Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI GIZI

Rumah Sakit Harapan Mulia


Jl. Raya Cibarusah No. 5 Kebon Kopi, Cibarusah Jaya,
Kab. Bekasi, Jawa Barat, 17340
Telp : (021) 89952340 Fax : (021) 8995246
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga dapat terselesaikannya pedoman ini. Penulisan Buku Pedoman
Pengorganisasian Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia ini dilakukan dalam rangka
untuk menjawab tantangan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan di rumah sakit.
Baik atau tidaknya mutu pelayanan di rumah sakit sangat tergantung
kapada seluruh karyawan dan dokter sebagai pelaku utama dalam memberikan
pelayanan. Oleh karena itu kami berharap melalui Buku Pedoman
Pengorganisasian Gizi Rumah Sakit Harapan Mulia ini dapat membantu terhadap
upaya peningkatan proses pelayanan di Rumah Sakit Harapan Mulia.
Pembuatan Buku Pedoman Pengorganisasian Gizi Rumah Sakit Harapan
Mulia ini tentunya masih jauh dari sempurna, baik secara konteks maupun konten,
untuk itu kami membuka diri untuk saran dan kritik demi perbaikan kedepan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan konstribusi dalam penyusunan Buku Pedoman Pengorganisasian Gizi
Rumah Sakit Harapan Mulia ini, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Buku Panduan ini membawa manfaat
bagi peningkatan pelayanan yang bermutu di Rumah Sakit Harapan Mulia..

i
DAFTAR ISI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN GIZI............................................................i


KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RS......................................................................4
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS...........................6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS HARAPAN MULIA..........................7
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA...........................................8
BAB VI URAIAN JABATAN............................................................................10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...............................................................13
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL...............18
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI....................................................................29
BAB X PERTEMUAN/RAPAT........................................................................30
BAB XI PELAPORAN........................................................................................31
1. LAPORAN HARIAN.................................................................................31
2. LAPORAN BULANAN.............................................................................31
BAB XII PENUTUP..............................................................................................32

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada
berbagai aspek diperlukan berbagai manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar
mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor
penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu
negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup
dan tingkat pendidikan.Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai orang
yang sehat dan berstatus gizi baik.Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang
bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat melalui upaya perbaikan
gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi pada individu yang karena satu hal
mereka harus tinggal di suatu institusi kesehatan, diantaranya rumah sakit.

Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai satu
sistem rujukan.Dalam rumah sakit terdapat berbagai upaya yang ditujukan guna
pemulihan penderita.Instalasi gizi merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang saling menunjang dan tidak dapat dipisahkan
dengan pelayanan lainnya.Instalasi gizi di rumah sakit merupakan salah satu
peIayanan non medik rumah sakit yang berfungsi untuk mengolah dan mengatur
makanan dan minuman pasien setiap hari dan juga sebagai ruang konsultasi gizi.

Oleh karena itu pelayanan gizi dirumah sakit yang merupakan hak setiap
orang, memerlukan adanya sebuah pedoman agar diperoleh hasil pelayanan yang
bermutu. Pelayanan gizi yang bemutu di rumah sakit akan membantu
mempercepat proses penyembuhan pasien, yang berarti pula memperpendek lama
hari rawat sehingga dapat menghemat biaya pengobatan. Keunningan lain jika
pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali rnencari nafkah untuk
diri dan keluarga. Hal ini sejalan dengan perkembangan iptek dibidang kesehatan,
dimana telah berkembang terapi gizi medis yang merupakan kesatuan dari asuhan
medis, asuhan keperawatan dan asuhan gizi.

Pelayanan gizi adalah rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan
di institusi kesehatan (Rumah Sakit), Puskesmas dan insitusi kesehatan lainnya
yang memenuhi kebutuhan gizi klien/pasien. Pelayanan gizi merupakan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam rangka mingkatkan kesehatan
klien/pasien.

1
Penyelenggaraan makanan di rumah sakit melibatkan input, proses dan
output. Input meliputi dana/biaya, sarana prasarana, tenaga kerja, metode yang
dipakai serta peralatan. Proses meliputi perencanaan anggaran belanja bahan
makanan, perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pembelian
bahan makanan, teknik persiapan bahan makanan, pengolahan bahan makanan
dan carapelayanan/distribusi makanannya. Sedangkan Output meliputi kualitas
makanan serta tingkat kepuasan pasien.

Bentuk penyelenggaraan makanan di rumah sakit bisa secara Sistem


Oursourcing atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha jasa
boga atau catering selaku penyelenggara makanan dimana ahli gizi rumah sakit
merencanakan menu, menentukan standart porsi dan memesan makanan serta
mengawasi mutu dan jumlah makanan yang dipesan sesuai dengan spesifikasi
standart hidangan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar kontrak
kerja.

Rumah Sakit Harapan Mulia ini, Instalasi Gizinya menggunakan Sistem


Swakelola dalam penyelenggaraan makanan untuk pasien.Makanan yang
disediakan di Rumah Sakit Harapan Mulia ini adalah jenis makanan karbohidrat,
hewani, nabati, sayuran dan buah.

B. TUJUAN
i. Tujuan Umum

Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai


bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit.

ii. Tujuan Khusus


Tujuan khusus meningkatkan :
1. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat
jalan dan rawat inap
2. Menyelenggarakan makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman
dikonsumsi
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada pasien dan
keluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetic sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit meliputi :
1.1 pelayanan gizi rawat jalan
1.2 pelayanan gizi rawat Inap
1.3 penyelenggaraan Makanan

2
1.4 penelitian dan pengembangan Gizi

D. PENGERTIAN DAN BATASAN


i. Pengertian Unit Kerja

Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di


rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit
baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan kesehatan, maupun mengoreksi kelainan metabolisme,
dalam rangka upaya preventive, kuratif, rehabilitatif, dan promotif.

Untuk meningkatkan pelayanan paripurna kepada pasien, maka


perlu dibentuk Tim Asuhan Gizi yang bertugas menyelenggarakan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan, termasuk pelayanan klinik gizi
yang merupakan bagian dari instanasi rawat jalan, tapi untuk sementara
ini panitia Asuhan dan klinik gizi di Rumah Sakit Harapan Mulia belum
berjalan dan masih dalam proses.

E. LANDASAN HUKUM
Rumah Sakit Harapan Mulia ini mengikuti pedoman peraturan kementerian
Kesehatan 2013.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM RS

Sejarah RS. Harapan Mulia


RS. Harapan Mulia terletak diatas tanah seluas 8140 m2 dengan bangunan
seluas 8.000 m2 berada di wilayah Bekasi, tapatnya yaitu di Jln. Raya Cibarusah
No.5 Kebon Kopi, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia

Saat ini Pemilik dan penyelenggara adalah Badan Hukum Perseroan


Terbatas ALLIKHLAS yang didirikan dengan akta No.C/29HT.03TT02.2001
yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman. Dengan sejarah sejak
pendiriannya sebagai berikut:

 Tahun 1996
Awal Balai Pengobatan yang didirikan oleh PT. ALLIKHLAS
 Tahun 2006
Dari Balai Pengobatan ditingkatkan menjadi RS. ALLIKHLAS dengan
Tipe D
 Tahun 2010
Terjadi pengalihan kepemilikan rumah sakit menjadi RS HARAPAN
MULIA
 Tahun 2018
RS. Harapan Mulia dari Tipe D ditingkatkan menjadi Tipe C
Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, RS. Harapan Mulia
sudah dilengkapi fasilitas dan SDM yang mendukung, hingga saat ini RS.
Harapan Mulia tetap konsisten menjalankan misi yang diemban untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dengan mengutamakan mutu.
Berbagai peningkatan telah dilakukan RS. Harapan Mulia tidak lepas dari Visi,
Misi dan Motto yang dijadikan landasan gerak dan langkah kerja dalam
memberikan pelayanan yang komprehensif.

Pelayanan yang disediakan:

1. Pelayanan Rawat Jalan, terdiri dari :


a. IGD 24 Jam
b. Poli Umum
c. Poli Gigi & Mulut
d. Poli Spesialis Bedah Umum
e. Poli Spesialis Bedah Tulang

4
f. Poli Spesialis Kebidanan & Kandungan
g. Poli Spesialis Anak
h. Poli Spesialis Mata
i. Poli Spesialis Penyakit Dalam

2. Pelayanan Rawat Inap :


a. Ruang (VIP)
b. Ruang (Kelas 1)
c. Ruang (Kelas II)
d. Ruang (kebidanan)(Kelas I, II, III)
e. Ruang (anak)
f. Ruang (Kelas III)
g. Ruang Perina
h. Ruang HCU
3. Kamar Bedah
4. Pelayanan Penunjang dengan berbagai peralatan penunjang yang lengkap.
a. Laboratorium :
 Hematologi
 Kimia darah
 Serologi
 Elektrolit
 Urinalisa
 Faeces
b. Radiologi :
 Radiologi konfensional
 USG

5. Medical Check Up
6. Instalasi Farmasi yang buka selama 24 jam
7. Penunjang lain, seperti : Ambulance

5
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS

VISI
Menjadi rumah sakit dengan nuansa religius yg menjadi pilihan utama
masyarakat dengan pelayanan prima dan terjangkau.

MISI
1. Memberikan sentuhan religious pada setiap tindakan dan aktifitas kerja
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat,tepat dan akurat
3. Mengutamakan keselamatan dan kepuasan Pasien
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan
5. Konsisten dalam melakukan perbaikan dan berkelanjutan

FALSAFAH
Memberikan pelayanan yang professional dan bermutu kepada semua
stakeholder rumah sakit, tanpa memandang bangsa, suku bangsa, agama,
kepercayaan dan status sosial dengan berlandaskan visi dan misi rumah sakit.

NILAI
”Kami senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan melalui peningkatan
mutu pelayanan berkesinambungan dengan memperhatikan pelaksanaan prosedur
yang benar, peningkatan kompetensi SDM, penerapan teknologi yang memadai
dan Patient Safety”

TUJUAN
Memberikan pelayanan kesehatan sepada masyarakat sekitar, guna
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

6
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RS HARAPAN MULIA

7
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

VISI
Menciptakan layanan gizi yang bercita rasa tinggi, tampilan menarik dengan
kandungan gizi yang sesuai kebutuhan pasien

MISI
• Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan pasien untuk meningkatkan kualitas hidup.
• Mengembangkan penelitian dan pengembangan gizi terapan yang
dilaksanakan dan bermanfaat bagi pengembangan pelayanan gizi
• Meningkatkan profesional sumber daya kesehatan
• Peningkatansaranapenunjanglayanangizi

TUJUAN

Membantu pimpinan rumah sakit harapan Mulia dalam memberikan pelayanan


gizi dengan menyelenggarakan makanan, asuhan gizi, penelitian dan gizi terapan
dengan cara memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien.

MOTTO

“Selera terjamin gizi terpenuhi”

8
STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI

KA.PELAYANAN DAN
PENUNJANG MEDIS

Vacant

KOOR. Instalasi gizi

Dian Dwi Pertiwi, AMd. Gz

PJ. Boga

Vacant

Pemesanan & Gudang Peny. Basah Pengolahan Distribusi


Penerimaan Bahan & Kering makanan Makanan

Ruswati Asti Restu Pratiwi Yayah Juariah Nurdin

Staff
Sifah Fauziah

Unasih

Wirda Nasistasari

Inas Subaadilah

Fatimah

Necih

9
BAB VI

URAIANJABATAN

URAIAN JABATAN AHLI GIZI


Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi

Jenis dan kedudukan jabatan Struktural

a. Atasan langsung: Manajer penunjang medis


b. Atasan tidak langsung: Direktur
c. Bawahan langsung: Penanggung Jawab
Boga, Juru Masak dan Pramusaji
Hubungan kerja Internal:

1. Bidang Pelayanan medis


2. Bidang keperawatan
3. Bidang penunjang medis
4. Bagian HRD
5. Bagian keuangan
6. Bagian mutu dan resiko
7. Bagian umum
8. PPI
9. Komite Nakes Lainnya

Eksternal:
1. PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
2. ASDI (Asosiasi Dietisien Indonesia)
3. Dinas Kesehatan
4. Kementrian Kesehatan
Wewenang 1. Menyusun program kerja unit gizi
2. Melakukan pengarahan dan memberikan
petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
3. Mengawasi, mengoreksi dan memberikan
penilaian kinerja bawahan
4. Melakukan pengawasan terhadap
pengolahan makanan
5. Menjalin hubungan dengan pihak luar yang
berkaitan dengan kegiatan instalasi gizi
6. Menjaga kerahasiaan rumah sakit terhadap
pihak luar rumah sakit maupun yang tidak
berkepentingan
7. Melakukan pemantauan kinerja bawahan
8. Membuat dan menandatangani laporan

10
instalasi gizi pada setiap bulannya
9. Membuat dan menandatangani permintaan
barang

Uraian Tugas 1. Menentukan Diit pasien


2. Menerjemahkan hubungan antara penyakit
dengan makanan
3. Operan nama-nama pasien dengan perawat
dan bidan untuk makan siang dan sore
4. Membuat label makanan (ETIKET)
5. Mengecek makanan sebelum didistribusikan
kepasien
6. Menuliskan form Aqua gelas
7. Mengecek bahan makanan yang baru datang
(kualitas & kuantitas)
8. Rapat mingguan setiap hari jum’at dengan
manajamen
9. Memberikan edukasi kepada pasien
khususnya yang diberikan diet
10. Mengecek ulang makanan yang akan
diberikan pada pasien
11. Mengumpulkan data lemburan dan sift
malam ke HRD

Tanggung Jawab 1. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan


dalam produksi makanan pasien
2. Bertanggung jawab atas seluruh pelaporan
yang ada di gizi
3. Bertanggung jawab atas kebersihan dapur
kering setiap hari
4. Berperan aktif dalam menjaga kualitas mutu
dan keamanan pelayanan dan makanan
5. Menjaga kerahasiaan rumah sakit terhadap
pihak luar rumah sakit maupun yang tidak
berkepentingan.
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal: Miimal D3 Gizi
2. Pendidikan Non Formal: Pelatihan
Kepemimpinan Efektif dalam Institusi
Medis, Pelatihan Pelayanan Gizi RS,
Pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar

11
URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB BOGA
Nama Jabatan : Penanggung Jawab Boga

Jenis dan kedudukan jabatan Struktural

1. Atasan langsung: Koordinator Gizi


2. Atasan tidak langsung: Manager Penunjang
Medis
3. Bawahan langsung: Juru Masak dan
Pramusaji
Hubungan kerja Internal:

1. Bidang Pelayanan medis


2. Bidang keperawatan
3. Bidang penunjang medis
4. Bagian HRD
5. Bagian keuangan
6. Bagian umum
7. PPI
Wewenang 1. Memberi masukan dan saran kepada atasan
2. Menentukan rasa makanan bersama atasan
3. Menentukan Jumlah orderan bahan makanan
tiap siklus

Uraian Tugas 1. Bertanggung jawab atas kualitas dan


kuantitas bahan makanan
2. Membuat order bahan makanan seminggu 3x
3. Membuat Label makanan dan pasien

Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab atas cita rasa makanan


sebelum proses distribusi ke pasien

2. Memantau alur instalasi gizi


3. Berperan aktif dalam menjaga kualitas mutu
dan keamanan pelayanan dan makanan
4. Menjaga kebersihan dan kerapihan area
ruang instalasi gizi bersama sama
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal: Minimal SMK Tata
Boga
2. Pendidikan Non Formal: Pelatihan Gizi

12
Kuliener RS, Pelatihan hygiene sanitasi
makanan RS.

URAIAN TUGAS JURU MASAK

Nama Jabatan : Juru Masak

Jenis dan kedudukan jabatan Struktural

1. Atasan langsung: Penaggung Jawab Boga,


Koordinator Gizi.
2. Atasan tidak langsung: Manager Penunjamg
Medis
Hubungan kerja Internal:
1. Bidang Pelayanan medis
2. Bidang keperawatan
3. Bidang penunjang medis
4. Bagian HRD
5. Bagian keuangan
6. Bagian umum
7. PPI
Wewenang 1. Memberi masukan dan saran kepada atasan
2. Menentukan rasa makanan bersama
Penanggun Jawab Boga dan Koordinator gizi

Uraian Tugas 1. Menyiapkan bahan makanan yang akan


diolah sesuai menu
2. Membersihkan dan memotong bahan
makanan
3. Mengolah makanan
4. Memporsikan makanan

Tanggung Jawab 1. Mengolah makanan pasien dengan


memperhatikan hygiene sanitasi.
2. Mengolah makanan berdasarkan instruksi
Ahli Gizi RS.
3. Menjaga kebersihan dan kerapihan area
ruang instalasi gizi bersama sama
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal: Minimal SMK Tata
Boga/SMA Sederajat
2. Pendidikan Non Formal: Pelatihan Gizi
Kuliener RS, Pelatihan hygiene sanitasi

13
makanan RS.

URAIAN TUGAS PRAMUSAJI


Nama Jabatan : Pramusaji

Jenis dan kedudukan jabatan Struktural

1. Atasan langsung: Penaggung Jawab Boga,


Koordinator Gizi.
2. Atasan tidak langsung: Manager Penunjamg
Medis
Hubungan kerja Internal:
1. Bidang Pelayanan medis
2. Bidang keperawatan
3. Bidang penunjang medis
4. Bagian HRD
5. Bagian keuangan
6. Bagian umum
7. PPI
Wewenang 1. Mengantar makan pasien dengan sopan,
santun, ramah.
Uraian Tugas 1. Mengantar makan pasien sesuai jadwal dan
SOP distribusi makanan pasien
2. Memasukan dan menata makanan ke dalam
food trolley
Tanggung Jawab 1. Menjaga kebersihan dan kerapihan area
ruang instalasi gizi bersama sama
2. Mencuci alat saji/alat makan pasien
Persyaratan Jabatan 1. Pendidikan Formal: Minimal SMK Tata
Boga/SMA Sederajat
2. Pendidikan Non Formal: Pelatihan hygiene
sanitasi makanan RS.

14
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Korelasi antar pemegang jabatan lain atau unit kerja lain di RS. Harapan Mulia
dapat dilihat sebagai berikut :

KORELASI JABATAN KOORDINATOR UNIT GIZI :


NO JABATAN UNIT DALAM HAL
ORGANISASI
1 Direksi Direktur Pelayanan  Pelaporan kegiatan di Gizi
dan penunjang  Persetujuan kebijakan, SPO,
medis permintaan barang, cuti,
panduan-panduan di Gizi
2 Ka.Ru. Keperawatan  Pelaporan pasien masuk/keluar
Rawat Inap  Pemberian
konsultasi/penyuluhan ke pasien
 Penetapan diit pasien
 Pelaporan Patient Safety
3 Ka. Logistik Logistik  Permintaan BMK (Bahan
Makanan Kering)
 Permintaan Uang KAS
 Permintaan Uang Gas
 Permintaan Uang Belanja BMS
(Bahan Makanan Basah)
 Permintaan Pengadaan Barang
inventaris dapur
 Permintaan ATK dan Penunjang
Gizi
 Pelaporan pemakaian dan
pengeluaran gizi
 Pengadaan fasilitas kantor
4 Ka. Kamar Keperawatan Penentuan makan operasi untuk
Operasi dokter dan tim operasi
5 Ka. IGD Rawat Jalan Pemberian konsultasi Gizi ke pasien
Rajal

15
6 Ka. Ru. HCU Keperawatan Pemberian asuhan gizi pada pasien
HCU (Oral atau NGT)
7 Ka. Sapra Maintenance Permintaan perbaikan alat ataupun
fasilitas sarana di Unit Gizi
8 Ka. Sapra Kesehatan  Pengadaan uji usap untuk
lingkungan karyawan gizi
 Bekerja sama untuk patient
safety (hygiene makanan)
9 Ka. IT  Penggunaan program RS
Marketing  Perbaikan computer maupun
printer
10 Ka. HRD HRD  Permintaan penambahan
karyawan atau staff di Gizi
 Pelaporan penilaian staff
pelaksana
 Pemberian izin dan absensi
seluruh karyawan di Gizi
11 Ka. Sapra Kurir Penghantaran dinas ke luar

16
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

NO KETENAGAAN KUALIFIKASI Jumlah yg Jumlah Jumlah


butuhkan yang kekurangan
ada
1. Ahli Gizi  Pendidikan Formal: Miimal D3 2 1 1
Gizi
 Pendidikan Non Formal:
Pelatihan Kepemimpinan Efektif
dalam Institusi Medis, Pelatihan
Pelayanan Gizi RS, Pelatihan
Proses Asuhan Gizi Terstandar
2. Penanggung  Pendidikan Formal: Minimal 1 0 1
Jawab Boga SMK Tata Boga
 Pendidikan Non Formal:
Pelatihan Gizi Kuliener RS,
Pelatihan hygiene sanitasi
makanan RS.
3. Juru Masak  Pendidikan Formal: Minimal 9 9 0
SMK Tata Boga/SMA Sederajat
 Pendidikan Non Formal:
Pelatihan Gizi Kuliener RS,
Pelatihan hygiene sanitasi
makanan RS.
4. Pramusaji  Pendidikan Formal: Minimal 6 1 5
SMK Tata Boga/SMA Sederajat
 Pendidikan Non Formal:
Pelatihan hygiene sanitasi
makanan RS.
 Tenaga ahli gizi
Berdasarkan perhitungan ISN (Indicator staffing needs) yaitu dengan
perbandingan 1 : 25 (1 ahli gizi melayani 25 pasien)

17
 Tenaga juru masak
Berdasarkan buku prosiding AsDI standar juru masak : klien untuk rumah sakit
type C 1:30 (1 juru masak melayani 30 klien). Rumus : Jumlah pasien : 30

 Petugas penyajian dan pendistribusian makanan


Berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk penyajian sampai dengan
pendistribusian dibutuhkan waktu 1 jam untuk 16 pasien. Rata – rata pasien 40
sehingga dibutuhkan waktu 3 jam untuk proses tersebut (1 kali distribusi
makanan). Jadi untuk penyajian dan distribusi makanan 1 petugas membutuhkan
waktu 1 jam untuk melayani 16 pasien.

18
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

PROGRAM ORIENTASI

NO JENIS KEGIATAN WAKTU MATERI HASIL


ORIENTASI ORIENTASI

1. SOSIALISASI SPO 1-2 HARI PENGENALA


N SPO

 Sosialisasi SPO : 1 – 2 hari.


 Edukasi :
 Bimbinganpekerjaan

PERTEMUAN / RAPAT

 RUTIN
 Gugus Kendali Mutu (GKM).

 NON RUTIN
 Sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) baru.
 Sosialisasi karyawan orientasi.
 Sosialisasi Laporan.

PELAPORAN

 FORMAT
 Laporan Belanja BMS (bahan makanan segar) 3 kali seminggu.
 Laporan Bulanan.
 Laporan Pasien Safety.

 WAKTU PENGUMPULAN
Laporan unit Gizi RS. Harapan Mulia dikumpulkan setiap satu bulan
sekali. Ketepatan waktu pengumpulan disesuaikan dengan selesainya
operasional bulanan unit.

 PENGARSIPAN

19
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memeliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicrakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

TUJUAN
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan makanan yang optimal di instalasi
gizi RS. Harapan Mulia. Sehingga dapat menggali permasalahan yang terkait
dengan pelayanna gizi rumah sakit. Dan dapat mencari jalan keluar atau
pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan instalasi gizi

RAPAT RUTIN
Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Koordinator
Instalasi Gizi setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan.
Waktu : Setiap minggu kedua, setiap hari Kamis
Jam : 13.00 s/d selesai.
Peserta : Seluruh karyawan instalasi Gizi
Tempat : Unit Gizi
Materi :Kinerja Unit Gizi, kinerja SDM unit gizi, perncanaan dan pelayanan
kinerja, rekomendasi dan usulan serta tindak lanjut.

20
BAB XI

PELAPORAN

PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan di Instalasi gizi yang terkait dengan pemberian pelayanan
makanna kepada pasien.

JENIS PELAPORAN
Laporan dibuat oleh koordinator instalasi gizi yang terdiri dari: Laporan Harian,
Laporan Bulanan, Laporan Tahunan.

1. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat oleh PJ Shift dalam bentuk tertulis setiap hari, yang
terdiri dari: Jumlah Makan pasien, permasalahan yang terjadi, Laporan
ketenagaan.

2. LAPORAN BULANAN
Laporan dibuat oleh Koordinator gizi dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan di serahkan kepada Manager Penunjang Medis, Setiap akhir bulan. Adapun
yang dilaporkan yaitu: SDM Gizi, Alat dan Fasilitas Gizi, Kinerja Instalasi Gizi,
Indikator Mutu, dan Usulan.

3. LAPORAN TAHUNAN
Laporan Tahunan dibuat Oleh Koordinator Instalasi Gizi, dalam bentuk tertulis
setiap tahun dan diserahkan kepada Manager Penunjang Medis. Adapun yang
dilaporkan adalah: SDM Gizi dalam 1 tahun, Alat dan fasilitas gizi, Kinerja
instalasi gizi, Indikator mutu dalam 1 tahun, dan usulan.

21
BAB XII

PENUTUP

Pelayanan unit gizi merupakan bagian dalam proses penyembuhan pasien


rawat inap dimana pemberian makanan disesuaikan dengan diet.

Dalam upaya mencapai peningkatan mutu unit gizi, diperlukan ketelitian,


kecermatan dan kerjasama antar unit. Sehingga proses pelayanan yang diberikan
dapat terlaksana dengan baik.

Agar seluruh sarana pelayanan kesehatan mempunyai mutu yang sama


dalam menyelenggarakan pelayanan gizi, maka diperlukan Standar Pelayanan
Unit Gizi yang dapat dipakai sebagai acuan dan dipenuhi oleh sarana pelayanan
kesehatan yang akan menyelenggarakan pelayanan gizi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Hardinsyah. 2004. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Jurusan Gizi


Masyarakat dan Fakultas Pertanian IPB: Bogor.

23

Anda mungkin juga menyukai