Proposal
Oleh:
Cristinauli Sihombing
2018.099.1431
2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Kencana, 2017), 26.
2
Doni Koesoema, Pendidikan Karakter, (Jakarta: Grasindo, 2007), 53.
3
E. G. Homrighausen dan I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1996), 19.
1
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang
diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Dalam
budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai masa Strom & Stress, frustasi dan
penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta, dan perasaan
tersisihkan dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.4 Masa Remaja merupakan masa
dimana dipenuhi dengan gejolak dan masalah, baik dari masalah ekonomi dan tuntutan dari
orangtua yang selalu memaksakan kehendaknya untuk mereka lakukan padahal bukan
kemauan dari anak tersebut, sehingga dari berbagai tuntutan tersebut, remaja masa kini
dibanjiri dengan berita-berita yang buruk sehingga membuat mereka sangat takut untuk
bergerak dan bertindak dalam melakukan sesuatu yang kreatif. Karena kita tahu bahwa masa
remaja merupakan masa dimana mereka harus tampil dengan mengembangkan kemampuan
yang mereka miliki terlebih dalam gereja. Sebagai orang kristen, kita telah diberi sumber-
sumber yang dirancang untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan. Hal yang penting bagi kita
ialah, bahwa kita dirancang untuk memuji kemuliaan-Nya (Ef.1:6,11,12). Sebagai anak-anak
Tuhan, kita juga mempunyai kewajiban yang diberikan (Mat.25). Firman Tuhan dalam Kitab
Efesus 4:13-14, memberikan suatu pemahaman bahwa ketika kita memiliki atau mencapai
iman dan pengetahuan yang benar. Tingkat pertumbuhan rohani sebagai orang yang percaya
adalah Kristus artinya orang yang percaya harus bertumbuh menjadi serupa dan segambar
dengan Kristus.5
6
I.H.Enkar dan Dr.E.G.Homrighausen, pendidikan Agama Kristen, ( Jakarta: Gunung Mulia 2009),1-2.
3
Pendidikan Agama Kristen itu unik, berbeda dengan pendidikan umum karena
prosesnya tidak hanya dikerjakan manusia, tetapi juga melibatkan Allah sendiri. Keterlibatan-
Nya diperlukan karena Pendidikan Kristen khususnya bagi anak remaja bukan hanya
mendidik secara ilmu pengetahuan, namun juga membentuk karakter anak remaja. Dengan
demikian apakah gereja sudah menjalankan tugas utama tersebut? bagaimana gereja dalam
menjalankan misi Allah kepada anak remaja?. Dalam hal ini merupakan pokok permasalahan
yang harus diselesaikan. Gereja HKBP Kentara tidak boleh hanya berfokus kepada kaum
pemuda ataupun kaum dewasa melainkan gereja harus setara dalam hal menjalankan misi
Allah di tengah-tengah dunia ini terkhusus kepada anak remaja.
7
Gede Raka dkk. Pendidikan Karakter di Sekolah dari Gagasan ke Tindakan (Jakarta: Kompas
Gramedia, 2011), xi.
8
Jermia Djadi, Kepemimpinan Kristen yang EfektifUtuslah Aku, Panggilan yang Tak Lekang Oleh
Waktu ed. Daniel Ronda (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2012), 93.
4
3. Apakah fungsi dan tanggung jawab keluarga serta gereja dalam mendidik sudah
dijalankan dengan baik ?
1.3. Hipotesis
Adapun hipotesis saya dalam penulisan ini adalah bahwa hadirnya gereja HKBP
Kentara Ressort Lae Parira dalam mengupayakan pendidikan agama Kristen bagi Remaja.
Pendidikan agama Kristen pada Remaja ini merupakan sarana bagi mereka untuk mengenal
dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.
1.4. Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah ini, dan juga keterbatasan waktu, maka penting
pembatasan masalah dalam penulisan ini untuk mempermudah dalam memecahkan masalah
yang dihadapi. Adapun penulisan ini akan lebih fokus terhadap bagaimana Pengaruh
Pendidikan Agama Kristen Terhadap Karakter Remaja di Gereja HKBP Kentara Ressort Lae
Parira.
1.5. Tujuan Penulisan
Inilah yang mendasari penulisan, untuk melihat apa yang menjadi masalah terhadap
pendidikan Remaja. Bagaimana sebenarnya pengaruh Pendidikan Agama Kristen Terhadap
Karakter Remaja, dan bagaimana tanggungjawab gereja serta keluarga terhadap pendidikan
anak agar terbentuk perilaku yang benar yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
1.6. Manfaat Penulisan
Diharapkan tulisan ini memberi manfaat dan dapat digunakan untuk hal-hal yang
bersifat teoritis dan praktis, diantaranya :
1. Bagi Penulis: sebagai bentuk usaha dalam memahami sebagian persyaratan
dalam rangka penyelesaian Pendidikan Program Strata 1 (S1) di Sekolah
Tinggi Bibelvrouw HKBP Prodi Missiologi serta dapat mengaplikasikannya
dalam pelayanan di tengah-tengah jemaat.
2. Bagi Sekolah Tinggi Bibelvrouw: sebagai tambahan referensi dan
pengetahuan bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP dalam
penulisan tugas-tugas maupun karya ilmiah lainnya, serta sumbangsih
pemikiran kepada kampus Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP dalam
membekali mahasiswa dalam pelayanan gereja.
3. Bagi pembaca: tulisan ini dapat memberikan pemahaman dan menambah
wawasan yang lebih jelas untuk memahami dan mengetahui Pengaruh
Pendidikan Agama Kristen Terhadap Karakter Remaja.
5
4. Bagi pelayan gereja: memberikan pemahaman yang jelas tentang Pengaruh
Pendidikan Agama Kristen Terhadap Karakter Remaja, serta gereja dan para
pelayan gereja dapat menerapkannya di dalam pelayanannya dengan baik dan
sesuai dengan kehendak Allah.
5. Secara teoritis tulisan ini menjadi modal dalam mendidik anak Remaja di
tengah-tengah keluarga maupun di tengah-tengah lingkungan sekolah.
6. Secara teoritis tulisan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan pendidikan
agama Kristen yang efektif melalui keterampilan dan bimbingan yang
diberikan kepada para pelayan gereja ataupun guru-guru yang mengajar
Remaja.