Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL DAN ANALISA DATA

Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah kandungan kalsium dan fosfor

dari biskuit formulasi tepung komposit (tepung terigu dan tepung beras) dengan

tepung ikan tongkol dalam 5 taraf perlakuan kemudian dilakukan 3 kali

pengulangan. Dimana pada tiap perlakuan dibedakan oleh substitusi tepung ikan

tongkolnya sebanyak 5%, 10%, 15% dan 20% dan 0% sebagai kontrol dengan

penambahan Tepung komposit sebanyak 95%, 90%, 85% dan 80% serta 100%

sebagai kontrol, Mentega 100 gr, Gula halus 88 gr, Butter 20 gr, Keju 30 gr, susu

skim 60 gr, dan garam 2 gr.

5.1 Penelitian Pendahuluan

Uji Pendahuluan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

perlakukan terbaik dalam tahapan prosedur pembuatan tepung ikan tongkol dan

pembuatan biscuit formulasi tepung komposit dengan tepungikan tongkol.

Dalam tahapan prosedur pembuatan tepungi kan tongkol dilakukan

proses pemisahan daging ikan dari kulit dan tulang, selanjutnya daging ikan

direndam dengan air yang ditambahkan konsentrasi cuka sebanyak 5%, 10%

dan 15% selama 5, 10 dan 15 menit. Dilanjutkan dengan proses pengukusan

dagingikan tongkol yang dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan

belender dikukus selama ±30, 40 dan 50 menit pada suhu 90◦C,

Setelahitudagingikantongkol yang sudah dikukus dikeringkan dengan

menggunakan oven dengan suhu 80◦C selama 4 jam, suhu 70◦C selama 5 jam

dan suhu 60◦C selama 6 jam.


Dari tahapan perlakuan uji pendahuluan dalam pembuatan tepung ikan

tongkol, didapatlah hasil terbaik untuk perendaman daging ikan tongkol dengan

konsentrasi cuka 5% selama 10 menit, pengukusan daging ikan tongkol yang

telah dihaluskan selama 30menit pada suhu 90◦C dan pengeringan dengan oven

pada suhu 70◦C selama 5 jam.

Pada uji pendahuluan proses pembuatan biscuit formulasi tepung

komposit dengan tepung ikan tongkol didapatlah komposisi persentasi tepung

komposit yang terbaik tepung terigu 95% dan tepung beras 5%. Proses

pembuatan biscuit yaitu bahan mentega, buter, keju dan gula pasir dimixer

sampai mengembang dan tecampur sempurna selama 10 menit, selanjutnya

diuleni dengan menambahkan tepung komposit, tepung ikan tongkol dan susu

skim sampai kalis.Kemudian adonan digiling dengan ketebalan yang sama dan

dicetak. Adonan biskuit yang telah diccetak kemudian dipanggan di oven listrik

dengan suhu 1200C selama 35 menit.

5.2 Hasil Analisis Kandungan Kalsium

Biskuit yang dianalisis adalah biskuit formulasi tepung komposit dangan

tepung ikan tongkol dalam 5 taraf perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Sampel

kemudian diuji di laboratorium secara duplo untuk mengetahui kandungan

kalsium pada sampel tersebut. Data kemudian diolah menggunakan perhitungan

rerata hasil pengujian masing-masing sampel. Hasil analisis kandungan kalsium

biskuit formulasi tepung komposit dengan tepung ikan tongkol disajikan dalam

tabel 5.1 berikut


Tabel 5.1. Kandungan Kalsium Biskuit Formulasi Tepung Komposit dengan
Tepung Ikan Tongkol dalam mg/100gr

Pengulangan Sampel
Rerata Uji Uji Uji one
Kalsium kadar Normalitas Homogenitas way
1 2 3
kalsium P Value P Value anova

PO 197.040 297.130 222.370 238.846


P1 210.360 270.670 267.340 249.456
P2 236.010 253.750 342.120 277.293 0.461 0.807 0.761
P3 271.820 323.610 266.020 287.150
P4 193.480 229.560 350.810 257.950

Dari tabel diatas didapatkan rata-rata kadar total kalsium tertinggi ada

pada perlakuan P3 yaitu 287.150 mg/100gr dan terendah ada pada perlakuan P0

yaitu 238.846 mg/100gr. Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan uji normalitas

menggunakan Shapiro-Wilk karena data yang diuji <50 dengan nilai uji data

0.461 dan dikatakan terdistribusi normal karena p > 0.05. Uji Homogenitas

dengan One Way Anova didapatkan p = 0.807 (p > 0.05) artinya data

homogen.Dan kesimpulan hasil uji One Way Anova tidak ada perbedaan kadar

kalsium pada setiap perlakuan dari hasil p = 0.761 (p > 0.05).

Nilai analisis kandungan kalsium dalam berbagai perlakuan pada biskuit

formulasi tepung komposit dengan tepung ikan tongkol disajikan dalam bentuk

grafik batang dalam Gambar 5.1 berikut


Gambar 5.1 Grafik Kandungan Kalsium Biskuit FormulasiTepung Komposi

tdenganTepung IkanTongkol dalam Berbagai Perlakuan

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan kadar

kalsium tertinggi pada biscuit formulasi tepung komposit dengan tepung ikan

tongkol adalah pada perlakuan P3 dan kandungan kadar kalsium terendah pada

perlakuan P0.

5.3 Hasil Analisis Kandungan Fosfor

Biskuit yang dianalisis adalah biskuit formulasi tepung komposit dangan

tepung ikan tongkol dalam 5 taraf perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Sampel

kemudian diuji di laboratorium secara duplo untuk mengetahui kandungan fosfor

pada sampel tersebut. Data kemudian diolah menggunakan perhitungan rerata

hasil pengujian masing-masing sampel. Hasil analisis kandungan fosfor biskuit

formulasi tepung komposit dengan tepung ikan tongkol disajikan dalam tabel 5.2

berikut
Tabel 5.2. Kandungan Fosfor Biskuit Formulasi tepung komposit dengan
Tepung Ikan Tongkol dalam mg/kg

Pengulangan Sampel
Rerata Uji Uji Uji one
Kalsium kadar Normalitas Homogenitas way
1 2 3
kalsium P Value P Value anova

PO 1666.570 1625.140 1967.190 1752.966


P1 1814.950 1616.010 1622.100 1684.353
P2 2205.370 2057.030 2504.000 2255.466 0.108 0.309 0.04
P3 2472.790 3327.520 2146.600 2648.636 0.055
P4 2609.450 2951.350 3265.920 2942.240 0.174

Dari tabel diatas didapatkan rata-rata kadar total fosfor tertinggi ada pada

perlakuan P4 yaitu 2942.240 mg/kg dan terendah ada pada perlakuan P1 yaitu

1684.353 mg/kg. Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan uji normalitas menggunakan

Shapiro-Wilk karena data yang diuji <50 dengan nilai uji data p = 0.108 dan

dikatakan terdistribusi normal karena p > 0.05. Uji Homogenitas dengan One

Way Anova didapatkan hasil Anova p = 0.04 (p < 0.05) disimpulkan bahwa paling

tidak ada perbedaan kadar fosfor yang bermakna antara 2 kelompok.

Selanjutnya untuk menentukan kelompok yang berbeda dilakukan uji Post

Hocdengan Tukey dengan kesimpulan dikatakan berbeda ketika nilai tiap

kelompok tidak berada dalam satu kolom yang sama yaitu p = 0.309, p = 0.055,

dan p = 0.174.

Nilai analisis kandungan fosfor dalam berbagai perlakuan pada biskuit

formulasi tepung komposit dengan tepung ikan tongkol disajikan dalam bentuk

grafik batang dalam Gambar 5.2 berikut


Gambar 5.2 Grafik Kandungan Fosfor Biskuit FormulasiTepung Komposit

dengan Tepung IkanTongkol dalam Berbagai Perlakuan

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa kandungan kadar fosfor

tertinggi pada biscuit formulasi tepung komposit dengan tepung ikan tongkol

adalah pada perlakuan P4 dan kandungan kadar kalsium terendah pada

perlakuan P1.

Anda mungkin juga menyukai