Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara
mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Secara detaildalam
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal 1 pendidikan di definisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan,
pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan ynag
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam hal ini tentui saja diperlukan adanya pendidik yang profesional
terutama guru disekolah-sekolah dasar dan menengah serta dosen diperguruan
tinggi. Untuk melaksanakana profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat
memerlukan aneka ragam pengetahuan psikologis yang memadai dalam arti
sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sain dan teknologi. Diantara
pengetahuan-pengetahuan yang dikuasi guru adalah pengetahuan psikologi
terapan tentang tahapan-tahapan perkembangan peserta didik yang erat
kaitannya dengan proses belajar peserta didik dalam suasana zaman yang
berbeda dan penuh tantangan seperti sekarang ini.Dalam kenyataannya masih
banyak guru dalam menerapkan proses pembelajaran tidak melihat aspek
psikologi tersebut.

Akibatnya, proses pembelajaran tidak efektif dan efisien. Sehingga


pembelajaran kurang bermakna bagi siswa. Oleh karena itu penulis mencoba
mengkaji tentang tahap-tahap perkembangan peserta didik meliputi
BAB II
PEMBAHASAN
Cukup banyak para ahli yang merumuskan pengertian belajar. Slamento
(1995) merumuskan belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh perubahan tingkahlaku secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara
Winkel (1989) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada
diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu dengan
lingkungannya. Sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetap/bertahan
dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik, yang diperoleh
melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil
belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinu, relatif menetap, dan mempunyai
tujuan terarah pada kemajuan yang progresif.Sedangkan, Menurut Sinolungan
(1997) menyatakan bahwa “peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang
terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit
adalah setiap siswa yang belajar di sekolah”. Sedangkan menurut Departemen
Pendidikan Nasional (2003) menegaskan bahwa ”peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan”.

Sedangkan menurut Semiawan (1999) menyatakan bahwa : “konsep


peserta didik sebagai suatu totalitas sekurangnya mengandung tiga pengertian.
Ketiga pengertian itu mencakup, pertama, peserta didik adalah mahluk hidup
(organisme) yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang
terdapat dalam dirinya. Aspek fisik dan psikis tersebutterdapat dalam diri peserta
didik sebagai individu yang berarti tidak dapat dipisahkan antara suatu bagian
dengan bagian lainnya. Kedua, keseluruhan aspek fisik dan psikis tersebut
memiliki hubungan yang saling terjalin satu sama lain. Jika salah satu aspek
mengalami gangguan … , maka emosinya juga terganggu (rewel, cepat marah, dll).
Ketiga, peserta didik usia SD/MI berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara
fisik, tetapi juga secara keseluruhan. Anak bukanlah miniatur orang dewasa,
tetapi anak adalah anak yang dalam keseluruhan aspek dirinya berbeda dengan
orang dewasa”.

Jadi dari beberapa pengertian tentang peserta didik yang saya dapat
peserta didik adalah orang atau anggota masyarakat yang terkait dalam proses
pedidikan selama hidupnya yang bermaksud untuk mengembangkan potensi
dirinya melalui pendidikan yang berjenjang.

Ada beberapa pendapat berbeda dalam mengartikan pertumbuhan dan


perkembangan.Namun demikian berdasarkan literature yang ada isitilah
pertumbuhan biasanya merujuk untuk menyatakan perubahan dalam bentuk fisik
yang secara kuantitatif semakin besar/panjang. Sedangkan istilah perkembangan
diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan aspek
psikologis dan aspek social.

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik

1. Pertumbuhan Peserta didik

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu


sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat
berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempi t menjadi luas, dan lain-
lain.

Pertumbuhan juga merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak
yang sehat, peredaran waktu tertentu ( kartono ). Pertumbuhan dinyatakan
dalamperubahan-perubahan yag terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu
sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991 :
156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan
perubahan individu beruapa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat
diukur. Dapat dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya
tinggi, danbertambahnya panjang pada rambut.
2. Perkembangan Peserta Didik

Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada


konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok
Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses
terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan
berlangsung sampai ahirhayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam
diri individu.

Perubahan merupakan hal yang melekat dalam perkembangan. E.B.


Hurlock (Istiwidayanti dan Soejarwo, 1991) mengemukakan bahwa
perkembangan atau development merupakan serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Ini berarti,
perkembangan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat progresif (maju),
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Perubahan kualitatif disebut juga
”pertumbuhan” merupakan buah dari perubahan aspek fisik seperti penambahan
tinggi, berat dan proporsi badan seseorang. Perubahan kuantitatif meliputi
peubahanaspek psikofisik, seperti peningkatan kemampuan berpikir, berbahasa,
perubahan emosi dan sikap, dll. Selain perubahan ke arah penambahan atau
peningkatan, ada juga yang mengalami penguranganseperti gejala lupa dan pikun.
Jadi perkembangan bersifat dinamis dan tidak pernah statis.

Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang


baru, yang berbeda dari sebelumnya ( Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa
perkembangan merupakan peubahan sifatindiviu menuju kesempurnaan yang
merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

Spikier (1966) mengemukakan dua macam pengertianyang harus


dihubungakan dengan perkembangan yaitu:
a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dewasa

b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


perkembangan yaitu merupakan perubahan individu kearah yang lebih
sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai ahirhayat
dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru
berusia 5 bulan hanya dapat tengkurab kemudian setelah kira-kira 7 bulan
sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9
bulan baru dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit.
Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan lancar, setelah itu
dia dapat berlari-lari.Maka proses perubahan tarsebut dinamakan dengan
perkembangan.

Dari porses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :

a. aspek bilogis.

Aspek biologis tersebut merupakan perkembangan pada fisik individu,


contohnya : bertambahnya berat badan dan tinggi badan yantg tentunya
dapat kita ukur.

b. aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. Aspek ini
merupakan perubahan dalam proses pemikiran yang merupakan hasil dari
lingkungan sekitar. salah satunya yaitu anak mampumenyelesaikan soal
matematika.

c. aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan perubahan


aspek perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain. Dengan
demikian aspek psikososial merupakan aspaek perkembangan individu
dengan lingkungan sekitar atau masyarakat. Dari semua aspek tersebut
yaitu aspek biologis ( fisik ), aspek kognitif ( pemikiran ), dan aspek
psikososial ( hubungan dengan masyarakat ) semuanya saling
mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek mengalami hambatan
maka akan mempengaruhi perkembangan aspek yang lainnya.

B. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkemangan

Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan
seterusnya terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum
sesuai dengan jenisnya. Di samping itu terdapat pula pola-pola yang berlaku
khusus sehubungan dengan sifatsifat individualnya. Pola-pola ini mempunyai arti
yang universal yang bisa berlaku di mana-mana. Pola kehidupan yang
dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal ciri
perkembangan anak-anak, misalnya anak-anak di Amerika, anak-anak di'Asia, dan
juga bagi anak-anak di Indonesia. Itu semua karena ciri dan sifatnya yang
universal. Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing bangsa
mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan
demikian, akan terjadi atau terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi
pola khusus bangsa yang bersangkutan. Di antara pola-pola khusus itu, dan
bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan
tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas apabila dibandingkan secara
keseluruhan pribadi bangsa bangsa itu.

Berdasar persamaan-persamaan clan perbedaan-perbedaan itulah diperoleh


kecenderungan - kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan,
yang selanjutnya dinamakan hukum-hukum perkumbuhan dan perkembangan.
Hukum-hukum perkembangan itu antara lain:

1. Hukum Cephalocoudal

Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa


pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagianbagian pada
kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain. Halini sudah
terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang
baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepalayang
lebih "matang" daripada bagian-bagian tubuh lainnya. Bayi bisa
menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota badan
lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun anak-
anak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula
kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.

2. Hukum Proximodistal

Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik,


dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan
mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat di pusat, seperti jantung,
hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada
anggotatubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alatalat tubuh yang
terdapat pada daerah pusat itu lebih vital daripada misalnya anggota gerak
seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan kehidupannya bila
terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila terjadi
kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.

Ditinjau dari sudut biologis dan sudut anatomis masih banyak lagi
ketentuan yang berhubungan dengan pertumbuhan, struktur dan fungsi,
serta kefatalan anggota tubuh. Misalnya dalam hal kematangan, anggota-
anggota tubuh akan tumbuh, berkembang, dan berfungsi yang tidaksama
antara satu dengan lainnya. Contohnya terlihat pada kelenjar-kelenjar
kelamin, yang baru mulai berfungsi (matang) ketika anak memasuki masa
remaja. Pada saat ini terjadi.

3. Perkembanga Terjadi dari Umum ke Khusus

Pada setiap aspek terjadi perkembanganyang dimulai dari hal-hal yang


umum, kemudian berangsur menuju hal yang khusus. Terjadi proses
diferensiasi seperti yang dikemukakan oleh Werner. Anak akan lebih dulu
mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan baru
kemudian menggerakkan jemarinya. Dari sudut perkembangan juga terlihat
hal yang tadinya umum ke khusus.
4. Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan

Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang


berbeda dalam setiap fase perkembangan. Sebenarnya ciri-ciri
perkembangan sebelumnya diperlihatkan pada masa berikutnya, hanya saja
terjadi dominasi pada ciri-ciri yang baru. Namun demikian ada aspek-aspek
tertentu yang tidak berkembangdan tidak meningkat lagi, hal ini disebut
fiksasi.5.Hukum Tempo dan Ritme PerkembanganSetiap tahap
perkembangan perkembangan tidak berlangsung secara melompat-lompat.
Akan tetapi menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama
tertentu pula. Yang ditentukan oleh kekuatan yang ada dalam diri
anak.Dalam praktik, sering terlihat dua hal sebagai petunjukketerlambatan
pada keseluruhan perkembangan mental, yakni:

a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan jauh tertinggal dari


patokan umum, tanpa ada sebab khusus pada fungsionalistik fisik yang
terganggu.

b. Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat dibandingkan dengan


anak-anak yang lain pada masa perkembangan yang sama.

c. Jenis Perubahan dalam Pertumbuhan dan Perkembangan

Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun


psikis. Perubahan tersebut dapat dibagimenjadi empat kategori utama,
yaitu perubahan dalam ukuran, perubahan dalam perbandingan,
perubahan untuk mengganti hal-hal yang lama, dan perubahan untuk
memperoleh hal-hal yang baru.

1. Perubahan dalam ukuranPerubahan dapat berbentuk pertambahan


ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan. Panjang 50 cm
ketika dilahirkan menjadi tinggi 60 cm pada umur satu tahun diikuti
oleh organ-organ tubuh lain yang mengalami perubahan ukuran,
antara lain volume otak yang membawa akibatterjadinya perubahan
kemampuan. Kemampuan mengenal objek-objek dilingkungan
sekitarnya bertambah sedikit demi sedikit. Semua pertumbuhan
diatas menunjukanadanya perbedaan kuantitatif yang bias diukur.

2. Perubahan dalam perbandinganDilihat dari sudut fisik terjadi


perubahan operasionalanatara kepala, anggota badan, dan anggota
gerak.

Misalnya: perbandingan anatara besar kepala dengan anggota badan,


semakin bertambah besar. Sampai pada umur tertentu perbandingan
akan menetap, yakni pada usia akhir belasan tahun.Perubahan secara
proporsional juga terjadi pada perkembangan mental. Perbandingan
antara yang tidak rill, yang khayal dengan hal-hal yang rasional
semakin lama semakin besar. Artinya anak-anak masih banyak
berkhayal dan sedikit terdapat realitaspada mereka, tetapi semakin
lama semakin berubah ke sebaliknya yakni banyak realita dan sedikit
berkhayal.

3. Berubah untuk mengganti hal-hal yang lamaPada bayi terdapat


kelenjar buntu yang disebut thymus pada daerah dada yang sedikit
demi sedikit mengalami athropy (penyusutan) dan menghilang
setelah dewasa. Pada bayi juga terdapat rambut-rambut bayi yang
lama kelamaan akan hilang.Serta Kebiasaan bayi yang merangkak
saat mengambil mainan akan menghilang sesuai dengan
meningkatnya kemampuan-kemampuan motorik dan berganti
dengan berjalan.

4. Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baruBanyak hal yang baru


diperoleh selama perkembangan sesuai dengan keadaan dan
tingkatan/thapan perkembangannya. Dilihat dari segi mental kan
bertambah perbendaharaan kata dan kekayaan bahasa. Nilai dan
norma moral semakinmeningkat berbagai pengetahuan akan
diperoleh terutama dari lingkungan pendidikan formal.
d. Aspek-Aspek Perkembangan Peserta DidikSetiap individu pada
hakekatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non-
fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat
khusus, nilai dan moral serta sikap. Berikut iniakan diuraikan pokok-
pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut:

1. Pertumbuhan FisikPertumbuhan fisik manusia merupakan proses


perubahan menjadi lebih beasar dan lebih panjang dan terjadi sejak
anak sebelum lahir hingga dewasa.

a. Pertumbuhan sebelum lahir

Masa sebelum lahir merupaan pertumbuhan dan perkembangan


manusia yang sangat kompleks, karna pada masa itu merupakan
sebuah awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusun
jaringan syaraf yang membentuk sis tem syaraf yang lengkap.
Perrtumbuhan jaringan syaraf yang membentuk system syaraf
yang lengkpa. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri saat
kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda
kematangan biologis, masing-masing komponen biologi telah
mampu berfungsi secara mandiri

b. Pertumbuhan setelah lahir

Setiap bagian fisik seseorang atau individun akan terus mengalami


perubahan karna pertumbuhan, sehingga masing-masing
komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk
menjalankan fungsinya. Jaringan otak atau syaraf sentral akan
tumbuh dengan cepat karna syaraf pusat itu akan menjadi sentral
dalam menjalankan fungsi jaringan syaraf diseluruh tubuh
manusia.Pertumbuhan fisik seorang anak dapat dibagi menjadi 4
periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang
cepat dan periode berikutnya dicirikan dengan pertumbuhan yang
lambat. Selama peridoe pralahir dan 6 bulan setelah lahir,
pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama
kehidupan pasca lahirnya, pertumbuhan seorang bayi akan
memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian akan
menjadi stabil saat anak memasuki tahap remaja, atau tahap
kematangan kehidupan seksualnya. Hal ini dapt dimulai ketika
anak memasuki usia 8 sampai 12 tahun. Mulai saat itu hingga ia
berumur 15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat
kembali dan biasanya masa ini disebut ledakan pertumbuhan
pubertas. Periode ini kemudian akan disusul dengan periode
tenang kembali sampai ia memasuki usia tahap dewasa. Yang
paling menonjol dalam hal ini adalah factor pengaruh jenis
kelamin. Pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat dibandingkan
dengan anak perempuan pad usia tertentu, dan pada suatu saat
nanti pertumbuhan perempuan akan lebih cepat pada usia
tertentu.

2. Intelek

Intelek merupakan kata lain dari pikir, berkembang sejalan dengan


perkembangan syaraf otak, maka kemampuan intelektual yang lazim
disebut dengan istilah lain kemampuan intelektual yang
lazimdisebutdengan istilah lain kemampuan berfikir dipengaruhi oleh
kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik.
Perkembangan tingkat berfikir atau perkembangan intelektualakan
diawali dengan kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia
luar, reaksi atau respon terhadap rangsangan dari luar pada awalnya
belum terkordinasikan secara baik, hamper semua konfirmasi yang
diberikan bersifat refleks. Pada umur sekitar 4 bulan, respon bersifat
refleks akan berkurang, pemberian rspon terhadap setiap rangsangan
akan mulai terkordinasikan. Sebagai contoh terhadap suara, sinar
dan warnah mulai ditunjukan dengan gerakan pandangan mata
kearahasal rangsangan itu diberikan.Perkembangan lebih lanjut akan
ditunjukan pada perilakunya untuk menolak dan memilih sesuatu,
yang berarti telah terhadap proses mempertimbangkan atau yang
lazim dikenal dengan proses analisis, evaluasi sampai dengan
menarik kesimpulan dan keputusan. Fungsi ini terus berkembang
mengikuti kekayaan pengetahuannya tentang dunia luar dan
kekayaan didalamnya, sehingga pada saatnya seorang
berkemampuan untuk melaakukan suatu prediksi, perencanaan dan
berbagai kemampuan analisis dan sintesis. Perkembangan ini juga
dikenal dengan nama perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif
ini menurut piaget mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Sensori motor (0-2 stengah tahun)

Masa ketika bayi menggunkan system pengindraan dan aktivitas


motorik untuk mengenal lingkungannya. Bayi mennggunakan
reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya
dalam bentuk refleks (refleks mengenyut putting susu ibu, refleks
menangis dll). Refleks-refleks ini kemudian berkembang lagi lebih
canggi misalnya berjalan.

b. Tahap pra-operasional ( usia 2-7 tahun).

Pada tahap ini kemampuan skema kognitifnya masih terbatas.


Peserta didik suka meniru perilaku orang lain. Perilaku yang ditiru
terutama perlaku orang lain[ khususnya orang tua dan guru] yang
pernah ia lihat ketika orang itu merespons terhadap perilaku
orang, keadaan, dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau.
Peserta didik mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar
dan mengekspresikan kalimat-kalimat pendek secara efektif.

c. Tahap operasional kongkret ( usia 7-11 tahun)

Pada tahap ini peserta didik sudah mulai memahami aspek-aspek


kumulatif materi, misalnya volume dan jumlah; mempunyai
kemampuan memahami cara mengombinasikan beberapa
golongan benda yang bervariasi tingkatannya. Selain itu, peserta
didik sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda
dan peristiwa-peristiwa yang kongkret. Dalamtahap ini anak mulai
mengembangkan 3 hal, yaitu:
1) Identifikasi: mengenali sesuatu

2) Negasi: mengingkari sesuatu

3) Reprokasi: mencari hubungan timbale balik antarabeberapa


hal.

d. Tahap operasional formal ( usia 11-15 tahun)Pada tahap ini


peserta didik sudah menginjak usia remaja. Perkembangan
kongnitif peserta didik pada tahap ini telah memiliki kemampuan
mengoordinasikan dua ragam kognitif, baik secara simultan
[serentak] maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan
hipotesis[anggapan dasar] peserta didik mampu berpikir untuk
memecahkan masalah dengan lingkungan yang ia respons.
Sedangkan dengan kapasitas menggunakan perinsip-perinsip
abstrak, peserta didik akan mampu mempelajari materi pelajaran
yang abstrak, seperti agama, matematika, dan lainnya.

3. Emosi

Emosi dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus


dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam pertumbuhannya
dan perkembangan manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang
dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan tersebut da yang primer yaitu kebutuhan yang tidak
dapat ditunda dan ada yang sekunder yaitu kebutuhan yang dapat
ditunda. Merupakan hal yang wajar bagi setiap individu jika ada
kebutuhannya yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan primer
maka ia akan meras kecewa, dan sebaliknya jika kebutuhannya
terpenuhi maka ia akan merasa senang dan puas.Hal inilah yang
dimaksud dengan emosi manusia yang mengandung unsure senang
dan tidak senang.Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai
dengan perubahan dan perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukan
dengan teriakan suara keras atau tingkah laku yang lain. Begitu pula
sebaliknya seseorang yang gembira ia melonjak-lonjak sambil
tertawa lebar dan sebaliknya.

4. Sosial

Manusia sebagai makhluk social yang dalam keadaannya tentu tidak


dapat hidpu tanpa bantuan dari manusia lain, oleh karena itu mulai
dari seoranlgbayi menajdi seorang anak hingga menjadi orang
dewasa, akan bertahap mengenal lingkungan yang lebih luas dan
akan mengenal banyak manusia dan amat heterogen, namun
umumnya setiap anak akan lebih tertarik bergaul dengan teman
sebayanya yang sama jenis. Anak akan membentuk kelompok sebaya
sebagai dunianya, dengan memahami dunia anak kemudian dunia
pergaulan yang lebih luas. Inila yang disebut dengan kehidupan social
yang dalam perkembangannya setiap orang akan mengetahui bahwa
setiap manusia itu saling membutuhkan .

5. Bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi juga dapat diartikansebagai tanda,


gerka, dan suara untuk menyampaikan isi fikiran kepada orang lain,
dengan demikian dalam berbahasa ada dua pihak yang terlibat, yaitu
pihak penyampai dan pihak penerima, dalam percakapan atau dalam
berdialog pihak-pihak itu saling bergantian fungsinya.Dalam
perkembangan awal bayi menyampaikan isi fikiran atau perasaannya
dengan tangis atau ocehannya, lama kalamaan ocehan itu akan
semakin jelas dengan menirukan bunyi-bunyian yang didengarkan
lalu mengucapkan kata-kata sederhanadan lama kelamaan akan
bertambah kata yang dapatdiucapkan seiring dengan bertambahnya
usia.

6. Bakat khusus

Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang


individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan,
kemampuan itu akan dapat berkembang dengan baik. Pada mulanya
bakat merupakan hal yang amat penting berkaitan dengan masalah-
masalah tugas dan pekerjaan. Namun, akhirnya pendidikan juga
mempertimbangkan masalah bakat tersebut sehubungan dengan
fungsi pendidikan itu untuk mempersiapkan peserta didik untuk
memsuki dunia kerja. Dalam proses pensisikan, bakat merupakan
factor penting untuk mrndapatkan perhatian.Seseorang yang
memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampaun yang
dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus
merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti
dalam bidang seni, olahraga dan keterampilan.

7. Sikap, Nilai dan Moral

Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan


akhir dari proses belajar dikelompokam menjadi tiga sasaran yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Semakin tumbuh dan berkembang
fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai,
ditunjukan hal-hal yang benar dan salah. Menurut Piaget, pada
awalnya pengenalan nilai dan perilaku serta tindakan itu masih
bersifat “paksaan”, dan belum mengetahui maknanya. Akan tetapi
seiring dengan perkembangan inteleknya, berangsur-angsur anak
mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku didalam keluarga;
dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang
berlaku didalam masyarakat dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai