Anda di halaman 1dari 14

KONSEP HAKIKAT PERKEMBANGAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK 1

1. MUHAMAD IMAM JAYA

2. MUHAJIR ALPARIJI

3. SUTIA MURNI KASIH

FAKULTAS FKIP PKO


UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Perkembangan pribadi manusia menurut psikologi berlangsung sejak
terjadinya konsepsi sampai mati, yaitu sejak terjadinya sel bapak-ibu (konsepsi)
sampai mati individu senantiasa mengalami perubahan-perubahan atau
perkembangan.

Para pakar pendidikan pada umumnya berpandangan bahwa pendidikan


hendaknya berorientasi dan demi perkembangan anak didik, dalam rangka
mempelihara dan meningkatkan martabat manusia dan budayanya, demi
memuliakan Tuhan. Perkembangan anak didik merupakan sarana utama
pelayanan pendidikan.

Guna mewujudkan hasil perkembangan yang sangat diharapkan itu tidak


ada cara lain kecuali dengan mengefektifkan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab para pendidik (orang tua dan guru) dalam membimbing dan mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan anak baik dirumah, diluar rumah maupun di
sekolah, karena pada hakikatnya memperoleh bimbingan atau pendidikan yang
baik itu adalah hak si anak dari pendidiknya.

Hubungannya dengan perkembangan anak bahwa perkembangan bukanlah


suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk
mendeskripsiskan prilaku individu yang berkaitan dengan perubahan-perubahan
individu. Dalam mengartikan perkembangan anak ini, para ahli mempunyai
pengertian yang beragam. Diantaranya menurut Van den den Daele (Hurlock : 2 )
bahwa perkembangan adalah perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan
seseorang atau peningkatan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang,
melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.
1.2. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah di dalam makalah ini adalah bagaimana perkembangan anak didik di
dalam proses pendidikan.

1.3.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hakekat perkembangan peserta didik
2. Memenuhi Tugas perkuliahan mata kulian psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perkembangan


Perkembangan pada dasarnya adalah perubahan kualitatif sesuatu hingga
membuahkan hasil atau manfaat bagi pihak lain. dapat diartikan pula sebagai
perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi yang dimungkinkan adanya perubahan
tingkah laku hasil belajar. Para pakar psikologi perkembangan umumnya
membatasi pandangan perkembangan hanya ada perubahan yang mengarah pada
reorganisasi kualitatif struktur perilaku, keterampilan atau kemampuan.

Menurut pakar psikologi perkembangan, perkembangan terdiri atas dua


proses, yaitu integrasi dan diferensiasi. Integrasi mengacu pada gagasan bahwa
perkembangan terdiri atas integrasi dari struktur yang paling dasar, yakni perilaku
yang dimiliki sebelumnya dengan perilaku baru, kepada struktur pada tingkat
yang lebih tinggi. Misalnya, bayi belajar untuk memperoleh objek yang telah
dipelajari untuk mengkoordinasikan berbagai keterampilan seperti
mempertahankan postur tubuh, menggerakkan tangan, mengkoordinasikan posisi
tangan terhadap objek, dan menggenggam objek. Sedangkan diferensiasi mengacu
pada gagasan bahwa perkembangan menunjukkan kemajuan kemampuan yang
ditunjukkan secara berbeda ketika menghadapi objek yang berbeda. Misalnya,
ketika anak menggenggam benda kecil akan berbeda caranya ketika harus
menggenggam benda yang besar. Dengan demikian perkembangan merupakan
proses kombinasi antara integrasi dan diferensiasi.

2.2. Konsep Perubahan dan Perkembangan


Dalam proses perkembangan manusia terdapat dua proses perkembangan
yang saling berlawanan, yaitu pertumbuhan (evolusi) dan kemunduran (involusi).
Perkembangan berarti terjadi proses kesinambungan, dan proses itu bersifat
siklikal. Dalam arti, perkembangan itu memunculkan tanda-tanda akan
berkembangnya kemampuan-kemampuan dan kemudian menghilang, dan
kemampuan yang hilang itu akan muncul kembali pada usia berikutnya. Ini berarti
perkembangan itu tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan, melainkan
rangkaian gelombang yang terjadi secara berulang-ulang. Pola perubahan normal
umumnya dapat digambarkan seperti kurva berbentuk lonceng, pada mulanya
menunjukkan kenaikan, kemudian mendatar, dan pada usia tua menunjukkan
penurunan.

Perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan manusia itu bertujuan


untuk memungkinkan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dengan tindakan aktualisasi diri, seseorang akan menjadi manusia yang
diinginkan baik secara fisik maupun psikologis sehingga seseorang tersebut
berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2.3 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu
sama. Tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meski memiliki hubungan yang
saling terkait, keduanya dapat dipisahkan, tetapi tidak dapat berdiri sendiri. Objek
psikologi adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Pengertian
perkembangan menunjukkan pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan
tidak begitu saja dapat diulang kembali. Setiap manusia mengalami pertumbuhan
dan perkembangan, namun berbeda untuk tiap orang. Pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan fisik seseorang, sedangkan perkembangan berkaitan dengan
perubahan psikis seseorang. Proses pertumbuhan dan perkembangan berbeda
antara manusia yang satu dengan yang lain. Faktor hereditas serta faktor
lingkungan sangat memepengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Faktor
hereditas mengarah pada genetis individu yang pastinya berbeda antara yang satu
dengan yang lain Faktor hereditas tidak dapat di ubah karena itu adalah faktor
yang sudah ada ketika kita lahir dan akan terus ada, faktor lingkungan sangat
berpengaruh dalam perkembangan karena anak pada saat mulai berkembang
tentunya berada pada lingkungan tertentu, baik itu lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat, di lingkungan masyarakat lah kita mulai beradaptasi
dengan orang banyak mulai mengenal bagaimana hidup berdampingan dengan
orang banyak, dan bagaimana kita bisa menyikapi hal- hal yang ada dalam
masyarakat baik itu hal yang positif maupun hal yang negatif. Dalam proses
perkembangan manusia menghasilkan tingkah laku yang hanya bisa diamati tanpa
bisa diukur berlangsung dari lahir sampai akhir hayat dan menuju ke arah yang
lebih maju dan sempurna serta bersifat kontinyu.

Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak di


atur kembali. Dalam perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian
pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung
serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap
dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap
kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Perkembangan itu
bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap
kebentuk/tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa
pembuahan dan berakhir dengan kematian. Dalam perkembangan mengacu pada
fisik maupun psikis,bersifat evolusi dan involusi, dan terjadi sepanjang hayat.

Pertumbuhan dalam konteks perkembangan merujuk pada perubahan-


perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur,
seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paru-paru, dan
sebagainya. Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap, dan kemudian
mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam pertumbuhan
hanya mengacu pada fisik atau tubuh, hanya terbatas pada sifat evolusi dan hanya
pada batas waktu tertentu.

Dengan demikian, perkembangan lebih merujuk pada kemajuan mental


dan perkembangan rohani, sedangkan pertumbuhan lebih cenderung menunjuk
pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik
optimum dan kemudian menurun menuju pada keruntuhannya.
2.4. Prinsip-prinsip Pekembangan
Menurut Hurlock (1978) ada 10 fakta dasar mengenai perkembangan -
yang biasanya disebut "prinsip-prinsip perkembangan", yaitu :
 Prinsip pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan menyangkut
perubahan, tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian
kemampuan bawaan.
 Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih
penting daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat
dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan
membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah
sebelum menjadi pola kebiasaan.
 Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa
perkembangan tmbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan
kematangan yang menetapkan batas bagi perkembangan.
 Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat
diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat
atau dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
 Prinsip kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan
mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting
diantaranya ialah adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak;
perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik,
perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang
berkembangan dengan kecepatan yang berbeda; dan terdapat korelasi
dalam perkembangan.
 Prinsip keenam perkembangan adalah bahwa terhadap perbedaan individu
dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan
sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan
fisik maupun psikologis.
 Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola
perkembangan yang disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi,
masa kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam
semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan
ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari
periode sebelumnya biasanya disebut perilaku "bermasalah".
 Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk
setiap periode perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas
perkembangan yang memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui
pada usia berapa anak-anak mampu menguasai berbagai pola perilaku
yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
 Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang
perkembangan mengandung kemungkinan bahaya - baik fisik maupun
psikologis - yang dapat mengubah pola perkembangan.
 Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi
pada berbagai periode dalam pola perkembangan. Tahun pertama
kehidupan biasanya yang paling bahagia dan masa puber biasanya yang
paling tidak bahagia.

Hamalik (2004) berpendapat bahwa ada tujuh prinsip dasar dalam


perkembangan manusia, yaitu :
 Perkembangan sebagai fungsi interaksi antara organisme dengan
lingkungan. Menurut aliran interactionist bahwa pembawaan menyediakan
potensi-potensi yang berinteraksi dengan lingkungan yang dinamis.
 Perkembangan berlangsung lebih cepat pada tahun-tahun permulaan.
Perkembangan yang paling cepat terjadi pada tahun-tahun permulaan,
tetapi perlu disadari bahwa perkembangan itu berlangsung seumur hidup.
Sekalipun mungkin pola-pola kepribadian terbentuk pada usia sebelum
sekolah, manifestasi sifat-sifat kepribadian mengalami perubahan selama
manusia hidup.
 Kematangan berpengaruh terhadap hasil-hasil latihan. Latihan dan
pengajaran dapat berlangsung secara produktif jika pertumbuhan dalam
diri individu kelak terjadi secara memadai, artinya otot, saraf dan otak
harus berkembang dulu sampai tingkatan tertentu.
 Pola-pola tingkang laku berkembang secara berurutan. Perkembangan
adalah proses yang berlangsung secara teratur, selangkah demi selangkah.
Setiap ketrampilan, sifat atau pengetahuan harus mempunya dasar-dasar
yang mendahuluinya.
 Laju perkembangan bersifat individual. Setiap individu memiliki laju
perkembangan sendiri-sendiri. Beberapa anak mencapai kematangan lebih
awal daripada anak-anak lainnya.
 Perkembangan itu merupakan diferensiasi dan integrasi. Pertumbuhan fisik
pada usia sebelum lahir merupakan gambaran yang jelas dari diferensiasi.
Mula-mula bayi itu hana merupakan sebuah sel yang bulat. Kemudian
pada usia 9 minggu, tatkala sudah menjadi embrio, bagian-bagian badan
dapat dengan jelas dibeda-bedakan. Perkembangan ketrampilan, konsep
dan pengetahuan adalah contoh-contoh diferensiasi dan pengkhususan-
pengkhususan. Adapun integrasi, yaitu tingkah laku yang terkoordinasi,
harmonis, dan efisien terjadi bersama-sama dengan diferensiasi. Gambaran
yang jelas dari integrasi antara lain tampak dalam berbicara. Seorang anak
kecil mula-mula mengalami kesulitan untuk mengucapkan suatu kata. Ia
membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya keluar, dan
kemudian ia mengucapkan suatu kata yang mungkin dapat kita pahami.
Selanjutnya integrasi terjadi, dan ia menjadi seorang pembicara yang fasih
tatkala ia mengucapakan kata-kata dibarengi dengan gerakan-gerakan
tangan, ekspresi muka dan sebagainya.

Yusuf (2008) menjabarkan prinsip-prinsip perkembangan sebagai berikut :


 Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never
ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau beajar sepanjang hidupnya.
Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi
sampai mencapai kematangan atau masa tua.
 Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek
perkembangan individu (fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional
dan moral) saling mempengaruhi.
 Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu*. Setiap tahapan
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya
yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
 Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik dan
mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat)
 Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
 Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan
Prinsip-prinsip perkembangan

1. Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah


realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap
perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana
pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini,
bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka
mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi
terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa
perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya,
karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman.
Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak,
ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan
belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul
dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan
batas dari perkembangan.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat
diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di
masa pra lahir dan pasca lahir.
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang
penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak,
perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik,
perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang
perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam
perkembangan.
6. Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan
individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan
sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan
fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat
perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan
pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak
mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.
7. Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode
pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-
kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat
keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan
yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku
“bermasalah”.
8. Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini
terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru
mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola
perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9. Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya
tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola
perkembangan.
10. Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama
kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling
tidak bahagia

2.5. Teori-teori Perkembangan


a. Teori Continuity dan Discontinuity
Ada dua proposisi yang berlawanan tentang perubahan
perkembangan. Sebagian pakar menyatakan bahwa perkembangan itu
sebaiknya dipandang sebagai proses yang berkesinambungan (continous
process), Dalam arti, perkembangan dipandang sebagai akumulasi perilaku
yang selalu meningkat. Dalam teori ini proses perkembangan itu bersifat
lembut dan teratur, dan setiap perkembangan selalu berkaitan dengan
kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Dalam teori diskontinuiti, perubahan itu tidak bersifat


berkesinambungan. Teori ini menyatakan bahwa kadang-kadang perilaku
berubah secara kualitatif, dan organisasi perilaku baru dapat muncul dalam
bentuk yang bersifat beragam.

b. Teori Kematangan dan Perubahan


Menurut teori kematangan, manusia menunjukkan stabilitas pada
aspek-aspek perkembangannya. Sedangkan inti dari teori perubahan
adalah emosi manusia dapat diubah oleh lingkungan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Perkembangan merupakan proses kombinasi antara integrasi dan
diferensiasi. Perkembangan itu menunjukan rangkaian gelombang yang terjadi
secara berulang-ulang. Sedangkan Pola perubahan normal umumnya dapat
digambarkan seperti kurva berbentuk lonceng, pada mulanya menunjukkan
kenaikan, kemudian mendatar, dan pada usia tua menunjukkan penurunan.

Perkembangan lebih bersifat kualitatif, sedangkan pertumbuhan lebih


bersifat kuantitatif.

Prinsip – prinsip dasar manusia diterangkan oleh beberapa ahli, mulai dari
Hurlock yang menjelaskan 10 fakta dasar mengenai perkembangan, Hamalik yang
menyebutkan 7 prinsip dasar dalam perkembangan manusia, dan Yusuf yang
memaparkan prinsip-prinsip perkembangan.

Teori perkembangan dibagi atas teori continuity dan discontinuity, dan


teori kematangan dan perubanhan.

3.2. Saran
Dari betapa essensial atau pentingnya mengetahui perkembangan , kita
selaku pendidik sudah seharusnya dapat memahami peserta didik dengan
mempelajari perkembangan atau perubahan yang terjadi pada peserta didik
sehingga kita dapat bijaksana dalam menanggapi sikap atau tingkah laku peserta
ddik.
DAFTAR PUSTAKA

Rifai, Achmad dan Tri Anni, Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Unnes Press

Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Cetakan Keempat.


Bandung, Penerbit Sinar Baru Algensindo

Yusuf, Syamsu. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Cetakan


Kesembilan. Bandung, PT Remaja Rosdakarya Offset

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jilid 1, Edisi Keenam. Jakarta,


Penerbit Erlangga.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/15/pertumbuhan-perkembangan-dalam-
kancah-psikologi-umum

Anda mungkin juga menyukai