Semua ahli ilmu-ilmu sosial menerima kebenaran ini, bahwa lingkungan sosial
(konteks sosial) mempunyai pengaruh yang kuat dalam pembentukan identitas pribadi
seseorang. PAK sebagai suatu usaha pendidikan juga menaruh perhatian pada masalah
sosial dari masyarakatnya. Hal ini lebih besar peranannya dalam proses pembentukan
kesadaran sosial dari masyarakatnya dapat diartikan sebagai interaksi individu dengan
diartikan sebagai konsep yang mencakup tiga aspek yang berkaitan dari diri seseorang,
yakni gambaran diri (self image), sistem nilai (value system) dan pandangan dunia (world
kesamaan (continuity and sameness) yang kita miliki tentang diri kita sendiri. Kedua
konsep ini sangat berkaitan, sehingga sering menjadi satu konsep yang disebut self
berkelanjutan dan stabil yang kita miliki tentang gambaran diri sendiri, pandangan
Pandangan ahli yang lain mengatakan, bahwa identitas diri adalah kesatuan
dari 3 hal pokok yang dimiliki seseorang yang saling berkaitan yakni sistem
kepercayaan, sistem nilai serta bagaimana kedua sistem itu mempengaruhi pola
1
tingkah laku seseorang. Artinya, jika seseorang memiliki identitas diri Kristen
yang ia percayai), sistem nilai Kristen (apa yang ia akui sebagai nilai yang baik)
seperti yang diajarkan Alkitab, dan pola tingkah laku Kristen sebagai akibat dari
tersebut yang dapat menghasilkan identitas diri pada seseorang. Pengertian lain
tentang sosialisasi adalah proses dimana seseorang menjadi siapa dirinya (identitas
sosio-kulturalnya. Jumlah pengaruh yang diterima seseorang dari orang lain bervariasi
sepanjang umur hidupnya. Artinya, jumlah pengaruh yang diterima seseorang waktu
masih kecil berbeda dengan jumlah pengaruh yang diterimanya waktu ia dewasa.
Semakin dewasa seseorang, semakin kecil jumlah pengaruh yang diterimanya dari
orang lain karena ia semakin kritis sehingga mampu menyaring pengaruh dari luar.
mana anak membentuk konsep dirinya ke dalam sektor dunia objektif dari
kehidupan seseorang). Sosialisasi primer sifatnya lebih permanen dan kuat dibanding
sosialisasi sekunder.
- Eksternalisasi
kemungkinan kita harus masuk dalam kolektivitas (dalam hal ini bersama orang
mendukung keberadaan kita untuk saling memperhatikan satu sama lain. Sehingga
2
tercapai persetujuan dan pengharapan bersama serta pola-pola untuk menciptakan
berkembangnya kebudayaan.
- Objektifikasi
Struktur sosial dan pola budaya hasil eksternalisasi merupakan realitas sosial yang
bertingkah laku. Jika bentuk dan struktur dari dunia sosial hendak dipertahankan
aturan-aturannya harus nampak masuk akal dan benar kepada kita. Untuk itu
dibutuhkan sistem-sistem legitimasi dan struktur yang masuk akal yang membuat
menciptakan ideologi yang tepat yang menyeluruh yang dapat memberikan makna
- Internalisasi
Proses internalisasi adalah proses yang menjadikan pandangan dunia, sistem nilai,
dan pola bertindak dari lingkungan sosial budaya menjadi miliknya sendiri.
Identitas diri dibentuk oleh lingkungan sosial melalui proses sosialisasi. Demikian
juga pembentukan identitas diri Kristen bukan hanya membutuhkan suatu proses
sosialisasi seperti dalam konteks suatu lingkungan sosial yang Kristen atau
Keluarga merupakan setting pertama dan utama karena peranan orang tua dalam
keluarga yang lain melalui interaksi satu sama lain dan mengalami pertumbuhan.
3
Orang tua juga belajar untuk bertumbuh dalam iman di dalam dimensi tindakan atau
Artinya orang tua punya hak dan kewajiban untuk mendidik anak-anaknya.
Tuhan mewajibkan orang tua untuk mendidik anak-anaknya dalam iman dan
Ulangan 6:1-7 mendidik anak bukan saja secara verbal tetapi juga contoh
Amsal 1:8 mengenai tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anaknya
Anak adalah karunia Tuhan, melalui orang tua dan di tangan orang tualah tugas
Orang tua punya kuasa (power with) untuk mengintervensi dalam kehidupan
PAK untuk setiap kategori usia mempunyai signifikansi yang khas dan
terjadi pada masa anak-anak, jauh lebih kuat dan permanen pengaruhnya. Jadi
4
Dalam konsep sosialisasi, pembentukan identitas diri dilakukan melalui proses
tingkah laku model sosial, dalam hal ini orang-orang dekatnya. Dalam konteks
Sosialisasi ini semakin efektif jika antara individu yang disosialisasikan dan
model sosial mempunyai hubungan yang erat (penuh kehangatan) dan relatif
terjadi dalam waktu lama. Hal yang mendorong seseorang untuk imitasi dan
tingkah laku maupun sistem kepercayaan dan sistem nilai yang melandasi
Orang tua hendaknya menjadi model yang baik dari iman Kristiani, menjadi
panutan yang efektif bagi internalisasi sistem kepercayaan, nilai dan pola
Gereja perlu melakukan sesuatu untuk memungkinkan para orang tua memainkan
dengan baik)
5
d. Jika memungkinkan dibuatkan bahan ajar untuk anak dalam keluarga (di luar
4. Hal-hal praktis yang dapat dilakukan orang tua dalam setting keluarga
Hal ini memudahkan anak untuk percaya bahwa Tuhan itu Mahakasih. Caranya:
Tugas pendidikan merupakan mandat Tuhan Yesus sendiri, bukan hanya kepada
bersama-sama yang kita sebut Gereja. Di dalam konsep Gereja sebagai tubuh
sama.
Jemaat lokal sebagai setting PAK harus dilihat sebagai kumpulan orang-orang
percaya yang berinteraksi dengan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki Allah. Salah satu bentuk interaksi dan kegiatan jemaat lokal adalah
pendidikan dalam artinya yang luas, yakni demi transmisi iman Kristen dan
6
Menurut Westherhoff, beberapa ciri jemaat lokal sebagai suatu persekutua iman
Kristen yang relevan dengan tugas PAK yang efektif adalah sebagai berikut:
1) Adanya kesatuan atau kesamaan dalam hal-hal esensial dalam diri para WG
Menyadari adanya kekhasan tiap-tiap kelompok usia dari segi kebutuhan, minat,
kategorial (PAK Anak-anak, PAK Remaja, dan Pemuda, PAK Orang Dewasa,
Persekutuan Ibu-ibu) dalam gereja atau jemaat. Ada juga yang mulai
mengembangkan PAK bagi kelompok Lanjut Usia, juga bagi kaum Wanita. PAK
kategorial ini kini telah menjadi disiplin ilmu, dan masing-masing mempunyai
Untuk PAK anak, biasanya mengambil bentuk dalam Sekolah Minggu. PAK untuk
remaja dan pemuda mempunyai signifikansi yang khusus karena masa ini adalah
7
masa transisi masa keterbukaan, masa bertanya dan masa pengambilan keputusan
penting. PAK dewasa relatif baru dibanding PAK anak. Andragogi atau seni
dewasa dalam gereja. Persoalan yang sangat serius di bidang ini adalah rendahnya
Katekisasi juga merupakan bentuk lain dari PAK dalam setting jemaat. Bentuk ini
sangat penting khususnya untuk mereka yag akan sidi atau baptis dewasa.
Ada ketentuan bahwa pendidikan agama di Indonesia merupakan suatu yang wajib
dalam setting sekolah menjadi semakin penting dan pemerintah begitu jauh ikut
a. Sekolah adalah salah satu partner dalam pendidikan di samping keluarga dan
Orang tua punya hak untuk menentukan macam pendidikan yang diperoleh
8
agama yang mengajarkan doktrin dan ajaran agama akan menolong
Peranan yang khas dari sekolah adalah tempat di mana proses belajar mengajar
dalam arti formal terjadi secara sistematis dan dalam waktu yang cukup lama
pemahaman, pengetahuan religius. Di sisi yang lain, hal di atas tergantung apakah
proses belajar mengajar yang terjadi telah berjalan baik dan apakah kurikulumnya
sudah relevan. Hal ini memprasyaratkan guru yang memenuhi kualifikasi tertentu.
Untuk itu, usaha-usaha peningkatan mutu PAK di sekolah harus terus diupayakan
formal mengenai kehadirannya dalam sekolah negeri sebagai mata pelajaran wajib.
Hal ini membawa perbedaan yang mencolok dalam sekolah-sekolah swasta. Dulu
sebelum UU itu dikeluarkan ada jaminan bahwa agama yang diajarkan dalam
sekolah terbebut adalah sesuai dengan agama pengelola dan pemilik sekolah.
memungkinkan lagi.
9
a. Sekolah Kristen mendukung pengajaran PAK sebagai salah satu mata
suasana kerja, hubungan antar guru maupun dalam hubungan antara guru dan
yang diajarkan dalam proses belajar mengajar) saja tetapi juga kualitas
d. Dalam Sekolah Kristen umumnya tidak ada kontradiksi dalam setiap mata
pelajaran karena diberikan dari perspektif yang kurang lebih sama, yakni
didik belajar agama sesuai agamanya dan diajar oleh guru yang seagama. Hal
10