Bab I
pengertian pendidikan
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu pengajaran yang berasal dari Tuhan, berdasarkan
Alkitab yang melibatkan orang-orang terkhusus umat kristiani. Tidak lain dengan PAK bagi anak-anak
dan remaja, perlu juga pengajaran yang akan mengarahkan mereka pada kerohanian yang sesuai
dengan ajaran Alkitab. Untuk mewujudkan generasi yang taat akan Tuhan, maka PAK hadir untuk
melengkapi kepentingan rohani dan pematangan kepribadiannya.
Pendidikan adalah suatu pengajaran yang diberikan kepada seorang atau sekelompok orang
yang terdapat di suatu wadah dengan tujuan-tujuan atau sasaran yang hendak dicapai, dalam hal ini
memerlukan pendidik yang berupa guru, orang tua, bahkan alam juga dapat menjadi guru bagi
peserta didik tersebut. Pendidikan bisa dikategorikan sebagai pengajaran yang dilakukan manusia
dengan sadar dan terencana secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah
yang semakin baik.
Istilah Pendidikan Agama Kristen berasal dari bahasa Inggris, “ Christian Education” yang berarti
pendidikan yang berporos pada pribadi Tuhan Yesus dan Alkitab (Firman Allah) sebagai dasar dan
sumber acuannya.Arti Pendidikan Agama Kristen sebenarnya ialah bahwa dengan menerima
pendidikan itu, segala pelajar, muda dan tua, memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan
sendiri, dan oleh dalam Dia mereka terhisap pula pada persekutuan jemaat-Nya yang mengakui dan
mempermuliakan nama-Nya di segala waktu dan tempat.Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan
politis bersama para peziarah dalam waktu yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian
pada kegiatan Allah di masa kini, pada cerita komunitas Kristen dan visi kerajaan Allah, benih-benih
yang telah hadir diantara kita.Oleh karena Kristen adalah pengikut kristus, Pendidikan Agama Kristen
meletakkan dasar pengajarannya pada pengajaran dan tindakan Yesus Kristus
Jadi, dalam suatu pendidikan itu memerlukan adanya pendidik yang berupa guru maupun yang
lain yang bisa jadi pengarah dan juga peserta didik yang akan diarahkan. Dalam hal ini adalah
Pendidikan Agama Kristen yang berdasarkan pada Alkitab. Tidak membatasi siapapun yang akan jadi
peserta didiknya, yang terpenting yaitu suatu pengajaran yang akan meningkatkan iman kepada
Allah. Karna memang Allah adalah sumber dari segala pengajaran melalui Yesus Kristus.
Bab II
Berbicara mengenai PAK anak-anak tidak terlepas dari pengertian PAK secara umum yaitu
merupakan usaha pendidikan ataupun pengajaran yang di dalamnya mencakup unsur-unsur
keagamaan menurut iman kepercayaan manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan turun-temurun
yang sifatnya berlangsung terus-menerus yang dalam arti bahwa kepada anak-anakpun merupakan
suatu keharusan demi kelanjutan generasi penerus.
Dengan amanat Tuhan Yesus adalah merupakan pengajaran rohani yang harus diwariskan
kepada semua golongan termasuk anak-anak harus menerima warisan rohani, hal ini dapat dilihat
dari perhatian Yesus kepada anak-anak (Matius 18: 10, 14, Markus 10: 14, 16, Lukas 9: 48).
Pernyataan Kasih Allah dalam Yesus Kristus tidak hanya ditujukan kepada orang dewasa, melainkan
juga kepada anak-anak.
Dalam hal ini, anak sebagai keturunan yang masih kecil atau belum dewasa perlu perhatian
yang akan mengarahkan dirinya untuk mengenal dan meningkatkan iman, seorang anak dibimbing
pertama kalinya dalam lingkungan keluarga, yaitu orang tua, sebagai pengasuh yang utama dalam
hidupnya.
BAB III
Alkitab memberi pengajaran bahwa pelayanan PAK bagi anak sangatlah penting. Anak-anak
harus tahu apa konsekuensi dari sikap dan perbuatan bertaat, dan apa pula resiko dari perbuatan
memberontak. Sasaran utamanya adalah anak mengenal dan menerima Kristus sebagai juruselamat
pribadinya. Masa anak-anak merupakan periode yang berbeda dibandingkan orang dewasa.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang anak telah dipengaruhi lingkungannya sejak dalam
kandungan. Secara emosi, anak-anak belajar mengendalikannya ketika mereka berhubungan dengan
orang lain. Secara sosial, anak-anak belajar berhubungan dengan orang lain dalam konteks sosial.
Secara spiritual, anak-anak dapat menangkap dan memakai konsep-konsep dan prinsip-prinsip
Alkitab dalam kehidupan mereka jika diajarkan sesuai dengan tingkat intelektualnya dan dikaitkan
dengan pengalaman setiap hari. Secara fisik, anak-anak bertumbuh dengan cepat bila menerima
makanan bergizi dan kesehatannya dijaga dengan baik. Secara mental, anak-anak berkembang
secara bertahap dari lahir sampai usia 11 tahun. Secara intelektual, anak-anak sulit memahami
pemikiran abstrak dan simbol-simbol.
Jadi, pelayanan untuk anak-anak khususnya dalam kerohanian merupakan keharusan untuk
meningkatkan imannya, pengenalannya akan iman rohani akan melahirkan generasi yang takut akan
Tuhan. Pelayanan tersebut dilakukan secara bertahap, yaitu mengenal dan memahami anak-anak
terlebih dahulu, barulah dapat untuk mengembangkannya.
BAB IV
Dalam memahami tujuan PAK anak-anak tidak terlepas dari tujuan PAK secara keseluruhan dan
tujuan PAK tidak terlepas dari tugas Gereja. Tujuan itu meliputi; pengajaran, menjelaskan,
melengkapi, menyanggupkan, mengarahkan dan membantu, setiap orang bertumbuh dalam
pengetahuan, sikap dan perbuatan.
Jadi, suatu pelayanan yang benar akan menciptakan hasil yang baik. Bagi anak-anak akan
terbiasa dalam lingkungan yang penuh didikan. Di sini, dengan didikan yang rohani seorang anak
akan lebih mengenal dirinya, secara rohani dalam arti menyadari perbuatan yang dilakukannya,
karna seorang anak sangat takut akan hukuman yang akan menimpa dirinya jika dia berbuat salah.
BAB V
Dalam Perjanjian Baru menjelaskan ada dua sumber Pendidikan Agama Kristen yaitu:
a. Yesus
Robert R. Boehlke menyatakan “Yesus merupakan buah dari pendidikan Yahudi”, pengajaran
Yesus dikembangkan dari pendidikan Yahudi. PAK dalam Perjanjian Baru berpusat kepada
Yesus sendiri.
b. Paulus
Pendidikan agama Yahudi, pertama sekali diperoleh Paulus dari keluarga yaitu dari orang
tua. Sebagai keluarga Ibrani, ayah Paulus menerapkan prinsip keluarga Ibrani yaitu sistem
Patriakat.
Jadi, dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memerintahkan pengajaran terhadap semua
bangsa termasuk anak-anak yang berlandaskan Firman dan berporos pada Yesus, untuk menerapkan
prinsip kristiani yang taat kepada Tuhan. Pengajaran ini pertama kali didapatkan dalam
Pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh pendidikan lainnya, dalam
masyarakat telah berlangsung sejak zaman Perjanjian Lama. Salah satu contoh dalam kitab Ulangan
6:7, ”Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engakau
berbaring dan apabila engkau bangun.” Dari nats di atas jelas bahwa ada keharusan untuk
mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak secara berulang-ulang dan terus-menerus.
BAB VI
1. Keluarga
2. Gereja
3. Sekolah
Pendidikan di sekolah diberikan lebih sistematis yang sesuai dengan kurikulum yang
berlaku itulah sebabnya bahwa pendidikan sekolah disebut dengan pendidikan formal
yang mempunyai tujuan pendidikan nasional sesuai dengan undang-undang sistem
pendidikan nasional. Walaupun masyarakat Indonesia adalah masyarakat pluralis,
namun pendidikan agama di sekolah mempunyai karakter sebagai pendidikan dalam
iman.
Jadi, pendidikan untuk anak-anak sangat penting karena bisa dilakukan dimana saja, tapi
ketiga wadah di atas merupakan konteks yang paling sering dilakukannya pendidikan tersebut
berlangsung. Dalam pendidikan seperti ini anak-anak lebih terarah, karna guru lebih mampu
memahami anak didiknya dan wadah inilah lingkungan terdekat bagi pengajaran anak-anak.
Beberapa metode yang bisa digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran dengan
bermain pada anak, diantaranya:
· Bercerita
· Praktek
· Field visit
· Diskusi
· Menyanyi
· Bermain terbimbing
· Bermain bebas
Jadi, metode yang dilakukan dalam pengajaran anak didik sangat penting karena merupakan
cara seorang pendidik untuk memudahkan tercapainya tujuan yang direncakannnya. Metode
tersebut haruslah memahami anak-anak yang akan diajarkannya.keadaan dan pribadinya. Dan juga
memudahkan remaja untuk menerima bahan ajaran dan menarik perhatian remaja tersebut.
BAB VII
A. Keluarga
Tanggung jawab dalam mengajar PAK dapat dilakukan melalui kebaktian keluarganya
menjadi keluarga atau retreat keluarga.
B. Gereja
Gereja merupakan agen utama dalam mengajarkan PAK. Pengajaran PAK dapat diprogram
melalui kebaktian umum, sekolah minggu, bible study, dan berbagai persekutuan seperti
persekutuan kaum muda, kaum wanita, atau kaum bapak.
C. Sekolah
Dalam pendidikan agama di sekolah, guru agama bertanggung jawab mengajar PAK di
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan retreat
sekolah.
Jadi, ketiga konteks ini sangatlah penting akan menuntun remaja dalam
menumbuhkan iman dan mengenal PAK lebih mudah. Dalam hal ini, remaja akan lebih
teratur untuk mencari kepribadiannya dan hubungannya dengan Allah yang dijelaskan
secara abstrak
BAB VIII
Masa remaja adalah masa yang amat meresahkan didalam kehidupan seseorang
.setiap orang yang mengalami dan hal itu sangat normal sebagai contoh, seorang
remaja begitu mudanya berubsh dalam waktu yang sangat singkat.oleh karena
itu bagi pengajar/pemimpin remaja harus selalu ingat bahwa apa yang tidak
normal kelihatanya dalam diri remaja,justru ada hal yang normal.
Dengan memahami perubahan dalam diri remajake arah yang lebih rasional
maka sangtalah meraka berbahaya jika gereja hanya menjelajai remaja dengan
aktivitas yang tidak berarti .dalam pengajaran digereja justru remaja perlu
diberikan jawaban yang sunggu dan jujur terhadap pertanyan-pertanyaan yang
muncul sebagi akubat dari pertumbuhan dari iman mereka.
Salah satu keuntungan dari bekerja/melayani remaja adalah bahwa pada masa
ini remaja sangat terbuka terhadap hal-hal atau ide-ide seta bimbingan
Yang harus disadari oleh pemimpin remaja adalah bahwa kecenderungan untuk
memaksa renaja mengambil keputusan adalh tindakan yang sangat
berbahaya.biasayna remaja didorong sedemikian rupa agar membuat keputusan
tanpa harus menunda-nunda dengan alasan bahwa sekarang adalah waktu yang
tepat dan apabila kita lambat memberi ancaman yang menakutkan remaja.
Jadi halam hal ini sebenarnya kita peru memberi kesempatan kepada remaja
untuk menggumuli keputusan-keputusannya,walaupun boleh saja kita
menentang mereka untuk mengambil keputusan,tetapi,tidak perlu
memaksakan.
BAB XI
BAB X
e. Pentingnya model
KELEBIHAN
KELEMAHAN
Dalam buku ini terlalau banyak boros kertas dan masih banyak kertas yang kosong
Kelas :A
Nirm : 1020207846
Tugas : Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Anak dan Remaja (PAKAR)
A. Identitas Buku