DALAM ALKITAB PERTEMUAN 1 Rabu, 31 Mei 2023 Sub Pokok 1. Arti, dasar dan tujuan katekisasi 2. Katekisasi Sebagai Wahana Pembinaan Umat GPM
1. Pendidikan/ pengajaran Kristen dalam Alkitab
2. Pendidikan/pengajaran masa Israel 3. Pendidikan/Pengajaran oleh Yesus TUJUAN UMUM Memahami arti, dasar, dan tujuan katekisasi serta fungsi katekisasi sebagai wahana pembinaan umat GPM
Para katekisan mampu memahami
pendidikan/pengajaran Kristen yang terdapat dalam Alkitab. TUJUAN KHUSUS 1. Menjelaskan arti dan dasar katekisasi. 2. Menjelaskan tujuan katekisasi. 3. Memahami pentingnya katekisasi bagi kehidupan berkeluarga
1. Menjelaskan Allah dan manusia sebagai pengajar
2. Menjelaskan pandangan PL terhadap Katekisan 3. Menjelaskan tujuan dan pendekatan pendidikan dalam PL 4. Menjelaskan pengajaran masa Israel 5. Menjelaskan Yesus sebagai Guru ARTI KATEKISASI Katekisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan Kristiani yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari kata kerja bahasa Yunani katekhein yang berarti: memberitakan, memberitahukan, menjelaskan, memberi pengajaran.. Katekisasi merupakan kegiatan pengajaran iman yang membimbing seseorang (atau beberapa orang) agar ia (atau mereka) melakukan apa yang diajarkan kepadanya, yaitu menentukan pilihan iman yang dipercayai yaitu iman Kristen. Dengan kata lain, katekisasi berfungsi sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan iman warga dan calon warga jemaat dalam mengikut Kristus sebagai Juruselamat. Pelayanan katekisasi juga merupakan sebuah proses pembimbingan dan pengajaran kepada peserta katekisasi untuk mempersiapkan mereka menjadi anggota gereja yang memahami dan melaksanakan tugas panggilannya dalam kehidupan secara utuh. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa katekisasi merupakan pelayanan pendidikan yang diajarkan bagi setiap warga gereja untuk lebih mengenal dan mendekatkan kehidupannya kepada Allah melalui Yesus Kristus yang diimaninya dalam iman Kristiani DASAR KATEKISASI Dalam kebiasaan yang terjadi di Israel PL disebutkan bahwa orang- tua ditugasi memberikan pengajaran kepada anak-anak mereka tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar (Ul. 6:20-25; Maz. 78:1-7, dll.). Anak-anak itu harus meneruskan pengajaran orang-tua mereka kepada anak-anak mereka. Jadi, mereka melakukannya secara lisan turun-temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian, mereka memelihara tradisi lisan itu tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Dalam PB, pengajaran juga merupakan sebuah tanggungjawab dari muridmurid Yesus. Berbagai kebaikan, nilai-nilai utama kehidupan dan prinsip-prinsip hidup penuh kasih patut diajarkan sebagai Kabar Baik (Injil). TUJUAN KATEKISASI Tujuan katekisasi adalah memperlengkapi jemaat untuk merasakan pemeliharaan Allah, sehingga mereka dapat memelihara memelihara persekutuan untuk saling mengasihi dan saling melayani. Warga gereja mempelajari kehidupannya bersama Allah dalam imannya dan mewujudkan dalam persekutuan hidup bersama dengan sesama serta dalam pelayanan bagi Allah melalui tubuh Allah yaitu gereja. PENTINGNYA KATEKISASI BAGI KEHIDUPAN KELUARGA Keluarga adalah tempat awal di mana pendidikan dan bimbingan agama diberikan. Setiap orang tua sebagai penanggung jawab kehidupan keluarga mempunyai tanggung jawab memperkenalkan dan mengajarkan karya keselamatan Allah yang telah mereka alami itu kepada anak-anak mereka. Konsekuensi dari hal ini adalah bahwa setiap orang-tua perlu memiliki wawasan yang luas dan dalam mengenai iman Kristen serta mengalami iman itu dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua yang memiliki keluasan dan kedalaman pengetahuan dan pengalaman iman akan dapat mengajarkan-nya kepada anak- anak mereka, sehingga anak-anak itu juga dapat melakukan hal yang sama bagi anak-anak mereka. Demikianlah turun temurun. PENTINGNYA KATEKISASI BAGI KEHIDUPAN KELUARGA Pengajaran dalam keluarga ini adalah bentuk purba dari pendidikan katekisasi. Bukan hanya dalam konteks masyarakat dulu yang mengaitkan pengajarannya pada pendidikan keluarga melainkan juga gereja. Hal itu bisa kita baca dalam tulisan-tulisan dari bapak-bapak gereja bahwa katekisasi keluarga menempati tempat yang paling penting dalam gereja purba yang sedang bertumbuh pada waktu itu. Gereja tahu bahwa ia mempunyai tugas untuk mengajar dan membimbing anggota-angotanya, tetapi tugas itu selalu dipahami sebagai tugas lanjutan dari tugas orang tua. Menurut Calvin, orang tua, terutama dan langsung memikul tanggung jawab atas pendidikan agama anak-anak mereka. Dalam pembaptisan anak-anak, orang tua dengan resmi mendapat tugas mendidik anak-anak dalam takut akan Tuhan. PENTINGNYA KATEKISASI BAGI KEHIDUPAN KELUARGA Dengan demikian, maka sangatlah penting katekisasi dilakukan di dalam keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, juga sekaligus menjadi pembentuk masyarakat dan juga jemaat. Pendidikan katekisasi ini membantu semua warga jemaat yang adalah masyarakat untuk mewujudkan kehidupan dengan sesamanya yang berdasarkan kehidupan Yesus Kristus yang diimaninya. PENGAJARAN DALAM PERJANJIAN LAMA Peran Allah sebagai Pengajar . Allah sendiri yang memprakarsai pendidikan itu. Allah juga yang berperan sebagai pengajar utama bagi umat Israel. Manusia sebagai Pengajar. Allah sendiri yang memprakarsai pendidikan itu. Allah juga yang berperan sebagai pengajar utama bagi umat Israel. Kaum Imam Para Nabi. Kaum Bijaksana Kaum Penyair PANDANGAN PL TERHADAP KATEKISAN Abraham, Ishak, Yakub dan Musa adalah Katekisan Allah, berkaitan dengan pemanggilan mereka secara langsung oleh Allah, menjadi perantara antara Allah dengan umat Israel. Namun, secara umum Katekisan Allah adalah umat Israel. Mereka adalah umat pilihan Allah, umat kesayangan Allah. Allah memiliki rencana bagi umatNya sejak Abraham dipanggil menjadi pengantaraNya. Allah ingin menjadikan bangsa Israel sebagai bangsa yang besar, masyur, keturunannya sangat banyak serta menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain (Kej. 12: 1-3). Dengan demikian, umat harus taat dan setia kepada Allah. PANDANGAN PL TERHADAP KATEKISAN Dalam aktivitas belajar Katekisan hendaknya mendapat kesempatan untuk memahami diri, menemukan isi hati dan pikirannya serta mendengarkan pengalaman orang lain. Selain itu, Katekisan juga harus memohon Roh Tuhan memenuhi serta memimpin hati dan pikirannya. Dalam pendidikan Yahudi, fokus katekisan adalah orang- orang muda dan pengalaman iman bersama Tuhan Allah. Mereka haruslah diarahkan oleh orang tua agar tidak terjerumus dalam tindakan yang tidak berkenan kepada Allah pada saat dewasa nanti (Ams. 22:6). PENDEKATAN PENGAJARAN DALAM PL Pendekatan „panggilan‟ di mana Tuhan memanggil umatNya untuk berperan dalam proses pendidikan dan manusia merespons panggilan tersebut. . Pendekatan „pembentukan karakter‟ (afektif) yang dimulai dengan sikap percaya dan taat pada panggilan Tuhan. Kemudian, metode „komunikasi‟ di mana pendidik (nabi) sebagai penyambung lidah Allah menyampaikan pesan-pesan Allah kepada anak didik. Pendekatan selanjutnya adalah pendekatan pengajaran regenerasi yaitu proses belajar mengajar yang dilakukan dari generasi ke generasi sepanjang hidup manusia. metode partisipatoris yaitu dipusatkan pada berbagai perayaan dan tradisi dilaksanakan oleh keluarga disampaikan secara lisan dan berbagai materi tertulis PENGAJARAN MASA ISRAEL tiga dasar pengajaran pertama, dasar pengajaran yang bersumber dari kesadaran bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah. Melalui kesadaran ini maka, setiap angkatan dan generasi bangsa Israel haruslah dididik mulai dari dalam keluarga khususnya ayah mereka untuk mengajarkan segala tradisi keagamaan dan mengisahkan pengalaman-pengalaman iman yang dialami dalam sejarah para leluhur mereka. Umat Israel diajarkan untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan seluruh totalitas kehidupan mereka dan pengajaran ini haruslah diteruskan kepada anak cucu mereka dalam segala keadaan hidup TERIMA KASIH