Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik
Tutor :

Disusun oleh :
Kelompok 1

1. Resha Kusuma Wardani (856771266)


2.

UPBJJ PALEMBANG PROGRAM STUDI PGSD BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar
Perkembangan” dapat diselesaikan. Kami berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca serta menjadi referensi bagi pihak
yang membutuhkan. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Demikian
yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Pengenalan Teori dan
Prinsip Dasar Perkembangan ini dapat bermanfaat.
1. Pengenalan Teori dan Prinsip Dasar Perkembangan
A. Definisi Perkembangan
Perkembangan berasal dari terjemahan kata Development yang mengandung
pengertian perubahan yang bersifat psikis/mental yang berlangsung secara bertahap
sepanjang manusia hidup untuk menyempurnakan fungsi psikologis yang diwujudkan
dalam kematangan organ jasmani dari kemampuan yang sederhana menjadi
kemampuan yang lebih kompleks, misalnya kecerdasan, sikap, dan tingkah laku
Perkembangan dalam konteks psikologi diartiksn sebagai proses yang terjadi
secara terus-menerus atau berkesinambungan dan juga perubahan yang terjadi di
dalam indivisu secara sistematis. Yang dimaksud secara sistematis adalah proses dan
perubahan yang terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang relatif panjang,
berpola dan berurutan dari satu perubahan ke perubahan berikutnya.
Menurut Reni Akbar Hawadi (Desmita, 2014:9) perkembangan secara luas
diartikan sebagai keseluruhan proses perubahan potensi yang dimiliki individu yang
diwujudkan dalam bentuk kualitas kemampuan, sifat, ciri-ciri yang baru.
Perkembangan juga mencakup konsep usia, yang dimulai saat terjadinya pembuahan
dan akan berakhir dengan kematian.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah suatu proses perubahan yang
terus menerus terjadi sepanjang hidup yang bersifat kualitatif atau tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk angka.
B. Karakteristik Perkembangan
Adapun karakteristik perkembangan adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan bersifat Sepanjang Hayat
Perkembangan manusia adalah proses yang terjadi pada individu sejak dalam
kandungan sampai dengan individu meninggal dunia, jadi perkembangan akan terus
terjadi pada setiap individu.
2. Perkembangan bersifat Multidimensional
Perkembangan bukan hanya sebatas pada kondisi fisik atau kognitif saja,
tetapi perkembangan meliputi berbagai aspek yang saling berkaitan dan salaing
mempengaruhi satu sama lain. Menurut Santrock, perkembangan terdiri atas dimensi
biologi, kognitif dan emosional.
3. Perkembangan bersifat Multiarah
Pada proses perkembangan tidak selalu terjadi perkembangan yang meningkat
tetapi ada juga yang memudar dan kemudian menghilang.
4. Perkembangan seperti Plastisin
Seperti sifat plastisin yang lentur dan mudah dibentuk, pada proses
perkembangan, perubahan yang terjadi pada individu dapat dibentuk dan diubah
bentuknya, artinya perkembangan individu dapat dipengaruhi oleh banyak hal.
5. Perkembangan bersifat Kontekstual
Seluruh perkembangan yang terjadi dalam diri setiap manusia terjadi dalam
suatu konteks atau kondisi. Jadi, kondisi tertentu dalam suatu konteks dapat
mempengaruhi perkembangan manusia.
C. Prinsip Dasar Perkembangan
Menurut Eggen dan Kauchack ada beberapa prinsip dasar mengenai
perkembangan, yaitu:
1. Perkembangan bergantung pada genetik dan lingkungan
Bertambahnya umur menyebabkan adanya perubahan-perubahan fisik dan
genetik dalam diri manusia. Contoh, siswa SMA secara alami mempunyai
kemampuan kognitif yang lebih matang daripada anak TK sehingga kurikulum TK
memang tidak dirancang untuk mempelajari hal-hal yang abstrak.
2. Proses yang teratur dan mengikut pola yang dapat diprediksi
Perkembangan terjadi secara sistematis, perkembangan adalah proses yang
teratur, terbangun secara berangsur-angsur dan ada polanya.
3. Orang berkembang dengan kecepatan berbeda-beda
Meskipun secara umum pola perkembangan dapat diprediksi berdasarkan usia,
kecepatan seseorang untuk mencapai tahap perkembangan tertentu tidak selalu sama.
D. Dimensi atau Aspek Perkembangan
Perkembangan manusia terdiri atas 3 proses yaitu:
1. Proses Biologis
Pada proses biologis ini menyebabkan perubahan fisik manusia. Faktor
genetik dan keturunan (hereditas) yang diwariskan orang tua. Perkembangan otak,
berat dan tinggi badan yang bertambah dan lain-lain.
2. Proses Kognitif
Adalah perubahan pemikiran atau cara berpikir seseorang, kecerdasan dan
perkembangan bahasa.
3. Proses sosioemosional
Melibatkan perubahan-perubahan hubungan individual dengan orang lain,
perubahan emosi dan perubahan kepribadian.
Ketiga proses perkembangan tersebut tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi
saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
E. Tahapan Perkembangan
Tahapan perkembangan adalah periode waktu walam hidup manusia dengan
karakteristik perkembangan aspek biologis, kognitif dan sosioemosional tertentu.
Berikut adalah dlapan tahapan perkembangan yang paling umum digunakan
1. Masa Pra-natal
Masa pra-natal atau lebih dikenal dengan masa sebelum lahir, ditandai dengan
proses pembentukan sistem jaringan dan struktur organ-organ fisik. Pertumbuhan dan
perkembangan dimulai sejak terjadinya pertemuan sel sperma dengan sel telur yang
bakal menjadi calon manusia. Proses perubahan tersebut berlangsung secara cepat
yakni 9 bulan 10 hari atau 42-43 minggu. Pertumbuhan dan perkembangan janin pada
masa pra-natal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu dan lingkungannya.
2. Masa Bayi
Saat janin berusia 9 bulan 10 hari seluruh organ fisiknya telah matang
(mature) dan bayi siap dilahirkan ke dunia, setelah dilahirkan bayi segera menangis
sebagai tanda berfungsinya perasaan dan panca-indra dalam menghadapi penyesuaian
diri dengan lingkungan hidupnya yang baru. Bayi akan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dibawah pengasuhan dan bimbingan 15 orangtua, pada masa ini anak
akan belajar mengembangkan kemampuan motoriknya dengan cara merangkak,
berjalan, bahkan berlari.
3. Masa Kanak-kanak Awal
Secara kronologis usia yang tergolong masa anak-anak awal (early childhood)
saat anak berusia 4 tahun-5 tahun 11 bulan. Anak-anak pada masa ini masih
memfokuskan diri pada hubungan dengan orangtua atau keluarga, masa anak-anak
awal ditandai dengan kemandirian, kemampuan mengontrol diri (self control) serta
keinginan untuk memperluas pergaulan melalui kegiatan bermain sendiri atau
bermain dengan teman sebayanya. Manfaat permaianan pada masa anak-anak awal
adalah mengembangkan kepribadian, bermain juga berguna untuk mengembangkan
kemampuan motorik halus dan kasar anak.
4. Masa Kanak-kanak
Masa anak-anak tengah dialami oleh anak-anak usia 7-9 tahun, atau secara
akademis anak-anak yang duduk di kelas awal SD (kelas 1, 2, dan 3). Kehidupan
sosial anak pada masa ini diwarnai dengan kekompakan kelompok teman sebaya yang
berjenis kelamin sejenis (homogen). Pada masa ini anak-anak mulai menguasi
keterampilan-keterampilan akademik dasar, misalnya membaca, menulis dan
berhitung.
5. Masa Remaja
Ciri-ciri seorang anak telah memasuki masa remaja adalah pertumbuhan fisik
relatif cepat, organ-organ fisik telah mencapai taraf kematangan yang memungkinkan
berfungsinya sistem reproduksi dengan sempurna.
6. Masa Dewasa Awal
Segala aspek perkembangan pada usia ini bisa dikatakan telah matang, tapi
pada organ-organ tertentu masih tetap tumbuh dan berkembang walupun berjalan
dengan sangat lambat. Pada masa ini juga individu mulai mandiri secara finansial,
mulai mengembangkan kariernya, mencari pasangan hidup dan memulai keluarganya.
7. Periode Dewasa Madya
Masa dewasa tengah merupakan masa yang penuh tantangan karena kondisi
fisik individu sudah mulai mengalami penurunan, untuk wanita ditandai dengan mulai
terjadinya menopause. Masa dewasa tengah umumnya terjadi pada usia 40-60 tahun.
8. Periode Lansia (Dewasa akhir)
Masa ini ditandai dengan semakin menurunnya berbagai fungsi fisik dan
organ-organ tubuh, melemahnya otot-otot tubuh sehingga akan merasa cepat lelah dan
semakin sering mendapat keluhan penyakit, selain itu fungsi ingatan juga semakin
melemah atau sering disebut pikun.

2. Teori-Teori Perkembangan Manusia


A. Teori Psikososial Erikson
Erikson mengembangkan toeri pengembangan psikososial yang etrinspirasi
dari Sigmund Frued yang dikenal dengan teori psikososial. Ia membagi menjadi
beberapa tahapan, yaitu:
 Trust vs Mistrust (percaya vs tidak percaya) usia 0-1 tahun
Tahap ini terjadi pada usia 0 sampai dengan usia 18 bulan. Tingkat pertama
teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara lahiran sampai usia
satu tahun dan merupakan tingkatan paling dasar hidup. Dalam tahap ini bayi
berusaha keras untuk mendapatkan pengasuhan dan kehangatan, jika ibu
berhasil memenuhi kebutuhan anaknya, sang anak akan mengembangkan
kemampuan untuk dapat mempercayai dan dapat mengembangkan asa (hope).
 Autonomy vs Shame (Kemandirian vs Rasa Malu)usia 2-3 tahun
Dalam tahap ini, anak akan belajar dirinya memiliki kontrol atas tubuhnya.
Jika kesempatan otonomi ini tidak dicapainya, ia akan tumbuh menjadi balita
yang ragu-ragu akan kemampuannya dan akan malu-malu.
 Inisiatif vs Rasa Bersalah usia 3-6 tahun
Pada periode inilah anak belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan
tindakannya. Resolusi yang tidak berhasil dari tahapan ini akan membuat
sang anak takut mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena takut
berbuat salah. Anak memiliki rasa percaya diri yang rendah dan tidak mau
mengembangkan harapan-harapan ketika ia dewasa. Bila anak berhasil
melewati masa ini dengan baik, maka keterampilan ego yang diperoleh
adalah memiliki tujuan dalam hidupnya.
 Tekun vs Rasa Rendah Diri (7 tahun hingga masa pubertas)
Anak-anak belajar untuk menjadi kompeten dan efektif dalam melakukan
aktivitas-aktivitas yang dihargai oleh orang dewasa dan teman sebayanya,
jika tidak tercapai, mereka akan merasa rendah diri.
 Identitas vs Kebingungan Identitas (Remaja)
Remaja berusaha untuk menemukan identitas personal mereka ketika berada
dalam suatu kelompok sosial. Jika tidak menemukan identitas pribadinya,
mereka akan bingung tentang siapa dirinya dan peranannya dalam kehidupan.
 Keintiman vs Ketidakintiman (Dewasa Awal)
Pada masa ini individu akan mencari rasa nyaman melalui
kemesraan/keintiman dengan orang lain. Keintiman yang dimaksud adalah
untuk menerima orang lain apa adanya serta berbagi bermacam aspek
kehidupan dengan orang tersebut.
 Bangkit dan Stagnan (Dewasa Madya)
Menurut Erikson, tujuan dari dewasa madya adalah fokus pada peduli
merawat anak-anak. Maka pada tahap ini seseorang mampu memprioritaskan
hidup mereka untuk anak-anak.
 Integritas vs Putus Asa (Lansia)

Anda mungkin juga menyukai