i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Pemakalah berharap makalah ini dapat bermanfaat, menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan................................................2
2.1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan.....................................2
2.1.2 Perbedaan dan Hubungan Pertumbuhan dan Perkembangan.............3
2.1.3 Perkembangan Manusia.....................................................................4
2.1.4 Prinsip-Prinsip atau Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan.........5
2.2 Teori-Teori Perkembangan........................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
mengandung makna adanya pemunculan hal yang baru. Pada peristiwa
pertumbuhan, tampak adanya perubahan jumlah atau ukuran dari hal-hal
yang telah ada, sedangkan dalam peristiwa perkembangan, tampak adanya
sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983: 23).
3
2.1.3 Perkembangan Manusia
Perkembangan manusia dibagi menjadi dua pola yaitu kognitif dan afektif.
1. Pola-pola perkembangan kognitif manusia.
Perkembangan kognitif berkaitan dengan kemampuan brpikir
seseorang. Menurut Piaget (Sarlito, 1991: 81) perkembangan
kognitif seseorang mengikuti tahapan berikut ini :
a. Masa sensori motori (0,0-2,5 tahun)
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system
penginderaan dan aktifitas motorik utuk mengenal
lingkungannya. Ia memberikan reaksi motorik terhadap
rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti
refleks mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks
kaget dan lain-lain.
b. Masa praoperasional (2,0-7,0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam
menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep.
Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang anak
melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal
yang telah dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah
melihat dokter sedang praktik ia akan bermain dokter-dokteran.
c. Masa konkreto pra-rasional (7,0-11,0 tahun)
Pada tahap ini anak sudah dapat melakuakn beberapa tugas
yang konkret. Ia mulai mengembangkan tiga macam operasi
berpikir, yaitu identifikasi (mengenali sesuatu), negasi
(mengingkari sesuatu), reprokasi (mencari hubungan timbale
balik antara beberapa hal).
d. Masa operasional (11,0- Dewasa)
Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu
berpikir abstrak dan hipotetis. Pada tahap ini ia mampu
memperkirakan hal-hal yang mungkin terjadi. Ia dapat
mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan.
4
2. Pola-pola Perkembangan Afektif Manusia.
Emosi atau pernyataan merupakan salah satu potensi
kejiwaan yang khas dimiliki oleh menusia. Sebab, hanya manusia
yang memiliki perasaan, sedangkan hewan tidak memiliki
perasaan. Apabila kebutuhan itu seseorang tidak segera terpenuhi,
ia akan merasa kecewa. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan itu ia
akan merasa senang dan puas. Semakin besar kebutuhan
biologisnya, semakin banyak dan kompleks karena pertumbuhan
fisik itu diikuti oleh perkembangan emosinya. Emosi ini
merupakan perasaan yang disertai oleh perubahan atau perilaku
fisik. Misalnya, perasaan marah ditunjukkan oleh reaksi teriakan
dengan suara keras. Orang yang sedang gembira akan melonjak-
lonjak sambil tertawa lebar, dan sebagainya.
5
apabiladibandingkan dengan didaerah tepi, misalnya anggota
tubuh lain (anggota gerak badan).
2. Hukum perkembangan.
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang
mendasari perkembangan fisik maupun psikis individu. Macam
macam hukum perkembangan tersebut terdiri dari:
a. Hukum Tempo Perkembangan.
Istilah tempo berarti waktu atau masa. Hukum tempo
perkembangan bermakna berlangsungnya perkembangan
individu yang satu tidak sama cepat atau lambatnya dengan
individu yang lain. (Siti hartinah, 2011: 62).
Ada individu yang dalam perkembangannya serba cepat
misalnya dalam hal pemahaman suatu pelajaran, tetapi ada pula
individu yang membutuhkan waktu yang lama untuk menyamai
individu yang lain. Tidak lain semuanya ini menyangkut tempo
perkembangan dan ini telah menjadi hukum yang pasti bahwa
setiap individu mempunyai kecepatan(tempo) perkembangan
yang berbeda-beda menurut indivudunya sendiri.
b. Hukum Irama Perkembangan.
Yakni variasi atau fluktuasi naik turunnya perkembangan
individu berlangsung dengan irama perkembangan yang tidak
selalu dengan irama perkembangan yang konstan, tetapi kadang
dengan irama yang cepat, lambat bahkan kadang-kadang
berhenti kemudian dengan cepat berpacu.( Siti hartinah, 2011:
62).
Dalam Hukum ini menyatakan bahwa, berlangsungnya
perkembangan itu tidak selalu tetap konsisten dan merata pada
setiap waktu. Hukum irama perkembangan mengungkapkan
bukan lagi cepat atau lambatnya perkembangan individu, akan
tetapi tentang irama atau rythme perkembangan. Jadi
perkembangan individu ini mengalami gelombang “Pasang
6
Surut”, mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut
mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu.
c. Hukum Rekapitulasi.
Dikatakan bahwa perkembangan psikis individu akan
pengulangan urutan tingkah laku dari perkembangan nenek
moyang suatu bangsa.( Siti hartinah, 2011: 63).
Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah
ulangan secara singkat perkembangan umat manusia. Seluruh
perkembangan umat manusia terulang dalam waktu beberapa
tahun secara singkat dalam perkembangan individu yang
bersangkutan.
d. Hukum Masa Peka.
Menurut M. Montessori “Dalam perkembangan anak
terdapat suatu saat yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk
dapat berkembangan dengan baik sekali atau sangat sensitive
dan sangat dengan mudah untuk merespon stimulus yang dating
kepada dirinya. (Siti Hartinah, 2011: 63).
Masa ini anak mempunyai kesiapan terbaik untuk
melaksanakan tugas perkembangan dalam fungsi tertentu. Oleh
karena itu harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya
untuk menjalankan fungsi tersebut.
e. Hukum Truzalter( Masa Menentang).
Pelaksanaan individu tidak selalu berlangsung dengan
tenang dan teratur tetapi pada masa tertentu terjadi guncangan
yang membawa perubahan secara radikal.( Siti Hartinah, 2011:
65).
Hukum ini menyatakan perkembangan individu itu tidak
selalu mulus sesuai dengan keinginan dari individu tersebut.
Tetapi selalu ada macam- macam rintangan yang dapat
mengganggu jalannya perkembangan tersebut. Proses tersebut
7
selalu ada hambatan yang dapat membawa perubahan yang baik
terhadap individu tersebut.
f. Hukum Masa Eksploratif.
Menurut langeveld,” perkembangan individu merupakan
suatu proses yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan
penemuan pada individu yang bersangkutan. (Siti Hartinah,
2011: 65)
Hukum ini mengandung arti bahwa perkembangan individu
diperlukan adanya suatu proses penjelajahan yang aman
individu yang bersangkutan ikut serta dalam mencapai suatu
tujuan perkembangan.
g. Hukum Pertahanan Diri.
Yakni suatu respon dalam bentuk sikap atau perilaku
individu dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan
stimulus yang tidak sesuai atau tidak menyanangkan. ( Siti
Hartinah, 2011: 66)
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya
dorongan seseorang dalam mencapai suatu tujuan dan menjaga
keselamatan diri sendiri. Dari usaha untuk memepertahankan
diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri.
Hukum mengembangkan diri mengandung arti bahwa setiap
individu memiliki dorongan ilmiah untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya tetapi keberhasilan hal tersebut
memerlukan usaha yang aktif dan kreatif.
8
membentuk perkembangan seseorang khususnya remaja. Ciri-ciri tersebut
dipelajari dalam teori psikoanalisa yang utama, yaitu dari Sigmund Freud.
Asmadi (2004:103) mengatakan bahwa, menurut Freud, struktur
kepribadian manusia terdiri atas aspek Das Es (The Id), Das Ich (The
Ego), dan Das Ueber Ich (the super ego).
Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego, Freud percaya
bahwa dipenuhi oleh ketegangan dan konflik. Untuk mengurangi
ketegangan ini, remaja menyimpan informasi dalam pikiran tidak sadar
mereka. Ia juga mengatakan bahwa tingkah laku yang sekecil apapun
mempunyai makna khusus bila kekuatan tidak sadar di balik tingkah laku
tersebut ditampilkan. Cara ego mengatasi konflik antara tuntutannya
untuk realitas, keinginan Id dan kekangan dari superego yaitu dengan
menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme), artinya
istilah psikoanalisa ini untuk metode yang tidak disadari ego merusak
realitas dan karena itu melindungi dirinya dari rasa cemas. Menurut Freud
tahap permulaan dari perkembangan kepribadian, sebagai berikut:
a. Tahap oral (oral stage) adalah perkembangan yang terjadi pada usia
18 bulan pertama, dimana kesenangan bayi berpusat di sekitar
mulut.
b. Tahap anal (anal stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi
antara usia 1,5 dan 3 tahun, di mana kesenangan terbesar anak
meliputi anus atau fungsi pembuangan yang berhubungan dengan
anus.
c. Tahap falik (phallic stage) adalah tahap perkembangan yang terjadi
antara usia 3 sampai 6 tahun, kata phallus artinya penis atau alat
kelamin laki-laki. Artinya kesenangan berpusat pada alat kelamin
karena anak menemukan bahwa memanipulasi diri sendiri
memberikan kesenangan.
d. Tahap latensi (latency stage) adalah tahap perkembangan yang
terjadi antara usia 6 tahun dan pubertas, anak menekan semua minat
seksual dan mengembangkan keterampilan intelektual dan sosial.
9
2. Teori Psikososial.
Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai perkembangan dari
teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap
perkembangan individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial
yang menjadikan individu menjadi matang secara fisik dan psikologis.
Menurut Erikson semakin berhasil individu mengatasi konflik, maka
semakin sehat perkembangan individu tersebut. Seperti pernyataannya,
sebagai berikut:
a. Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush) adalah tahap
psikososial Erikson yang dialami dalam tahun pertaa kehidupan. Rasa
percaya tumbuh dari adanya perasaan akan kenyamanan fisik dan
rendahnya rasa ketakutan serta kecemasan tentang masa depan.
b. Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and
doubt) adalah tahap perkembangan yang terjadi pada akhir masa bayi
dan “toddler” (usia 1-3 tahun).
c. Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt) adalah tahap
perkembangan yang terjadi selama masa persekolahan.
d. Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority)
adalah tahap perkembangan yang tejadi kira-kira pada usia sekolah
dasar.
e. Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity
confusion) adalah tahap perkembangan yang dialami individu selama
masa remaja. Pada masa ini individu diharapkan pada pertanyaan
siapa mereka, mereka itu sebenarnya apa, dan kemana mereka
menuju dalam kehiupannya.
f. Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation) adalah tahap
perkembangan yang dialami individu selama masa dewasa awal. Pada
masa ini individu menghadapi tugas perkembangan untuk
membentuk hubungan intim dengan orang lain.
10
g. Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation) adalah
tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa
tengah.
h. Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah
tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.
3. Teori Kognitif.
Apabilateori psikoanalisa menekankan pada pentingnya pikiran
remaja yang tidak disadari, maka teori-teori kognitif mementingkan
pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang penting adalah teori
perkembangan kognitif dan Piaget dan teori pemrosesan informasi.
Menurut teori Piaget, remaja secara aktif mengkontruksikan dunia
kognitif mereka sendiri, informasi tidak hanya dicurahkan ke dalam
pikiran mereka di lingkungan. Piaget juga menyatakan bahwa remaja
menyesuaikan pikiran mereka dengan memasukkan gagasan-gagasan
baru, karena tambahan informasi akan mengembangkan pemahaman.
Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut:
a. Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage), yang berlangsung dari lahir
sampai kira-kira 2 tahun. Pada tahap ini, anak mengkonstruksikan
mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris
(seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik dan motorik.
b. Tahap praoperasional (preoperational stage) adalah yang berlangsung
kira- kira usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak memulai
mempersentasikan dunia dengan kata-kata, citra, dan gambar-gambar.
c. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage) adalah yang
berlangsung dari kira-kira 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak dapat
melakukan operasi dan penalaran logis, menggatikan pemikiran logis,
menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat
diaplikasikan pada contoh atau konkrit.
d. Tahap operasional formal (formal operational stage) adalah yang
terjadi antara usia 11 dan 15 tahun. Pada tahap ini, individu bergerak
11
melebihi dunia pengalaman yang actual dan konkrit, dan mengubah
cara berpikir tentag perkembangan berpikir anak dan remaja.
4. Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial
Ahli teori ini juga akan menyatakan bahwa alasan untuk rasa
ketertarikan remaja terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak
menyadari bagaimana warisan biologis mereka dan pengalaman hidup
pada masa kecil telah berperan dalam mempengaruhi kepribadian mereka
di masa remaja.
Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa bukalah robot yang tidak
punya pikiran, yang berespon secara mekanis pada orang lain dalam
lingkungan kita. Psikolog Amerika Bandura dan Walter Mischel adalah
arsitek utama dari versi teori belajar social kontemporer yang disebut teori
belajar kognitif. Bandura percaya bahwa kita belajar dengan mengamati
apa yang dilakukan orang lain. Melalui belajar observasi (modeling atau
imitasi), kita secara kognitif mempeesentasikan tingkah laku orang lain
dan kemudian mungkin mengambil tingkah laku tersebut. Model belajar
dan perkembangan yang paling mutakhir mencakup tingkah laku, manusia
dan kognisi, dan lingkungan. Pendekatan belajar social menekankan pada
pentingnya penelitian empiric dalam mempelajari perkembangan.
Penelitian ini memfokuskan pada proses-proses yang menjelaskan
perekembangan faktor social dan kognitif yang mempengaruhi menjadi
manusia seperti sekarang ini.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang dialami oleh
setiap individu secara berkelanjutan, serta kedua proses ini saling berkaitan
antara satu sama lain. Pertumbuhan lebih mengacu dan menekankan pada
aspek pertumbuhan fisik hasil dari proses pertumbuhan ini seperti bertambah
panjang ukuran tungkai, bertambah lebarnya lingkar kepala, bertambahnya
berat badan, dan semakin sempurnanya susunan tulang dan jaringan saraf.
Sedangkan perkembangan lebih mengacu kepada perubahan karakteristik yang
khas dari gejala-gejala psikologis ke arah yang lebih maju.
Prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan kenal sebagai hukum
pertumbuhan dan perkembangan. Hukum pertumbuhan ada dua diantaranya
Hukum Chepa Lacaudal, dan Hukum proximodistal. Sedangkan hukum
perkembangan dintaranya adalah Hukum Tempo Perkembangan, Hukum
Irama Perkembangan, Hukum Rekapitulasi, Hukum Masa Peka, Hukum
Truzalter( Masa Menentang), Hukum Masa Eksploratif, Hukum Pertahanan
Diri.
Dalam perkembangan individu ada teori dan tahapan – tahapan
perkembangan tersebut, teori tersebut diantaranya Teori Psikoanalisa, Teori
Psikososial, Teori Kognitif, Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial.
13
Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen
Pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan dan masukan terhadap
pembahasan makalah di atas.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
Soal
Jawaban
16
bentuk aslinya). tadinya belum matang
Kuantitatif, dimana dalam sistem
suatu organisme yang reproduksinya, maka
dulunya kecil sekarang menjadi lebih
menjadi matang (dewasa).
Waktu Jangka pendek atau Jangka panjang atau akan
berhenti di satu waktu. terus terjadi.
Bentuk Terlihat seperti fisik. Kualitatif
Ukuran Terukur atau pasti. Tidak terukur atau tidak
pasti.
Cara Mengukur Dapat dengan bilangan. Tidak dapat dengan
bilangan.
Faktor Pemicu Dari dalam, dapat juga Dari dalam dan luar.
faktor luar namun
sedikit.
Contoh Bayi yang tadinya Pematangan hormon –
memiliki berat badan hormon dalam tubuh.
2,5 kg sekarang Pematangan sel ovum
menjadi 5 kg. dan sperma.
Bayi yang tadinya
memiliki panjang 59
cm sekarang menjadi
87 cm.
Batang tumbuhan
yang tadinya hanya 2
cm sekarang menjadi
7 cm, dan masih
banyak lagi contoh
yang lainnya.
17
Hubungan yang terjadi diantara pertumbuhan dan perkembangan adalah
semakin sebuah individu tumbuh semakin lebih besar, maka didalamnya
akan termasuk pula perkembangan yang akan menjadikan individu tersebut
menjadi sebuah individu yang besar. Oleh karena itu pertumbuhan dan
perkembangan akan selalu berjalan bersamaan. Akan tetapi, terkadang
terdapat pula sebuah pertumbuhan yang dimana perkembangan akan terhenti
dikarenakan terdapat sebuah kelainan dan permasalahan yang ada pada
individu tersebut.
4. Prinsip-prinsip atau hukum pertumbuhan dan perkembangan
a. Hukum Pertumbuhan
Hukum Chepa Lacaudal
Hukum proximodistal
b. Hukum Perkembangan
Hukum Tempo Perkembangan.
Hukum Irama Perkembangan.
Hukum Rekapitulasi.
Hukum Masa Peka
Hukum Truzalter( Masa Menentang).
Hukum Masa Eksploratif.
Hukum Pertahanan Diri.
5. Teori-teori perkembangan
a. Teori Psikoanalisa.
Psikoanalisa merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan
psikologi seseorang.
b. Teori Psikososial.
Teori psikososial adalah perkembangan dari teori psikoanalisis.
c. Teori Kognitif.
d. Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial
18