Pendahuluan
Perkembangan anak adalah sesuatu yang kompleks. Artinya, banyak faktor
yang turut berpengaruh dan saling berkaitan dalam berlangsungnya proses
perkembangan anak. Perkembangan merupakan perpaduan dari proses-proses
biologis, kognitif, dan psikososial.
Ini berarti bahwa perkembangan berlangsung secara utuh dalam aspek yang
ada dalam diri manusia. Dengan kata lain, setiap aspek perkembangan itu
tidak berkembang sendiri-sendiri.
Masa remaja adalah suatu masa perkembangan yang ditandai adanya proses p
erubahan dan kondisi “entropy” ke kondisi “negentropy”. Entropy adalah suatu
keadaan dimana kesadaran (pengetahuan juga perasaan) manusia belum tersusun
rapih sehingga belum berfungsi maksimal. Sedangkan negentropy adalah suatu
keadaan dimana kesadaran tersusun urut.
Masa remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak dengan masa
dewasa. Lazimnya masa remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang
dan berakhir saat mencapai usia matang tersebut. Masa remaja ini terjadi beberapa
perubahan atau perkembangan yang terjadi antara lain perkembangan fisik, perke
mbangan emosional dan perkembangan seksual.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menuju ke jenjang
kedewasaan kebutuhan hidup seseorang mengalami perubahan-
perubahan sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Pengertian Perkembangan
Secara sederhana, Seifert & Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan
sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, patterns of thinking,
social relationship, and motor skills”.
1
Dra. Desmita, M. Si., Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2009), hlm. 8
2
Prof. Dr. M. Djawad Dahlan, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung, PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2019), hlm. 15
4. Latihan (exercise). Perubahan prilaku yang bersifat mekanistis dan lebih
banyak menyentuh aspek psikomotor organisme sebagai akibat
pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.3
a. Muta'allim
Muta'allim adalah orang yang sedang diajar atau orang yang sedang belajar.
Muta'allim erat kaitannya dengan mu'allim karena mu'allim adalah orang yang
mengajar, sedangkan muta'allim adalah orang yang diajar Kewajiban menuntut
ilmu atau belajar sesuai dengan dengan firman Allah SWT:
َ ۡٓ ٓ ۡ َۡ ۡ َ ۡ ٓ أ َ ۡ َ ذ ُّ َ ا َ َ َۡ َ َۡ ََۡ َ ا
ٓسلو ٓأل ٓٱلِك ِٓر ٓإِن ٓكنتم َّٓل ِ ومآ ٓأرسلنا ٓقبلك ٓإَِّل ٓرِجاَّل ٓن
ٓ وِح ٓإَِل ِهمۖۡ ٓف
َ َ َ
ٓ ٓ٧ٓت ۡعل ٓمون
3
Dra. Desmita, M. Si., Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2009), hlm. 10-15
yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”. (Q.S. A;-Anbiyaa:
7).
b. Mutarabbi
Mutarabbi adalah orang yang dididik dan orang yang diasuh dan orang yang
dipelihara. Defenisi Mutarabbi adalah lawan dari defenisi murabbi yaitu
pendidik, pengasuh. Sedangkan mutarabbi adalah yang dididik dan diasuh.
c. Muta'addib
Muta'addib adalah orang yang yang diberi tata cara sopan santun atau orang
yang dididik untuk menjadi orang yang baik dan berbudi. Muta'addib juga berasal
dari muaddib yang artinya mendidik dalam hal tingkah laku peserta didik. Jadi,
muta’addib adalah orang yang diberi pendidikan tentang tingkah laku.4
Anak didik adalah sasaran pendidikan. Pihak yang dididik, diarahkan, dipimpin
dan diberi anjuran-anjuran norma norma dan bermacam-macam llmu pengetahuan
dan keterampilan atau dikatakan juga pihak yang dihumanisasikan. Anak adalah
orang yang senantiasa mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai
meninggal. Adapun perkembangan itu sendiri adalah perubahan yang terus menerus
yang menyangkut diri anak atau dengan Pendidik dalam hal ini hendaklah selalu
memberikan bimbingan secara terartur memberikan perlindungan dan harus sabar
serta tekun dan juga memberikan bimbingan sesuai dengan perkembangan yang
sedang dialami oleh anak.
4
Salminawati, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Perdana Muliana Sarana, 2011), h.
139-140
Untuk memudahkan identifikasi, biasanya masa remaja dibatasi oleh waktu
tertentu, WHO membagi 2 tahap usia remaja yaitu:
Oleh karena itu, anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) dapat dikategor
ikansebagai anak usia remaja awal. Pada umumnya ketika usia Sekolah Menengah
Pertama (SMP) adalah masa remaja awal setelah mereka melalui masa-
masa pendidikan Sekolah Dasar. Remaja awal ini berkisar antara umur 10-14 tahun.
1. Aspek Kognitif
Periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan
usia peserta didik SMP, merupakan ‘period of formal operation’. Pada usia ini,
yang berkembang pada peserta didik adalah kemampuan berfikir secara simbolis
dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan
objek yang konkrit atau bahkan objek yang visual. Peserta didik telah memahami
hal-hal yang bersifat imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran, bahwa belajar
akan bermakna kalau input (materi pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat peserta
didik. Pembelajaran akan berhasil kalau penyusun silabus dan guru mampu
menyesuaikan tingkat kesulitan dan variasi input dengan harapan serta karakteristik
peserta didik sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.
5
Dra. Desmita, M. Si., Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2009), hlm
2. Aspek Psikomotor
Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui
oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga melalui beberapa tahap. Tahap-
tahap tersebut antara lain:
1) Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini
terjadi karena peserta didik masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan
gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelum melakukan suatu gerakan.
2) Tahap asosiatif
Pada tahap ini, seorang peserta didik membutuhkan waktu yang lebih pendek
untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan
gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini
masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotor.
3) Tahap otonomi
Pada tahap ini, seorang peserta didik telah mencapai tingkat otonomi yang
tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia tetap dapat
memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi
karena peserta didik sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan
gerakan-gerakan.
3. Aspek Afektif
Keberhasilan proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman tentang
perkembangan aspek affektif peserta didik. Ranah affektif tersebut mencakup
emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Pemahaman terhadap
apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua atau bahasa
asing. Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku peserta didik yang
sangat penting dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
1) Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada dirinya
sendiri.
2) Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
3) Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang, dsbnya.
4) Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
5) Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.
6) Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada
perasaan orang lain.
1) Masa transisi
2) Perkembangan hormonal (karakteristik seks primer: alat kelamin pada laki-
laki dan Rahim pada wanita).
3) Masa pubertas perubahan ukuran tubuh proposi tubuh (kaki,tangan lebih
panjang dibandingkan dengan tubuh).
4) Kematangan seksual.
1) Tinggi badan
Bagi perempuan pertumbuhan tinggi badan sebelum haid rata-rata 5 inchi pertahun
namun setelah haid menurun 1 inchi pertahun dan berhenti usia 18 tahun. Bagi laki-
laki usia pertumbuhan meningkat pesat dimulai pada umur 13 tahun, mencapai pu
ncak pada usia 14 tahun dan melambat pada usia 15 tahun.
2) Berat Badan
Bagi anak perempuan perubahan berat terjadi sebelum dan sesudah haid
pertama,selanjutnya hanya bertambah sedikit. Anak laki-laki mengalami puncak
pertambahan berat badan pada usia 16 tahun.
3) Ciri Primer
a) Laki-laki
b) Perempuan
4) Ciri Sekunder
No Laki-laki Perempuan
1 Timbulnya rambut pada bagian- Timbulnya rambut pada bagian-
bagian tertentu (ketiak, alat kelami bagian tertentu (ketiak, alat kelamin)
n,wajah)
2 Kulit kasar, tidak jernih, pucat dan Kulit menjadi lebih kasar, tebal, pucat
pori-pori meluas dan lubang pori-pori bertambah besar
3 Kelenjar lemak memproduksi Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
minyak dalam kulit semakin mem menjadi lebih aktif. Sumbatan
besar dan menjadi aktif kelenjar lemak dapat menyebabkan j
sehingga menimbulkan jerawat. erawat. Kelenjar lemak di ketiak
Kelanjar keringat di mengeluarkan banyak keringat dan b
ketiak mulai berfungsi dan keringa aunya menusuk sebelum dan selama
t bertambah banyak masa haid.
4 Otot bertambah besar dan kuat Otot semakin besar dan kuat sehingga
sehingga memberi bentuk bagi member bentuk pada bahu, lengan
lengan, tungkai kaki dan bahu. dan tungkai kaki
5 Suara berubah setelah rambut Suara lebih penuh dan merdu
kemaluan timbul. Suara menjadi
serak dan menggema
6 Dada bidang dan payudara rata Dada menyempit dan payudara besar
7 Pinggul kecil dan sempit Pinggul lebar dan bulat sebagai akiba
tmembesarnya tulang pinggul dan be
rkembangnya lemak bawah kulit
2. Kematangan
Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis
sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima
nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping
itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.
Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati”.