Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN PAK

A. Prinsip-prinsip Alkitab tentang Pengajaran dan Pembelajaran

Pengajaran dan pembelajaran (teaching and learning) merupakan hal yang sangat

penting dalam proses pendidikan yang melibatkan guru dan murid. Manusia memerlukan

karya Roh Kudus untuk memahami secara benar semua pernyataan Allah dalam Alkitab.

Menurut Edward dab Frances Simpson (1988), beberapa prinsip pengajaran dan

pembelajaran berdasarkan Alkitab adalah sebagai berikut:1

1. Kebergantungan pada karya Roh Kudus.

Roh Kudus adalah pengajar sesungguhnya (Yoh.14:26)

Roh Kudus bukan hanya membimbing untuk memahami kebenaran (Yoh.16:13) tetapi

Ia juga disebut sebagai Roh Kebenaran (Yoh.16:13)

2. Keteladanan pengajar

Keteladanan pengajar merupakan syarat mutlak dalam proses pengajaran dan

pembelajaran (1 Tim.4:12).

Seorang pengajar dikatakan efektif dalam pengajarannya jika memiliki 2 faktor utama:

a. Kebergantungan pada kuasa Roh Kudus

b. Kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam perbuatan

Seorang pengajar PAK harus mengetahui kebenaran dan menerapkan kebenaran itu

dalam hidupnya.

3. Mengetahui kebenaran

1
Werner C.Graendorf, Introduction to Biblical Christian Education (Chicago: Moody Press, 1988). 69

1
Seorang pengajar PAK harus mempunyai pengertian tentang kebenaran dan harus

mencarinya dalam Tuhan Yesus Kristus (Kol.2:3; 1:17; Yoh.14:6) dan yang menjadi

standar kebenaran adalah Alkitab.

Kebenaran tertinggi menunjukkan bahwa seseorang akan dibenarkan Allah kalau ia

menerima Tuhan Yesus Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Saat

itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia Allah

dalam Tuhan Yesus Kristus (Ef.2:8-9). Orang yang sudah dibenarkan oleh Allah/ telah

mengalami lahir baru/menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik

(Ef.2:10). Orang yang sudah lahir baru menjalani hidupnya dalam terang kebenaran

Firman Allah (Mazmur 119:105). Alkitab menjadi standar kebenaran. Apa yang

dikatakan Alkitab benar adalah benar dan apa yang dikatakan Alkitab salah adalah

salah. Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, pengajar dan pelajar PAK harus

mengetahui kebenaran ini.

4. Menerapkan kebenaran dalam kehidupan

Kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas seorang pengajar Kualitas pengajar

ditentukan apakah pengajar PAK telah menerapkan kebenaran dalam hidupnya.

Menurut Marion Lawrence, seorang guru sekolah Minggu yang ideal harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:2

a. Pikirannya dicurahkan untuk mempersiapkan pengajaran

b. Jiwanya dicurahkan untuk menyajikan pengajaran

c. Hidupnya harus menjadi teladan.

d. Pengajar harus meneladani Kristus supaya menjadi teladan bagi muridnya (1

Kor.11:1)

5. Hubungan dalam kasih

2
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta, ANDI, 2006), 21

2
Pengajar PAK harus memiliki kasih Kristen kepada murid yang diajarnya. (1

Yoh.3:23). Kasih adalah satu buah Roh sehingga orang percaya harus bergantung pada

Roh Kudus (Gal.5:22). Seorang pengajar harus seorang yang pernah merasakan

jamahan kasih Kristus yang berpuncak pada pengorbanan-Nya di atas kayu salib.

Pengajar yang sudah dipenuhi kasih Kristus akan dapat mengasihi murid-muridnya

supaya mereka juga mengalami jamahan kasih Kristus seperti yang telah dialaminya

(Yoh.13:35).

6. Metode yang digunakan pengajar

Pengajar harus dapat memilih metode yang paling tepat untuk memperoleh perhatian

dan mempertahankan minat murid. Contoh: pengajaran yang diberikan Tuhan Yesus

pada perempuan Samaria (Yoh.4:7). Para murid membutuhkan seorang guru yang

dapat membangkitkan perhatian dan minat. Seseorang dapat belajar dengan baik

melalui pengalaman, pekerjaan dan partisipasi. Setiap metode yang digunakan

pengajar harus dapat membangkitkan perhatian para murid untuk mendengar, melihat,

mengatakan dan mengerjakan apa yang diajarkan.

7. Komunikasi yang jelas

Pengajar harus dapat menggunakan kata-kata dan konsep-konsep yang dapat

dimengerti dengan jelas oleh para murid (1 Kor 14:9b). Komunikasi yang jelas tercipta

bila pesan-pesan yang disampaikan dengan cara yang tepat. Beberapa panduan untuk

melancarkan komunikasi yang jelas sehingga mempermudah untuk mencapai tujuan

PAK:

a. Hindari kata-kata teknis yang sulit jika ada kata-kata yang mudah

b. Perjelas kata-kata sederhana untuk menghindari kesalahpahaman

c. Tenangkan pikiran supaya pesan dapat diterima

d. Gunakan pendekatan dengan pancaindera jika ingin memperjelas ajaran

3
e. Munculkan pertanyaan yang dapat menjadi alat yang efektif jika pengajar

mengharapkan pengertian yang lebih dalam.

f. Pertanyaan-pertanyaan diperlukan untuk membangkitkan ide-ide dan membantu

para murid menerapkan pelajaran dalam hidupnya.

g. Utamakan untuk memperoleh umpan balik/feedback dari murid.

8. Pola peningkatan

Pola peningkatan adalah prinsip menghubungkan gagasan baru dengan gagasan lama

atau sebelumnya. Sesuatu yang belum diketahui harus diterangkan dari sesuatu yang

telah diketahui. Pengajar harus mengganti pelajaran yang sudah diberikan ke pelajaran

yang belum diberikan dengan mudah, sederhana dan wajar.

Rasul Yohanes mengatakan bahwa pentingnya menyesuaikan ajarannya dengan pola

bertingkat untuk membimbing para murid berkembang menuju kedewasaan (1 Yoh

2:12-14). Peningkatan haruslah dengan langkah-langkah kecil sehingga alur pikiran

dapat diikuti murid. Berikan pelajaran secara bertahap dengan jelas dan penuh

kesabaran3

9. Sukacita menemukan

Seorang pengajar harus mendorong muridnya untuk menemukan sendiri, tidak

hanya sebagai pendengar. Menemukan kebenaran memrlukan persiapan guru dan

murid. Persiapan yang diperlukan guru adalah terpusat pada kebutuhan murid,

menghubungkan Firman Tuhan dengan kebutuhan murid, memilih metode, melibatkan

murid dalam berpartisipasi, evaluasi dan aplikasi. Persiapan yang diperlukan murid

adalah menghubungkan antara pelajaran dan kebutuhannya serta mempelajari Alkitab

untuk menemukan solusi dan meneliti Alkitab terhadap keinginan, persoalan dan

3
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta, ANDI, 2006), 24

4
kebutuhan pribadinya. Proses inilah yang disebut “sukacita menemukan” karena ada

sukacita khusus saat menemukan jawaban yang memuaskan.

Diharapkan seorang pengajar mendatangkan respon emosional dari murid. Hati

akan menghasilkan tanggapan yang lebih mendalam daripada pengetahuan yang telah

diterima pikiran (Roma 10:10). Setelah kebenaran diterima dan ditafsirkan maka ia

akan segera menanggapi secara mendalam. Hal inilah yang dimaksud “percaya dalam

hati” yang membuahkan pengalaman yang lebih dalam (Amsal 4:23) .Jagalah hati

dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Menanamkan

kemauan dalam diri murid merupakan hal penting karena secara psikologis murid akan

mengetahui sesuatu yang baik/ tidak untuk dilakukan. Emosi yang stabil merupakan

energi kemauan untuk menuju tindakan berarti.4

10. Respon kemauan

Guru harus memberikan kesempatan yang luas untuk merespon kemauan. Kebenaran

harus menghasilkan suatu pelajaran yang patut dipertimbangkan. Semakin lengkap

tanggapan semakin efektif pembelajaran (Yak.4:17)

11. Hidup sebagai pelaku Firman

Guru harus menolong murid mengejawantahkan pelajaran dalam kehidupan sehari-

hari (Yak.1:22 ; Yak.1:23-24)

PAK sumber dan dasarnya adalah Alkitab. Alkitab harus diyakini sebagai Firman

Allah tanpa salah karena diwahyukan Roh Kudus. Para pengajar dan pelajar PAK

memerlukan penerangan Roh Kudus. Pusatnya adalah Kristus. Sementara tujuan PAK

adalah pemuridan agar menjadi seperti Kristus, murid dewasa yang akhirnya

memuridkan orang lain.

B. Peran Roh Kudus dalam Proses Pengajaran dan Pembelajaran PAK

4
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta, ANDI, 2006), 25

5
Peran Roh Kudus dalam proses pengajaran dan pembelajaran PAK dilandasi kenyataan

bahwa Roh Kudus merupakan salah satu pribadi dari Allah Tritunggal dan merupakan

guru. C. Fred Dickason dalam Werner C.Graendorf (1988)5 mengemukakan beberapa

prinsip peran Roh Kudus dalam proses pengajaran dan pembelajaran PAK.

Roy B. Zuck mengidentifikasi empat pandangan yang keliru tentang peran Roh Kudus:

1. Konsep yang salah tentang peran Roh Kudus

a. Roh Kudus sebagai Guru tunggal

Konsep yang mengemukakan bahwa Roh Kudus mengajar murid dan guru dengan

menerangi hati setiap orang percaya secara langsung. Pandangan ini bertentangan

dengan realitas bahwa Roh Kudus menggunakan manusia sebagai guru/pengajar

(Mat.28:19-20), melibatkan para pemimpin gereja (Kis.5:45; 15:35 ; 18:11; 20:20;

28:31), perintah kepada Timotius (2 Tim.2:2) memberi karunia mengajar kepada

orang-orang percaya (Rm 12:6-7; 1 Kor.12:28; Ef.4:11).Pandangan bahwa Roh

Kudus merupakan pengajar tunggal akan membawa pada pandangan bahwa

pendidikan dan PAK tidak diperlukan.

b. Roh Kudus sebagai Guru Totaliter

Konsep ini mengatakan bahwa Roh Kudus mengambil alih tanggung jawab

perorangan untuk belajar dan berkembang secara pribadi. Ia akan mengajar secara

langsung kepada setiap pribadi. Pengajaran bisa melibatkan guru tetapi para guru

tidak memerlukan pelatihan dan persiapan secara khusus karena hasil pelayanan

datangnya dari Roh Kudus.

Realitanya Alkitab mengemukakan bahwa tanggung jawab para guru memberi

keteladanan (2 Tim.4:12), adanya penilik untuk menggembalakan jemaat Efesus

5
Werner C.Graendorf. Introduction to Biblical Christian Education, (Chicago: Moody Press, 1988),110

6
(Kis.20:28). Guru PAK tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya dalam

mengajar, harus punya persiapan sungguh-sungguh dalam mengajar.

c. Roh Kudus sebagai teman bersama dalam mengajar

Konsep ini mengatakan bahwa manusia mengajar sesuai dengan tanggung

jawabnya kemudian Roh Kudus menambahkan.

Realitanya: pengajar tidak sekedar menyampaikan kebenaran tetapi juga menerima

kebenaran dan menjadi teladan (1 tim 4:12). Allah memakai pengajar untuk

menyampaikan kebenaran yang dinyatakan-Nya (Fil.2:13). Sebagai anggota tubuh

Kristus, setiap orang mempunyai karunia-karunia Roh termasuk karunia mengajar

(Roma 12:4-7)

d. Roh Kudus tidak diperlukan dalam PAK

Penganut konsep ini adalah kaum humanisme yang mengatakan bahwa pengajaran

dan pembelajaran dapat berjalan baik bila materi dan metodenya baik sehingga

tidak memerlukan Roh Kudus. Hal ini memungkiri pewahyuan oleh Roh Kudus

Realitanya: Alkitab mengajarkan “manusia duniawi tidak menerima apa yang

berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia

tidak bisa memahaminya (1 Kor.2:14). Pengajar memerlukan pengajaran RK

sebelum mengajar orang (1 Kor.2:13b). Pengajar harus mengandalkan peran RK

supaya dapat mengajari para muridnya mencapai sasaran rohani PAK.

2. Konsep yang benar6

a. Konsep kerja sama pribadi

Roh Kudus adalah pribadi Ilahi yang memungkinkan guru dan murid

berkomunikasi dan berinteraksi dengan kebenaran Allah untuk bertumbuh secara

6
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta, ANDI, 2006), 32-33

7
pribadi dan bersama. Roh Kudus mengajar melalui manusia, khususnya para

pengajar. Sebagai saluran Ilahi, para pengajar mengajarkan Firman Allah.

b. Konsep pembaharuan diri

Roh Kudus memperbarui pengajar dan pelajar PAK secara sangat pribadi. Salah

satu alasan pewahyuan Roh Kudus adalah mendewasakan setiap orang percaya (2

Tim.3:16-17). Ia mengubah kita dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan

yang lebih tinggi lagi (2 Kor.3:17-18).

c. Konsep komunikasi antarpribadi

Roh Kudus mengolah dan mendewasakan kehidupan rohani seseorang sebelum,

selama dan sesudah proses PAK secara formal.

d. Penyucian terus menerus

Posisi orang yang menerima Kristus adalah suci karena Kristus telah menyucikan

melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Selama masih hidup di dunia ini, semua

pengikut Kristus akan mempunyai pengalaman hidup “semakin kudus” karena

pekerjaan dan pertolongan Roh Kudus. Saat jatuh dalam kelemahan, Roh Kudus

akan bekerja dan menyadarkan pengikut Kristus supaya tidak terus tinggal dalam

kejatuhannya tetapi segera bangkit kembali untuk mulai bertumbuh dalam

kesucian hidup. Jadi trend hidup para pengikut Kristus adalah semakin kudus

sampai Tuhan memanggil.

Anda mungkin juga menyukai