Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BATAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dalam
digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk atau pembaca baru bagi pembaca
pengalaman bagi pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk atau isi
makalah ini.
kami. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dimana pada fase ini berlangsung dengan cepat dalam aspek fisik, emosional,
intelektual, dan sosial. Pada masa remaja awal ini merupakan masa dimana masa
remaja sebagai periode peralihan. Peralihan tidak berarti terputus dengan atau
berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan sebuah peralihan dari
satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi
sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang tejadi sekarang dan yang
Menurut Richmond dan Sklansky (dalam Sarwono, 2012) inti dari tugas
yang memiliki traitanger yang tinggi lebih cenderung mengalami bias dalam
perilakuan (Knorth et al., 2007), karena tidak hanya fokus pada aspek kognitif
saja, namun juga memperhitungkan fungsi individu pada aspek afektif dan
perilaku. Perubahan pada salah satu aspek akan diikuti oleh perubahan pada aspek
yang lainnya (Martin & Sandra, 2005), yang seringkali disebut sebagai
Hamrin, 2007).
konsep ilmu perilaku dalam menangani perilaku agresi pada fase remaja awal,
yang positif.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Remaja
2. Perilaku agresi
3. Ilmu perilaku
4. Konsep Ilmu Perilaku Dalam Menangani Perilaku Agresi Remaja Fase Awal
C. Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini antara lain, pembaca dapat
mengetahui perilaku yang dilalui oleh remaja pada fase awal serta penerapan ilmu
perilaku dalam menangani perilaku agresi remaja fase awal, sehingga dapat
A. Pengertian Remaja
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
psikis dan psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari
perkembangan manusia. Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-
hingga dewasa, Fase remaja tersebut mencerminkan cara berfikir remaja masih
dalam koridor berpikir konkret, kondisi ini disebabkan pada masa ini terjadi suatu
proses pendewasaan pada diri remaja. Masa tersebut berlangsung dari usia 12
lawan jenis, mudah terangsang secara erotis, dengan dipegang bahunya saja
sendiri, dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya, selain itu ia
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang mana peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimistis, idealitas
2) Egonya akan mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan
yang disengaja terhadap makhluk hidup lain dengan tujuan untuk melukai atau
a. Agresi itu perilaku : dengan demikian, segala aspek perilaku terdapat didalam
seseorang, baik secara fisik maupun mental. Sedangkan menurut Sarason dalam
serangan yang dilakukan oleh suatu organisme terhadap organisme lain, objek lain
atau bahkan pada diri sendiri. Definisi tersebut berlaku bagi semua makhluk
adalah suatu tingkah laku yang dilakukan seseorang dengan maksud untuk
korban secara fisik, tetapi juga dapat dilakukan secara psikis (psikologis) misalnya
perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau
merugikan orang lain. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
perilaku agresif adalah perilaku yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup yang
dapat merugikan dan menyakiti diri sendiri dan orang lain, baik secara fisik
maupun psikis.
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni faktor yang ada dalam
diri seseorang yang berupa kematangan emosi yang kurang baik. Seseorang yang
telah matang emosinya berarti dia mampu dalam mengendalikan luapan emosi
Sedangkan faktor eksternal yakni faktor yang berada dilingkungan sekitar yang
berupa stimulus yang kurang baik yang diterima dari lingkungannya, salah
C. Ilmu Perilaku
ditampilakan dalam ruang sosial. Landasan yang dijadikan prinsip utama dalam
tentang perilaku atau yang dikenal dengan psikologi merupakan ilmu yang
Komponen ini berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap
objek perilaku.
D. Konsep Ilmu Perilaku Dalam Menangani Perilaku Agresi Remaja Fase Awal
Remaja pada fase awal memiliki tingkat emosi yang masih labil, dimana
pada fase ini remaja memasuki tahap pembebasan kehendak dari kekuatan-
kekuatan dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungannya ketika kemampuan
merupakan faktor predisposisi dari perilaku agresif dan amarah itu paralel dengan
kekerasan, prestasi belajar rendah, dan lemahnya kesehatan fisik dan mental
amarah dengan cara menyerang orang dan benda secara fisik dan verbal; lebih
banyak menantang dan berperilaku negatif; serta lebih sering mengalami konflik
dengan orang lain. Berdasarkan fakta tersebut, maka remaja yang memiliki tingkat
amarah yang tinggi dan berisiko berperilaku agresif, perlu mendapatkan perhatian
pada agresivitas.
Perilaku agresi dapat dikelola salah satunya melalui bermain alat musik
psikologis remaja secara bersamaan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan perilaku,
mengingat amarah dan perilaku agresif memiliki keterkaitan yang kuat dalam
amarah bukanlah ketrampilan yang dapat dikuasai dalam waktu yang singkat
selama program, namun apa yang telah dipelajari perlu dipraktekkan dalam
langsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dimana pada fase ini remaja melewati perkembangan dalam aspek fisik,
emosional, intelektual, dan sosial, remaja pada fase awal memiliki tingkat emosi
yang masih labil, dimana pada fase ini remaja memasuki tahap pembebasan
remaja dalam mengenal dan mengelola amarah, serta merespon situasi provokatif
B. Saran
Remaja fase awal memiliki emosi yang masih labil, bila tidak dibantu
dalam memahami manajemen emosi, maka akan timbul perilaku agresif, untuk itu
pengendalian yang dapat dilakukan untuk membantu remaja pada fase ini adalah
pendekatan ilmu perilaku melalui aktivitas yang positif, sehingga remaja memiliki
lebih konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, S. W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Yusuf, S. (2000). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Santrock, J. W. (2007). Adolescence (12th). New York, NY: McGraw-Hill.
Walgito. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. 2010)
Hlm.15