Anda di halaman 1dari 9

RESUME

PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK


“PENGERTIAN,PRINSIP,DAN PENDEKATAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ASRILA NOVIRMA


NPM : 191014286206032
DOSEN PENGAMPU : OPI ANDRIANI,S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2020/2021



 
 
 
 


A. Pengertian Perkembangan Peserta Ddidik
1. Pengertian Perkembangan
Apa itu Perkembangan? Tentu saja kita sangat sering mendengar kata
Perkembangan sekaligus maknanya, setiap kita pasti berpikiran berbeda tentang
pengertian dan arti dari perkembangan tersebut. Sebelum itu kita perhatikan terlebih dahulu
pengertian perkembangan sebagai berikut :
a. menurut para ahli. Menurut Kasiram (1983 23), “Perkembangan mengandung
makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya,
mengandung arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat individu menuju
kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.”
b. Menurut Santrok Yussen (1992), Perkembangan merupakan pola perkembangan
individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat
involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya
individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai
akhir hayat yang bersifat timbul adanya perubahan dalam diri individu.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
perkembangan adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis ke arah
kesempurnaan secara terus–menerus sejak lahir hingga akhir hayat. Dalam
menumbuh kembangkan kualitas peserta didik, yang perlu dilakukan oleh tenaga
pendidik adalah mengenali peserta didik dengan sebaik-baiknya. Mengenali disini
diartikan seperti mengenal psikolog anak, bagaimana pribadi si anak, dan bagaimana cara
menghadapi watak atau karakteristik anak yang berbeda-beda. Dengan mengenali karakter
si anak, maka pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si anak.
Sehingga anak akan lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh Gurunya.
2. Pengertian Peserta Didik
Sebelum itu kita perhatikan terlebih dahulu pengertian peserta didik sebagai
berikut :
a. Menurut Sinolungan (1997). Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang
terkait dengan prosedur pendidikan sepanjang hayat, sedangkan peserta didik dalam
arti sempit adalah setiap siswa yang belajar disekolah.
b. Departemen Pendidikan nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan. Peserta didik pada usia SD/MI adalah semua anak yang memiliki
rentang usia 7-12/13 tahun.
Kesimpulannya, peserta didik yaitu semua komponen mayarakat yang belajar
dan mengembangkan diri melalui prosedur–prosedur, baik prosedur formal maupun
nonformal. Sedangkan tenaga pendidik adalah semua orang yang mengamalkan ilmu dan
pengalamannya dengan cara memberikan bekal dan pengajaran sebagai pengabdian
terhadap masyarakat. Jadi, Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari
pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajarai
aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah
menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya.
3. Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik
Berikut adapun tujuan mempelajari tentang perkembangan peserta didik adalah :
a. Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik.
b. Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat.
c. Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik.
d. Membantu memahami diri sehingga dapat berperilaku secara tepat.
4. Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik
Berikut adapun manfaat mempelajari tentang perkembangan
peserta didik adalah :
 Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual,
emosi, dan moral
 Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik.
 Dapat menegendalikan diri agar tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan
yang lainnya.
 Memberikan dorongan bagi peserta didik dalam berinteraksi.

A. Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik


Pemahaman yang baik tentang perkembangan anak, akan membantu pendidik
untuk memberi perlakuan yang benar kepada anak–anak. Perkembangan anak pada
dasarnya merupakan perubahan- perubahan yang terjadi dalam seluruh aspek yang ada
dalam diri anak, seperti aspek fisik, aspek sosial, aspek emosi, kognitif (berfikir) maupun
aspek spiritual. Di dalam perkembangan anak terdapat berbagai aturan- aturan tertentu
yang disebut dengan prinsip-prinsip perkembangan. prinsip–prinsip perkembangan
tersebut tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan adalah Proses yang tak Berakhir
Manusia akan berkembang, berubah dan dipengaruhi terus oleh pengalaman
sepanjang hayatnya, baik dalam aspek fisik maupun dalam aspek psikis dan sosialnya.
Perkembangan ini terjadi dalam proses yang tidak berakhir ditandai dengan
tercapainya kematangan fisik. Perkembangan adalah proses yang berkesinambungan,
mulai dari kelahiran berlanjut ke masa dewasa sampai usia tua. Misalnya, saat usia dini
yang ketika baru lahir nampak seperti makhluk yang tidak berdaya yang menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk tidur, makan, atau menangis; ketika sudah
sekolah, anak-anakpun mengalami kemajuan dari pengendalian diri yang sederhana
sampai ke suatu kemampuan untuk memulai suatu kegiatan serta melakukannya. Selama
di sekolah dasar, anak-anak belajar kemampuan untuk dihargai masyarakat; dan masa
remaja masa transisi dari masa kanak- kanak ke masa dewasa, serta masa dewasa,
seseorang mengikat diri pada suatu pekerjaan dan banyak yang menikah yang merupakan
masa yang paling produktif; dan masa tua terjadi penurunan kekuatan fisik membatasi
kegiatan orang yang lebih tua, penyakit yang melemahkan dapat membuat orang merasa
tak berdaya.
Setiap Anak Bersifat Individual dan Berkembang Sesuai dengan
Perkembangannya. Dalam prinsip ini, tidak semua anak yang sama usianya mempunyai
perkembangan yang sama, karena anak bersifat individual yang bebeda antara yang satu
dengan yang lain. Perolehan perkembangan bervariasi untuk setiap anak, termasuk untuk
keberfungsian semua aspek perkembangan dalam diri anak. Karena setiap anak memiliki
tingkat penguasaan yang bervariasi, ada yang cepat, lambat, sedang dan lain-lain, dan
semua itu ditentukan oleh faktor bawaan dan pengaruh belajar yang dimiliki anak.
2. Semua Aspek Perkembangan PalingBerkaitan
Aspek perkembangan anak yang berupa perkembangan fisik, sosial, emosi,
kognitif, dan spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu aspek
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lain. Perkembangan dalam satu aspek dapat
membatasi atau memfasilitasi perkembangan pada aspek-aspek lainnya. Anak yang
secara fisik berkembang sehat, akan cendrung menunjukkan konsepsi diri yang positif,
dan konsepsi diri yang positif akan berpengaruh positif terhadap perkembangan belajarnya
dan sebaliknya.Sebagai pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya hubungan antar
semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan kurikulum untuk
berbagai kelompok usia anak.
3. Perkembangan itu Terarah dan Dapat Diramalkan
Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di
mana kemampuan-kemampuan, keterampilan- keterampilan, dan pengetahuan-
pengetahuan lanjut anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-
keterampilan, dan pengetahuan-pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset perkembangan
manusia menunjukkan bahwa tahapan-tahapan pertumbuhan dan perubahan anak usia 9
tahun pertama rentang kehidupan relatif stabil dan dapat diprediksikan tahapannya.
Perubahan-perubahan yang dapat diramalkan ini terjadi pada semua bagian
perkembangan seperti perkembangan fisik, perkembangan emosi, perkembangan
sosial, perkembangan bahasa, dan perkembangan kognitif. Pengetahuan mengenai
perkembangan yang khas untuk setiap rentang usia anak membantu para orangtua atau
pendidik untuk mempersiapkan lingkungan belajar.
4. Perkembangan Berlangsung dari Kemampuan Bersifat Umum Menuju ke Bersifat
Khusus
Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju yang lebih khusus. Seperti
halnya pada awal perkembangan peserta didik berinteraksi dengan lingkungan, maka
peserta didik akan mendapatkan tanggapan secara umum. Baru setelah itu akan
mendapatkan tanggapan secara khusus dan semakin terperinci.

B. Pendekatan Perkembangan Peserta Didik


Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan
belajar mengajar, antara lain :
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan
memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual masing-masing. Misalnya
untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan atau
memindahkan salah satu dari anak didik tersebut pada tempat yang terpisah dengan jarak
yang cukup jauh. Anak didik yang suka bicara ditempatkan pada kelompok anak didik
yang pendiam.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan guru dengan tujuan
membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta membina sikap
kesetiakawanan sosial. Misalnya anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama
dengan kelompok sehingga akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan
kelebihan. Yang mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang
kekurangan. Sebaliknya mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau
belajar dari mereka yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder. Persaingan yang
positif pun terjadi di kelas.
3. Pendekatan Variasi
Pendekatan variasi adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk
menghadapi permasalahan anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi
teknik pemecaham masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak didik yang tidak
disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara pemecahannya dan
menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian juga halnya terhadap anak didik
yang membuat keributan. Di sini guru dapat menggunakan teknik pemecahan masalah
dengan pendekatanvariasi.
4. Pendekatan Edukatif
Pendekatan Edukatif adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap anak
didik yang bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai
norma hukum, norma susila, norma moral, norma sosial dan norma agama
5. Pendekatan Pengalaman
Pendekatan pengalaman adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru dengan
memberikan pengalaman-pengalaman terhadap siswa dalam rangka penanaman nilai-
nilai pendidikan. Misalnya untuk pendidikan agama Islam dilakukan pendekatan
keagamaan dengan cara siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
keagamaan baik secara individu maupun kelompok. Ketika bulan Raadhan tiba, semua
kaum muslimin diwajibkan melaksanakan ibadah puasa.
6. Pendekatan Pembiasaan
Pendekatan pembiasaan adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid
melalui cara menanamkan kebiasaan yang baik dalam kehidupan mereka. Misal seorang
guru memperlakukan peserta didik dengan akhlak karimah, sehingga ia bisa respek dan
menerima apa yang di katakana dan dianjurkan.
7. Pendekatan Emosional
Pendekatan emosional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid
melalui rangsangan verbal maupun nonverbal serta melalui sentuhan-sentuhan emosi
(perasaan). Misalnya melalui rangsangan verbal seperti ceramah, cerita, sindiran, pujian,
ejekan, berita, dialog, anjuran, perintah dan sebagainya. Sedangkan rangsangan nonverbal
seperti bentuk perilaku berupa sikap dan perbuatan.
8. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional adalah suatu pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid
dengan cara membimbing perkembangan berfikir murid ke arah yang lebih baik sesuai
dengan tingkat usianya. Misal seorang guru member siswa latihan soal sehingga siswa itu
mampu berfikir kerja otaknya untuk menjawab soal tersebut.
9. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional adalah pendekatan yang dilakukan guru terhadap murid
dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu untuk kepentingan hidup anak didik.
Misalnya pelajaran agama yang diberikan dikelas diimplementasikan kepada dalam
kehidupan sehari- hari anak didik. Dan juga anak didik dapat merasakan manfaat ilmu
yang didapatnya di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, 2000. Etika Pola.Jakarta: Rineka Cipta.


Erman, 1995.Dasar dan Bimbingan Konseling Jakarta: Depdikbud
Hartono.2003. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Depdikbud Direktorat
Syah,Muhibbin. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Raja Gravindo Persada

Anda mungkin juga menyukai