Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMAHAMAN UMUM DAN PRINSIP-PRINSIP


DALAM PERKEMBANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas:
Mata Kuliah: PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Dosen Pembimbing: Hj. Amanah, M. Si

Disusun oleh kelompok 2:


1. Ema Fitriyani
2. Hansa Nur Haliza
3. Ema Nirmawati
4. Aldi Saputra
5. Faradila Putri

SEMESTER 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah kami yang disusun untuk memenuhi tugas kelompok dengan materi
mata kuliah Psikologi Perkembangan yang berjudul “Pemahaman umum dan prinsip-prinsip
dalam perkembangan”
Dalam makalah dengan judul “Pemahaman umum dan prinsip-prinsip dalam perkembangan”
kami akan membahas tentang pengertian, teori, dan konsep dari Psikologi Perkembangan
Teriring ucapan terima kasih kepada Ibu dosen, ibu Hj. Amanah, M.Si selaku pembimbing
saya dalam pembelajaran mata kuliah Psikologi Perkembangan, juga kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan serta dorongan kepada saya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna
perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah
sangat berharga bagi saya.
Demikian makalah ini saya susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi
tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senanda di waktu yang akan
datang. Semoga bermanfaat. Aaamiin.
BAB I

PENDAHULUAN

• Latar Belakang

Psikologi perkembangan merupakan salah satu lapangan dalam ilmu psikologi yang
membahas tentang perubahan dan faktor-faktor umum yang mempengaruhi perubahan pada
manusia baik yang bersifat fisik maupun psikis akibat adanya proses kematangan dan
interaksi lingkungan.
Perkembangan merupakan cabang ilmu Psikologi mempealajari perubahan-perubahan atau
perkembangan baik fisik maupun segala hal yang berkaita dengan prilaku manusia. Karena
setiap mahluk hidup akan mengalami perkembangan, baik cepat ataupun lambat. Oleh karena
itu, perlu adanya aspek-aspek pendukung atau hal-hal yang mempengaruhi perkembangan
mahluk hidup. Perkembangan ini bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan .
Sistematis : Berarti adanya keterkaitan antara faktor fisik dengan aspek kejiwaan atau tingkah
laku yang ditimbulkan. Contoh: anak bayi bisa berjalan karena kematangan otot yang sudah
kuat untuk berjalan.
Progresif : Berarti bahwa perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih
sempurna seiring dengan bertambahnya umur manusia. Contoh: perubahan anak dari kecil
menjadi dewasa serta perubahan pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik.
Berkesinambungan : Berarti proses perubahan itu sifatnya bertahap. Contoh: untuk bisa
berjalan seorang bayi pasti melalui tahapan melata, merangkak, dan berdiri. Begitupun
berjalan adalah merupakan syarat tahapan anak untuk bisa berlari.

• Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemahaman secara umum tentang perkembangan?
2. Bagaimana Prinsip-prinsip Perkembangan?
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Perkembangan Menurut Ahli?

• Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman secara umum tentang perkembangan
2. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Perkembangan
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip Perkembangan Menurut Ahli
BAB II

PEMAHAMAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN

• Perkembangan adalah:
Perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati,
pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke
dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan.

Dapat dicontohkan:

Seorang bayi awalnya lahir dengan struktur jaringan dan fungsi organ yang masih sederhana.
Mereka hanya bisa berguling-guling belum bisa seutuhnya bergerak dan semakin lama ada
perubahan sedikit-demi sedikit.
Bisa merangkak, tahu orang-orang disekitar, belajar berjalan dan belajar berbicara sehingga
otot dan kekuatan jaringan syarafnya semakin sempurna. Setelah itu mereka dapat
mengembangkan suatu perubahan dari proses belajar.
Anak yang dari kecil di ajari main sepak bola sehingga anak tesebut sudah mendapatkan
suatu pengalaman sehingga sampai dewasa mereka pintar bermain sepak bola.
Atau anak yang dari kecil sudah diajari computer saat tumbuh dewasa, anak tersebut akan
mengembangkan pengalamannya belajar computer. Karena tidak dipungkiri bahwa
pengalaman akan berpengaruh dalam proses perkembangan individu.
Tetapi perkembangan juga akan mengalami proses penurunan setelah perubahan yang
dialami sudah pada puncaknya.
Dan setelah itu akan mengalami penurunan dan kerusakan sedikit demi sedikit dari setiap
jaringan, seperti seseorang yang mengalami penurunan dalam daya ingatan dan fisiknya
hingga individu itu meninggal dunia.
BAB lll

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

Prinsip perkembangan diawali dengan setiap fase perkembangan selalu berkaitan erat
dengan priode perkembangan yang mendahuluinya. Hal ini membuktikan bahwa manusia
merupakan kesatuan yang utuh dan tujuan yang terkandung dalam setiap perkembangan
adalah menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri. Secara spesifik, prinsip
perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat
dan hakikat dalam perkembangan. Atau dengan kata lain prinsip perkembangan adalah
patokan generalisasi mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangan dalam
diri manusia.
Para pakar mendefinisikan jenis perubahan perkembangan menjadi dua, yaitu perubahan
kuantitatif dan perubahan kualitatif. Perubahan kuantitatif yaitu perubahan dalam hal angka
atau jumlah, seperti tinggi, berat, dan jumlah kosa kata. Sedangkan perubahan kualitatif yaitu
perubahan dalam hal jenis, struktur dan organisasi, seperti perubahan dalam cara
berkomunikasi nonverbal menuju verbal.

Prinsip-prinsip perkembangan dasarnya sebagai berikut:

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (Never Ending Process).
Proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam prinsip prinsip
perkembangan. Menurut Huelock (1980), proses merupakan perubahan-perubahan yang
berhubungan dengan perkembangan (developmental changes). Sedangkan menurut Elizabeth
B. Hurlock proses perkembangan berlangsung secara berkelanjutan dan berhenti ketika jiwa
terpisah dengan raga. Karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam
berbagai aspek, baik yang bersifat biologis maupun psikologis dan perkembangan
dipengaruhi oleh lingkungan.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi.


Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial, satu sama
lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif di antara aspek
tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan, misalnya
sering sakit-sakitan, maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek
lainnya, seperti kecerdasannya kurang berkembang dan mengalami kelabilan emosional.
3. Perkembangan mengikuti pola tertentu.
Contohnya, pola-pola teratur dari perkembangan fisik, motorik, bicara, dan perkembangan
intelektual. Pola perkembangan fisik dan motorik menggunakan hukum Cephalocaudal yang
menetapkan bahwa perkembangan menyebar ke seluruh tubuh dari kepala ke kaki, dan
hukum Proximodistal yang menetapkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik
poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh.

Jika kondisi lingkungan tidak menghambat, perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku
umum, misalnya bayi akan merangkak sebelum berjalan dan minat terhadap seks akan
muncul ketika masa pubertas.

TAHAP PERKEMBANGAN

JENIS PERKEMBANGAN

• Usia 4-16 minggu


Bayi dapat menguasai 12 macam otot acula motornya.

• Usia 16-28 minggu


Bayi dapat menguasai otot-otot yang menyanggah kepalanya dan menggerakkan tanganya. Ia
lalu dapat meraih benda-benda.

• Usia 28-40 minggu


Ia dapat menguasai badan dan tanganya. Ia mulai dapat duduk, menagkap, dan
mempermainkan benda-benda.

• Tahun kedua
Anak sudah pandai berjalan dan berlari, dapat menggunakan kata-kata dan mengenal
identitasnya (seperti namanya).

• Tahun ketiga
Anak dapat berbicara dalam kalimat dan menggunakan kata-kata sebagai alat berfikir.
• Tahun keempat
Anak mulai banyak bertanya dan dabat berdiri sediri.

• Tahun kelima
Anak telah matang dalam menguasai gerak-gerik motorisnya. Ia dapat melompat-lompat,
bercerita agak lebih panjang, lebih suka bermain berkawan.

Yelon dan Welnsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan sebagai
berikut :

a. Cephalocaudal dan proximal-distal


b. Struktur mendahului fungsi, maksudnya bahwa anggota tubuh individu akan
dapat berfungsi setelah matang strukturnya. Misalnya, mata akan dapat
melihat setelah otot-ototnya matang.
c. Perkembangan mengalami diferensiasi.

Maksudnya, perkembangan baik motorik maupun mental pada mulanya dari umum ke khusus
(spesifik). Contoh: bayi mengoceh terlebih dahulu sebelum apat mengucapkan kata-kata
dengan jelas.

d. Perkembangan itu berlangsung dari konkrit ke abstrak.


Maksudnya perkembangan berproses dari suatu kemampuan berfikir konkrit (objeknya
tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak). Seperti anak kecil dapat berhitung
dengan jari tangan sedangkan remaja sudah tidak memerlukan bantuan tersebut.

Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivismejela


Artinya bahwa pada mulanya seorang anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya
sebagai pusat, dia melihat bahwa lingkungan harus memenuhi kebutuhan dirinya. Melalui
pangalamannya dalam bergaul, lambat laun sikap egosentris akan berubah menjadi
perspektivis, yang ditunjukksn dengan sikap simpati dan perhatian terhadap orang lain.

e. Perkembangan berlangsung dari ”outter control to inner control.”


Bermaksud bahwa pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain untuk memenuhi
segala kebutuhan hidunya. Tetapi seiring dengan bertambahnya pengalaman, anak akan dapat
mengembangkan kemampuan untuk mengotrol dirinya sendiri.

f. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.


Setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan fisik dan mental pada waktu yang
berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Misalnya, otak mencapai bentuk ukuran
sempurna pada umur 6-8 tahun. Teori perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat,
menunjukkan kelainan yang relatif sangat jarang terjadi.

g. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.


Setiap tahapan perkembangan mempunyai pola perilaku yang khas yang ditandai dengan
periode equilibrium. Apabila individu dengan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan, baik penyesuaian pribadi maupun sosial, maka pola-pola tersebut ditandai
dengan periode disequilibrium, apabila mereka mengalani kesulitan dalam penyesuaian yang
mengakibatkan penyesuaian pribadi dan sosial menjadi buruk.

h. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase


perkembangan
Dalam menjalani hidup yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase
perkembangan yaitu mulai dari bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa hingga masa tua.

Prinsip-Prinsip Perkembangan Menurut Ahli

a. Menurut Hurlock

6 prinsip perkembangan menurut Hurlock (1991). Prinsip-prinsip ini merupakan ciri mutlak
dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh seorang anak, kesepuluh prinsip
tersebut adalah :

1. Adanya perubahan
Manusia tidak pernah dalam keadaan statis dia akan selalu berubah dan mengalami
perubahan mulai pertama pembuahan hingga kematian tiba. Perbuhan tersebut bisa menanjak,
kemudian berada di titik puncak kemudian mengalami kemunduran.
Selama proses perkembangan seorang anak ada beberapa ciri perubahan yang mencolok,
yaitu ;
Perubahan ukuran, Perubahan fisik yang meliputi : tinggi, berat, organ dalam tubuh,
perubahan mental. Perubahan mental meliputi : memori, penalaran, persepsi, dan imajinasi.
Perubahan proporsi, Misalnya perubahan perbandingan antara kepala dan tubuh pada seorang
anak.
Hilangnya ciri lama, Misalnya ciri egosentrisme yang hilang dengan sendirinya berganti
dengan sikap prososial.
Mendapatkan ciri baru, Hilangnya sikap egosentrisme anak akan mendapatkan ciri yang baru
yaitu sikap prososial.

2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya


Lingkungan tempat anak menghaiskan masa kecilnya akan sangat berpengaruh kuat terhadap
kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiaih telah menunjukkan bahwa dasar awal
cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat
4 bukti yang membenarkan pendapat ini.

1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembanga
anak
2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ihi tentunya akan berpengaruh
sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak
3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak
untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.

3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar


Perkembangan seorang anak akan sangat diperngaruhi oleh proses kematangan yaitu
terbukanya karateristik yang secara potensial sudah ada pada individu yang berasal dari
warisan genetik individu. Seperti misalnya dalam fungsi filogentik yaitu mmerangkak, duduk
kemudian berjalan. Sedangkan arti belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan
usaha. Melalui belajar ini anak anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan. Hubugan antara kematangan dan hasil belajar ini bisa dicontohkan pada saat
terjadinya masa peka pada seorang anak, bila pembelajaran itu diberikan pada saat masa
pekanya maka hasil dari pembelajaran tersebut akan cepat dikuasai oleh anak, demikian pula
sebaliknya.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan


Dalam perkembangan motorik akan mengikuti hukum chepalocaudal yaitu perkembangan
yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala ke kaki ini berarti bahwa kemajuan dalam
struktur dan fungsi pertama-tama terjadi di bagian kepala kemudian badan dan terakhir kaki.
Hukuk yang kedua yaitu proxmodistal perkembangan dari yang dekat ke yang jauh.
Kemampuan jari-jemari seorang anak akan didahului oleh ketrampilan lengan terlebih
dahulu.

5. Pola perkembangan mempunyai karateristik yang dapat diramalkan


Karateristik tertentu dalam perkembangan juga dapat diramalkan, ini berlaku baik untuk
perkembangan fisik maupun mental. Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama
dari saatu tahap menuju tahap berikutnya. Bayi berdiri sebelum dapat berjalan. Menggambar
lingkaran sebelum dapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah
sekalipun terdapat variasi individu dalam kecepatan perkembangan. Pada anak yang pandai
dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak yang memiliki
kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan lebih cepat dalam
perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-rata, sedangkan anak
yang bodoh akan berkembanga lebih lambat.
Perkembangan bergerak dari tanggapan yang umum menuju tanggapan yang lebih khusus.
Misalnya seorang bayi akan mengacak-acak mainan sebelum dia mampu melakukan
permainan itu dengan jari-jarinya. Demikian juga dengan perkembangan emosi, anak akan
merespon ketekutan secara umum pada suatu hal yang baru namun selanjutnya akan merepon
ketakutan secara khusus pada hal yang baru tersebut.
Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan sejak dari pembuahan hingga
kematian, namun hal ini terjadi dalam berbagai kecepatan, kadang lambat tapi kadang cepat.
Perbedaan kecepatan perkembangan ini terjadi pada setiap bidang perkembangan dan akan
mencapai puncaknya pada usia tertentu. Seperti imajinasi kreatif akan menonjol di masa
kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja. Berkesinambungan memiliki arti
bahwa setiap periode perkembangan akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya.

6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan


Walaupun pola perkembangan sama bagi semua anak, setiap anak akan megikuti pola yang
dapat diramalkan dengan cara dan kecepatanya sendiri. Beberapa anak berkembang dengan
lancar, bertahap langkah demi langkah, sedangkan lain bergerak dengan kecepatan yang
melonjak, dan pada anak lain terjadi penyimpangan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap
orang memiliki unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan
yang turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Misalnya
perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan bawaan,
suasana emosional, apakah seorang anak didorong untuk melakukan kegiatan intelektual atau
tidak. Dan apakah dia diberi kesempatan untuk belajar atau tidak.
Selain itu meskipun kecepatan perkembangan anak berbeda tapi pola perkembangan tersebut
memiliki konsistensi perkembangan tertentu. Pada anak yang memiliki kecerdasan rata-rata
akan cenderung memiliki kecerdasan yang rata-rata pula ketika menginjak tahap
perkembangan berikutnya. Perbedaan perkembangan pada tiap individu mengindikasikan
pada guru, orang tua, atau pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya
sehingga kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian
pula pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan.

7. Setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial


Pola perkembangan tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya
yang dapat mengganggu pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
antara lain dari lingkungan dari dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan
terganggunya penyesuaian fisik, psikologis dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak
tidak menaik tapi datar artinya tidak ada peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan
bahwa anak sedang mengalami gangguan penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
Peringatan awal adanya hambatan atau berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal
yang penting karena memungkinkan pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari
penyebab dan memberikan stimulasi yang sesuai.

b. Menurut Dr. H. Syamsul Yusuf

Dalam bukunya Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja menjelaskan adanya 6 prinsip
dalam perkembangan yaitu:
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending
process)
Perkembangan berlangsung secara terus-menerus yang dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar sepanjang hidupnya sampai mencapai kematangan atau masa tua.

2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi


Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun sosial, satu sama
lainnya saling mempengaruhi.

3. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu


Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan
prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.


Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat).

5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas


Para ahli telah banyak mengadakan penelitian dan menetapkan fase-fase perkembangan yang
sesuai dengan umur masing-masing pada umumnya untuk dijadikan pedoman dalam
mempelajari perkembangan individu.

6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan / fase perkembanga.


Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang
individu akan mengalami fase-fase perkembangan: bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa,
dan masa tua.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

Pengertian perkembangan berbeda dengan pertumbuhan, meskipun keduanya tidak berdiri


sendiri. Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan
struktur. Tidak saja anak menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur
rgandalam otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak anak memiliki kemampuan
yang lebih besar untuk belajar, mengingat, dan berpikir. Sedangkan perkembangan berkaitan
dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang merupakan deretan progresif dari perubahan
yang teratur dan koheren. Progresif menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing
mereka maju dan bukan mundur. Teratur dan koheren menunjukkan adanya hubungan nyata
antara perubahan yang sebelumnya dan sesudahnya.

Saran:

Demikian prinsip prinsip perkembangan, prinsip perkembangan dapat disampaikan, semoga


bermanfaat. Disarankan kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa FKIP PKN yang
notabene akan menjadi seorang pendidik untuk lebih mengembangkan pengetahuannya
dalam masalam perkembangan psikolongi anak didik. Karena hal itu tidak bisa tidak akan
sangat berguna untuk mengetahui kondisi anak didik dan bahan ajar apa yang seharusnya
dibarikan kepada peserta didik tersebut sehingga tujuan pendidikan dapat dicapai secara
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Diane E. Papalia. 2008. Human Development.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mustakim. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsul Yusuf. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

H. Sunarto, Hartono Agung, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: UT.,1994

Tim Pengajar Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Perkembangan Peserta Didik,
Medan: UNIMED., 2012-09-02

Jaini Loen

Author : Jaini Loen

Anda mungkin juga menyukai