Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN

OLEH :
NURFADILLAH SAID

1054011128121

KELAS J

PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan nikmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul
“HAKIKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”

Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Saya juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga makalah ini
dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati dan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi saya dan para pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 17 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Bab II Pembahasan
a. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
b. Hukum-hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Tugas-tugas perkembangan manusia
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tugas Perkembangan
e. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
f. Pentingnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan

Bab III Penutup


Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah melalui interaksi dan sosialisasi yang saling
berpengaruh antar sesama peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari
berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Oleh
sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi
yang berguna khususnya dilingkungan sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti
mengalami peningkatan, seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak
Usia Dini, mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat penting
untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang. Melalui pendidikan diharapkan
dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya, dan melalui pendidikan dapat diwujudkan generasi muda yang berkualitas baik
dalam bidang akademis, religius maupun moral.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
2. Apa saja Hukum-hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
3. Jelaskan Tugas-tugas perkembangan manusia
4. Kemukakan Faktor-faktor yang mempengaruhi tugas Perkembangan
5. Apa saja Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Jelaskan Pentingnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang
normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik
(keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang
menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan
dapat pula diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti
berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan
yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur
jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan
dan pematangan fisik.

2. Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner bahwa perkembangan
berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan
kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi
dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi. Dengan demikian perkembangan
berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel
telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam
diri individu.
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat
dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses
perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia
normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan
sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif ( dapat diukur) yang
menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.
Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang
berbeda dari sebelumnya, menandung arti bahwa perkembangan merupakan peubahan
sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat
sebelumnya.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan
yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses
terbentuknya individu sampai ahir hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai
contoh anak yang baru berusia 5 bulan hanya dapat tengkurab kemudian setelah kira-kira 7
bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru
dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit. Setelah berumur 10 bulan baru
dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses perubahan
tarsebut dinamakan dengan perkembangan.
Menurut Werner perkembangan sesuai dengan prinsip orthogenetis, yaitu
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada
keadaan diferensiasi, arikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi
itu bersifat totalitas pada diri anak. Bahwa bagian-bagian penghayatan totalitas itu lambat
laun semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Merupakan suatu deretan perubahan-perubahan yang tersusun dan berarti, yg
berlangsung pada individu dalam jangka waktu tertentu. Lebih menujuk pada kemajuan
mental/perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Merupakan proses
yang sifatnya menyeluruh/holistic mencakup proses biologis, kognitif, dan psikososial.

B. Hukum-hukum Pertumbuhan dan Perkembangan

Hukum pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu kecenderungan umum dalam


pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang mempengaruhi karakteristik setiap individu.
Adapun hukum-hukum perkembangan adaah sebagai berikut:
1. Hukum Cephalocoundal
Menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian pada
kepala tumbuh terlebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Misalnya kepala bayi yang
baru lahir tumbuh lebih “matang” daripada bagian tubuh lainnya.
2. Hukum Proximodistal
Menyatakaan bahwa pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Alat-alat tubuh yang berada di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan
lebih dahulu berfungsi daripada yang ada di tepi.
3. Perkembangan terjadi dari Umum ke Khusus
Menyatakaan bahwa proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum,
kemudian sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal yang lebih khusus. Seperti yang
dikemukakan oleh Werner bahwa anak lebih dahulu mampu menggerakkan lengan atas,
lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu daripada menggerakan jari-jari tangannya.
4. Perkembangan Berlangsung dalam tahapan-tahapan Perkembangan
Menyatakaan bahwa dalam proses perkembangan terjadi tahapan yang terbagi ke
dalam masa-masa perkembangan, dimana di setiap masa perkembangan terdapat ciri-
ciri perkembangan yang berbeda. Contoh penahapan pada manusia antara lain meliputi
masa pra-lahir, masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi (2-1 bulan), masa pra-sekolah
(1-5 tahun), dan seterusnya.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Menyatakan bahwa tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta berlaku umum.
Perbadaan cepat lambatnya suatu penahapan perkembangan menampilkan perbedaan
individual, tidak banyak yang bisa dilakukan guru atau orangtua untuk mempercepat
atau memperlambat tempo dan irama perkembangan tersebut.

C. Tugas-tugas perkembangan manusia

Perkembangan menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada
suatu periode tertentu dalam, kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat
memberiknn kebahagian serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan
menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarrkat dan kesulitan untuk tugas
perkembangan berikutnya.

1. Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak


a) Belajar berjalan.
b) Belajar makan makanan padat.
c) Belajar mengendalikan gerakan badan.
d) Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
e) Memperoleh stabilitas fisiologis.
f) Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
g) Belajar berhubungan diri secara emosional dengan orang tua, kakak, adik dan orang lain.
h) Pelajar membedakan yang benar dan salah.

2. Tugas perkembangan masa anak


a) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b) Menibentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang
tumbuh.
c) Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d) Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e) Membina keterampilan dasar dalarr membaca, menulis dan berhitung.
f) Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g) Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai.
h) Memperoleh kebebasan diri.
i) Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial.

3. Tugas perkembangan masa Remaja


a) Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya.
b) Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu.
c) Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif.
d) Memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari orang tua dan orang
lain.
e) Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan.
f) Memperoleh kebebasan ekonomi.
g) Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
h) Mengembangkan keterampilan intelektual untuk menjadi warga negara yang baik.
i) Memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial.
j) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.

4. Tugas perkembangan masa dewasa awal .


a) Memilih pasangan hidup.
b) Belajar hidup dengan suami atau istri.
c) Memulai kehidupan berkeluarga.
d) Membimbing dan merawat anak.
e) Mengolah rumah tangga.
f) Memulai suatu jabatan.
g) Menerima tanggung jawab sebagai warga negara.
h) Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik.

5. Tugas-tugas perkembangan masa setengah baya


a) Memperoleh tanggung jawab sosi?l dan warga negara.
b) Membangun dan mempertahankan s’andar ekonomi.
c) Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
bahagia.
d) Membina kegiatan pengisi waktu serggang orang dewasa.
e) Membina hubungan dengan pasangan hidup sebagai pribadi.
f) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri.
g) Menyesuaikan diri dengan pertambuhan umur.

6. Tugas-tugas perkembangan orang tua


a) Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik.
b) Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan.
c) Menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri.
d) Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut.
e) Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara.
f) Membangun kehidupan fisik yang memuaskan.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi tugas Perkembangan

Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap
perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang
mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh
lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya
temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan sekitar maupun bawaan keturunan dari orangtuanya (genetika).
Aspek-aspek yang mempengaruhi faktor genetic, menurut Santrok, banyak aspek yang
dipengaruhi laktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk
mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor
genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah
yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Kecerdasan
Arthur Jensen mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan
(diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan
minimal dalam kecerdasan.
b. Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli
perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif
menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang,
sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi
tidak demikian.
c. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu
dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.

FASE-FASE PERKEMBANGAN
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu
perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui
jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada
usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi pada niasa kanak-kanak dan belajar mandiri
pada usia remaja
Yang dimaksud dengan perkembangan individu menurut Santrok dan Yussen
perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan
dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan.
Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses
biologis, proses kognitif dan proses sosial.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian
berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen
membaginya atas sembilan yaitu:
a. Fase pra natal (saat dalam kandungan)
Adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini
terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan
otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
b. Fase bayi adalah saat perkembangan
Berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung
kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa,
koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
c. Fase kanak-kanak awal
Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6
tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan
sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan
untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri
ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
d. Fase kanak-kanak tengah dan akhir
Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun,
sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas
dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.
e. Fase remaja
Adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa
dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18
sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan
perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti
membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada
fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih
logis, abstrak dan idealis.
Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir
pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi
sepanjang hayat.
f. Fase dewasa awal
Ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia
duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak
orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai
keluarga, dan mengasuh anak anak.
g. Fase dewasa pertengahan
Ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan
merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan
dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu
yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
h. Fase dewasa akhir
Ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan
berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran
sosial baru.

E. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Aspek fisik
Dalam aspek fisik tumbuh kembang anak bisa dilihat dari prestasi pada pertumbuhan
fisiknya, misalnya anak-anak mampu berdiri, berjalan, bahkan berlari dan melakukan
berbagai aktivitas yang menunjang kegiatannya secara fisik. "Jadi dia (anak-anak) tidak tidur
saja, tapi bisa juga berdiri. Aspek fisik ini juga bisa dilihat dari perkembangan tubunya dari
kecil hingga menjadi besar,"
2. Aspek kognitif
Bahasa Dalam tumbuh kembang anak, aspek kognitif-bahasa juga menjadi salah satu aspek
yang bisa dinilai oleh orang tua. Aspek kognitif-bahasa ini bukan hanya kemampuan anak
untuk berbicara, tetapi juga kemampuan menangkap, memahami dan mengerti suatu
kondisi persoalan yang ia hadapi. "Ini berkaitan tentang konsentrasinya, seberapa lancar
berbahasa dan bisa meluangkan ekspresinya,"
3. Aspek emosi
Aspek emosi yang bisa dilihat dari cara anak-anak berbicara dan mengekspresikan sesuatu.
"Apakah seorang anak bisa mengendalikan dan mengenali emosinya atau tidak, bisa
meregulasi emosinya atau tidak,"
4. Aspek sosial
Kemampuan fisik, emosi, kognitif-bahasa anak juga harus diseimbangkan dengan kehidupan
sosialnya. Oleh sebab itu, ketika anak-anak berusaha bergaul dengan orang lain dan belajar
supel, itu pertanda perkembangan tumbuh anak Anda sudah sangat baik.

F. Pentingnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan

Tugas-tugas perkembangan perlu diketahui dan dipahami , baik oleh individu yang
bersangkutan maupun oleh pihak yang berhubungan dengan perkembangan individu tersebut,
yaitu pendidik, termasuk orang tua.
1. Bagi individu yang bersangkutan.
Setiap individu, khususnya muntuk masa kanak-kanak akhir dan seterusnya, hendaknya
memahami tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasau pada fase perkembangan
tertentu. Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan berartu dirinya telah mengetahui
keterampilan apa saja yang harus dikuasai, bagaimana ia harus bersikap, bertindak, dst.
Dengan demikian motivasi intrinsic untuk belajar menguasai hal-hal tersebut dapat
berkembang pada dirinya.
2. Bagi pendidik atau pengasuh
Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas perkembangan
yang harus dikuasai oleh peserta didiknya. Sebab bagi para pendidik, pengetahuan
mengenai tugas-tugas perkembangan merupakan pedoman tentang apa saja yang harus
dilakukan untuk membantu perkembangan peserta didiknya pada fase perkembangan
tertentu serta untuk menghadapi fase perkembangan berikutya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pertumbuhan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Buktinya:
bertambah panjangnya badan anak; tubuh bertambah berat; tulang-tulang jadi lebih
besar dan panjang, berat dan kuat; perubahan dalam sistem persyarafan dan
perubahan-perubahan pada struktur jasmaniah lainnya.
perkembangan ialah perubahan-perubahan fisik sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan
dan proses belajar dalam passage waktu tertentu menuju kedewasaan

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta


Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.

Kartono, Kartini. 2007. PSIKOLOGI ANAK. Bandung : CV. Mandar Maju.


Desmita. 2006. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

L. Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai