa program spesifik yang dilakukan pemerintah melalui
Puskesmas dan Posyandu :

2. Program yang menyasar Ibu Menyusui dan


Anak Usia 0-6 bulan termasuk diantaranya
mendorong IMD/Inisiasi Menyusui Dini melalui
pemberian ASI jolong/colostrum dan memastikan
edukasi kepada ibu untuk terus memberikan ASI
Eksklusif kepada anak balitanya.

Kegiatan terkait termasuk memberikan pertolongan


persalinan oleh tenaga kesehatan, Inisiasi Menyusui
Dini (IMD), promosi menyusui ASI eksklusif
(konseling individu dan kelompok), imunisasi dasar,
pantau tumbuh kembang secara rutin setiap bulan,
dan penanganan bayi sakit secara tepat
Berikut identifikasi beberapa program spesifik yang dilakukan pemerintah melalui
Puskesmas dan Posyandu :

3. Program Intervensi yang ditujukan dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan:

• mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI

• menyediakan obat cacing

• menyediakan suplementasi zink

• melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan

• memberikan perlindungan terhadap malaria

• memberikan imunisasi lengkap

• melakukan pencegahan dan pengobatan diare.


Lembar Kerja Kelompok 1.3.1

Fasilitasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Stunting di Tingkat Kabupaten / Kota

Pokok-pokok Kebijakan Dukungan Program Inovasi


No. dalam Penanganan Stunting Desa (PID) dalam Hambatan / Tantangan Peran TAPM
penanganan Stunting
1
2
3
4
5
dst

Anda mungkin juga menyukai