Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam ilmu psikologi, ilmu psikologi perkembangan termasuk bidang
kajian yang melibatkan banyak pihak untuk mempelajarinya. Dengan
memahami perkembangan individu dan mengetahui fase-fasenya dalam dunia
pendidikan misalnya, maka dapat disusun kurikulum, materi, metode, sarana
dan alat-alat yang mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak mampu
memberikan berbagai model pelayanan pada anak secara psikologis sampai
usia remaja, sehingga setiap individu diharapkan bisa menjalani tugas
perkembangan dengan baik dalam setiap tahapannya sekaligus beradaptasi
dengan lingkungan dengan baik pula.
Sebagai suatu disiplin ilmu, Psikologi perkembangan merupakan
sekumpulan ide-ide dan konsep-konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat
melalui penelitian. Dengan kata lain psikologi perkembangan bertumpu pada
gagasan-gagasan dialogis dengan pengalaman empiris yang terdiri atas fakta
atau informasi untuk diolah menjadi teori yang valid sebagai tempat
berpijaknya suatu ilmu pengetahuan yang ilmiah. Dengan demikian,psikologi
perkembangan membahas tentang perkembangan dan pertumbuhan individu
sepanjang hayat life span.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Perkembangan Jiwa Seseorang?
2. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa
Seseorang?
3. Bagaimana Proses Perkembangan Jiwa Seseorang?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Jiwa Seseorang


Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para tokoh psikologi
berkaitaan dengan perkembangan, di antaranya Alizabeth sebagaimana
dikemukakan Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir 3 mengatakan bahwa
Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan ini bersifat
kualitatif mengenai suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang
komplek.
Sementara itu J.P. Chaplin mengumpulkan 4 (empat) arti perkembangan
yaitu:
1. perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, mulai
lahir sampai mati
2. pertumbuhan
3. perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah
ke dalam bagian-bagian fungsional
4. kedewasaan atau kemunculan pola-pola dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.
McLeod, sebagaimana dikemukakan Muhibbinsyah mengatakan bahwa
secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of
development.
Muhibbinsyah memberikan kesimpulan terkait perkembangan yaitu
sebagai rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang
lebih maju dan sempurna. Berdasarkan dari pengertian perkembangan di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan jiwa seseorang adalah
perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan kualitatif akibat dari
perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubaahan fisik.

2
Perubahan kualitatif sering disebut dengan “perkembangan”, seperti perubahan
dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari kekanak-kanakan menjadi
dewasa, dan seterusnya. sedang perubahan kuantitatif sering di sebut dengan
“pertumbuhan”, seperti perubahan tinggi dan berat badan. Perkembangan lebih
menunjukkan suatu proses tertentu, yaitu suatu proses yang menuju ke depan
dan tidak dapat diulang kembali.
Dalam perkembangan manusia terjadi perubahan-perubahan yang sedikit
banyak bersifat tetap dan tidak dapat diulangi. Perkembangan menunjukkan
pada perubahan-perubahan dalam suatu arah yang bersifat tetap dan maju.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan yang lebih dapat mencerminkan
sifat-sifat mengenai gejala psikologis yang tampak. Senada dengan pengertian
diatas, perkembangan juga diartikan sebagai perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai
meninggal dunia.
Adapun pengertian lain dari perkembangan itu adalah perubahan-
perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun
psikis (rohaniah). Adapun yang dimaksud dengan sistematis, berarti perubahan
dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling
mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Sebagai contoh kemampuan berjalan
anak seiring dengan matangnya otot kaki, dan keinginan remaja untuk
memperhatikan jenis kelamin lain seiring dengan matangnya organ-organ
seksualnya. Progresif diartikan perubahan yang terjadi bersifat maju,
meningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik) maupun
kualitatif (psikis). Sebagai contoh terjadinya perubahan proporsi dan ukuran
fisik anak (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar); dan
perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang sederhana sampai
kepada yang kompleks (mulai dari mengenal abjad atau huruf hijaiah sampai
kemampuan membaca Alquran, buku, majalah dan koran). Sedangkan
berkesinambungan diartikan perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu

3
berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau
loncat-loncat. Contohnya: untuk dapat berdiri, seorang anak harus menguasai
tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Seseorang


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jiwa seseorang ada 10
yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Perkembangan Internal
Yang dimaksud dengan faktor perkembangan internal adalah segala sesuatu
yang ada dalam diri seseorang yang keberadaannya mempengaruhi
dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor perkembangan internal
tersebut adalah faktor perkembangan jasmaniah, faktor perkembangan
perkembangan psikologis, dan faktor perkembangan kematangan fisik dan
psikis
2. Faktor Perkembangan Eskternal
Faktor perkembangan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar
diri seseorang yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika
perkembangan. Yang termasuk faktor perkembangan eksternal antara lain :
faktor perkembangan sosial, faktor perkembangan budaya, faktor
perkembangan lingkungan fisik, dan faktor perkembangan lingkungan non
fisik.
3. Faktor Perkembangan Pembawaan
Ada waktu seseorang lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang
ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan kemungkinan potensi yang
ada pada seseorang yang baru lahir adalah :
a. Kecerdasan
b. Bakat-bakat khusus
c. Jenis kelamin
d. Jenis ras
e. Sifat-sifat fisik
f. Sifat-sifat kepribadian
g. Dorongan-dorongan

4
4. Masa Kandungan dan Bayi
Pada waktu dilahirkan seseorang telah merupakan satu kesatuan psycho-
physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam
kandungan ibu. Selama perkembangannya seseorang-seseorang itu tidak
statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada
mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan
perkembangannya itu.
5. Pengalaman di Masa Kecil Seseorang
Seseorang  dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan.
Masa seseorang awal dimulai ketika seseorang berusia antara 2 sampai 6
tahun. Pada masa seseorang awal perkembangan fisik seseorang akan
terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada
seseorang usia ini faktor perkembangan pembawaan seseorang akan mulai
terlihat dan orang tua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh
gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan seseorang.
6. Lingkungan Sekitar
Kehidupan manusia khususnya seseorang dibutuhkan banyak berinteraksi
dengan seseorang lainnya. Lingkungan fisik (phiysical envirenment) banyak
mempengaruhi perkembangan seseorang. Faktor perkembangan lingkungan
seperti halnya alam sekitar disebut sebagai faktor perkembangan exogen.
Pada seseorang usia ini seseorang seseorang sudah siap memasuki dunianya
yakni masuk dunia komunikasi. Kemampuan berbicara, mobilitas,
keikutsersertaan sosial yang cepat, kesemuanya mempercepat pertumbuhan
intelektual seseorang. Pada masa seseorang usia seperti ini telah mendapat
besar perkembangan berbahasa mereka sebagai salah satu tugas belajar
mereka yang penting. Kemampuan berbahasa yang dicapai akan
memeudahkan mereka belajar lebih lanjut.
7. Orang Tua, Budaya, Agama
Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta
menanggapi kemauan seseorang. Melalui berbagai komunikasi serta
interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian
seorang seseorang, selain itu ada pula faktor perkembangan lingkungan

5
yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan seseorang, seperti
halnya dengan kebudayan. Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut
mewarnai situasi, kondisi ataupun corak interaksi di mana seseorang itu
berada. Selain faktor perkembangan-faktor perkembangan di atas, faktor
perkembangan agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pribadi dan kebiasaan seseorang. Salah satunya adalah seseorang mulai tahu
tentang kebersihan, yakni dengan melakukan buang air di tempat yang biasa
dilakukan oleh orang tuanya.
8. Kecakapan, Harga Diri, Persepsi, Keinginan
a. Kecakapan dan keterampilan seseorang
Seseorang yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam
mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya:
seseorang yang pandai bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi
dengan lingkungannya.
b. Harga diri
Seseorang yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.
c. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
Pandangan seseorang terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam
perkembangan kognitifnya. seseorang yang memandang dirinya buruk
akan lebih sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Contoh:
seseorang yang kurang percaya diri akan merasa malu untuk
menunjukkan kemampuannya.
d. Keinginan
Seseorang yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang
tinggi untuk meraih keinginannya.
9. Orang Terdekat, Cara Mendidik, Pergaulan, Kelompok
a. Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/ dekat dan
orang tersebut dapat memberikan kepercayaan sehingga melalui orang-
orang terdekatnya itu perkembangan konatif seseorang dapat meningkat

6
karena adanya dorongan dari orang-orang yang tersayang. Contohnya:
sahabat, orang tua, kakak, dan adik.
b. Cara orang tua mendidik dan membina seseorang
Orang tua yang mendidik seseorang dengan cara bertahap dalam
menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik seseorang dengan penuh kasih
sayang, biasanya seseorang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan
mereka akan mudah dalam mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya. Contohnya: orang tua mengajarkan tentang kepercayaan diri
kepada seseorang disertai dengan memberikan dorongan
c. Jenis dan sifat pergaulan
Pergaulan seseorang dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap
motivasi yang dimunculkan dalam dirinya.
d. Kelompok bermain dimana seseorang bergabung
Kelompok bermain yang diikuti oleh seseorang berpengaruh dalam
pengembangan potensi seseorang.
10. Faktor perkembangan Turunan (Warisan)
a. Bentuk tubuh dan warna kulit.
Gen dari orang tua akan memepengaruhi jasmani dan tidak bisa di ubah
oleh teknologi secanggih apapun.
b. Sifat – sifat
Warisan dari orang tua sama halnya dengan bentuk tubuh dan warna kulit
tidak dapat diubah. Tipe manusia berdasarkan sifatnya menurut Edward
Sparanger adalah manusia ekonomi, teori, politik, sosial, seni dan agama.
c. Inteligensi
Yaitu kemampuan umum untuk penyesuaian terhadap situasi atau
masalah. Tes Inteligensi yang standar antara lain tes binet-simon, tes
Wechsler, tes Army Alpha dan Beta, tes Progressive Matrices
d. Bakat
Yaitu kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis
kemampuan yang dimiliki seseorang. Bakat dapat diketahui dari tingkah
laku seseorang atau dengan tes bakat. Bila seorang seseorang tidak diberi

7
kesempatan untuk melatih bakatnya, maka bakatnya tersebut tidak akan
berkembang
e. Penyakit atau cacat tubuh
Orang yang sehat atau memiliki tubuh lengkap tidak kurang suatu apapun
dengan orang yang memiliki cacat tubuh atau sakit tentu memiliki rasa
yang berbeda dalam memandang diri sendiri, kehidupan, dan sekitarnya
sehingga secara langsung akan berpengaruh pada perkembangan
perkembangan psikologinya.

C. Proses Perkembangan Jiwa Seseorang


Semakin seseorang lanjut usia, daya dukung jiwa nabati (vegetative soul)
dan jiwa hewani (animal soul) semakin melemah. Puncak pertumbuhan organ
dan jiwa nabati mungkin mentok pada usia 25 tahun dan puncak kesegarannya
bertahan sampai usia 50-an.
Begitupun daya dukung jiwa hewani semakin lanjut usia seseorang
semakin melemah. Namun, mestinya yang terus bertahan dan justru semakin
berkembang adalah jiwa insani dan jiwa robbani-nya. Bagi mereka yang
meyakini dalam diri manusia terdapat ruh ilahi yang mesti kembali ke asalnya,
pada dasarnya hidup itu sebuah progres dan pertumbuhan untuk
menyempurnakan perkembangan jiwanya ke arah lebih religius (QS. Ash-
Sham ayat 7-9).
Jika jiwa seseorang telah dipimpin jiwa robbani dan kemudian menjalani
hidup sesuai tuntunan ilahi, Allah menjanjikan kehidupan barunya nanti penuh
kedamaian dan kebahagiaan (QS. Al- Fajr ayat 27-30). Tema eskatologis ini
bagian sentral dalam setiap agama. Dengan ungkapan lain, agenda utama hidup
adalah berusaha menyempurnakan dirinya melalui dukungan jiwa nabati dan
jiwa hewani agar kualitas jiwa insani serta jiwa robbani senantiasa meningkat.
Istilah 'jiwa' bisa saja diperdebatkan secara teoritis dan teologis, namun
berdasarkan pengamatan empiris terhadap wujud dan orientasi perilaku
manusia sehari-hari, dalam diri manusia terdapat daya hidup nabati, hewani,
insani, dan ilahi atau robbani.

8
Ketika usia seseorang semakin lanjut, kekuatan dan tuntutan daya nabati
dan daya hewani sudah melemah, daya insani serta robbani mestinya semakin
berkembang. Semakin lanjut usia seseorang hendaknya semakin matang dan
bijak karena sesungguhnya proyek kehidupan tetap berlanjut, bahkan hidup
tidak berakhir dengan peristiwa kematian.
Ibarat membangun rumah, semakin mendekati selesai (finishing touch)
justru pekerjaan semakin lembut dan memerlukan sentuhan kualitas seni yang
tinggi. Tidak lagi terfokus pada aspek material yang kasar. Begitulah tahapan
proyek dan misi kehidupan. Semakin lanjut usia mestinya lebih fokus pada
peningkatan moral dan spiritual sehingga usia lanjut bukan memasuki
antiklimaks.
Siddhartha Gautama, misalnya nekad meninggalkan kemewahan istana
untuk mencari hakikat hidup dan dia merasa menemukan jati dirinya yang
lebih sejati dan lebih tinggi setelah melakukan inner journey. Yaitu perjalanan
ke dalam diri yang bersifat spiritual dengan melakukan meditasi merenungkan
hakikat dan makna hidup. Setelah menemukan kebahagiaan batin, lalu
Gautama membagi pengalaman dan kekayaan hidupnya untuk sesama manusia
sehingga dia dikenal sebagai seorang pencerah zaman yang getarannya masih
berlangsung sampai hari ini. Pemuda Muhammad yang kemudian menjadi
Rasulullah pada awalnya juga melakukan meditasi ke Gua Hira untuk
merenungkan apa sesungguhnya makna dan tujuan hidup ini. Dia membaca
ayat-ayat semesta untuk mencari jejak Sang Penciptanya. Pada tahap itu sudah
tentu yang aktif bukan tataran jiwa hewani, melainkan daya refleksi insani
yang dipandu oleh daya robbani untuk masuk ke alam metafisika. Setelah
menjadi Rasulullah, perjalanan dan pendakian spiritualnya melangkah lebih
jauh lagi dengan bimbingan Jibril yang dikenal sebagai peristiwa mikraj.
Kendati begitu, Rasulullah tetap kembali ke bumi, bergaul dan menyapa
masyarakat untuk membangun peradaban yang berakhlak mulia dengan
panduan ruh dan kebenaran ilahi. Berbagai aktivitas ritual dalam agama
mestinya memberikan cahaya dan energi ilahi sehingga aspek jasadi, nabati,
dan hewani dalam diri manusia menyangga dan memfasilitasi perkembangan
jiwa insani dan robbani.

9
Jika pemikiran ini diproyeksikan ke dalam pembangunan bangsa dan
masyarakat, saya khawatir yang menjadi orientasi dan prioritas pembangunan
kita masih terhenti pada dominasi dan orientasi jiwa hewani yang selalu
mengejar kesenangan jasadi (physical pleasure). Potensi intelektualitas insani
lepas dari kendali nilai-nilai robbani, lalu terjatuh melayani dorongan nafsu
hewani.
Mereka yang gagal menjadikan jiwa robbani-nya sebagai pemimpin bagi
kehidupannya oleh Alquran diposisikan derajatnya lebih rendah dari hewan
(QS. Al-A’raf ayat 179). Tak aneh, yang muncul adalah pertengkaran berebut
jabatan dan materi untuk kepuasan diri, bukan berkompetisi melayani dan
berbagi kasih untuk sesama manusia.
Pusat-pusat pendidikan dan kesenian sebagai simbol dan puncak
peradaban dikalahkan oleh bangunan mal pusat konsumerisme untuk
memenuhi gelegak dahaga jiwa nabati dan hewani. Ini persis yang disinyalir
oleh Thomas Hobbes, sesungguhnya manusia menyimpan watak homo homini
lopus. Manusia adalah serigala bagi yang lain.Ketika sama-sama lapar, akan
saling terkam terhadap yang lain untuk memperebutkan makanan

10
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Pengertian Perkembangan jiwa Seseorang
Perkembangan itu adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau
organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Jiwa Seseorang
a. Faktor Perkembangan Internal
b. Faktor Perkembangan Eksternal
c. Faktor Perkembangan pembawaan
d. Masa Kandungan dan bayi
e. Pengalaman di Masa Kecil Seseorang
f. Lingkungan Sekitar
g. Orang tua, Budaya, Agama
h. Kecakapan, Harga Diri, Persepsi, Keinginan
i. Orang Terdekat, Cara Mendidik, Pergaulan, Kelompok
j. Faktor Perkembangan Turunan
3. Proses Perkembangan jiwa Seseorang
Semakin seseorang lanjut usia, daya dukung jiwa nabati (vegetative soul)
dan jiwa hewani (animal soul) semakin melemah. Puncak pertumbuhan
organ dan jiwa nabati mungkin mentok pada usia 25 tahun dan puncak
kesegarannya bertahan sampai usia 50-an.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://core.ac.uk/download/pdf/228453547.
 https://dosenpsikologi.com/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-
dalam-psikologi
 https://m.tribunnews.com/ramadan/2015/07/09/proses-perkembangan-jiwa

12

Anda mungkin juga menyukai