Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Jl. Alianyang No.1 Telp. (0561) 732420,767525, Fax. (0561) 732420, email: rsjdsungaibangkong@gmail.com
PONTIANAK
KodePos : 78116

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NOMOR : 2479/TAHUN 2018

TENTANG

PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Menimbang : a. bahwa dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan rumah Sakit


Jiwa Daerah Sungai Bangkong, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan gizi yang bermutu;

b. bahwa agar pelayanan Gizi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai


Bangkong bias terlaksana dengan baik, maka perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong
sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam a


dan b perlu di tetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Jiwa Daerah Sungai Bangkong.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 36 Tahun 2009


Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
5063) ;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor
5072) ;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 18 Tahun 2014


Tentang Kesehatan Jiwa;

4. Keputusan Presiden Nomor : 40 Tahun 2001 Tentang Pedoman


Kelembagaan dan Pengolaan Rumah Sakit Daerah ;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


983/Menkes.XI.1992 Tahun 1992 Tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit ;

6. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : 16 Tahun 2015


Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa
Daerah Sungai Bangkong Provinsi Kalimantan Barat ;

7. Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor : m


821.23/131/BKD-B Tahun 2017 Tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari dan dalam Jabatan
Administrator di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan
Barat;

8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan;
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tentang Rumah
Sakit:

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 134/Menkes/ SK/IV/1978


tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit;

11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang


Standar Pelayanan Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI


BANGKONG TENTANG PELAYANAN GIZIRUMAH SAKIT JIWA
DAERAH SUNGAI BANGKONG.

KESATU : Pemberlakuan Kebijakan pelayanan Gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah


Sungai Bangkong sebagaimana tercantum dalam lampiran Surat
Keputusan ini.

KEDUA : Pemberlakuan pedoman pelayanan Gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah


Sungai Bangkong sebagaimana tercantum dalam Diktum kesatu
Surat Keputusan ini.

KETIGA : Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Gizi Rumah


Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong sebagaimana tercantum dalam
Diktum kedua Surat Keputusan ini.

KEEMPAT : Pemberlakuan Panduan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah


Sungai Bangkong sebagaimana tercantum dalam Diktum ketiga
Surat Keputusan ini.

KELIMA : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Gizi Sakit


Jiwa Daerah Sungai Bangkong dilaksanakan oleh Kepala Seksi
Penunjang Non Medik Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Pontianak
Pada Tanggal : 11 September 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH


SUNGAI BANGKONG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,

BATARA HENDRA PUTRA SIANIPAR

Tembusan, disampaikan kepada Yth :

1. Kepala Seksi Pelayanan Non Medik


2. Unit bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan
3. Arsip.
Lampiran 1 Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong

Nomor : 2479/ RSJD

Tentang : Pelayanan Gizi Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong

KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI

A. Kebijakan Umum

1. Peralatan di unit harus dilakukan pemeliharaan sesuai dengan ketentuan yang


berlaku.
2. Pelayanan di unit harus berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
5. Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit ( K3RS )
6. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
7. Operasional yang berlaku, etika profesi dan menghormati hak pasien.
8. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
9. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
10. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
11. Bulanan minimal membuat laporan.
12. Setiap bulan wajib membuat laporan.

B. Kebijakan Khusus

1. Pelayanan Asuhan Gizi Rawat Jalan dan Rawat Inap


a. Skrining gizi awal dilakukan oleh Perawat.
b. Konsultasi gizi diberikan kepada pasien rawat jalan dengan rujukan dari
dokter.
c. Asesmen/ pengkajian gizi dilakukan oleh ahli gizi.
d. Semua kegiatan dicatatat dalam Buku Pencatatan dan Pelaporan Poli Gizi
dan rekam medik pasien.
e. Penyuluhan Gizi kelompok diberikan kepada pasien dan pengunjung
untuk peningkatan status gizi dan kesehatan.
f. Asesmen nutrisi sesuai kriteria dilakukan asesment lanjut oleh staf yang
berkompeten.
g. Pasien yang memenuhi kriteria skrining awal akan mendapat asesmen
lebih lanjut menggunakan formulir pengkajian gizi komprehensif.
h. Apabila pasien baru rawat inap berisiko malnutrisi ataupun dengan
kondisi khusus di rujuk oleh ahli gizi untuk dilakukan skrining lanjut.
i. Apabila pasien baru rawat inap tidak berisiko malnutrisi ataupun tidak
dengan kondisi khusus tetap dilakukan assesmen oleh ahli gizi pada tiga
hari pertama dan dilakukan monitoring per tiga hari selama periode.
j. Setiap pasien yang memiliki masalah gizi dan mendapat diet khusus
dilakukan asesmen nutrisi oleh ahli gizi.
k. Edukasi gizi diberikan pada pasien sesuai hasil asesmen gizi.
l. Perencanaan terapi nutrisi diperlukan bagi pasien yang memerlukan
penanganan diet.
m. Setiap pasein yng memelukan penanganan diet mendapat terasi nutrisi.
n. Setiap pasien yang mendapat terapi nutrisi dilakukan monitoring setiap
hari untuk mengetahui kepatuhan pasien terhadap diet yang di berikan.
o. Setiap pasien yang mendapat terapi nutrisi dilakukan evaluasi.
2. Penyelenggaraan Makanan
a. Menyediakan makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien secara
reguler
b. Semua pasien rawat inap memesan makanan didasarkan atas status gizi
dan kebutuhan pasien dan didokumentasikan.
c. Makanan khusus diberikan kepada pasien asing yang merupan pasien
umum, penyiapan, penanganan, penyimpanan dan pendistribusian
makanan harus aman, mengurasi resiko kontaminasi dan pembusukan
sesuai dengan undang – undang, peraturan dan praktek yang berlaku.
d. Perencanaan kebutuhan dilakukan satu tahun sekali.
e. Pemesanan bahan makanan kering dilakukan setiap bulan sekali dan
makanan basah dilakukan setiap hari.
f. Bahan makanan yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan.
g. Bahan makanan yang digunakan harus disimpan dan disalurkan sesuai
dengan kebutuhan.
h. Bahan makanan yang disiapkan harus sesuai dengan siklus menu.
i. Makanan yang di olah sesuai dengan siklus menu, aman di konsumsi dan
tepat waktu.
j. Penyajian makanan menggunakan alat makan disesuai dengan standar
porsi, menu, jumlah pasien yang dilayani dan kelas perawatan.
k. Pendistribuasian makanan tepat waktu sesuai dengan standar porsi,
menu, jumlah pasien yang dilayani dan kelas perawatan.
l. Pencucian alat masak, makan dan minuman pasien menggunakan cairan
pencuci piring dan air bersih.
m. Setiap fasilitas yang ada di intalasi gizi wajib dilakukan pengontrolan.
n. Dalam penyelanggaraan makanan hendaknya tenaga penjamah makanan
memperhatikan kebersihan diri agar makanan terhindar dari
kontaminasi.
o. Terjaminnya sanitasi penyelenggaraan makanan yang optimal untuk
ruang pengolahan.
p. Terjaminnya kebersihan ruangan prosduksi dan distribusi makanan.
q. Sampel makanan matang per shif disimpan selama 2 x 24 jam di lemari
pendingin sebagai evaluasi keamanana makanan pasien.
r. Setiap petugas produksi dan distribusi harus mengunakan APD ( Baju
kerja, apron, penutup kepala , masker, sarung tangan dan alas kaki ).
s. Setiap pengunjung instalasi gizi ( petugas Rumah Sakit atau tamu ) wajib
menggunakan APD ( apron, penutup kepala, masker, sarung tangan dan
alas kaki ).

3. Penilaian Dan Pengembangan Gizi Terapan.

a. Kegiatan penelitaian dan pengembangan gizi terapan dilaksanakan


secara terencana dan terus menerus untuk meningkatkan mutu
pelayanan gizi Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong.
b. Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan dengan
mendayagunakan sarana dan fasilitas dana yang tersedia.

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH


SUNGAI BANGKONG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT,

BATARA HENDRA PUTRA SIANIPAR

Anda mungkin juga menyukai