Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Guru Efektif

Banyak pengertian yang telah dikemukakan mengenai guru efektif. Salah satunya yang
dikemukakan James H. Stronge dalam bukunya Kompetensi Guru-Guru Efeketif.

James mengungkapkan bahwa guru yang efektif itu berkaitan dengan prestasi yang
dicapai oleh siswa. Efektifitas seorang guru merupakan hasil dari kombinasi beberapa
faktor, di antaranya termasuk latar belakang guru, dan bagaimana cara guru berinteraksi
terhadap lingkungannya.

Dr. Darhim, M.Si, mengatakan bahwa guru efektif adalah guru yang senantiasa memiliki
komitmen untuk menjadi guru yang lebih baik setiap harinya.

Lebih lanjut, guru efektif selalu bisa memberikan motivasi anak didik untuk terus belajar,
meningkatkan semangat anak didik dalam belajar, dan semangat tersebut murni
tumbuh dari dalam diri anak peserta didik sendiri, bukan karena tuntutan ataupun
ketakutan.
Bagaimana Cara Menjadi Guru yang Efektif?

Pertanyaan ini, memang sangat banyak dimunculkan, teman. Mengingat, menjadi


seorang guru yang efektif bukanlah perkara yang mudah, melainkan membutuhkan
sesuatu yang kompleks. Di bawah ini adalah cara bagaimana menjadi guru yang efektif.
1. Meningkatkan kemampuan verbal

Terdapat beberapa hasil studi untuk mengukur seberapa efektif seorang guru ketika
mengajar di lingkungan sekolah.

Salah satunya dengan menghubungkan kemampuan verbal dengan kemampuan siswa.


Ternyata, hasil studi tersebut menyatakan, terdapat hubungan positif yang terjadi
antara kemampuan verbal terhadap prestasi para murid.

Para murid, yang diajarkan oleh para guru yang memiliki kemampuan verbal tinggi,
ternyata belajar lebih banyak daripada murid yang diajarkan oleh guru yang memiliki
kemampuan di bawah rata-rata.

Jadi, ada suatu hubungan yang positif yang diperlihatkan, antara kosakata dan
keterampilan verbal (keterampilan berbicara) guru dengan keberhasilan akademis
murid, serta kinerja guru itu sendiri.
2. Mengikuti berbagai macam pelatihan, kursus, dan sertifikasi.

Dengan mengikuti banyaknya pelatihan, kursus, dan pendidikan lebih tinggi, maka guru
akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih, loh teman. Menurut Hanushek
(1971), ada hubungan positif ada hubungan positif antara prestasi murid dan seberapa
baru guru berpengalaman mengambil bagian dalam kesempatan pengembangan
profesi, seperti mengikuti konferensi, lokakarya dan banyak lainnya.
Para guru dengan persiapan profesi yang lebih berkualitas, akan mampu memberikan
kesempatan-kesempatan belajar yang lebih beragam kepada murid.

Banyak studi pernah dilakukan tentang hal ini. Salah satunya, menghasilkan suatu
temuan bahwa, para guru yang sepenuhnya siap memahami cara para murid belajar,
serta apa dan bagaimana mereka perlu diajarkan.

Selain itu, latar belakang para guru tentang pedagogi menjadikan diri mereka lebih
mampu mengenali kebutuhan-kebutuhan individual para murid dan menyesuaikan diri
terhadap pelajaran, hingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi murid secara
keseluruhan.

Tentunya dengan mengikuti berbagai persiapan, pelatihan, ataupun kursus, akan


menjadikan para guru lebih merasa percaya diri perihal kemampuannya dalam
mengajar.
3. Selalu meningkatkan pengetahuan terhadap konten

Ini merupakan hal menarik yang sering diabaikan para guru nih teman. Sesibuk apapun
kalian, tetap jangan lupa untuk menyisakan porsi waktu tambahan belajar ya. Karena,
dari studi yang pernah dilakukan, didapatkan hasil yang cukup menarik. Para guru yang
memiliki penguasaan dan pengetahuan luas terhadap materi pelajaran, akan lebih
mampu memahami dan melampaui konten buku teks pelajaran, dan mampu melibatkan
para murid dalam diskusi-diskusi bermakna dan aktivitas-aktivitas yang diarahkan oleh
para murid.

Para guru yang memiliki pengetahuan luas terhadap bidang dan materi yang
dikuasainya, akan cenderung mengajukan pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi,
melibatkan para murid dalam pelajaran-pelajarannya.
4. Pengalaman mengajar

Hal ini sudah tidak terbantahkan lagi ya teman? Bagi kalian para guru pasti benar-benar
merasakan, bagaimana pengalaman mengajar terbukti meningkatkan kemampuan para
guru dalam mengajar, tentunya menjadi guru yang lebih efektif.

Studi menunjukkan para guru yang memiliki pengalaman mengajar lebih dari tiga tahun
akan lebih efektif dari pada para guru yang memiliki tiga tahun atau kurang dari tiga
tahun pengalaman.

Meningkatkan kemampuan manajemen terhadap murid.

Di dalam kelas kita akan dihadapkan pada tiga hal, murid yang berkemampuan tinggi,
murid yang standar, dan murid yang berkemampuan rendah.

Manajemen terhadap hal di atas sangatlah penting, karena tidak semua murid dapat
menerima perlakuan yang sama. Bisa saja setiap individu memiliki karakter dan
penanganan tersendiri.
9 Karakter Guru Efektif
Bagaimana sih karakter atau ciri-ciri guru efektif itu? Nah, menilik isi buku yang
dijelaskan oleh Jacquie Turnbull. Setidaknya ada sembilan karakter yang harus dimiliki
atau jika ingin menjadi guru yang efektif.

Sembilan karakter ini terbagi menjadi tiga bagian teman, manajemen diri, melibatkan
diri, menebar pengaruh.

Manajemen diri merupakan hal terpenting untuk memberikan identitas kepada seorang
guru, apakah guru tersebut merupakan guru efektif/profesional atau tidak?

Karakter yang terdapat dalam manajemen diri adalah (1) Terbiasa untuk dapat
memahami diri sendiri (2) Belajar sepanjang hayat (3) Aktif mengatasi stres dan (4)
Menghargai waktu.

Bagian dari melibatkan diri lain lagi. Menjadi guru efektif, harus memiliki hal ini (5)
Afektif (membangun kesepahaman dalam menyamakan bahas tubuh, emosional,
empati) (6) Menjadi pendengar yang baik (7) Dapat memberikan pengaruh.

Bagian menebarkan pengaruh juga tidak kalah penting. Karakter yang berada di
dalamnya antara lain (8) Membangun karismatik diri (9) Berpengaruh luas, artinya guru
tersebut dangan identitas profesionalisme yang dimilikinya dapat mempengaruhi sistem
di mana guru itu berada.
Ciri-Ciri Guru Efektif Lainnya

Ketika dalam suasana mengajar di dalam kelas, guru yang efektif harus benar-benar
paham dan menguasai kondisi kelas yang ada. Beberapa ciri guru yang efektif dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.

Memberikan perhatian kepada peserta didik dengan penuh empati.


Memahami kapasitas peserta didik dalam menerima informasi dengan memberikan
informasi dan pengajaran sesuai dengan kapasitas peserta didik itu sendiri.
Menjelaskan dan memberi ilustrasi sebuah konsep secara acak maupun dengan
contoh nyata.
Mengajar dengan sistematis (runtut), meliputi semua aspek yang harus diterima
peserta didik.
Mengundang peserta didik untuk aktif berpendapat, memberi perntanyaan yang kritis
namun tidak tegang.
Menguasai metode pembelajaran yang beragam sesuai dengan kondisi peserta didik
di dalam kelas.
Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan peserta didik dan mampu menasehati dan
memberikan apa yang mereka butuhkan dengan tepat.
Berpikir, bertutur, dan berbuat secara positif.

Anda mungkin juga menyukai