Anda di halaman 1dari 3

TEOLOGI PERSEMBAHAN & JANJI IMAN

Ketentuan tentang Persembahan Gereja

1. Tidak lagi memakai istilah DURUNG-DURUNG tetapi harus menjadi istilah


PERSEMBAHAN atau PELEAN.

2. Tidak lagi memberlakukan LELANG, tetapi agar melakukan JANJI IMAN,


agar kita tidak terjebak dalam kesombongan diri, iri, dengki dan hutang
yang tak terbayar.

3. Majelis Gereja (Parhalado) TIDAK LAGI MENJEMPUT atau MENAGIH


persembahan ke rumah warga jemaat; tetapi sebaliknya Warga Jemaat
sendirilah yang BERKEWAJIBAN MENGANTARKAN persembahannya.

4. Jumlah PERSEMBAHAN jangan ditentukan, tetapi sesuai dengan


KERELAAN HATI WARGA.

5. Harus mengadakan dan melaksanakan PEMBUKUAN YANG TERBUKA agar


jelas keuangan jemaat yang masuk dan yang keluar dalam setiap minggu.

6. Tidak diizinkan lagi MENGAMBIL, MENYISIHKAN dan MENG-ALOKASIKAN


atau MEMPERUNTUKKAN sebagian dari Persembahan ke Kantor Pusat –
Distrik - Resort; tetapi tiap orang harus bertindak JUJUR dan SETIA.

7. Mempedomani PERATURAN KEUANGAN secara benar dan pasti sehingga


Keuangan Gereja menjadi baik dan benar pengelolaannya.

Mengapa Harus Dengan Janji Iman?

HKBP Sukajadi Resort Sukajadi sejak 2006 telah menggantikan Sistem


Pengumpulan Dana melalui LELANG menjadi JANJI IMAN. Perubahan ini dimulai
sejak pelaksanaan semua pesta jemaat dan kategorial.

Dasar Pemahaman Alkitabiah


1
Sebagai umat percaya kita berjanji pada Tuhan atas hidup, pekerjaan dan berkat
yang kita terima (Kel 22:29, Im 9:3). Janji Iman adalah pelaksanaan: persembahan
korban, persembahan syukur dan pembayaran nazar kepada Tuhan (Mzm 4:6;
50:14). Itu memperteguh kesaksian kita bahwa “Keselamatan adalah dari Tuhan”
(Yunus 1:16; 2:9).

Tuhan Yesus memerintahkan mereka yang disembuhkan agar memperlihatkan


diri pada imam dan mempersembahkan kesembuhan dan pentahirannya (Mrk
1:44). Janji iman adalah tindakan kasih atas persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah sebagai ibadah sejati (Roma 12:1). Janji Iman
adalah jawaban kita atas pengorbanan yang dilakukan Yesus untuk keampunan
dosa, keselamatan dan hidup yang kekal (Ibr 5:7)

Dasar Ajaran Gerejawi HKBP

1. Konfesi HKBP Pasal 12 tentang “Perbuatan dan Iman” menekankan agar


manusia rajin dan terampil bekerja, dan hasil pekerjaannya menjadi korban
syukur bagi Allah dan memperhatikan orang yang berkekurangan.

2. Aturan HKBP Pasal 6 tentang “Penatalayanan”, Pasal 13 tentang “Hak


Warga” dan Pasal 14 tentang “Kewajiban Warga” dan Peraturan HKBP Bab I Pasal
2 Point 3:3 “Mempergunakan dan mempersembahkan tenaga, pikiran dan
hartanya ke pekerjaan pelayanan jemaat dengan sukacita.

Mengapa “JANJI IMAN” dan bukan “LELANG”?

1. Lelang adalah sistem Ekonomi - Dagang; sedangkan Janji Iman adalah


sistem yang rohani/gerejawi.

2. Lelang membangkitkan kompetisi yang materialistis; Janji Iman


membangkitkan kasih dan keikhlasan.

2
3. Lelang menjual kepongahan, kesombongan dan kerakusan; Janji Iman
dilakukan dengan kerendahan hati, hati yang sungguh-sungguh bersyukur dan
melakukan kasih persaudaraan yang tulus dan berguna.

Apa Jaminan Kesanggupan Kita?

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil (Luk 1:37) dan Pengharapan kita akan Tuhan
tidak akan mengecewakan. Program Janji Iman ini akan berhasil, sebab “Firman
Allah tidak mungkin gagal” (Roma 5:5a; 9:6). “Barangsiapa yang percaya kepada
Dia, tidak akan dipermalukan (Roma 10:11). Memberi Janji Iman = Menerima
Berkat Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai