Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN BACA

PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA


KRISTEN BAGI ANAK DAN REMAJA

Nama : Sarti Marthen Lobo


Kelas : A
Tugas: Laporan Baca
Nirm : 1020207496
Dosen pengampu :LINDA M,pd
Judul buku : Pendidikan Agama Kristen anak dan Remaja

Pengarang : Pdt.Dr.Daniel Nuhamar.M.Th.

Penerbit : jurnal info media

Tahun terbit :2008

Jumlah halaman :100 hal

Bab I

pengertian pendidikan

Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu pengajaran yang berasal dari Tuhan, berdasarkan
Alkitab yang melibatkan orang-orang terkhusus umat kristiani. Tidak lain dengan PAK bagi anak-anak
dan remaja, perlu juga pengajaran yang akan mengarahkan mereka pada kerohanian yang sesuai
dengan ajaran Alkitab. Untuk mewujudkan generasi yang taat akan Tuhan, maka PAK hadir untuk
melengkapi kepentingan rohani dan pematangan kepribadiannya.

Pendidikan adalah suatu pengajaran yang diberikan kepada seorang atau sekelompok orang
yang terdapat di suatu wadah dengan tujuan-tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, dalam hal ini
memerlukan pendidik yang berupa guru, orang tua, bahkan alam juga dapat menjadi guru bagi
peserta didik tersebut. Pendidikan bisa dikategorikan sebagai pengajaran yang dilakukan manusia
dengan sadar dan terencana secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah
yang semakin baik.

Istilah Pendidikan Agama Kristen berasal dari bahasa Inggris, “ Christian Education” yang berarti
pendidikan yang berporos pada pribadi Tuhan Yesus dan Alkitab (Firman Allah) sebagai dasar dan
sumber acuannya.Arti Pendidikan Agama Kristen sebenarnya ialah bahwa dengan menerima
pendidikan itu, segala pelajar, muda dan tua, memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan
sendiri, dan oleh dalam Dia mereka terhisap pula pada persekutuan jemaat-Nya yang mengakui dan
mempermuliakan nama-Nya di segala waktu dan tempat.Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan
politis bersama para peziarah dalam waktu yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian
pada kegiatan Allah di masa kini, pada cerita komunitas Kristen dan visi kerajaan Allah, benih-benih
yang telah hadir diantara kita.Oleh karena Kristen adalah pengikut kristus, Pendidikan Agama Kristen
meletakkan dasar pengajarannya pada pengajaran dan tindakan Yesus Kristus

Jadi, dalam suatu pendidikan itu memerlukan adanya pendidik yang berupa guru maupun yang
lain yang bisa jadi pengarah dan juga peserta didik yang akan diarahkan. Dalam hal ini adalah
Pendidikan Agama Kristen yang berdasarkan pada Alkitab. Tidak membatasi siapapun yang akan jadi
peserta didiknya, yang terpenting yaitu suatu pengajaran yang akan meningkatkan iman kepada
Allah. Karna memang Allah adalah sumber dari segala pengajaran melalui Yesus Kristus.

Bab II

hakikat PAK Bagi anak

Berbicara mengenai PAK anak-anak tidak terlepas dari pengertian PAK secara umum yaitu
merupakan usaha pendidikan ataupun pengajaran yang di dalamnya mencakup unsur-unsur
keagamaan menurut iman kepercayaan manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan turun-temurun
yang sifatnya berlangsung terus-menerus yang dalam arti bahwa kepada anak-anakpun merupakan
suatu keharusan demi kelanjutan generasi penerus.

Dengan amanat Tuhan Yesus adalah merupakan pengajaran rohani yang harus diwariskan
kepada semua golongan termasuk anak-anak harus menerima warisan rohani, hal ini dapat dilihat
dari perhatian Yesus kepada anak-anak (Matius 18: 10, 14, Markus 10: 14, 16, Lukas 9: 48).
Pernyataan Kasih Allah dalam Yesus Kristus tidak hanya ditujukan kepada orang dewasa, melainkan
juga kepada anak-anak.

Dalam hal ini, anak sebagai keturunan yang masih kecil atau belum dewasa perlu perhatian
yang akan mengarahkan dirinya untuk mengenal dan meningkatkan iman, seorang anak dibimbing
pertama kalinya dalam lingkungan keluarga, yaitu orang tua, sebagai pengasuh yang utama dalam
hidupnya.

BAB III

Fungsi pelayanan PAK bagi anak

Alkitab memberi pengajaran bahwa pelayanan PAK bagi anak sangatlah penting. Anak-anak
harus tahu apa konsekuensi dari sikap dan perbuatan bertaat, dan apa pula resiko dari perbuatan
memberontak. Sasaran utamanya adalah anak mengenal dan menerima Kristus sebagai juruselamat
pribadinya. Masa anak-anak merupakan periode yang berbeda dibandingkan orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak telah dipengaruhi lingkungannya sejak dalam
kandungan. Secara emosi, anak-anak belajar mengendalikannya ketika mereka berhubungan dengan
orang lain. Secara sosial, anak-anak belajar berhubungan dengan orang lain dalam konteks sosial.
Secara spiritual, anak-anak dapat menangkap dan memakai konsep-konsep dan prinsip-prinsip
Alkitab dalam kehidupan mereka jika diajarkan sesuai dengan tingkat intelektualnya dan dikaitkan
dengan pengalaman setiap hari. Secara fisik, anak-anak bertumbuh dengan cepat bila menerima
makanan bergizi dan kesehatannya dijaga dengan baik. Secara mental, anak-anak berkembang
secara bertahap dari lahir sampai usia 11 tahun. Secara intelektual, anak-anak sulit memahami
pemikiran abstrak dan simbol-simbol.

Jadi, pelayanan untuk anak-anak khususnya dalam kerohanian merupakan keharusan untuk
meningkatkan imannya, pengenalannya akan iman rohani akan melahirkan generasi yang takut akan
Tuhan. Pelayanan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mengenal dan memahami anak-anak
terlebih dahulu, barulah dapat untuk mengembangkannya.

BAB IV

tujuan PAK bagi anak

Tujuan Pelayanan PAK bagi Anak-anak

Dalam memahami tujuan PAK anak-anak tidak terlepas dari tujuan PAK secara keseluruhan dan
tujuan PAK tidak terlepas dari tugas Gereja. Tujuan itu meliputi; pengajaran, menjelaskan,
melengkapi, menyanggupkan, mengarahkan dan membantu, setiap orang bertumbuh dalam
pengetahuan, sikap dan perbuatan.

Jadi, suatu pelayanan yang benar akan menciptakan hasil yang baik. Bagi anak-anak akan
terbiasa dalam lingkungan yang penuh didikan. Di sini, dengan didikan yang rohani seorang anak
akan lebih mengenal dirinya, secara rohani dalam arti menyadari perbuatan yang dilakukannya,
karna seorang anak sangat takut akan hukuman yang akan menimpa dirinya jika dia berbuat salah.

BAB V

Dasar Teologi PAK bagi anak

Ada dasar Teologi bagi anak ada dua yaitu;

1.Dalam perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru menjelaskan ada dua sumber Pendidikan Agama Kristen yaitu:

a. Yesus

Robert R. Boehlke menyatakan “Yesus merupakan buah dari pendidikan Yahudi”, pengajaran
Yesus dikembangkan dari pendidikan Yahudi. PAK dalam Perjanjian Baru berpusat kepada
Yesus sendiri.

b. Paulus
Pendidikan agama Yahudi, pertama sekali diperoleh Paulus dari keluarga yaitu dari orang
tua. Sebagai keluarga Ibrani, ayah Paulus menerapkan prinsip keluarga Ibrani yaitu sistem
Patriakat.

Jadi, dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memerintahkan pengajaran terhadap semua
bangsa termasuk anak-anak yang berlandaskan Firman dan berporos pada Yesus, untuk menerapkan
prinsip kristiani yang taat kepada Tuhan. Pengajaran ini pertama kali didapatkan dalam

2.Dalam perjanjian Lama

Pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya, dalam
masyarakat telah berlangsung sejak zaman Perjanjian Lama. Salah satu contoh dalam kitab Ulangan
6:7, ”Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engakau
berbaring dan apabila engkau bangun.” Dari nats di atas jelas bahwa ada keharusan untuk
mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak secara berulang-ulang dan terus-menerus.

BAB VI

Konteks PAK bagi anak

Adapun konteks PAK bagi anak ada tiga yaitu;

1. Keluarga

Berbicara mengenai keluarga pada umumnya selalu dihubungkan dengan pendidikan


anak, karena pendidikan utama dan terutama adalah peranan orang tua dalam
mengasuh anak-anak. Dimana orang tua harus meyakini bahwa anak adalah karunia
Tuhan yang dipercayakan kepada orang tua tentang pemeliharaan maupun
memberikan pendidikan

2. Gereja

Alkitab jelas menyaksikan bahwa gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya


yang dipanggil untuk bersekutu. Jadi tugas pendidikan merupakan mandate Tuhan
Yesus sendiri hanya kepada murid-murid secara individual tetapi juga persekutuan
orang percaya secara bersama-sama yang kita sebut gereja.

3. Sekolah

Pendidikan di sekolah diberikan lebih sistematis yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku itulah sebabnya bahwa pendidikan sekolah disebut dengan pendidikan formal
yang mempunyai tujuan pendidikan nasional sesuai dengan undang-undang sistem
pendidikan nasional. Walaupun masyarakat Indonesia adalah masyarakat pluralis,
namun pendidikan agama di sekolah mempunyai karakter sebagai pendidikan dalam
iman.

Jadi, pendidikan untuk anak-anak sangat penting karena bisa dilakukan dimana saja, tapi
ketiga wadah di atas merupakan konteks yang paling sering dilakukannya pendidikan tersebut
berlangsung. Dalam pendidikan seperti ini anak-anak lebih terarah, karna guru lebih mampu
memahami anak didiknya dan wadah inilah lingkungan terdekat bagi pengajaran anak-anak.

Beberapa metode yang bisa digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dengan
bermain pada anak, diantaranya:

· Bercerita

· Praktek

· Drama/ bermain peran

· Field visit

· Diskusi

· Menyanyi

· Bermain terbimbing

· Bermain bebas

Jadi, metode yang dilakukan dalam pengajaran anak didik sangat penting karena merupakan
cara seorang pendidik untuk memudahkan tercapainya tujuan yang direncakannnya. Metode
tersebut haruslah memahami anak-anak yang akan diajarkannya.keadaan dan pribadinya. Dan juga
memudahkan remaja untuk menerima bahan ajaran dan menarik perhatian remaja tersebut.

BAB VII

Konteks PAK bagi Remaja

Adapun konteks PAK bagi remaja antara lain ;

A. Keluarga

Tanggung jawab dalam mengajar PAK dapat dilakukan melalui kebaktian keluarganya
menjadi keluarga atau retreat keluarga.

B. Gereja

Gereja merupakan agen utama dalam mengajarkan PAK. Pengajaran PAK dapat diprogram
melalui kebaktian umum, sekolah minggu, bible study, dan berbagai persekutuan seperti
persekutuan kaum muda, kaum wanita, atau kaum bapak.

C. Sekolah

Dalam pendidikan agama di sekolah, guru agama bertanggung jawab mengajar PAK di
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan retreat
sekolah.

Jadi, ketiga konteks ini sangatlah penting akan menuntun remaja dalam
menumbuhkan iman dan mengenal PAK lebih mudah. Dalam hal ini, remaja akan lebih
teratur untuk mencari kepribadiannya dan hubungannya dengan Allah yang dijelaskan
secara abstrak

BAB VIII

Signifikansi pelayanan remaja dalam gereja

a. Masa remaja adalah masa transisi

Masa remaja adalah masa yang amat meresahkan didalam kehidupan seseorang
.setiap orang yang mengalami dan hal itu sangat normal sebagai contoh, seorang
remaja begitu mudanya berubsh dalam waktu yang sangat singkat.oleh karena
itu bagi pengajar/pemimpin remaja harus selalu ingat bahwa apa yang tidak
normal kelihatanya dalam diri remaja,justru ada hal yang normal.

b. Masa remaja adalah masa bertanya

Pada masa ini remaja mengalami perkembangan dalam lognitifnya umumnya


mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan pada
mereka.mereka tidak lagi percaya pada semua hal yang diajarkan kepada
mereka.

Dengan memahami perubahan dalam diri remajake arah yang lebih rasional
maka sangtalah meraka berbahaya jika gereja hanya menjelajai remaja dengan
aktivitas yang tidak berarti .dalam pengajaran digereja justru remaja perlu
diberikan jawaban yang sunggu dan jujur terhadap pertanyan-pertanyaan yang
muncul sebagi akubat dari pertumbuhan dari iman mereka.

c. Masa remaja masa keterbukaan

Salah satu keuntungan dari bekerja/melayani remaja adalah bahwa pada masa
ini remaja sangat terbuka terhadap hal-hal atau ide-ide seta bimbingan

d. Masa remaja sadalah masa mengambil keputusan

Yang harus disadari oleh pemimpin remaja adalah bahwa kecenderungan untuk
memaksa renaja mengambil keputusan adalh tindakan yang sangat
berbahaya.biasayna remaja didorong sedemikian rupa agar membuat keputusan
tanpa harus menunda-nunda dengan alasan bahwa sekarang adalah waktu yang
tepat dan apabila kita lambat memberi ancaman yang menakutkan remaja.
Jadi halam hal ini sebenarnya kita peru memberi kesempatan kepada remaja
untuk menggumuli keputusan-keputusannya,walaupun boleh saja kita
menentang mereka untuk mengambil keputusan,tetapi,tidak perlu
memaksakan.

BAB XI

KUALIFIKASI PEMIMPIN REMAJA

a. Harus mampu mengidentifikasikan

Kebutuhan,masalah,dan perasaan remaja

Kualifikasi yang pertama untuk seorang pemimpin remaja remaja


adalah kemampuan untuk mengidentifikasikan dirinya dengan
remaja,yakni memahami arti menjadi remaja.pada waktu seorang
remaja dalam masa pubertasnya jatuh cinta terhadap seorang
gadis ,maka percayalah bahwa hal itu riil bagi renaja.kita cenderung
mengangap bahwa hal itu sebagai cinta monyet.kita lupa bahwa bagi
monyet-monyet itu,cinta mereka adalah sesuatu yang rril dalam arti
bahwa mereka benar-benar berada dalam situsasi yang begitu
menguasai hidup mereka.

b. Pemimpin adalah orang yang bisa menyukai remaja

Suatu penelitian yang perna dibuat oleh seorang pakar/ahli dibidang


pelayanan remaja menyatakan bahwa salah satu hal yang ada dalam
pikiran para remaja yang sangat kuat adalah keinginan untuk disukai dan
diterima oleh orang dewasa.hal ini menunjuk kepada kenyataan bahwa
sebenarnya renaja ingin mengetahui dan memastikan bahwa mereka
disukai dan diterima.mereka tidak punya perhatian terhadap isu teologis
dewasa ini atau terhapap pernyataan bagaimana mereka dapat menjadi
orang Kristen yang baik disekolah.

c. Memberi waktu yang cukup

Ada orang yang sangat menyukai remaja dan paham tentang


remaj,namun sangat sibuk sehingga ide-ide yang baik tida pernah
diperhatikan oleh karena itu dalam memilih pemimpin remaja ,maka
persyaratanya haruslah ketersediaan waktu dan dapat memberi
waktunya yang cukup bagi tugas pelayan tersebut,

d. Carilah bantuan bilamana diperlukan


Pelayanan kepada remaja menuntut banyak hal dari pemimpin atau
pelayanan remaja bukan saja waktu tetapu kreativitas.namun tentu saja
tugas itu tidak perlu dilakukan sendiri.bantuan diperlukan dan karena itu
harus dicari.

e. Pemimpin remaja berperan sebagai modelm

Siapapun yang menjadi pemimpin remja,maka ia menempatkan dirinya


dalam peran sebagai model.remaja sedang dalam proses meninggalkan
masa kekanak-kanakan menujunkepada masa dewasa daan karena itu
membutuhkan model orang dewasa.jadi pemimpin jangan berperilaku
sebgai remaja ,oleh karena membutuhkan model orang dewasa.jadi
sebagai pemimpin /pelayan remaja tunjukkalanlah sikap dewasa agara
mereka mempunyai kesempatan untuk menjadi pola yang meraka bisa
tiru.

BAB X

PERKEMBANGAN SPRITUAL REMAJA

a. Keraguan dan ketidak percayaan

Bagi remaja ketika memasuki masa remaja iman warisan


tidak lagi diterima begitu saja,sebab adanya gejolak pemikiran
yang mulai mempertanyakan dan meragukan iman.beberapa
remaja mala cenderrung menolka sama sekali iman seperti ini
ketimbnag memodifikasikannya atau berusaha untuk
mempertahankanya agra dapat dipahami secara penuh

b. Masalah iman dalam dunia yang riil

Banyak juga remaja yang merasa lebih terancam oleh


imannya sendiri ketimbang meragukannya.keraguaan dan
ketidakpercayaan mungkin bukan masalah sama sekali bagi
mereka yang menjadi masalah justru sebakiknya,yaknia bahwa dia
beriman(menjadi orang percaya).

c. Komitmen dan kegagalan

Bagi banyak remaja,persoalan terbesar mereka adalah


bagaimana berlajar mengatasi kegagalan.banyak remaja melihat
kegagalannya atau kegagalan orang laian sebagai petunjuk bahwa
iman mereka juga sedang merosokk,komitmen memnag
mempengaruhi bagaimana kita memproses kegagalan.bila kita
komitmen terhadap suatau hal,maka kita tetap bertahan disana
dan tetap berjalan meskipun seandainya kita mungkin gagal sama
seklai.
d. Idealime remaja

Remaja perlu menemukan bahwa ia harus mengguankan


talentanya untuk melayani Allah,meskipu ia merasa bahwa talenta
mereka hanya kecil.pemimpin remja perlu membimning mereka
unutk ,memahami bahwa justru talenta yang kecil sangat berarti
apabila dipakai unutk melaayani Tuhan.

e. Pentingnya model

Model yang baik selalu penting dalam gereja,sama halnya


dengan sikap rasul Paulus dalam filifi 3:17.banyak hal yang
dipelajari seseorang tentang injil maupun tentang kehidupan,yang
pada umumnya disampaikan bukan kata-kata tetapi dengan model
atau contoh.hal ini merupakan kebenaran yang penting secara
khusus bagi pelayanan remaja

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

KELEBIHAN

 Sampul pada buku sangat menarik sehingga orang tertarik membacanya

 Dalan buku ini kalimat-kalimat yang digunakan muda dimengerti

KELEMAHAN

 Dalam buku ini terlalau banyak boros kertas dan masih banyak kertas yang kosong

 Jumlah halamanya sangat terbatas


Nama : Damaris Sarira

Kelas :A

Nirm : 1020207846

Tugas : Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Anak dan Remaja (PAKAR)

Dosen Pengampuh : Linda M.Pd.

LAPORAN BACA BUKU

A. Identitas Buku

Judul Buku : Pendidikan Agama Kristen Anak

Pengarang : Ii Varia Indahyani

Penerbit : CV Garuda Mas Sejahtera

Tahun sTerbit : 2014

Jumlah halaman : 144 Halaman

B. Bab/Sub Bab/Bagian yang diulas:


BAB I
Pengertian Pendidikan Agama Kristen Anak
BAB II
Dasar Alkitab Pendidikan Agama Kristen Anak
BAB III
Komponen Pembelajaran Di Dalam Pendidikan Agama Kristen Anak
BAB IV
Psikologi Pendidikan Agama Kristen Anak
BAB V
Pendidikan Agama Kristen Anak di Dalam Keluarga
BAB VI
Pendidikan Agama Kristen Anak di Gereja Anak
BAB VII
Pendidikan Agama Kristen Anak di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai