1. PENDAHULUAN
Kebanyakan warga gereja beranggapan bahwa Pendidikan Agama Kristen
hanyalah pendidikan yang ditujukan kepada anak-anak atau kepada remaja
seperti halnya dengan Sekolah Minggu dan pelajar sidi, sedang isi
pengajarannyapun dianggap hanyalah sekitar pengajaran mengenai cerita-cerita
Alkitab, Hukum Taurat dan menghapal pengakuan Iman.
Masih banyak lagi definisi pengenai PAK oleh penulis-penulis lain namun
pada umumnya menunjukkan hubungan yang erat dan mempunyai
persamaan yang dekat sehingga satu sama lain saling melengkapi.
3. PERMULAAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Christian Education is as old as Christianity itself. Maksudnya bahwa
Pendidikan Agama Kristen adalah seumur dengan kekristenan itu sendiri.
Bertitik tolak dari ungkapan ini timbul pertanyaan: Sejak kapan kekristenan
itu ada?. Untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut terdapat
berbagai pemikiran dan argumentasi yang diberikan sebagai
pendukungnya.
Pertama:
Secara harafiah dapat disebutkan bahwa kekristenan itu ada sejak Kristus
karena nama Kristen berasal dari nama Kristus sendiri. Pengikut-pengikut
Kristus itulah yang disebut Kristen (Kis.11:26).
Dengan demikian pertanyaan akan berlanjut: Sejak kapan Kristus ada?
Apakah sejak kelahirannya di Betlehem (Luk.2:11), atau sejak permulaan
sekali (Joh.1:1)
Kedua:
Sejak pemilihan Abram (Kej.12:1) melalui sejarah yang panjang Allah
merencanakan keselamatan bagi seluruh umat manusia hingga janji
Allah digenapi dengan kedatangan Tuhan Yesus Kristus (Gal.4:4-5)
Ketiga:
Barangkali harus ditelusuri lebih jauh lagi yaitu sejak kejatuhan
manusia ke dalam dosa. Manusia mencari hubungan dengan Allah
melalui penyerahan korban (Ke.4:3-7).
Dengan demikian jika hal itu diterima maka penyerahan korban itulah
permulaan agama, sekaligus di dalamnya permulaan agama Kristen.
Pada umumnya Pendidikan agama ada ketika agama itu sendiri mulai
muncul dalam hidup manusia. Agama apapun selalu mengadakan
pendidikannya sejak agama itu ada demi kelangsungan agama itu
sendiri.
Khusus mengenai permulaan Pendidikan Agama Kristen akan dibahas
sejak pemiliha Allah kepada Abram karena pemilihan itu merupakan babak
baru dari rencana penyelamatan Allah atas umat manusia.
Satu yang paling menonjol dalam kehidupan Bapak leluhur Israel ialah
kepercayaannya kepada Allah.
‘Kepercayaan ini direalisasikan dalam hidup Abram dan diregenerasikan
kepada keturunannya beserta seisi rumahnya. Dalam Kej.22:1-14
“kepercayaan Abram diuji”.
3.2 Keluarnya Israel dari Mesir ke Kanaan
Dalam periode ini Allah mendidik umat Israel sebagai satu bangsa yang
merdeka keluar dari perhambaan Mesir.
Allah memberikan Hukum Taurat yang mengatur kehidupan mereka:
a. Mengatur kehendak Allah (Kel.20:1-26)
b. Mengatur kehidupan sosial (Kel.21:1-24:110
c. Mengatur kehidupan beribadah (Kel.24:12-31).
Salah satu diantara yang sangat menonjol dalam sistim pendidikan Israel ialah
mengenai tugas kependidikan orangtua (Ul.6:6-9). Orang tua adalah guru
pertama kepada anak. Keluarga adalah sekolah pertama. Kehidupan dimulai
dalam keluarga demikian juga halnya dengan pendidikan dimulai dalam
keluarga.
3.3 Zaman Kerajaan Israel Hingga Pembuangan ke Babel
Satu perubahan yang sangat mendasar dalam kehidupan Israel sebagai
bangsa Allah ialah bahwa mereka telah mempunyai sistim pemerintahan
dalam bentuk kerajaan menggantikan pemerintahan yang sebelumnya
dipimpin oleh seorang hakim (1 Sam.8:5; 10:1).
Gereja tidak hanya hanya dilihat dari bangunannya secara fisik tetapi gereja
lebih dilihat pada orang-orang yang ada di dalam gereja itu sendiri.
Gereja terdiri dari persekutuan orang-orang yang telah diperbaharui oleh
Kristus atau tepatnya, telah mengalami transformasi.
Sebenarnya tugas gereja itu sudah dimulai sejak Tuhan Yesus memilih murid-
muridNya yang akan diutus untuk memberitakan kerajaan Allah.
- Yesus mengutus kedua belas murid (Luk.9:1-6)
- Yesus mengutus tujuh puluh murid (Luk.10:1-12).
Bahkan dapat pula dikatakan bahwa tugas gereja itu dimulai sejak Allah
mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus menjadi manusia (Yoh.3:16)
Tugas Gereja itu didefinisikan dengan sebutan “Tritugas Gereja” yaitu:
- Koinonia Persekutuan Practicing
Community
- Marturia Kesaksian
Witnessing
- Diakonia Pelayanan Helping
others
Statemen ini adalah benar mengingat fungsi pendidikan dari Gereja itu. Dengan
mengatakan Gereja adalah sekolah maka Gereja menuntut kelengkapan dirinya
sebagai satu lembaga pendidikan. Yesus mengatakan “Belajarlah
padaKu”(Mat.11:29)
Menjadikan murid ini jugalah yang ditugaskan kepada murid-murid itu agar
mereka pergi menjadikan semua bangsa menjadi murid-murid dari Tuhan
Yesus (Mat.28:19-20).
Dengan demikian pemuritan ini bukan saja menjadi tujuan PAK tetapi meliputi
tujuan Gereja secara keseluruhan.
Sasaran yang hendak dicapai melalui PAK ialah pertumbuhan individu
(growing persons) dalam berbagai hal.