Oleh:
1. GLORIA KOJOH (202041070)
2. BRILLY OGOTAN (202041235)
3. JEINI LIANA DAPI (202041305)
Kristologi adalah ilmu tentang Kristus. Sebagaimana yang dipahami oleh orang-orang Kristen
pada umumnya, Kristus adalah Allah yang mewujudkan diriNya dalam bentuk seorang manusia.
Walau pun Kristus adalah sosok yang illahi, namun keberadaanNya – dulu – dan paham
mengenai diriNya – sampai sekarang – sangat terkait dengan manusia ‘biasa’. Hal ini
dikarenakan adanya ‘penghayatan iman’ seseorang akan sosok yang diyakininya sebagai Kristus.
Dalam beberapa suratnya, Paulus seringkali menggunakan kata “Yesus Kristus” atau pun
“Kristus Yesus”. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa Paulus mengadopsi tradisi-tradisi
iman Gereja purba. Namun, tampaknya seperti para pengarang Injil lainnya, Paulus tidak
meneruskan bahan tradisi begitu saja. Agaknya Paulus mewartakan Injil dengan segala
kepandaian yang ada padanya, baik yang diterima dari pendidikan Yunani di Tarsus maupun
dari teologi yang dipelajarinya di Gamaliel di Yerusalem. Dalam surat-suratnya, memang tidak
terlalu jelas bagaimanakah penghayatan iman Paulus akan “Yesus Kristus” atau “Kristus Yesus”.
BAB 2
PEMBAHASAN
C. TINJAUAN ETIS
Kristologi suatu penghayatan seseorang akan Kristus. Dalam iman Kristen, Yesus-lah yang
diimani sebagai Kristus. Yang namanya penghayatan hidup, pastinya tidak akan lepas dari
konteks di mana orang itu berada. Sama seperti Paulus, di tengah-tengah konflik, perseteruan,
pertikaian, dll. Paulus menghayati Kristus sebagai rekonsiliator. Dengan kata lain, Kristus adalah
“alat” pendamaian Allah dengan manusia, di mana Allah-lah yang mempunyai inisiatif
pendamaian.
Bisa dikatakan Kristologi Paulus, yaitu Kristus sebagai rekonsiliator, sangat kontekstual. Dalam
artian, Kristologi Paulus berangkat dari konteks jemaat di mana dia melakukan pelayanannya.
Penghayatan terhadap Kristus bagi Paulus bukanlah sekedar refleksi yang hanya ada dalam hati
mau pun pikiran, namun juga ada dalam pewartaannya dalam Injil dan itu menggambarkan
Etika Paulus yang Kristologi.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Kristologi adalah jantung teologi Paulus. Kristus telah mengubah pandangan paulus dalam
melihat semuanya, termasuk kisah tentang Allah dan umat-Nya yang merupakan dua doktrin
menonjol dalam latar belakang keyahudian Paulus yang kuat.
Dalam makalah ini terdapat prinsip-prinsip bagi orang kristen lewat etika paulus yang kristologis
kita mengikuti keteladanannya untuk mengikut Kristus dan memuliakan Allah.
Dengan demikian, kristologi Paulus, khususnya sebagaimana tercermin dan dipahami dalam
kisah Tuhan dan umat-Nya memang penting diterapkan dalam ajarannya sebagai dasar segala
sesuatu.
DAFTAR PUSTAKA
Napel, Henk Ten. 2006. Jalan yang lebih utama lagi : Etika Perjanjian Baru. Jakarta : BPK Gunung
Mulia
Bultmann, Theology, ll, hal. 333
J.J.W. Gunning, Surat Galatia, BPK Jakarta 1979, hal. 108 dyb.
http://cuteyonha.blogspot.com/2012/12/kristologi-rasul-paulus.html