Anda di halaman 1dari 2

Membangun Etika Kristen dalam Arus Globalisasi

Globalisasi adalah penyebab perubahan hebat yang sudah dialami manusia berabad-abad
lamanya. Sebagian manusia dengan cepat mengikuti perubahan ini. Tapi sebagian lain lambat atau
bahkan tidak mau berubah. Beberapa alasan penyebab manusia sukar berubah, yaitu :

1) tidak mau meninggalkan kenyamanan yang sudah dimiliki

2) takut menghadapi hal yang baru

3) budaya yang mengikat

4) malas atau tidak mau repot.

Manusia adalah pembentuk budaya. Budaya dibentuk supaya ada peraturan agar manusia bisa
hidup bersama dan berhubungan satu sama lain dengan harmonis. Tapi manusia sering menjadi terikat
dengan budaya ini dan sulit untuk melepaskan diri dari budayanya. Kita sering lupa pada hakikat
dibentuknya budaya itu. Selama budaya itu masih relevan untuk membangun hidup kita ke arah yang
lebih baik, maka kita boleh tetap mempertahankannya. Namun jika budaya itu sudah mengganggu
pertumbuhan rohani kita, atau bahkan merusaknya, maka seharusnya kita meninggalkannya dan
membentuk budaya yang baru atau masuk ke dalam budaya yang lain. Berubah memang bukan sesuatu
yang mudah dilakukan. Tetapi bukan tidak bisa. Semua bergantung pada diri kita sendiri apakah kita
mau berubah. Tuhan sudah memberikan kuasa kepada kita untuk mengelola dunia ini, kita tinggal
memilih mau atau tidak.

Dalam kasus ini saya akan mengangkat satu permasalahan yang terjadi dalam kehidupan
globalisasi yang sering kita jumpai. Era Globalisasi sudah membuat masyarakat Indonesia harus bersiap-
siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah
satu nya adalah kebudayaan. Bagi bangsa Indonesia kebudayaan adalah salah satu kekuatan bangsa
yang memiliki kekayaan nilai yang beragam. Seperti cara berpakaian misalnya, yang sudah berkembang
sangat pesat pada Indonesia, pengaruh budaya barat sangat kuat terlihat pada Negara Indonesia,
contoh pakaian yang sering di gunakan seperti misalnya pakaian yang terlalu seksi, pakaian dengan
brand yang sangat terkenal dan mahal, mereka menganggap bahwa itu adalah sesuatu yang keren ,
dapat menaikan derajat sosial yang mereka miliki dengan mengikuti model atau trend yang di bawa dari
luar Negara Indonesia. Sehingga mereka begitu terpukau dan melupakan nilai-nilai moral dan agama
yang sudah di tanamkan dalam kehidupan mereka sejak mereka lahir.

Menjadi orang Kristen seharusnya kita bisa mengatasi hal ini, semua tertulis jelas didalam firman Tuhan
pada Ulangan 22:5 "Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang
laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan
hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu

1Timotius. 2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan


pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-
kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-
mahal,
1Timotius. 2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak
bagi perempuan yang beribadah.
1Petrus. 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu
berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya
kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

Dalam menyikapi arus globalisasi yang begitu pesat melaju didalam kehidupan manusia, kami
sebagai orang Kristen sendiri harus banyak-banyak bertobat, rajin membaca firman Tuhan , bahwa
sebenarnya dengan berbelanja dengan brand yang mahal, sebenarnya tidak perlu di lakukan.

Kembali merefleksikan diri, merenung, apa yang baik di ikuti dan yang buruk sebaiknya jangan.

Cheesa Priscilla Ronald

102013557

Tugas : Etika Agama Kristen

Anda mungkin juga menyukai