Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP PERKEMBANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen
Dr. R. Hendaryan, Drs., MM.

Disusun Oleh :
Adam Heru (2124200091)

Kelas : 1C PJKR

KEMENTRIAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA


UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI
2021

i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas segala
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “ ” ini Saya susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Tentunya tak lupa Saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam kesempatan ini Saya ingin
menyampaikan terimaksih kepada :

1. Dr. R. Hendaryan, Drs., MM. selaku Dosen Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dukungan kepada Saya
dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman-teman kelas 1C, yang telah memberikan masukan kepada Saya dalam
penulisan dan menyelesaikan tugas makalah ini.

Tak lupa Saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada teman-teman yang telah
meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
meskipun Saya telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi Saya
masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini.
Untuk itu, Saya selalu mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah
demi maju. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya….(amin)

Ciamis, 23 April 2021

Penulis

Adam Heru

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah anak seringkali terjadi karena ketidakpahaman kita terhadap kondisi fisik
maupun psikologisnya. Kita sering dikejutkan dengan perubahan anak secara tiba-tiba,
misalnya anak yang semula penurut menjadi pemberontak, anak yang semula periang
menjadi pendiam.  Masih banyak hal yang perlu kita ketahui dari perkembangan-
perkembangan anak yang sering membuat kita heran. Dengan memahami perkembangan
anak sebagai peserta didik akan mempermudah orang tua khususnya pendidik untuk agar
kita mampu mendampingi anak dan menghadapi setiap tingkah laku anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep perkembangan peserta didik ?


2. Apa tugas – tugas perkembangan peserta didik pada masa remaja ?
3. Bagaimana pendekatan dan strategi memahami perkembangan ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik ?
5. Bagaimana proses perkembangan peserta didik ?

C.  Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui konsep perkembangan peserta didik.


2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan peserta didik pada masa remaja.
3. Untuk mengetahui pendekatan dan strategi memahami perkembangan.
4. Menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik.
5. Mengetahui proses perkembangan peserta didik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan continue


(berkesinambungan) dalam diri induvidu dari mulai lahir sampai mati”( The progressive
and continous change in the organism from to death). Pengertian lain dari perkembangan
adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism menuju tingkat
kedewasaanya atau kematangannya ( maturation ) yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah)”. 

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan itu adalah


sebagai berikut:

1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling


kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme    ( fisik dan psikis ) dan merupakan kesatuan yang harmonis.
2. Progresif , berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam ( meluas ) baik secara kuantitatif ( fisik ) maupun kualitatif ( psikis ).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada  bagian  atau fungsi organisme itu
berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan
atau  loncat-loncat. 

B. Tugas Perkembangan Peserta Didik Pada Masa Remaja

Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan
merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang
sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi dengan baik, remaja harus menjalankan tugas-
tugas perkembangan pada usinya dengan baik.

Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak
akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa kebahagiaan
dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-fase berikutnya.
Sebaliknya, manakala remaja gagal menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan
membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan
ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat,
dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya.

Berikut adalah tugas-tugas perkembangan masa remaja sebagai berikut:

• Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.

2
• Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.

• Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.

• Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

• Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.

• Memilih dan mempersiapkan karier.

• Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.

• Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan


bagi warga negara.

• Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.

• Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam


berperilaku.

• Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.

• Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau figur-figur yang mempunyai


otoritas.

• Mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan bergaul dengan


teman sebaya, baik secara individual maupun kelompok.

• Menemukan manusia model yang dijadikan identitas pribadinya.

• Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya


sendiri.

• Memeperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala


nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup (weltanschauung).

• Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-


kanakan.

C. Pendekatan dan Strategi Memahami Perkembangan Peserta Didik

Guru harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan


peserta didik secara aktif sehingga pusat pembelajaran tidak tertuju pada guru melainkan
berpusat pada siswa. Namun perlu diketahui juga bahwa peserta didik ialah individu yang
sangat berbeda dan memiliki watak atau sifat yang beragam.Untuk itu, guru harus
memahami kejiwaan masing-masing peserta didik. Atau secara umum, seorang guru
hendaknya memiliki pemahaman tentang psikologi perkembangan manusia. Pemahaman
terhadap psikologi perkembangan ini memiliki kekuatan yang sangat besar dalam usaha
mewujudkan keberhasilan proses kependidikan. Setiap perubahan yang terjadi dan setiap
tingkah yang dilakukan akan dengan mudah disikapi jika seorang guru meiliki
pemahaman yang benar terhadap psikologi perkembangan ini
Menurut Filsuf Amerika kelahiran Spanyol, George Santayana, pernah berkata,
“Anak-anak berada di wilayah yang berbeda. Mereka adalah bagian dari satu generasi dan

3
punya cara sendiri untuk merasakan sesuatu hal”.Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa
anak-anak secara lahiriah memang telah berbeda satu sama lain, begitu pula dalam
merasakan atau memecahkan sesuatu masalah. Dari segi intelektual pun mereka memiliki
tingkat yang berbeda-beda pula. Untuk itu tugas seorang guru ialah menciptakan metode
pembelajaran yang mencakup tentang periode intelektual.

Berdasarkan tiga topik di atas, yaitu strategi pembelajaran, dan perkembangan peserta
didik, apabila dilihat secara terpisah-pisah, maka akan dipandang berbeda satu dengan
yang lain. Namun apabila di lihat kesinambungannya maka antara satu dengan yang lain
memiliki hubungan yang saling berkaitan.Guru adalah seorang yang diguguh dan ditiru
oleh siswanya, baik percakapannya maupun sikapnya. Dalam belajar dan pembelajaran,
guru harus merancang sebuah strategi pembelajaran yang menyenangkan dan berkualitas,
namun guru juga tidak boleh lupa bahwa masing-masing individu memiliki karakter yang
berbeda-beda sehingga penting sekali bagi guru untuk memahami kejiwaan atau
perkembangan peserta.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik

1. Faktor Internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi
pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
Hal ini juga bisa terjadi karena faktor genetika(hereditas).

Faktor internal bisa dibagi menjadi 2 macam yaitu :

a. Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik


individu. Faktorini dibedakan menjadi dua macam, yaitu keadaan tonus jasmani dan
keadaan fungsi jasmani. Keadaan tonus jasmani maksudnya dalam hal perbedaan porsi
tubuh. Seperti tinggi kurus, tinggi gemuk, pendek kurus, pndk gemuk, dll. Hal ini sangat
berpengaruh pada fisiologis siswa itu sendiri. Terutama untuk siswa yang kurang lengkap
anggota badannya (cacat). Keadaan fungsi jasmani maksudnya dalam hal penyakit. Siswa
yang terkena penyakit dalam yang parah dengan siswa yang terkena penyakit ringan akan
berpengaruh pada fisiologis siswa tersebut.

b. Faktor Psikologis

Dalam hal kejiwaan, kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi setiap orang itu
berbeda. Kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi,
kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat
menentukan keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial  anak.

4
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal
utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang
berkemampuan intelektual tinggi, berbeda dengan anak yang mempunyai daya intelektual
kurang, mereka selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka
menyendiri, tingkat kecerdasan yang lambat dan temperamen.

Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah :

• Kecerdasan/inteligensi siswa
• Motivasi
• Minat
• Sikap
• Bakat

2. Faktor Eksternal

Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa/peserta didik yang meliputi
lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan
lingkungan

Macam-macam faktor eksternal yaitu :

a. Faktor Biologis

Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan
keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa
pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.

b. Faktor Physis

Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim
keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb.

c. Faktor Ekonomis atau Status Sosial Ekonomi

Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti


memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk mebeli
peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat
akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak
langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan
memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri,
perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh
keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa
“menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga
status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan
sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi”
dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya
sendiri.

5
d. Faktor Cultural

Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat
yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan
hal ini jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak – anak.

e. Faktor Edukatif

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai pengaruh


terhadap perkembangan anak manusia terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses
pengoperasian ilmu yang normatif, yang memberikan warna kehidupan sosial anak di
dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam
arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga,
masyarakat, dan kelembagaan.

f. Faktor Religious

Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain
yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih yang
memang tidak beragama sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula,
menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor
penting yang mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang
sangat berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan
peserta didik.

E. Proses Perkembangan Peserta Didik

Secara umum, proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam
perkembangan sesuatu. Adapun maksud kata proses dalam perkembangan siswa ialah
tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa, baik yang bersifat jasmaniah
maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini juga berarti tahapan perubahan
tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang tertutup.

Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau
respons/reaksi yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Proses perkembangan dengan
pengertian seperti ini menurut (Hurlock, tak pernah statis atau berhenti, karena
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan (developmental
changes). Manusia, menurut Elizabeth B. Hurlock, tak pernah statis , karena perubahan-
perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas (kemampuan) baik
yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis.

Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi “person”


(dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan.

1. Tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah).
2. Tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari Rahim ibu kealam dunia
bebas).

6
3. Tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi
yang khas (developmental of selfhood).

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organism


menuju tingkat kedewasaanya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”.
2. Tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam
menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun
psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan
tantangan hidup yang ada dihadapannya.
3. Peran seorang Guru dalam perkembangan peserta didik dalam lingkungan sekolah
sangatlah penting dalam pembentukan perkembangan yang baik untuk masa
depannya.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan terdiri dari faktor dalam
dan faktor luar.
5. Secara global, seluruh proses perkembangan individu berlangsung dalam tiga
tahapan, yaitu Tahapan proses konsepsi, Tahapan proses kelahiran, Tahapan proses
perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas.

8
9

Anda mungkin juga menyukai